1 Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan dan apa tujuan dari laporan keuangan?

Merdeka.com - Sebagaimana kita tahu, keuangan merupakan unsur terpenting dalam dunia usaha atau bisnis. Sebab, keuangan menjadi penentu sebuah usaha akan berkembang atau sebaliknya. Untuk itu, dalam membangun sebuah bisnis dibutuhkan seorang akuntan yang mengelola keuangan.

Pelaporan keuangan (financial reporting) merujuk pada pemberian informasi keuangan kepada pemangku kepentingan. Biasanya, suatu perusahaan akan menyiapkan dan menyajikan laporan keuangan secara berkala.

Secara umum, pelaporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi dalam sebuah bisnis, baik penjualan maupun pembelian. Sederhananya, pelaporan keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan. Sehingga para pengguna informasi akuntansi dapat melakukan evaluasi dan pencegahan dengan cepat dan tepat jika kondisi usaha sedang mengalami masalah.

Lantas, apa saja tujuan pelaporan keuangan? Simak ulasannya yang dilansir dari Liputan6.com:

2 dari 3 halaman

©2018 Merdeka.com/Pixabay

Pelaporan keuangan memiliki karakteristik, yaitu transparansi, kelengkapan, dan konsistensi. Selain itu, pelaporan juga memiliki beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah jenis laporan keuangan suatu perusahaan yang melaporkan tiga informasi keuangan dalam periode tertentu, yaitu pendapatan, pengeluaran, dan laba atau rugi.

Setidaknya terdapat dua format untuk menyusun laba rugi, yaitu Single Step dan Multi Step. Single step atau biasa disebut sebagai cara langsung, yaitu menjumlahkan pendapatan atas ke bawah menjadi suatu kelompok, lalu dikurangi dengan total biaya atau beban dalam periode yang telah ditentukan. Sedangkan, multi step atau cara bertahan adalah memisahkan pendapatan menjadi dua kategori, pendapatan operasional dan pendapatan non operasional.

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan jenis laporan yang menggambarkan perputaran ke perusahaan, mengenai jumlah kas masuk (penerima kas) dan pengeluaran kas dalam suatu periode tertentu.

Neraca

Neraca atau disebut juga sebagai laporan posisi keuangan menunjukkan saldo asset, kewajiban, dan ekuitas pada akhir periode waktu akuntansi. Selain itu, neraca juga menunjukkan nilai-nilai kekayaan bersih perusahaan. Sehingga, Anda dapat menemukan kekayaan bersih perusahaan dengan menghapus kewajiban dari total aset.

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan jenis laporan yang timbul atas transaksi dengan pemilik yang juga termasuk jumlah investasi, perhitungan deviden dan distribusi lain ke pemilik ekuitas selama periode tertentu.

3 dari 3 halaman

©2018 Merdeka.com/Pixabay

Tujuan pelaporan keuangan memberikan informasi keuangan dalam membuat keputusan ekonomi. Informasi keuangan merupakan bagian penting dalam mengembangkan model valuasi saham. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan 2002:4) tujuan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Salah satu pelaporan keuangan adalah memenuhi kebutuhan Bersama sebagian besar pemakai. Meski demikian, laporan keuangan tidak menyediakan seluruh informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan bertujuan untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

3. Menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

4. Memberikan informasi tentang bagaimana suatu organisasi mengadakan dan menggunakan berbagai sumber daya.

5. Memberikan informasi kepada pemegang saham dan publik pada umumnya jika perusahaan yang terdaftar tentang berbagai aspek organisasi.

Fungsi Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan tentu memiliki berbagai fungsi dalam sebuah usaha, salah satunya untuk menilai kondisi usaha. Dengan kata lain, jika catatan keuangan terlalu banyak kerugian, perusahaan sedang mengalami kemunduran. Sebaliknya, jika dalam laporan tersebut banyak data profit, usaha sedang berkembang.

Selain itu, pelaporan keuangan juga berfungsi sebagai bahan evaluasi. Hampir dapat dipastikan jika tidak ada laporan tersebut, evaluasi yang dilakukan tidak akan maksimal bahkan seperti melakukan hal yang sia-sia.

