3. ciri-ciri teks persuasif di bawah ini yang benar adalah…

Pernahkah kamu terbujuk dan membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu? Jika ya, kegiatan inilah contoh pengaplikasian dari apa yang disebut teks persuasif. Persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengajak atau membujuk sikap atau perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang yang mengajak.

Secara umum, teks Persuasif adalah suatu paragraf yang isinya berupa ajakan atau membujuk pembacanya agar melakukan atau mengikuti apa yang penulis ungkapkan di dalam teks.

Ciri-ciri Teks Persuasif

Teks ini memiliki beberapa ciri yang berbeda dari teks lainnya, diantaranya sebagai berikut:

1. Berisi data dan fakta
Hal ini dikarenakan tujuan utama dari teks ini adalah untuk mempengaruhi pembaca, sebab itu teks persuasif memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.

2. Meyakinkan pembaca
Teks ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis.

(Baca juga: Pengertian Teks Deskripsi, Beserta Contohnya)

3. Berisi kata-kata ajakan
Teks ini banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari, lakukanlah, dan lain-lain.

4. Menghindari konflik
Teks Persuasif biasanya menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai. Pendapat ataupun fakta digunakan dalam teks persuasif bertujuan untuk memengaruhi pembaca supaya mengikuti ajakan-ajakannya.

Teks persuasif memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa ide, gagasan, atau pendapat di dalam teks adalah benar dan terbukti dan juga melaksankan apa yang menjadi ajakan dari ide tersebut.

Ajakan Tersurat vs Tersirat

Mengacu pada tujuan tersebut, maka kata-kata ajakan pun menjadi kunci utama dalam teks persuasif. Kita bisa menemukan itu baik secara tersurat maupun tersirat. Oke, bedanya apa?

Pengertian tersurat adalah penyampaian ajakan secara langsung, sedangkan tersirat adalah penyampaian ajakan secara tidak langsung.

Secara tersurat, teks persuasif menggunakan kata-kata yang dapat diketahui langsung bahwa itu bertujuan untuk melakukan sesuatu. Kata-kata yang sering dipakai misalnya sebaiknya, seharusnya, jangan, hindarilah dan lain-lain.

Secara tersirat, teks ini mengharuskan pembaca untuk menerjemahkan ajakan yang dimaksud dalam teks tersebut. Biasanya ini tersembunyi dan tidak tertulis.

Struktur Teks Persuasif

Teks persuasif memiliki tatanan dan urutan dalam penyusunan teksnya. Paragraf pada setiap teks memiliki struktur tersendiri. Berikut beberapa hal yang menunjukkan struktur pada teks persuasif.

1. Pengenalan Isu
Pengenalan isu berupa pengantar atau awalan pada teks yang mengenalkan isu atau permasalahan yang akan dibahas pada teks.

2. Rangkaian Argumen
Rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat dari penulis mengenai isu yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta yang mendukung argumen tersebut.

3. Pernyataan Ajakan
Pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks.

(Baca juga: Pengertian, Ciri dan Struktur Teks Eksplanasi)

4. Penegasan Kembali
Penegasan kembali bertujuan untuk memperkuat pernyataan dan argumen-argumen sebelumnya.

Contoh Teks Persuasif tentang Bahaya Rokok

Rokok atau sigaret adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau kering yang telah dicacah. Rokok mengandung banyak bahan kimia, yang dapat membuat perokok tak hanya merasa rileks tetapi juga kecanduan. Sebut saja nikotin, tar, sianida dan banyak lagi.

Banyak orang berpendapat bahwa rokok bisa membuat mood menjadi lebih baik, bisa membuat pikiran lebih konsentrasi, dan sebagainya. Padahal, ini semua hanya ‘kesenangan’ sesaat. Apalagi mengingat bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh rokok. Sejak beberapa tahun terakhir, di setiap bungkusan rokok bahkan telah disertai pesan kesehatan yang memeringatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, seperti jantung koroner, kanker paru, penyakit paru obstruktif dan lainnya. Walaupun imbauan tersebut lebih sering diabaikan.

Tapi, tidak pernah ada kata terlambat untuk membuat hidup lebih baik. Oleh karena dampak negatifnya yang amat besar, dan tentunya bisa merugikan tak hanya diri sendiri tetapi juga orang lain, maka sebaiknya kita menghindari rokok.

Sayangi tidak hanya diri Anda sendiri tetapi juga orang-orang di sekitar Anda. Percayalah bahwa merokok tidak akan pernah membuat hidup Anda lebih sehat. Jangan sampai berbagai penyakit seperti jantung koroner, paru-paru, dan lainnya menggerogoti badan Anda pelan-pelan. Ayo berhenti merokok!

3. ciri-ciri teks persuasif di bawah ini yang benar adalah…

Ilustrasi menulis. (Nick Morrison/ Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk seseorang untuk mengikuti harapan atau keinginan yang disampaikan dalam sebuah teks. Jadi, dalam teks persuasif berisi tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar tertarik dan mengambil tindakan tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang. Teks juga berarti bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya.

Sedangkan, persuasif menurut KBBI adalah bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Jadi, pengertian teks persuasif adalah teks yang bersifat membujuk agar orang yakin.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan, teks persuasif adalah teks yang menyajikan sudut pandang tertentu untuk membujuk pembaca.

