Contoh sikap tidak menghargai keberagaman misalnya merusak tempat ibadah, merusak fasilitas umum dan menghina agama, suku, atau ras yang berbeda. Sikap tidak menghargai keberagaman, tidak boleh dilakukan oleh generasi muda di sekolah dan masyarakat. Show Indonesia adalah negara multikultural, tapi bukan negara multikulturalis. Karena itu multikulturalisme tidak menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia. Beberapa kategori multikulturalisme yang diproblematisasi di Indonesia, terutama misalnya, terkait dengan pertanyaan siapa orang asli, minoritas nasional, dan imigran dalam konteks masyarakat Indonesia. Keberagaman di Indonesia terbentuk dari lebih banyak varian daripada yang terjadi di Barat. Dalam varian itu terdapat adat istiadat, hubungan dengan keturunan suku bangsa yang sudah tinggal di Indonesia sejak lama. Kondisi masyarakat yang beragam, sangat signifikan di mana masyarakat mudah terpecah dengan isu-isu menyangkut agama, kebudayaan, ras dan lain sebagainya. Oleh sebab itu konflik rasial dan konflik agama cepat sekali membesar dan membutuhkan penanganan serius dari pemerintah. Keberagaman di Indonesia dan negara-negara Asia secara umum berbeda dengan sejarah keragaman di negara-negara Barat, yang menghasilkan respon dan kebijakan yang tidak seluruhnya sama. Beberapa kebijkan mungkin menggunakan nama yang sama, tapi pada praktiknya melalui proses dan memiliki makna yang berbeda. Baca Juga: Manfaat Keragaman Sosial Budaya Indonesia Manfaat Toleransi di Sekolah dan MasyarakatManfaat toleransi adalah sebagai berikut di sekolah dan masyarakat adalah sebagai berikut: Mempererat hubungan tali persaudaraan antarsesama masyarakat. Tercipta kerukunan, sehingga kehidupan negara Indonesia ini aman, damau, dan tentram. Menghindari timbulnya diskrimanasi atau sifat membeda-bedakan antarsesama masyarakat. Menumbuhkan Sikap ToleransiCara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan yang dapat diterapkan di keluarga, sekolah dan masyarakat yaitu menyelenggarakan kegiiatan untuk menumbuhkan toleransi dan rasa cinta kepada budaya Indonesia dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti: pawai budaya, festival budaya, dan sebagainya. Contoh prilaku yang mencerminkan sikap toleransi adalah menghormati teman yang sedang beribadah, dan tidak mencemooh agama dan kepercayaan teman. Toleransi Dalam Keberagaman Masyarakat IndonesiaCara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan menjadi penting diajarkan oleh orang tua dan guru kepada anak sedari dini. Dengan mengajarkan sikap toleransi, maka anak akan terbiasa dengan perbedaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut ini adalah 9 cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan yang dapat diterapkan di keluarga, sekolah dan masyarakat: Menghormati Perbedaan Manusia memandang dan menyikapi apa yang terdapat dalam alam semesta bersumber dari beberapa faktor yang dominan dalam kehidupannya. Faktor itu boleh jadi berasal dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tatanilai masyarakat atau lainnya. Luasnya pandangan manusia tergantung pada faktor dominan yang mempengaruhinya. Menghargai perbedaan dilakukan sesuai norma dan hukum yang berlaku di masyakat dan negara. Bila ada perbedaan, musyawarah untuk mencapai mufakat adalah jalan terbaik. Sedari dini, perlu ditumbuhkan sikap menghormati lain dengan baik tanpa memandang usia, agama, ras, dan budaya Tidak Bergunjing Bergunjing adalah sikap tidak baik yang membicarakan orang lainTidak membicarakan keburukan orang lain tanpa alasan atau pembuktian. Hal ini tentu tidak baik dilakukan di keluarga dan masyarakat. Menjadi Pendengar yang Baik Sebagai individu yang baik, perlu ditanamkan rasa empati terhadap orang lain. Contoh sederhana adalah mendengarkan pendapat orang lain. Juga, mampu memahami perasaan orang lain ketika berbicara. Baca Juga: Contoh Perilaku Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari Bagi Siswa Berbicara Dengan Santun Berbicara menggunakan bahasa yang baik, sesaui norma yang berlaku. Hindari berteriak dan memaki. Toleransi Saat Umat Lain Beribadah Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya. Sebagai individu, perlu ditanamkan toleransi saat orang lain beribadah menurut kepercayaanya. Tidak Memaksakan Kehendak Sebagai makhluk sosial manusia terhadap norma-norma sosial yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,normanorma yang dimaksud adalah sebagai berikut : Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya. Norma kesusilaan atau moral, yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan. Norma Kesopanan atau adat, yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya dapat dipaksa. Manusia sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, sebaiknya tidak memaksakan kehendak dan hidup sesuai norma yang berlaku. Menerima Perbedaan Tentunya dibutuhkan saling kesepahaman antar individu, keluarga, bertetangga dan dalam masyarakat lingkup kecil demi keselarasan kehidupan. Kerjasama yang dilakukan, dilandasi rasa ikhlas dan penuh tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama. Jadi, keragaman Indonesia adalah kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa Indonesia. Sudah seharusnya, sesama masyarakat saling menjalin keberagaman Indonesia. Jangan sampai, keberagaman yang sudah dibangun sejak dahulu menjadi rusak. Menghargai Diri Sendiri Menghargai diri sendiri dapat dimulai dengan mampu mengendalikan diri terhadap sikap-sikap yang tidak sesuai norma masyarakat, seperti pamer, bergunjing dan memaksakan kehendak. Menghargai Hak Pribadi Orang Lain Hak asasi tertinggi orang lain adalah pilihan menentukan agama dan kepercayaannya sendiri. Selain itu, hak pribadi orang lain yang diatur undang-undang adalah hak mengelurakan pendapat sesuai norma hukum. Sebagai penutup, 10 contoh sikap tidak menghargai keberagaman adalah:
Bobo.id - Dalam materi kelas 4, tema 7, subtema 3, teman-teman mempelajari tentang arti penting memahami keragaman dalam masyarakat Indonesia. Keragaman masyarakat Indonesia ini bermacam-macam mulai dari suku, budaya, agama, ras, ekonomi, sosial, dan berbagai keragaman lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami keragaman dalam masyarakat Indonesia. Kira-kira apa dampaknya jika kita tidak saling memahami keragaman dalam masyarakat Indonesia, ya? Kita cari tahu kunci jawabannya, yuk! Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 4 Tema 7 Subtema 1: Apa Saja Faktor yang Menyebabkan Keragaman Masyarakat Indonesia? Apa Dampaknya jika Kurang Memahami Keragaman Masyarakat Indonesia? Kurang memahami keragaman dalam masyarakat Indonesia dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, antara lain: 1. Terjadinya konflik dalam masyarakat, seperti konflik ras, konflik antarsuku, maupun konflik antaragama. 2. Disintegrasi atau perpecahan bangsa. Konflik sosial karena perbedaan ekonomi, status sosial, ras, suku, agama, hasil kebudayaan, dan yang lainnya, bisa memicu perpecahan bangsa. 3. Munculnya sikap memandang kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan orang lain dan merendahkan kebudayaan masyarakat lain. Sikap ini bisa memicu konflik antarkelompok masyarakat. 4. Munculnya sikap nasionalisme berlebihan hingga menganggap bangsa lain lebih rendah. 5. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan membuat pemerintah sulit menetapkan kebijakan serta pemerataan pembangunan. Page 2
Selasa, 16 Februari 2021 | 08:50 WIB
Sikap Apa yang Harus Ditumbuhkan untuk Mencegah Konflik dan Perpecahan dalam Masyarakat?
Dampak-dampak negatif di atas bisa dihindari jika masyarakat saling memahami keragaman yang sudah menjadi identitas bangsa Indonesia. Hal ini juga tercerminkan dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang menjadi simbol persatuan bangsa. Untuk mencegah konflik dan perpecahan, kita harus menumbuhkan sikap toleran, serta saling menghormati dan menghargai. Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 4 Tema 7 Subtema 3: Contoh Aktivitas Ekonomi Masyarakat di Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Contoh tindakan yang mencerminkan sikap toleran dalam keragaman antara lain: 1. Menghargai perbedaan dalam masyarakat. Baik perbedaan suku, agama, ras, budaya, golongan, dan yang lainnya. 2. Hidup berdampingan secara damai satu sama lain, meskipun memiliki berbagai perbedaan. 3. Berinteraksi antara satu sama lain dengan baik tanpa ada sekat meskipun memiliki berbagai perbedaan. |