Apapun industri bisnis yang sedang kamu geluti, bisnis kamu harus memiliki catatan keuangan yang baik. Namun, untuk dapat membuat laporan keuangan diperlukan pengetahuan yang baik terkait kegiatan dan usaha dalam bisnis tersebut.

Finansial menjadi unsur utama yang penting dalam setiap kegiatan bisnis. Dengan memiliki kesehatan keuangan perusahaan yang baik, kamu dapat menilai kondisi perusahaan, entah itu baik atau buruk.

Kesalahan utama para pebisnis pemula, mereka tidak memiliki seorang akuntan yang mengerti, terampil, dan berpengalaman dalam membuat laporan ini. Alhasil, laporan keuangan tersebut akan terlihat berantakan dan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.

Jika itu terjadi, maka citra perusahaan yang sedang kamu bangun akan menjadi jelek di mata publik. Untuk itulah, sebelum membangun perusahaan yang stabil dan berkelanjutan, kamu harus paham terlebih dahulu apa itu laporan keuangan dan bagaimana cara membuatnya.

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah sebuah dokumen atau catatan tertulis yang menyampaikan aktivitas atau kegiatan bisnis dan kinerja keuangan dalam suatu perusahaan. Laporan keuangan ini sering di audit oleh lembaga pemerintah, akuntan, firma, dan lain-lain untuk memastikan keakuratan, tujuan pajak, pembiayaan, atau investasi.

Laporan keuangan ini dibuat dalam periode tertentu, seperti setiap bulan, 3 bulan sekali, atau setahun sekali.

Kegiatan pencatatan ini sangat penting supaya perusahaan dapat mengetahui kondisi finansial secara keseluruhan. Dengan begitu, pemangku kepentingan dan akuntan perusahaan dapat melakukan evaluasi dan mencari solusi untuk mencegah hal-hal yang tidak terduga di masa depan.

Karena laporan ini sangat penting, maka perusahaan harus memiliki seseorang atau staff yang detail dan cermat dalam membuat catatan ini. Orang tersebut juga harus bisa mempresentasikan kondisi keuangan yang telah dicatat kepada para pemangku kepentingan.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki banyak jenis yang berbeda-beda. Alasannya karena dalam bisnis memiliki banyak aktivitas dan jenis transaksi yang berbeda-beda, sehingga laporan keuangan harus dibagi sesuai dengan jenis transaksi yang berlangsung.

Jenis laporan keuangan tersebut terbagi menjadi lima jenis berbeda. Biasanya, perusahaan sangat membutuhkan laporan-laporan dari kelima jenis tersebut untuk dapat ditunjukkan kepada pemangku kepentingan.

1. Laporan Laba Rugi

Jenis laporan keuangan yang pertama adalah laba rugi. Laporan laba rugi adalah sebuah laporan yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan laba dan rugi perusahaan.

Laba rugi atau dalam Bahasa Inggris disebut sebagai income statement atau profit and loss statement ini merupakan laporan yang memiliki fungsi untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.

Baca Juga: Profit adalah: Pengertian, Jenis, dan Perhitungannya

Biasanya, perusahaan membuat laporan laba rugi ini sebagai acuan kondisi perusahaan untuk dapat mengambil keputusan strategi dan langkah selanjutnya bagi pemimpin perusahaan dan pemangku kepentingan.

Dari analisa laba rugi inilah perusahaan akan tahu apakah mereka sedang mengalami keuntungan atau kerugian dalam satu periode. Selain itu, laporan ini juga digunakan untuk memberikan informasi mengenai pajak perusahaan.

Biasanya, isi dalam laporan jenis ini terdiri dari dari pendapatan, beban, harga pokok produksi, beban pajak, laba, dan rugi perusahaan.

Selanjutnya, dalam setiap laporan laba rugi terdapat laba rugi single step yang menunjukkan satu kategori pendapatan dan pengeluaran. Laporan ini terlihat sederhana dan tidak menampilkan secara rinci mengenai perputaran keuangan yang sedang terjadi. Perhitungan dalam laporan laba rugi single step ini adalah:

Penghasilan Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian)

Berikut contoh laporan keuangan laba rugi single step yang dapat kamu pelajari:

Selain laba rugi single step terdapat juga laporan laba rugi multiple step yang memiliki banyak informasi umum. Laporan jenis ini menggunakan banyak persamaan untuk menentukan perhitungan laba rugi perusahaan.

Dalam jenis laporan laba rugi multiple step ini memecah setiap pemasukan pendapatan operasional perusahan dan biaya operasional dan juga pendapatan non-operasional dan biaya non-operasional.

Jadi, laporan ini akan memisahkan setiap pendapatan dan pengeluaran dengan operasi bisnis yang tidak terkait dengan kegiatannya.

Laba rugi multiple step ini memiliki tiga formula yang berbeda yang terdiri dari:

  1. LABA KOTOR = NET SALES – Biaya Barang Terjual
  2. PENDAPATAN OPERASIONAL = LABA KOTOR – BEBAN OPERASI
  3. PENGHASILAN BERSIH = PENGHASILAN OPERASI + ITEM NON-OPERASI

Jadi, tujuan laporan laba rugi single step dan multiple step yaitu untuk mengetahui keuntungan dan kerugian yang didapatkan oleh perusahaan. Dengan begitu, perusahaan dapat mempertahankan performa mereka dan mencari solusi untuk mengatasi masalah kerugian yang dapat ditutupi.

Baca Juga: Revenue adalah: Pengertian dan Perbedaannya dengan Income

2. Laporan Arus Kas

Selanjutnya ada laporan arus kas atau dalam Bahasa Inggris cash flow. Laporan kas atau cash flow ini digunakan sebagai catatan pemasukan dan pengeluaran selama satu periode.

Laporan ini ternilai sangat penting guna mengevaluasi struktur keuangan perusahaan seperti likuiditas dan solvabilitas, serta aktiva bersih. Selain itu, perusahaan juga memanfaatkan laporan ini sebagai strategi untuk menghadapi perubahaan kondisi dan peluang yang ada.

Dalam dokumen ini memiliki 3 aktivitas utama yang berbeda yang terdiri dari:

Aktivitas ini merupakan sebuah jurnal laporan arus kas yang terjadi dalam kegiatan operasional perusahaan.

Untuk membuat dokumen ini, seorang akuntan harus memasukkan nilai dari pengaruh bank dari setiap kegiatan transaksi yang terjadi dalam penentuan laba bersih.

Untuk aktivitas investasi ini hanya berkaitan dengan setiap kegiatan arus kas yang dihasilkan atau diperoleh dari penjualan atau pembelian aktiva tetap.

Untuk aktivitas yang satu ini hanya berasal dari penambahan modal perusahaan. Biasanya, seorang akuntan perusahaan akan menghitung aktivitas ini, memasukkan nilai penambahan, dan pengurangan uang kas perusahaan yang berasal dari kewajiban jangka panjang dan juga ekuitas pemilik perusahaan.

Berikut adalah contoh laporan keuangan arus kas:

Baca Juga:
Apa yang dimaksud dengan solvabilitas
Apa yang dimaksud dengan likuiditas
Apa yang dimaksud dengan ekuitas

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal atau biasa kita sebut dengan ekuitas merupakan jenis laporan keuangan yang terbilang cukup penting, terutama untuk para perusahaan publik. Laporan ini memiliki tujuan supaya perusahaan tersebut dapat menjelaskan peningkatan dan penurunan aktiva bersih atau kekayaan dalam satu periode tertentu.

Laporan jenis ini sering kita temukan di berbagai perusahaan publik karena perusahaan tersebut memiliki struktur kepemilikan yang terorganisir dan kompleks dalam perubahan-perubahan ekuitas di periode terkait.

Tujuan dari perubahan modal ini supaya perusahaan dapat memberikan sebuah laporan mengenai perubahan modal kerja dari investasi dan dana yang perusahaan dapat atau hasilkan dalam suatu periode.

Komponen penting yang wajib ada di dalam laporan ini yakni modal awal yang perusahaan miliki, pengambilan dana pribadi oleh pemilik perusahaan, dan jumlah laba dan rugi dalam satu periode. Jadi, langkah awal untuk membuat laporan ini dengan membuat laporan laba rugi.

Selain itu, laporan ini juga menunjukkan berbagai macam penyebab kenapa tidak ada perubahan modal yang terjadi.

