5 faktor yang diperlukan dalam Perancangan tampilan berbasis grafis yaitu

BAB 6 Design Interface (Perancangan Tampilan)

Pendahuluan Salah satu kriteria penting dari sebuah antarmuka adalah tampilan yang menarik Yang harus dimiliki oleh perancang tampilan: Jiwa seni yang memadai Mengetahui selera user secara umum Seorang perancang tampilan HARUS mendokumentasikan semua pekerjaan yang telah dia kerjakan selama ini, sebagai bahan evaluasi pembuatan tampilan yang baru atau memperbaiki tampilan sebelumnya PROGRAM YANG DIBUAT BUKAN UNTUK ANDA, NAMUN UNTUK ORANG LAIN

Pokok Bahasan Pendekatan Dalam Merancang Tampilan Prinsip & Petunjuk Perancangan Urutan Perancangan Perancangan Tampilan Berbasis Teks Perancangan Tampilan Berbasis Grafis Waktu Tanggap Penanganan Kesalahan Piranti Bantu Perancangan Jaringan Semantik

Jenis program aplikasi: Special purpose software General purpose software

Special Purpose Software Yaitu program aplikasi untuk keperluan khusus dengan user yang khusus pula (special purpose software) Kelompok user dapat dengan mudah diperkirakan, baik dari segi keahlian maupun ragam antarmuka yang akan digunakan Mis: program inventori gudang, pengelolaan data akademis mahasiswa, pelayanan reservasi hotel Pendekatan yang digunakan: User-centered design approach: perancang dan user bersama-sama membuat tampilan antarmuka User design approach: hanya user yang membuat tampilan antarmuka

General Purpose Software Yaitu program aplikasi yang akan digunakan oleh berbagai tingkat kepandaian dan karakteristik yang sangat beragam, perlu memiliki salah satu kunci penting dalam pembuatan modul antarmuka dengan melakukan customizazion, sehingga pengguna dapat menggunakan program aplikasi dengan wajah antarmukanya yang sesuai dengan selera masing-masing pengguna. Perancang dapat melakukan ‘pemaksaan’ kepada user untuk menerima tampilan antarmukanya, walaupun dapat memberikan dampak program tersebut tidak laku

General Purpose Software Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah user dapat melakukan perubahan tampilan sesuai dengan keinginannya sendiri (customization), Contoh: merubah warna dasar, pengaturan desktop, wallpaper, screensaver, dll

1. Pendekatan dalam Merancang Tampilan a. User-centered design approach adalah perancangan antarmuka yang melibatkan pengguna. Perancang dan pengguna duduk bersama-sama untuk merancang antarmuka yang diinginkan pengguna, sehingga dengan cara ini pengguna seolah-olah seudah mempunyai gambaran nyata tentang antarmuka yang nanti akan mereka gunakan. . b. User design approach hanya user yang membuat tampilan antarmuka

2. Prinsip & Petunjuk Perancangan Urutan Perancangan Perancangan tampilan berbasis teks Perancangan tampilan berbasis grafis Waktu Tanggap Penanganan Kesalahan

A. Urutan Perancangan Pemilihan ragam dialog, dipengaruhi oleh karakteristik populasi pengguna, tipe dialog yang diperlukan, dan kendala teknologi yang ada untuk mengimplementasikan ragam dialog tersebut. Perancangan struktur dialog; melakukan analisis tugas dan menentukan model pengguna dari tugas tersebut Perancangan format pesan; tata letak tampilan, keterangan tekstual secara terinci, dan efisiensi inputing data harus mendapat perhatian lebih

Perancangan penanganan kesalahan; untuk menghindari adanya kesalahan yang timbul, maka adanya kondisi yang disebut abnormal termination, yaitu eksekusi program berhenti karena terjadi kesalahan. Bentuk penanganan kesalahan : Validasi pemasukan data Proteksi pengguna Pemulihan dari kesalahan Penampilan pesan salah yang tepat dan sesuai dengan kesalahan yangterjadi pada waktu itu.

5. Perancangan struktur data Setelah semua aspek antarmua dipertimbangkan, anda harus menentukan struktur data yang dapat digunakan untuk menyajikan dan mendukung fungsional komponen-komponen antarmuka yang diperlukan. Struktur data ini harus dipetakan langsung ke dalam model pengguna yang telah dibuat. Hal ini perlu ditekankan agar keinginan pengguna dan model sistem yang telah dirancang saling mempunyai kecocokan satu sama lain.

B. Perancangan Tampilan Berbasis Teks 1. Urutan penyajian Dalam model pengguna telah dijelaskan urutan operasi dari sebuah program aplikasii, sehingga urutan penyajianpun harus disesuaikan dengan model pengguna yang telah disusun. Jika hal ini tidak dapat dicapai, desainer harus harus membuat semacam kesepakatan dengan calon pengguna tentang urutan tampilan yang akan digunakan. Dengan cara seperti ini, pengguna tidak merasa tertipu dengan apa yang sebelumnya telah disepakati bersama.

2. Kelonggaran (spaciousness) Penggunaan tabulasi dan sejumlah spasi, meskipun kadang-kadang menghabiskan tempat kosong pada layar akan memudahkan pengguna mencari suatu teks yang diinginkan. Teks-teks harus ditempatkan dalam posisi tertentu dengan harapan ia dapat langsung memusatkan perhatian pengguna. 3. Pengelompokan Data yang saling berkaitan sebaiknya dikelompokkan untuk mempermudah penstrukturan layar tampilan secara keseluruhan. Beberapa karakter khusus dapat dipasang untuk menunjukkan adanya pengelompokkan sejumlah data.

4. Relevansi Tampilkan hanya pesan-pesan yang relevan dengan toipik yang sedang ditampilkan pada layar. 5. Konsisten Dalam sistem berbasis frame (misalnya pada dialog berbasis pengisian borang), pengguna sering dihadapkan pada sejumlah tampilan yang penuh dengan informasi. Dalam hal ini desainer harus konsisten dalam menggunakan ruang tampilan yang tersedia. 6. Kesederhanaan Istilah ini menunjukkan kepada cara paling mudah untuk menyajikan aras informasi yang dapat dipahami dengan cepat oleh pengguna.

C. Perancangan Tampilan Berbasis Grafis Terdapat 5 faktor yang diperlukan yaitu : - Ilusi pada obyek-obyek. - Urutan visual dan fokus pengguna. - Struktur Internal. - Kosakata grafis yang konsistensi dan sesuai. - Kesesuaian dengan media.

5 faktor yang perlu diperhatikan pada perancangan antarmuka berbasis grafis : 1. Ilusi pada obyek-obyek yang dapat dimanipulasi Perancangan antarmuka berbasis grafis yang efektif harus melibatkna tiga komponen. a. Gunakan kumpulan obyek yang disesuaikan dengan aplikasi yang akan dibuat. Jika obyek-obyek itu belum ada, kita dapat mengembangkannya sendiri. b. Penampilan obyek-obyek grafis harus dilakukan dengan keyakinan penuh bahwa ia akan dengan mudah dimengerti oleh pengguna. c. Gunakan mekanisme yang konsisten untuk memanipulasi obyek yang akan muncul di layar. 2. Urutan visual dan fokus pengguna Antarmuka grafis dapat digunakan untuk menarik perhatian pengguna antara lain dengan membuat suatu obyek berkedip, menggunakan warna tertentu atau menyajikan suatu animasi.

3. Struktur internal Pada pengolah kata, kita sering menuliskan beberapa kata yang berbeda dengan kata-kata yang lain, misalnya ada sekelompok kata yang ditebalkan, dimiringkan atau diberi garis bawah. Pada salah satu pengolah kata, kita dapat melihat apa yang disebut dengan reveal code, yakni suatu tanda khusus yang digunakan untuk menunjukkan adanya perbedaan font-style. Reveal code ini tidak akan ikut dicetak, tetapi digunakan untuk menunjukkan kepada pengguna antara lain tentang font-style yang digunakan, batas kiri dan batas kanan dari halaman teks serta informasi yang lain. Reveal code biasanya berupa suatu karakter khusus.

4. Kosakata grafis yang konsisten dan sesuai. Penggunaan simbol-simbol obyek atau icon memang tidak ada standarnya, dan biasanya disesuaikan dengan kreatifitas perancangnya. Sebagai contoh simbol (disket)banyak digunakan untuk menyatakan aktifitas penyimpanan data. Pada program lain, aktifitas yang sama bisa juga diberi simbol (disket) 5. Kesesuaian dengan media Karakteristik khusus dan layar tampilan yang digunakan akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap leindahan “wajah” antaramuka yang akan ditampilkan. Pada layar tampilan yang masih berbasis krakter, misalnya CGA, pemunculan gambar tidak akan secantik apabila kita menggunakan layar tampilan yang sering disebut dengan bitmap atau raster display.

D. Waktu tanggap Yang diinginkan user adalah waktu tanggap yang sesingkat-singkatnya. Selain itu, waktu tanggap yang berbeda-beda dapat mempengaruhi konsentrasi pengguna yang ada gilirannya akan mempengaruhi kinerja pengguna. Waktu tanggap yang lama (> 14’) akan menyebabkan perhatian pengguna terpecah ke aktifitas lain, sehingga ia cenderung melakukan aktifitas lain sampai sistem menyelesaikan apa yang harus ia kerjakan. Pada beberapa aplikasi yan memerlukan aktifitas interaktif, misalnya pemilihan menu, pengisian borang dan pemberian perintah, waktu tanggap yang kurang dari 2 detik dianggap cukup memadai. tetapi, ada sistem yang memerlukan waktu tanggap seketika, misalnya pemasukan karakter demi karakter lewat keyboard atau pergerakan kursor mouse

E. Penanganan Kesalahan Validasi pemasukan data, mis: jika user harus memasukkan bilangan positif, namun dia memasukkan data negatif atau nol, maka harus ada mekanisme untuk mengulang pemasukan data tersebut Proteksi user; program memberi peringatan ketika user melakukan suatu tindakan secara tidak sengaja, mis: penghapusan berkas Pemulihan dari kesalahan: tersedianya mekanisme untuk membatalkan tindakan yang baru saja dilakukan Penampilan pesan salah yang tepat dan sesuai dengan kesalahan yang terjadi pada waktu itu

Kesalahan dibagi 2, yaitu : Kesalahan pada saat implementasi program yaitu kesalahan sintaks yang secara langsung akan dideteksi oleh kompiler (compile-time error), terjadi pada saat program sedang dikompilasi. Kesalahan Logika ketika program sedang dijalankan, terjadi pada saat program dijalanka(run-time error atau fatal error). Kesalahan ini akan mengakibatkan terhentinya program secara abnormal.

Contoh Kesalahan Logika [1] var A, B, C1 : integer; [2] begin [3] readln(A); readln(B) [4] C1:= A div B; [5] writeln(C1); [6] end.

3. Peranti Bantu Sederhana Perancang seharusnya membuat dokumentasi akan bentuk-bentuk tampilan yang akan diimplementasikan. Peranti bantu sederhana yang dapat digunakan misalnya adalah lembar kerja tampilan/LKT (screen design work sheet). Pada LKT, disajikan empat bagian: 1. Nomor lembar kerja 2. Bagian tampilan 3. Bagian navigasi 4. Bagian keterangan

Dokumentasi Rancangan Dokumentasi rancangan dapat dikerjakan dalam beberapa cara : Membuat Sketsa pada kertas Menggunakan piranti prototipe GUI Menuliskan tekstual yang menjelaskan tentang kaitan antara satu jendela dengan jendela lainnya. Menggunakan piranti bantu yang disebut CASE (Computer Aided Software Engineering)

4. Jaringan  Semantik Tampilan Digunakan untuk mempermudah bagi pemrogram pada saat ia menuliskan program untuk disesuaikan dengan navigasi pada setiap lembar kerja. Pada jaring semantik tampilan terdiri atas dua komponen: nomor tampilan (biasa diberi notasi dengan lingkaran) dan transisi yang menyebabkan perpindahan perpindahan ke tampilan yang lain (biasa diberi notasi dengan anak panah).

Latihan Soal IMK 1. Pemilihan ragam dialog dipengaruhi, kecuali Karakterisitk populasi pengguna Tipe dialog yang diperlukan Kendala teknologi Struktur dari data Semua Benar Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan antarmuka berbasis teks, kecuali Urutan penyajian Kelonggaran Pengelompokan Kesederhanaan Kesesuaian dengan media

2. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan antarmuka berbasis teks, kecuali Urutan penyajian Kelonggaran Pengelompokan Kesederhanaan Kesesuaian dengan media Untuk merancang program aplikasi special purpose software adalah a. User centered design b. User design approach c. Application Design Approach d. Special Design Approach e. Salah Semua

Untuk merancang program aplikasi special purpose software adalah a Untuk merancang program aplikasi special purpose software adalah a. User centered design b. User design approach c. Application Design Approach d. Special Design Approach e. Salah Semua Urutan pertama dalam perancangan tampilan adalah a. Perancangan format pesan b. Perancangan struktur dialog c. Pemilihan ragam dialog d. Perancangan Struktur data e. Perancangan penanganan kesalahan

Urutan pertama dalam perancangan tampilan adalah a Urutan pertama dalam perancangan tampilan adalah a. Perancangan format pesan b. Perancangan struktur dialog c. Pemilihan ragam dialog d. Perancangan Struktur data e. Perancangan penanganan kesalahan Pada perancangan program dimungkinkan program berhenti karena terjadi kesalahan yg disebut a. Error program b. Abnormal terminator c. Run time error d. Syntax error e. Semua benar

Pada perancangan program dimungkinkan program berhenti karena terjadi kesalahan yg disebut a. Error program b. Abnormal terminator c. Run time error d. Syntax error e. Semua benar Pemilihan ragam dialog dipengaruhi, kecuali Karakterisitk populasi pengguna Tipe dialog yang diperlukan Kendala teknologi Struktur dari data Semua Benar