1 kwh bisa dipakai berapa lama

rep : AT.Putra/Ed:Feri

AMPERA.CO, Palembang - Menghabiskan waktu selama delapan jam menonton televisi ternyata tidak terlalu banyak menggunakan energi listrik. Faktanya, saat kita menyaksikan siaran televisi, energi yang terpakai hanya 1 kWh.

"Tarif listrik per 1 kWh rata-rata dibawah 1.500 lebih. Sebagai gambaran energi 1 kWh bisa dipakai untuk menyalakan lampu LED 10 watt selama 100 jam atau selama 8 hari atau satu kulkas dua pintu 120 watt selama 8 jam," kata Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN WS2JB Rosmalina, Selasa (27/2).

Kilowatt Hour atau kWh sendiri merupakan satuan untuk menghitung pemakaian energi listrik. Dalam hitungannya 1 kWh dikali waktu penggunaan dalam jam dimana kWh dipakai untuk menghitung jumlah penggunaan energi listrik.

Selain itu, sambungnya, 1 kWh bisa juga sangat cukup untuk menyalakan 1 tv LCD 100 watt selama 10 jam. Sekarang coba bandingkan dengan pengeluaran lain yang biasa kita lakukan.

Seperti dengan harga satu batang rokok yang nilainya sama dengan 1 kWh, 1 tiket bioskop sama dengan harga 20 kWh. Bahkan untuk secangkir kopi di cafe jauh melebihi tarif 10 kWh.

"Dengan tarif yang terjangkau banyak sekali manfaat yang diperoleh dari energi listrik 1 kWh jika dibandingkan dengan pengeluaran biaya hidup lain," pungkasnya.

JAKARTA - Apakah kalian tahu penggunaan listrik per bulan di rumah kalian? Berapakah biasanya kalian membayar tagihan listrik.

Sebelum membayar, yuk ketahui berapa tagihan yang harus kalian bayar setiap bulan untuk penggunaan rekening listrik jika dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan keseharian kita. Apalagi saat ini sedang ramai isu melonjaknya tagihan listrik hingga tiga kali lipat.

Dilasir dari halaman Instagram PLN-Disjaya, Minggu (14/6/2020), 1 kWh setara dengan sesuatu barang yang biasa dibeli. Misalnnya saja 20 kWh listrik yang setara dengan bayarin tiket nonton gebetan di bioskop.

"Nah, daripada buat beli tiket bioskop tapi ujungnya digantung dan bikin ambyar, mending buat bayar listrik di rumah aja," tulis akun tersebut.

Adapun dalam postingan tersebut dijelankan, 1 kWh dapat dipakai untuk 1 lampu LED 10 Watt selama 100 jam atau 8 hari. Lalu jika 1 kulkas 2 pintu 120 Watt bisa digunakan selama 8 jam.

Kemudian 1 TV LCD 100 Watt selama 10 jam.Sementara jika dibandingkan penggunaannya, harga 1 batang rokok sama dengan 1 kWh.

Sedangkan, harga 1 gelas kopi sama dengan 10 kWh, dan harga 1 tiket bioskop dapat untuk membayar 20 kWh.

Pernahkah kita membayangkan sejenak saja, bagaimana sebenarnya proses “membuat”listrik itu? Lalu, bagaimana pula hingga listrik itu bisa sampai di rumah, di kantor dan dinikmati oleh kita semua. Mungkin hanya segelintir orang saja yang memikirkannya.

Ternyata proses pembuatan listrik itu tidaklah mudah dan bisa dikatakan sangat rumit. Proses yang dilalui hingga listrik sampai di rumah pelanggan sangatlah panjang dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena itu, setelah listrik sudah sampai di rumah, sudahkah kita menggunakannya dengan baik. Boros atau hematkah penggunaan listrik kita sebagai pelanggan.

Energi listrik diukur dengan menggunakan satuan berupa kWh. Mungkin belum banyak yang tahu energi listrik 1 kWh itu seberapa banyak atau seberapa besar. Berikut berapa besar manfaat 1 kWh listrik sebagai perbandingan, atau bisa digunakan untuk apa saja 1 kWh listrik itu. Sebagai informasi, pada tahun 2012 harga jual rata-rata listrik PLN ialah sebesar Rp 728,3/kWh.

1.Menyetrika pakaian dengan setrika 300 Watt selama ± 3,5 jam.

2.Menyalakan lampu 5 watt selama 200 jam atau 16 malam.

3.Menyalakan lampu 12 watt selama 83 jam atau 7 malam.

4.Menyalakan lampu 45 watt selama 22 jam.

5.Menyalakan lampu 100 Watt selama 10 jam.