Data-data penting yang wajib ada dalam laporan ini antara lain modal awal, pengambilan dana, total laba atau rugi yang perusahaan peroleh dalam suatu periode. Berikut adalah contoh laporan keuangan perubahan modal:

4. Laporan Neraca

Jenis laporan keuangan selanjutnya yaitu laporan neraca atau balance sheet. Dalam balance sheet ini biasanya memiliki beberapa informasi mengenai aktiva dan macam-macam kewajiban perusahaan.

Laporan neraca ini terdapat dua macam, dalam bentuk stafel atau vertikal dan bentuk skontro atau horizontal.

Pada dasarnya, neraca merupakan gabungan dari segala jenis laporan keuangan perusahaan. Neraca ini biasanya ada hanya untuk waktu-waktu tertentu saja, normalnya satu kali dalam setahun dengan tujuan untuk menentukan strategi finansial di tahun-tahun berikutnya.

Selain itu, neraca terbilang sebuah laporan keuangan yang penting karena di dalam data ini memiliki semua informasi terkait siapa saja pemegang saham dari perusahaan tersebut, kreditur yang tersedia, peraturan pemerintah yang sedang berlaku, dan kebijakan-kebijakan lainnya.

Informasi-informasi yang tercantum dalam neraca sangat penting, makannya laporan ini tidak boleh bocor atau confidential. Jadi, hanya staf-staf internal tertentu yang boleh mengetahui semua informasi-informasi yang ada dalam laporan neraca.

Selain itu, kegunaan dari laporan neraca yakni untuk mengetahui kondisi keuangan yang sedang terjadi dalam perusahaan. Laporan ini akan menunjukkan apakah perusahaan tersebut memiliki kondisi yang sedang baik atau tidak.

Melihat dari penjelasan sebelumnya, kamu pasti sudah paham bahwa neraca merupakan laporan keuangan yang sangat penting dan prioritas. Jadi, semua data yang ada di dalam neraca tidak boleh berbeda meskipun hanya 1 rupiah saja.

Jika dalam dokumen menunjukkan angka yang berbeda, maka perusahaan dan staf keuangan harus melakukan revisi hingga hasil data neraca tepat. Maka dari itu, seorang akuntan atau departemen keuangan perusahaan harus sangat teliti dan cermat dalam membuat laporan ini sehingga tidak terjadi kesalahan yang fatal.

Untuk merancang laporan neraca, seorang akuntan harus menyiapkan data-data seperti jumlah aktiva berupa harta atau aset, kewajiban seperti hutan, dan ekuitas atau modal perusahaan. Dalam membuat laporan neraca, biasanya akuntan akan menggunakan pendoman persamaan dasar, yaitu:

Aset = Kewajiban + Modal

Berikut adalah contoh laporan keuangan neraca yang bisa kamu pelajari dan kembangkan.

Baca Juga: Aset adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Terakhir yaitu catatan atas laporan keuangan. Laporan hanya akan tertuju pada informasi-informasi pendukung yang menjelaskan bagaimana kegiatan suatu perusahaan sampai pada angka terakhir dalam laporan.

Selain itu, catatan ini juga akan menjabarkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam metodologi dari tahun ke tahun.

Meskipun begitu, catatan ini bukanlah suatu laporan yang bersifat wajib, namun laporan ini hanya sebagai pendukung jika ada pemangku saham membutuhkan informasi yang mendukung bukti laporan. Karena dari itu, dalam catatan ini sering mencantumkan masalah-masalah dasar yang membuat kesehatan keuangan perusahaan tidak baik.

Fungsi Laporan Keuangan Untuk Bisnis

Laporan keuangan dibuat bukan hanya sebagai dokumen pendukung yang menjelaskan keadaan finansial keuangan saja. Namun, ada banyak sekali fungsi-fungsi penting yang dapat menentukan kebijakan dan strategi perusahaan di tahun-tahun berikutnya. Berikut penjelasan lengkap dari fungsi laporan finansial:

1. Untuk Menganalisis Kondisi Usaha

Dengan adanya laporan ini, perusahaan dalam menganalisis dan menilai kondisi usaha yang terjadi dalam periode tertentu. Ini berarti, catatan keuangan dapat memberikan jawaban kenapa perusahaan mengalami kerugian atau sedang mengalami kemunduran.

Di lain sisi, jika di dalam dokumen tersebut mencantumkan banyak keuntungan seperti data profit, maka perusahaan tersebut sedang dalam kondisi yang baik dan berkembang.

Dari penilaian-penilaian inilah pihak pimpinan dapat menentukan strategi pemasaran dan strategi keuangan untuk mengembangkan bisnisnya menjadi lebih baik.

2. Sebagai Bahan Evaluasi

Fungsi laporan keuangan selanjutnya adalah evaluasi. Seperti anak sekolah yang selalu mendapatkan rapor setiap akhir semester. Perusahaan juga perlu mendapatkan rapor mengenai performa perusahaan baik dari sisi penjualan, pemasaran, dan produksi.

Tanpa adanya catatan keuangan ini, perusahaan tidak dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang sudah mereka perbuat. Dengan begitu, mereka tidak dapat mengevaluasi strategi menjadi lebih maksimal di kemudian hari.

Dalam setiap laporan tersebut merupakan penilaian yang menjelaskan permasalahan yang terjadi dalam bisnis dan juga menjelaskan solusi-solusi tepat untuk perusahaan di periode berikutnya.

Jadi, ketika perusahaan sedang mengalami kemunduran atau kerugian, mereka dapat mengetahui masalah yang terjadi dan mencari solusi untuk keluar dari masalah atau tetap bertahan tanpa mendapatkan kerugian yang lebih banyak lagi.

Jika perusahaan dapat memaksimalkan laporan-laporan keuangan tersebut, mereka dapat membuat kebijakan yang lebih efektif dan membuat perencanaan untuk mencegah hal-hal yang dapat merugikan perusahaan. Dengan begitu, perusahaan akan berharap mereka tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.

3. Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan

Selanjutnya, laporan ini juga berfungsi sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada investor, pemerintah, pajak, dan lain sebagainya.

Jika sebuah perusahaan tidak memiliki laporan keuangan yang baik, perusahaan tersebut akan memiliki citra yang buruk oleh para pemangku kepentingan karena mereka merasa perusahaan tersebut tidak kredibel.

Di lain sisi, perusahaan-perusahaan yang memiliki catatan finansial yang baik akan mendapat citra yang baik pula di mata pemangku kepentingan. Jadi, perusahaan tersebut memiliki potensi untuk berkembang dan mendapatkan investor yang lebih banyak lagi.

4. Membantu Mengambil Keputusan yang Bijak

Selanjutnya, fungsi laporan ini dapat membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan yang bijak. Dengan melakukan analisis dan mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan, manajemen perusahaan akan mencari solusi terbaik untuk membuat langkah yang lebih baik lagi.

Maka dari itu, dokumen ini menjadi acuan penting bagi setiap perusahaan dan para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan terkait operasional perusahaan.

Baca Juga: Manajemen Keuangan: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, dan Tips Pengelolaannya

5. Membantu Dalam Forecasting

Dokumen ini memiliki peran yang penting dalam memberikan perkiraan untuk tindakan keuangan di masa depan. Dengan begitu, departemen keuangan dapat menyiapkan laporan keuangan dan memberikan perkiraan pengeluaran, pendapatan, investasi, dan pembiayaan di masa depan.

Baca Juga: Ini Simpanan dengan Jasa Penyimpanan Mencapai 10% Per-tahun

Sudah Tahu Informasi Lengkap Tentang Laporan Keuangan?

Jadi itulah semua penjelasan mengenai laporan keuangan, jenis-jenis, dan fungsi-fungsinya. Seperti yang sudah dijelaskan, laporan keuangan ini bisa kita sebut sebagai rapot perusahaan karena memiliki keseluruhan performa keuangan perusahaan.

Dengan begitu, kamu sebagai pemilik bisnis dapat mengetahui masalah-masalah yang membuat performa keuangan perusahaan kamu tidak baik dan mencari jalan keluar dan menentukan langkah yang tepat di masa depan.

Jadi, kamu dapat membuat perencanaan bisnis yang lebih baik dan lebih matang lagi berdasarkan data-data faktual yang ada di dalam laporan keuangan tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA