Akun berikut yang termasuk golongan utang lancar adalah

Ajaib.co.id – Utang lancar atau current liabilities sering disebut juga dengan utangjangka pendek karena jatuh temponya kurang dari satu tahun. Jenis-jenis current liabilities ini berbeda dengan utang tidak lancar.

Seperti kita ketahui, utang merupakan kewajiban keuangan yang harus dibayar dalam jangka waktu tertentu.Utang dan piutang merupakan hal yang umum terjadi dalam suatu bisnis. Baik utang dengan perorangan, maupun kepada perusahaan lain atau lembaga keuangan.

Dalam akuntansi, utang atau kewajiban ini digolongkan dalam beberapa jenis berdasarkan sifat likuiditasnya serta jangka waktunya. Dalam artikel ini akan dibahas tentang current liabilities, mulai dari pengertian current liabilities, jenis-jenisnya, serta perbedaan current liabilities dengan utang tidak lancar.

Pengertian Utang Lancar

Pengertian current liabilities adalah kewajiban keuangan yang perlu segera dilunasi menggunakan aktiva lancar sesuai dengan jatuh temponya yang pendek, yakni kurang dari satu tahun. Seringkali perusahaan memiliki current liabilities untuk memenuhi kebutuhan operasional maupun karena membutuhkan waktu untuk proses pencairan dana.

Menurut S. Munawir (2007:18), pengertian current liabilities atau utang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pembayaran atau pelunasannya akan dilakukan dalam jangka waktu pendek, yaitu satu tahun sejak tanggal neraca, dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

Pengertian current liabilities juga dipaparkan oleh Kasmir (2008:40). Current liabilities adalah kewajiban atau utang perusahaan kepada pihak lain yang perlu segera dibayar dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Oleh sebab itu, current liabilities sering juga disebut utang jangka pendek.

Dari pengertian current liabilities tersebut, dapat disimpulkan ciri-cirinya, antara lain pembayaran menggunakan aktiva lancar dan jangka waktu pembayaran yang kurang dari satu tahun atau satu periode akuntasi. Dari sini cukup jelas untuk membedakan jenis-jenis current liabilities yang biasanya muncul dalam laporan keuangan.

Jenis-Jenis Utang Lancar

Jenis-jenis current liabilities dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni utang lancar yang dapat ditentukan jumlahnya dan yang dapat ditaksir jumlahnya. Berikut ini contoh-contohnya.

A.     Utang lancar yang dapat ditentukan jumlahnya

1.     Utangdagang, yakni utang yang muncul disebabkan adanya transaksi jual beli barang dagang yang dilakukan secara kredit atau pembayaran tempo. Jangka waktu pembayaran utang dagang ini sesuai kesepakatan, namun biasanya hanya sekitar satu sampai dua bulan saja.

2.     Utang dividen, yakni utang yang muncul karena perusahaan harus memberikan dividen kepada pemegang saham yang diumumkan sebagai pembagian laba perusahaan. Dana untuk membayar utang dividen ini biasanya sudah dialokasikan karena pembagian laba perusahaan.

3.     Wesel bayar, yakni utang yang disertai surat pernyataan sanggup membayar atau surat pernyataan utang. Wesel bayar ini sudah tertera jelas jumlahnya sehingga termasuk uang lancar yang dapat ditetapkan jumlahnya.

4.     Biaya yang masih harus dibayar, yakni biaya yang timbul namun belum dibayar, sehingga biaya tersebut akan dibayar dalam jangka waktu tertentu. Ada banyak hal yang menyebabkan munculnya biaya yang masih harus dibayar ini, antara lain debt collectorperusahaan rekanan yang belum menagih, kendala teknis sistem pembayaran, dan sebagainya.

5.     Uang muka atau jaminan yang dapat diminta kembali, yakni pembayaran yang diterima di muka sebagai down payment sebelum barang atau jasa diserahterimakan.

6.     Utang gaji atau upah, yakni gaji atau upah yang masih harus dibayar dalam jangka pendek. Biasanya gaji atau upah pegawai sudah ditentukan tanggal pembayarannya. Namun ketika ada kondisi tertentu yang menyebabkan gaji belum dapat dibayarkan, maka muncullah utang gaji atau upah yang harus segera dilunasi.

7.     Utang bonus pegawai, yakni bonus pegawai yang belum dibayarkan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya utang ini muncul setelah diumumkan pemberian bonus namun bonus tersebut belum dibayarkan.

B.     Utang lancar yang dapat ditaksir jumlahnya

1.     Utang pajak penghasilan, yaitu kewajiban untuk membayar pajak penghasilan untuk periode tertentu. Jumlahnya dapat ditaksir untuk sementara, namun baru dapat ditetapkan setelah perhitungan pajak selesai.

2.     Utang hadiah, yaitu utang yang muncul ketika perusahaan menyebarkan kupon hadiah kepada konsumen. Perusahaan memiliki kewajiban membayar hadiah saat konsumen menukarkan kuponnya.

3.     Utang garansi, yaitu utang muncul karena perusahaan memberikan jaminan penggantian atau garansi jika terjadi cacat atau kerusakan pada produknya. Nilai dari biaya garansi tersebut belum dapat ditentukan jumlahnya, namun perusahaan dapat menaksir kisarannya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

Perbedaannya dengan Utang Tidak Lancar

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa perbedaannya dengan utang tidak lancar. Berdasarkan sumber yang digunakan untuk pembayaran, current liabilities dibayarkan dari aktiva lancar, sedangkan utang tidak lancar bisa dibayar dengan aktiva lancar maupun dengan aset tertentu.

Dilihat dari jangka waktu pembayaran utang, current liabilities merupakan utang jangka pendek yang tempo pembayarannya kurang dari satu tahun. Sedangkan utang tidak lancar biasanya merupakan utang jangka panjang dengan jangka waktu pembayaran lebih dari satu tahun. Contoh utang jangka panjang antara lain utang obligasi dan utang hipotek.

Transaksi current liabilities biasanya lebih sederhana dibandingkan utang tidak lancar. Mengingat jangka waktu pembayaran yang panjang, utang tidak lancar biasanya disertai dengan persyaratan yang lebih kompleks dan adanya jaminan tertentu.

Demikian pembahasan tentang pengertian current liabilities, jenis, serta perbedaannya utang tidak lancar. Setelah mengetahui lebih lengkap tentang utang lancar, kamu dapat membaca laporan keuangan dengan lebih baik dan mengambil keputusan dengan tepat untuk kemajuan bisnismu.

Bertujuan untuk memberi tempat dan membagikan berdasarkan biaya langsung atau tidak langsung. Bagaimana dengan Akuntansi yang berfungsi untuk mengukur dan memberi kepastian informasi sumber daya yang tepat sesuai rumus untuk suatu lembaga atau organisasi. Juga memiliki penggolongan akun berdasarkan akuntansi yang dapat dibagikan sesuai dari cara mengukur atau mencatat. Berikut ini kami akan membahas tentang 5 jenis penggolongan akun akuntansi berdasarkan akun general, seperti : Akun Harta, Kewajiban, Modal, Pendapatan dan akun Beban.

5 jenis penggolongan akun Akuntansi

Dalam kegiatan dunia usaha, setiap hari transaksi terjadi sangat kompleks baik dalam jenis maupun jumlahnya. Kita tahu bahwa semakin besar suatu perusahaan dengan bidang usahanya, semakin banyak dan beragam pula transaksi yang terjadi. Agar memudahkan pencatatan, setiap transaksi keuangan dibukukan menurut jenis masing-masing. Misalnya, setiap penerimaan dan pengeluaran uang dibukukan dalam suatu lembaran yang disebut akun (perkiraan) dengan nama akun kas. Akun (account) atau perkiraan adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat mengubah komposisi harta, kewajiban, dan modal perusahaan.

Secara umum, akun dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

  • Akun Riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, saldo akun terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok seperti harta, kewajiban, dan modal.
  • Akun Nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi, akun nominal terdiri dari dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban.

Anda dapat memahami lebih mudah dari 5 jenis penggolongan akun Akuntansi secara lengkap, antara lain :

1. Akun Harta (Assets)

Penggolongan Akun (Akun Harta, Akun Kewajiban, Akun Modal, Akun Pendapatan, Akun Beban) dan Pengertian Harta Lancar, Harta Tetap, Utang Lancar, Harta Tak Berwujud, Hak Paten, Hak Cipta, Kas, Efek, Wesel  Tagih, Piutang, Goodwill, Pendapatan Usaha dan Beban Usaha Beserta Lengkap.

Harta (aktiva) adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat pada masa yang akan datang. Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas), yaitu harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud, dan harta-harta lainnya.

Harta lancar merupakan harta yang berupa uang kas/bank dan sangat mudah dijadikan uang, yang biasa umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Berikut ini berberapa harta lancar :

  1. Kas, adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat pada bank.
  2. Surat-surat berharga (efek), adalah surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjualbelikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
  3. Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes.
  4. Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
  5. Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).
  6. Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya, perlengkapan kantor atau perlengkapan toko (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
  7. Beban dibayar di muka, berarti biaya yang telah dibayar, tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan, seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka, dan iklan dibayar di muka.

“Investasi bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi.”

Penyertaan (investasi) adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi, atau surat berharga lainnya.

Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, dan peralatan.

Harta tak berwujud adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud, antara lain:

  • Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
  • Hak cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan, misalnya hak cipta lagu goodwill, yaitu nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan adanya goodwill, barang yang diproduksi mendapat kepercayaan dan dibeli oleh masyarakat.

2. Akun Kewajiban (Liabilities)

Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang sebagai akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang, antara lain :

Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Utang lancar meliputi wesel bayar, yaitu utang yang disertai promes.

Utang usaha atau utang dagang, yaitu kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit, biaya yang masih harus dibayar, yaitu beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, misalnya utang sewa, utang gaji, dan utang bunga;

pendapatan diterima di muka, yaitu kewajiban yang disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang, sedangkan penyerahan jasa atau barang belum dilakukan

  1. Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesinmesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain:
  2. Utang bank, yaitu pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan usaha;
  3. Utang hipotek, yaitu pinjaman dari bank dengan jaminan aktiva tetap;
  4. Utang obligasi, yaitu utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.
  5. Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar ataupun utang jangka panjang. Misalnya, utang kepada direksi dan kepada pemegang saham.

3. Akun Modal (Equility)

Modal adalah selisih antara harta dan kewajiban, dan merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, sedangkan akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.

4. Akun Pendapatan

Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan. Pendapatan dibedakan berdasarkan :

  • Pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha;
  • Pendapatan di luar usaha, yaitu pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, misalnya sebuah perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha pihak lain.

5. Akun Beban

Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatanusaha untuk memperoleh pendapatan. Dapat dibedakan berdasarkan :

  • Beban usaha, yaitu pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha
  • Beban lain-lain, yaitu pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok usaha, misalnya beban bunga yang dibayar oleh perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari bank.

Kesimpulan

Dengan melakukan penggolongan akun Akuntansi, Anda dapat lebih mudah mengelola dan membuat laporan secara rinci, yang dapat digunakan oleh suatu lembaga atau organisasi. Untuk mempermudah mencatat pembukuan berdasarkan Akun, kami memberi sedikit bocoran tentang software akuntansi yang mudah digunakan dan dapat membantu mengelola pembukuan secara real time dan lebih mendongkrak produktifitas kerja. Anda dapat menggunakan software akuntansi Accurate Online dengan disediakan fitur dan laporan lengkap, juga dapat digunakan secara gratis 30 hari dengan mendaftar akun disini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA