anggunwerdiasih12 anggunwerdiasih12
Jawaban:
Saya setuju, karena dengan begitu masyarakat negara kita akan mendapatkan pendapatan yang akan memenuhi kelangsungan hidupnya, dan akan mengurai tingkat kemiskinan, tetapi perlu diketahui jika pemerintah juga harus menyesuaiman dengan kebutuhan negara jangan sampai pendapatan tinggi tetapi hutang dimana mana
Negara berkembang masih ada di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Negara berkembang disebut juga dunia ketiga, negara selatan, atau less-developed countries. Negara ini memiliki pendapatan perkapita rata-rata penduduknya kurang dari US$ 500 menurut World Development Report.
Dasar pengelompokan negara maju dan berkembang selain ekonomi, ada ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Negara berkembang umumnya memiliki penguasaan iptek rendah.
Mengutip dari buku "Regional Negara Maju dan Negara Berkembang " yang ditulis Susilawati, indikator perbedaan negara maju dan berkembang yaitu:
1. Pendapatan Nasional Perkapita (Gross National Product/GNP)
GNP menjadi patokan untuk membagi jumlah keseluruhan pendapatan negara per tahun dengan jumlah seluruh penduduk. Jika hasil baginya lebih dari US$ 10.000, maka negara itu masuk negara maju.
Jika hasil bagi hasil baginya kurang dari US$ 80, maka dikelompokkan ke dalam negara sedang berkembang.
Baca Juga
Jika persentase angkatan kerja lebih banyak memproduksi bahan makanan pokok, negara tersebut dikelompokkan negara berkembang. Jika persentase pekerjaan lebih banyak di sektor jasa, negara tersebut dikelompokkan menjadi negara maju.
Advertising
Advertising
Secara keseluruhan produktivitas tenaga kerja ditentukan selama satu tahun, dibagi jumlah keseluruhan angkatan kerja. Jika produktivitas tenaga kerja lebih tinggi, tergolong negara maju dan sebaliknya.
4. Pemakaian energi
Indikator ini tidak mutlak karena beberapa negara memiliki iklim yang berbeda. Negara maju umumnya memakai energi listrik dan energi lain cukup tinggi.
5. Fasilitas transportasi dan komunikasi
Negara maju memiliki perkembangan dan sarana komunikasi yang memadai. Caranya ditentukan dari indeks per kapita dari pengukuran jalan, kereta api, jalan raya, hubungan udara, telepon, radio, televisi, dan sebagainya. Jika indeks semakin tinggi, maka semakin tinggi pula perkembangan nasional negara tersebut.
6. Pemakaian metal yang sudah diolah
Bahan-bahan metal seperti besi, baja, tembaga, alumunium dan logam. Semakin banyak bahan metal yang diolah, maka semakin tinggi tingkat perkembangan nasional negara.
7. Kategori lain
Negara maju memiliki presentase melek huruf rendah. Sedangkan negara berkembang memiliki jumlah penduduk melek huruf tinggi. Katergori lainnya seperti terbatasnya pendapatan keluarga untuk membeli bahan makanan, dan jumlah tabungan yang lebih sedikit. Contoh negara berkembang di Asia yaitu Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
Ciri ciri Negara Berkembang
- Tingkat pendidikan masih rendah.
- Tingkat penghasilan masih rendah/pendapatan per kapita rendah.
- Tingkat kesehatan masih rendah.
- Sistem perekonomiannya masih bergantung dari luar atau perekonomian yang tradisional.
- Angka pengangguran yang tinggi.
- Kesempatan kerja yang minim.
Karakteristik Negara Berkembang
Dari buku elektronik "Ekonomi Pembangunan" karya Sulfi Purnamasari, negara berkembang memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
- Pola hidup masyarakat relatif rendah.
- Produktivitas kerja sangat minum.
- Laju pertumbuhan penduduk cukup tinggi.
- Jumlah pengangguran cukup tinggi.
- Sektor produk primer dan pertanian menjadi sumber utama.
- Kekuasaan dan ketergantungan pada hubungan internasional.
Baca Juga
Negara berkembang umumnya dijumpai di benua Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Beberapa negara memiliki persamaan yaitu:
1. Taraf kemakmuran belum mapan
Penduduk di negara berkembang memiliki pendapatan rendah. Selain faktor penghasilan, pemakaian energi di negara tersebut belum merata. Misalnya tidak ada listrik di daerah tertentu, kurangnya air bersih, dan keadaan rumah yang sederhana. Selain itu masalah di negara berkembang yang lain yaitu rendahnya taraf pendidikan, kemiskinan, dan gizi buruk.
2. Rendahnya produktivitas kerja
Produktivitas kerja rendah ini karena beberapa faktor, seperti:
- Mayoritas penduduk di negara berkembang pemakaian teknologi. Sebagian besar negara berkembang masih menggunakan teknologi tradisional untuk produksi. Sehingga hasil produk rata-rata yang dihasilkan masih rendah.
- Kegiatan industri sebagian besar masih memakai peralatan seadanya. Sehingga hasil produksi sedikit. Faktor lainnya adalah pendidikan, ekonomi, dan kesehatan yang menunjang produktivitas kerja belum memadai.
3. Tingginya pertambahan penduduk
Jumlah penduduk di negara berkembang terus naik. Jika jumlah anggota keluarga yang ditanggung bertambah, sementara pendapatan tidak mencukupi akhirnya terjadi kemiskinan.
Beban yang ditanggung keluarga dan pendapatan rendah membuat pendidikan anak-anak terhambat. Tidak sedikit anak-anak dan remaja yang putus sekolah karena faktor ekonomi.
Pertambahan tenaga kerja tinggi tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai. Akibatnya negara berkembang mengalami masalah pengangguran yang cukup serius.
Tahun 1997 Bank Dunia (World Bank) membagi negara berdasarkan tingkat pendapatan (income) per kapita, antara lain:
- Negara-negara berpendapatan rendah (low income) dengan GNP per kapita kurang dari US$ 785.
- Negara berpendapatan menengah (middle income) dengan GNP per kapita antara US$ 785 – 3.125.
- Negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income) dengan GNP per kapita antara US$ 3.125 – 9.655.
- Negara berpendapatan tinggi (high income) GNP per kapita lebih dari US$ 9.656.
Berdasarkan pendapatan, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengelompokkan negara-negara berkembang, yaitu:
- Negara miskin atau terbelakang (least developed) berjumlah 44 negara.
- Negara berkembang (developing nation) berjumlah 88 negara.
- Negara kaya (pengekspor minyak) berjumlah 13 negara.
Indonesia masih masuk kategori negara berkembang di dunia. Meski demikian, Indonesia melakukan pengembangan dan pembangunan untuk menjadi negara maju.
Data dari Databoks Katadata, Indonesia telah dikeluarkan dari daftar anggota negara berkembang dalam prinsip hukum Countervailing Duty (CVD) pada 10 Februari 2020.
Indonesia sudah memenuhi pangsa pasar mencapai 1% ke dunia dan menjadi anggota dalam kelompok Group Twenty (G-20). Tetapi Indonesia belum masuk daftar indikator dari produk domestik bruto (PDB) per-kapita.
Negara maju merupakan negara yang memiliki kualitas dan tingkat kesejahteraan tinggi. Kebanyakan negara maju memiliki Gross domestic product (GDP) tinggi. GDP tinggi ini diperoleh dari perkembangan industri dan ekonomi.
Karakteristik Negara Maju
Mengutip dari jurnal "Sinergi Indonesia Menuju Negara Maju" yang diterbitkan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, negara maju adalah sebutan negara yang menikmati standar hidup tinggi melalui teknologi dan ekonomi yang merata.
Baca Juga
Pendapatan perkapita merupakan faktor penting untuk mengukur negara maju. Sebuah negara dikatakan sejahtera jika rakyatnya memiliki pendapatan perkapita tinggi, tidak ada perang, konflik, dan perpecahan. Pendapatan Nasional Perkapita (Gross National Product/GNP). GNP sebagai patokan untuk membagi secara keseluruhan pendapatan penduduk suatu negara. Jika hasil bagi lebih US$ 10.000, maka negara itu dikelompokkan sebagai negara maju.
Advertising
Advertising
Tingkat kesejahteraan negara maju dilihat dari angka kemiskinan. Suatu negara dikatakan sejahtera jika jumlah penduduk miskin sedikit.
3. Tingkat Pengangguran
Negara maju umumnya memiliki tingkat pengangguran rendah.
4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
Secara umum negara maju memiliki angka kematian bayi dan ibu melahirkan rendah. Penyebabnya karena penduduk mampu membeli makanan bergizi, fasilitas kesehatan lengkap, dan obat-obatan memadai.
5. Angka Melek huruf
Negara dikatakan maju jika angka melek huruf tinggi dan angka buta huruf rendah.
Ciri – ciri Negara Maju
- Sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) dimanfaatkan secara optimal
- Dapat mengatasi masalah kependudukan.
- Tingkat dan kualitas hidup masyarakat tinggi.
- Ekspor yang dilakukan ialah ekspor hasil industri dan jasa.
- Tercukupinya penyediaan fasilitas umum.
- Kesadaran hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap Hak Asasi.
- Manusia dijunjung tinggi.
- Tingkat pendidikan relatif tinggi.
- Tingkat pendapatan penduduk relatif tinggi.
- Tingkat kesehatan sudah baik.
Daftar Negara Maju di Seluruh Dunia
Mengutip USA Today, berdasarkan data dari Bank Dunia, 24/7 Wall Street, meninjau GDP per kapita hampir 200 negara untuk mengidentifikasi 25 negara terkaya. Berikut daftarnya:
1. Qatar
PDB 2017: US$ 308,6 miliar (peringkat 51 dari 196 negara)
Populasi: 2,6 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 78,3 tahun
2. Macau, Tiongkok
PDB 2017: US$ 65,3 miliar (peringkat 98 dari 196 negara)
Populasi: 0,6 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 84 tahun
3. Singapura
GDP 2017: US$ 480 miliar (peringkat 39 dari 196 negara)
Populasi: 5,6 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 82,9 tahun
4. Brunei Darussalam
GDP 2017: US$ 30,8 miliar (peringkat 125 dari 196 negara)
Populasi: 428.697 jiwa
Harapan hidup saat lahir: 77,4 tahun
5. Kuwait
GDP 2017: US$ 271,1 miliar (peringkat 57 dari 196 negara)
Populasi: 4,1 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 74,8 tahun
6. Bermuda
GDP 2017: US$ 3,3 miliar (peringkat 169 dari 196 negara)
Populasi: 4,1 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 81,4 tahun
7. Uni Emirat Arab
GDP 2017: US$ 632,6 miliar (peringkat 31 dari 196 negara)
Populasi: 9,4 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 77,4 tahun
8. Norwegia
GDP 2017: US$ 342,8 miliar (peringkat 49 dari 196 negara)
Populasi: 5,3 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 82,5 tahun
9. Luksemburg
GDP 2017 $55,5 miliar (peringkat 104 dari 196 negara)
Populasi: 596.336 jiwa
Harapan hidup saat lahir: 82,7 tahun
10. Hong Kong
GDP 2017: US$ 414,3 miliar (peringkat 43 dari 196 negara)
Populasi: 7,4 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 84,7 tahun
11. Swiss
GDP 2017: US$ 490,2 miliar (peringkat 37 dari 196 negara)
Populasi: 8,5 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 83,6 tahun
Baca Juga
GDP 2017: US$ 17,7 triliun (ke-2 dari 196 negara)
Populasi: 325,1 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 78,5 tahun
13. Irlandia
PGDP 2017: US$ 320,2 miliar (peringkat 50 dari 196 negara)
Populasi: 4,8 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 82,0 tahun
14. Arab Saudi
GDP 2017: US$ 1,6 triliun (peringkat 16 dari 196 negara)
Populasi: 32,9 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 74,7 tahun
15. Belanda
GDP 2017: US$ 835,8 miliar (peringkat 27 dari 196 negara)
Populasi: 17,1 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 81,6 tahun
16. Denmark
GDP 2017: US$ 272,5 miliar (peringkat 55 dari 196 negara)
Populasi: 5,8 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 81,0 tahun
17. Swedia
GDP 2017: US$ 469,5 miliar (peringkat 40 dari 196 negara)
Populasi: 10,1 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 82,3 tahun
18. Jerman
GDP 2017: US$ 3,8 triliun (peringkat 5 dari 196 negara)
Populasi: 82,7 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 81,0 tahun
19. Austria
GDP 2017: US$ 400,2 miliar (peringkat 45 dari 196 negara)
Populasi: 8,8 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 81,6 tahun
20. Kanada
GDP 2017: US$ 1,6 triliun (peringkat ke-15 dari 196 negara)
Populasi: 36,7 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 82,5 tahun
21. Australia
GDP 2017: US$ 1,1 triliun (peringkat 20 dari 196 negara)
Populasi: 24,6 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 82,5 tahun
22. Belgia
GDP 2017: US$ 486,5 miliar (peringkat 38 dari 196 negara)
Populasi: 11,4 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 81,4 tahun
23. Bahrain
GDP 2017: US$ 64,7 miliar (peringkat 100 dari 196 negara)
Populasi: 1,5 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 77 tahun
24. Finlandia
GDP 2017: US$ 225,9 miliar (peringkat 61 dari 196 negara)
Populasi: 5,5 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 81,4 tahun
25. Perancis
GDP 2017: US$ 2,6 triliun (peringkat 10 dari 196 negara)
Populasi: 67,1 juta jiwa
Harapan hidup saat lahir: 82,5 tahun