Teks persuasif memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa ide, gagasan, atau pendapat dalam tulisan itu benar dan terbukti sehingga pembaca melakukan apa yang menjadi ajakan dari tulisan tersebut.

Hal itulah yang membuat kalimat persuasif banyak digunakan dalam iklan atau imbauan khusus. Untuk memahami lebih dalam mengenai teks persuasif, kamu perlu juga mengenali ciri-ciri, jenis, struktur, hingga cara menyusunnya.

Dengan begitu, kamu menjadi tahu dan bisa menerapkan bagaimana cara membuat teks persuasif yang baik, sehingga orang-orang yakin dan terbujuk dengan tulisanmu.

Berikut ini rangkuman mengenai ciri-ciri teks persuasif, jenis, struktur hingga langkah menyusunnya, seperti dilansir dari laman Kelaspintar dan Serupa, Jumat (12/2/2020).

3. ciri-ciri teks persuasif di bawah ini yang benar adalah…

Ilustrasi Menulis Menggunakan Teknik Parafrase Credit: unsplash.com/Corrine

Berisi Data dan Fakta

Ciri-ciri teks persuasif yang pertama adalah berisi data dan fakta. Seperti diketahui, tujuan utama dari teks persuasif adalah untuk memengaruhi pembaca. Jadi, data dan fakta tersebut sangat penting perannya sebagai alasan-alasan yang kuat dalam mendukung isi dari tulisan.

Argumen Harus Meyakinkan Pembaca

Satu di antara tujuan dari teks persuasif adalah untuk meyakinkan pembaca. Teks ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau memercayai yang ditulis oleh penulis.

Oleh karena itu, tulisan ini biasanya menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif (jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu).

Berisi Kata-Kata Bujukan

Pengertian teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk, tentunya isinya juga adalah kata-kata ajakan. Teks ini banyak menggunakan kata-kata bujukan dan kata kerja imperatif, seperti ayo, mari, lakukanlah, penting, harus, sepantasnya, jadikanlah, hendaknya, waspadalah, dan lain-lain.

Selain itu, teks persuasif biasanya menggunakan kata-kata teknis atau istilah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

Menghindari Konflik

Teks persuasif memiliki ciri-ciri lainnya, yaitu menghindari konflik. Hal ini biasanya dilakukan untuk mempertahankan kepercayaan pembaca. Pendapat atau fakta digunakan dalam teks persuasif bertujuan untuk memengaruhi pembaca supaya mengikuti ajakan-ajakannya.

3. ciri-ciri teks persuasif di bawah ini yang benar adalah…

Ilustrasi Menulis Parafrase Credit: pexels.com/Judit

1. Persuasif propaganda merupakan teks yang isinya berusaha menggiring pembaca/pendengar terhadap opini tertentu.

2. Persuasif politik merupakan teks yang isinya berusaha untuk mengajak pembaca/pendengar untuk memilih partai atau calon pemimpin dalam kegiatan kampanye politik.

3. Persuasif advertensi, merupakan teks yang berusaha untuk membujuk pembaca/penontonnya untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

4. Persuasif pendidikan ialah teks persuasif yang berusaha agar pembacanya mengikuti atau mau mempelajari dan bersikap sesuai dengan pendidikan yang tengah diberikan.

3. ciri-ciri teks persuasif di bawah ini yang benar adalah…

Ilustrasi Menulis/Sumber: Pixabay.

1. Pengenalan Isu

Pengenalan isu berupa pengantar atau awalan pada teks yang mengenalkan isu atau permasalahan yang akan dibahas pada teks.

2. Rangkaian Argumen

Rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat dari penulis mengenai isu yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta yang mendukung argumen tersebut.

3. Pernyataan Ajakan

Pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks.

4. Penegasan Kembali

Penegasan kembali bertujuan untuk memperkuat pernyataan dan argumen-argumen sebelumnya.

3. ciri-ciri teks persuasif di bawah ini yang benar adalah…

Ilustrasi./Copyright unsplash.com

Kaidah Kebahasaan Menulis Teks Persuasif

1. Harus menggunakan kata-kata bujukan, seperti penting, harus, sudah semestinya, sepantasnya, dan kata-kata bujukan lainya.

2. Menggunakan kata-kata kerja yang bersifat imperatif, seperti jadikanlah, waspadalah, hendaknya, dan kata kerja imperatif lainya.

3. Menggunakan kata-kata istilah yang sesuai dengan topik yang dibahas.

4. Menggunakan kata-kata penghubung yang bersifat argumentatif, seperti sebab, jika karena, dengan akibatnya, oleh karena itu, dan kalimat penghubung argumentatif lainnya.

Langkah-Langkah Menyusunnya

- Langkah-langkah teks menulis teks persuasif terdiri dari poin-poin berikut ini.

- Menentukan tema yang berisi dorongan atau bujukan utama.

- Menyusun rincian yang berisi pengenalan isu dan rangkaian pendapat atau argumentasi.

- Mengumpulkan bahan penguat pendapat atau argumentasi berupa data dan fakta.

- Mengembangkan teks dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya.

Sumber: Kelaspintar dan Serupa