6.Menjalankan kulkas dengan daya 125 Watt selama 8 jam

7.Menyalakan televisi dengan daya 75 Watt selama ± 13 jam

8.Menjalankan AC yang 1 PK selama ± 1 jam 20 menit

9.Menjalankan mesin cuci dengan daya 500 Watt selama 2 jam.

10.Mencharge handphone sebanyak lebih dari 100 kali.

Melihat manfaat diatas, kesimpulannya mahal atau murah kah listrik itu. Nampaknya sangat tergantung yang menilai, ada yang berkata murah ada pula sebagian yang menjawab mahal, semuanya benar tak ada yang salah. Namun saat sebagian orang meninggalkan ruangan untuk sekian menit bahkan bisa setengah jam, mereka tidak mematikan lampu, AC, TV atau peralatan lain, apakah itu berarti listrik dianggap murah?

Bagaimana jika dibandingkan dengan harga barang lain. Sebagai contoh kita pakai harga untuk golongan tarif rumah tangga dengan daya 1300 VA sesuai tarif tenaga listrik 2013 yaitu sebesar Rp 979, maka harga 1 kWh itu:

1.Kira kira seharga 6 kali sms.

2.Lebih murah dari satu buah gorengan.

3.Lebih murah dari satu kali parkir sepeda motor di pinggir jalan.

4.Sama dengan satu batang rokok.

Dengan manfaat seperti yang telah dijelaskan bisa dilihat betapa berharganya 1 kWh listrik itu. Perlu diketahui untuk memproduksi 1 kWh listrik yang kita nikmati membutuhkan proses yang panjang dan juga berteknologi tinggi.

Setelah melihat ilustrasi diatas, ternyata listrik itu barang yang vital, sangat banyak guna dan manfaatnya, dan proses produksinya menggunakan biaya yang tidak sedikit. Sudah saatnya kita gunakan listrik dengan hemat dan bijak.


Lihat Bisnis Selengkapnya

Terimakasih saya ucapkan atas kunjungan di blog ini. Baik sengaja klik di hasil penelusuran, ataupun tersesat hingga nemu artikel ini, hehe.

Baca juga : Kenapa sih PLN mengganti kWh meter kita dengan yang baru?

Di artikel kali ini, kita akan membahas tentang kWh meter, khususnya judul di atas, tentang angka-angka yang ditampilkan pada kwh meter khususnya yang prabayar (Pulsa) itu maksudnya gimana? dan cara mengetahui akan bertahan berapa hari lagi seperti apa? 

Baca juga : Pertanyaan-pertanyaan seputar kWh meter dan jawabannya

Perhatikan gambar kWh meter di bawah ini.

Bagian yang dimarking merah itu merupakan angka yang akan bertambah saat kita isi ulang token (pulsa listrik), dan akan berkurang seiring pemakaian listrik kita dari hari ke hari. Sayangnya, tidak semua dari kita paham maksud dari angka tersebut.

Baca juga : Cek, begini cara menghehemat listrik yang benar!

Isi ulang token listrik sedikit berbeda dengan isi pulsa HP. Kalau pada HP, seberapa pulsa yang kita bayarkan, maka segitulah pulsa yang kita terima. Sedangkan pada meter prabayar tidak seperti itu.

Jika mengacu pada gambar di atas, di bagian atas angka tersebut ada tulisan KWh bukan? Betul.. Cuman kadang posisi tulisan KWh tersebut berbeda beda, ada yang di atas angka, ada pula yang terletak setelah angka seperti gambar berikut.

Baca juga : Apa itu MCB dan bagaimana cara kerjanya?

Tapi intinya, di manapun posisi nya sama saja. Lalu apa sih arti dari tulisan KWh ini? 

Jadi, KWh sebenarnya adalah Energi listrik yang kita miliki saat ini, yang merupakan singkatan dari Kilo Watt hour atau dalam bahasa indonesia nya adalah Kilo watt jam. 

Maksudnya gimana tuh? dan apa hubungannya dengan angka-angka yang terletak di depannya?

Baca juga : Apakah kapasitor bisa menghemat listrik di rumah kita?

Jadi gini, angka tersebut sebenarnya adalah jumlah uang yang kita bayarkan saat membeli token listrik setelah dikonversi dalam bentuk energi listrik. Singkatnya, angka 23.98 pada gambar pertama itu adalah besaran nya, dan tulisan kWh itu adalah satuan energi listriknya nya. Perhatikan tabel berikut ini.

Tarif adjustment PLN 2021

Note : Tarif Adjustment dilaksanakan setiap bulan. Hal ini dipengaruhi oleh tiga indikator, yakni nilai tukar mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang Rupiah (kurs), harga minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP), dan inflasi. Cek update tarif adjustment disini

Tabel di atas adalah tarif dasar listrik per KWh yang telah ditetapkan PLN dari bulan Oktober sampai desember 2021.

Coba perhatikan yang dimarking merah pada kolom ke 3. Angka 900 VA itu adalah besarnya daya pada KWh meter (pelanggan dengan daya 900 VA). Sedangkan pada kolom terakhir, marking warna hijau adalah besaran tarif / harga dasar listrik per KWh dari PLN, yakni Rp.1.352.

Baca juga : Berapa daya kWh meter untuk AC 1/2, 3/4, 1 dan 2 PK?

Contoh. Misal anda adalah pelanggan kWh 900 VA non subsidi. Anda hendak membeli token listrik degan nominal Rp.100.000, maka besaran KWh yang akan anda terima adalah sbb:

(100.000) : (1.352) = 74 KWh

Misal nominal lain, kita hendak beli token listrik dengan nominal Rp. 500.000, maka

(500.000) : (1.352) = 370 KWh 

Begitu seterusnya..

Angka 370 KWh inilah yang nantinya akan muncul pada KWh meter jika kita beli token seharga 500rb. 

Baca juga : kWh meter sering jeglek (trip)? Ini penyebabnya!

Cuma perlu dicatat bahwa besarnya kWh yang akan diperoleh pelanggan subsidi dan non subsidi tentu berbeda meskipun dengan nominal pembelian yang sama. 

Pelanggan subsidi mendapatkan bantuan dari pemerintah sehingga harga energy listrik dari PLN terkesan lebih murah nilai per kWh nya, padahal sama saja sebenanrnya. 

Pelanggan non subsidi benar-benar membayar TDL sesuai harga dari PLN tanpa ada bantuan dari pemerintah, makanya terlihat mahal, dan memang MAHAL. Oups

Baca juga : Penyebab peralatan elektronik nyetrum saat dihidupkan

Sekarang kira-kira paham ya apa maksud dari angka tersebut? paham dong..

Nah selanjutnya, misal nih kita sudah punya 370 KWh pada meteran listrik kita, lantas berapa hari kah pulsa listrik kita akan habis?

Untuk pertanyaan ini, sangat tergantung dari peralatan-peralatan listrik apa saja yang kita gunakan di rumah.

Tapi sebagai gambaran, saya kasih contoh sederhana sebagai berikut.

Misal ni, di rumah kita ada peralatan listrik sbb:

1. Kulkas 500 Watt (0.5 kW)2. TV 300 Watt (0.3 kW)3. Dispenser 200 Watt (0.2 kW)

4. Lampu-lampu total 400 Watt (0.4 kW)

Angka dalam kurung adalah setelah dikonversi dalam satuan Kilo. Nilai per seribu ya.. Jangan bingung.

Jika kita total, maka akan seperti ini :

0.5 kW + 0.3 kW + 0.2 kW + 0.4 kW = 1.4 kW

Sekarang kita tahu, total beban listrik di rumah kita adalah 1.400 Watt, atau 1.4 kW, kW ya.. bukan KWh. Ingat. Beda antara KW dengan KWh. 

Baca juga : Perbedaan VA dan Watt dalam kelistrikan

Jika beban 1.4 KW tersebut kita nyalakan misal hanya 8 jam per hari, maka jumlah KWh yang kita habiskan dalam sehari adalah :

(1.4 KW) x 8 = 11.2 KWh

Jika dinyalakan terus menerus selama 24 jam non stop, maka :

(1.4 KW) x 24 = 33.6 KWh

Jadi, berapa harikah pulsa kita yang 370 KWh yang kita beli dengan harga Rp. 500.000 itu akan habis jika kita hanya menyalakan beban listrik kita selama 8 jam per hari? Maka ngitugnya gampang saja. 

(370 KWh) : (11.2) = 33 hari

Seperti itu. pulsa listrik yang 370 KWh tersebut akan habis dalam waktu 1 bulan 3 hari ke depan.

Baca juga : Jalur pembuangan mesin cuci bocor? Ini penyebab dan solusinya

Itupun jika kita patok rata pemakaian selama 8 jam setiap hari. Realitanya bisa lebih dan bisa kurang, tergantung dari seberapa lama kita menggunakan perlatan listrik tersebut. 

Sudah menjawab kira-kira ya.. Jika ada yang keliru dari penjelasan saya di atas, mohon dikoreksi di kolom komentar untuk kita diskusikan lebih lanjut. Mohon bantu dishare juga artikelnya. Sekian artikel kali ini dan semoga bermanfaat.

Baca juga : Bagaimana sih listrik dihasilkan dan bisa sampai di rumah kita?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA