Jakarta - Al Qayyum merupakan satu dari 99 Asmaul Husna. Al Qayyum termasuk dalam nama yang agung dengan arti Maha Berdiri Sendiri. Hal ini mengandung arti bahwa Allah SWT mandiri dan tidak membutuhkan semua makhluk karena Dia yang mengatur segalanya.
Artinya:" Alif laam miin. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya."
Menurut As-Syaikh al Harras, Al Qayyum merupakan bentuk mubalaghah dari kata Qa'im.
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ Arab-latin: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (Q.S. Al-Baqarah: 255) Meneladani kemuliaan Asmaul Husna tentang Al Qayyum ini dapat kita lakukan dengan berdzikir saat pagi dan petang. Dzikir Asmaul Husna memiliki keutamaan diantaranya mendapatkan kententraman batin dan menumbuhkan keimanan serta selalu takut kepada Allah SWT. Semoga kita senantiasa mendapatkan pertolongan-Nya! Simak Video "Silaturahmi Senior Golkar Usai Peresmian Masjid Baru di Markas Partai" [Gambas:Video 20detik] (erd/erd) MENGENAL NAMA ALLAH Allah SWT, memiliki nama - nama yang baik atau disebut dengan Asmaul Husna. asmaul Husna berjumlah 99. Asmaul Husna hanyalah milik Allah semata. Manusia hanya dapat memahami, mempelajari, dan meniru kandungan makna dari nama tersebut dalam kehidupan sehari - hari. Mari kita mengenal beberapa Asmaul Husna. 1. Al - Mumit Al-Mumit artinyaMaha mematikan. Al-Mumit berarti Allah berkuasa untuk mematikan semua yang diciptakan-Nya.Kematian setiap makhluk adlah kehendak Allah. dalam surah Al mu'min ayat 68, Allah berfirman : Artinya : Dialah Allah yang menghidupkan dan mematikan. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata, " Jadilah " Maka Jadilah sesuatu ( Q.S. al-Mu'min : 68 ) Bukti Allah bersifat Al-Mumit Allah berkuasa mematikan makhluk sesuai dengan kehendak-Nya. Kematian manusia tidak ditentukan dengan umurnya, dan sehat ataupun sakit badannya, juga kaya ataupun miskin kehidupannya. Allah berfirman dalam surah al-Waqi'ah ayat 60 2. Al - Hayy Al-Hayy artinya Maha Hidup. Allah memiliki sifat al-Hayy berarti Allah Maha hidup. Kehidupan Allah kekal dan tidak akan pernah berakhir. kehidupan Allah bersifat sempurna, tanpa membutuhkan makhluk lain. Allah mengatur Alam semesta, tidak ada kejadian didunia ini yang luput dari pengaturan Allah. Bukti Allah bersifat Al-Hayy perhatikan pergantian siang dan malam, atau bagaimana matahari dan bulan bergantian terbit dan terbenam. semua berjalan sesuai ketentuan Allah. 3. Al - Qayyum Al - Qayyum artinya berdiri sendiri. Allah bersifat Al-Qayyum berarti Allah adalah Zat yang Maha mandiri, tidak bergantung kepada makhluk-Nya. Kemandirian Allah bersifat Mutlak. tidak membutuhkan tempat, waktu, atau pertolongan. Bukti Allah bersifat Al-Qayyum Allah menciptakan alam semesta tanpa bantuan siapapun. Allah menciptakan dengan kekuasaan-Nya yang sangat Agung.Keteraturan alam semesta menjadi bukti Allah amat sangat menjadi Zat yang mandiri. semua terjadi atas kehendak Allah,tidak ada satupun yang dapat merubah kehendak-Nya. 4. Al - Ahad Al - Ahad artinya Yang Maha Esa atau Tunggal. Hanya ada satu Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah. Allah tidak beranak atau diperanakkan, dan tidak ada yang menyerupai-Nya. sesuai dengan Firman Allah dalam surah Al - Ikhlas : Bukti Allah bersifat Al - Ahad Keteraturan sistem tata surya tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang mengatur. Dialah Allah yang Maha Tunggal maha Esa dan Kuasa. berikut Nama - Nama Allah ( Asmaul Husna ) untuk Tugas Hari ini Tulislah Asmaul Husna dibuku tulis. Page 2SDA 3 Halim Perdanakusuma
Allah SWT memiliki rasa sayang tak terbatas pada hamba-Nya. Sabtu , 30 Nov 2019, 05:00 WIB alifmusic.net Red: Nashih Nashrullah REPUBLIKA.CO.ID, Seringkali kita berputus asa dari rahmat Allah SWT. Persoalan yang kerap kita hadapi lantas kemudian membuat gampang sekali menghukumi Allah SWT tidak adil dan sebagainya. Seringkali juga kita merasa jauh dari prasangka baik terhadap Allah SWT. Padahal, sebaliknya, cinta Allah SWT pada hamba-Nya tidaklah terbatas. Baca Juga Cinta Allah itu adalah cinta yang tidak terbatas. Hakikat dan besarnya tidak bisa dipersamakan dengan kasih sayang siapa pun. Allah SWT berfirman, ''Rahmat (kasih sayang)-Ku meliputi segala sesuatu.'' (QS al-A'raf [7]: 156). Untuk memberikan gambaran kepada umat tentang kasih sayang Allah, Rasulullah mengibaratkan kalau kasih sayang Allah itu berjumlah seratus, maka yang sembilan puluh sembilan disimpan dan satu bagian lagi dibagi-bagi. Yang satu bagian bisa mencukupi seluruh kebutuhan makhluk. Hal ini menunjukkan betapa luasnya cinta Allah. Ada beberapa bukti nyata-dari banyak bukti-tentang besarnya cinta Allah kepada manusia. Nikmat Alquran Bukti cinta yang pertama adalah diturunkannya Alquran. Allah SWT, tidak membiarkan kita kebingungan dalam menjalani hidup. Dia menurunkan Alquran sebagai penuntun hidup, agar kita dapat meraih bahagia di dunia dan akhirat. Firman-Nya, ''Kitab ini tidak ada keraguan padanya; (merupakan) petunjuk bagi mereka yang bertakwa.'' (QS al-Baqarah [2] : 2). Dalam ayat lain difirmankan pula, ''Sebenarnya Alquran itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; agar mereka mendapat petunjuk.'' (QS as-Sajdah [32]: 3). Dr Quraish Shihab mencatat ada tiga petunjuk penting yang diberikan Alquran. Pertama, petunjuk akidah yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Allah dan kepercayaan akan kepastian hari pembalasan. Kedua, petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan moral, baik yang menyangkut kehidupan pribadi maupun sosial. Ketiga, petunjuk mengenai syariat dan hukum, yaitu dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum dalam hubungannya dengan Allah dan sesama manusia. Mengutus para rasul Secara fitrah, setiap manusia membutuhkan teladan yang bisa dijadikan rujukan. Untuk memenuhi kebutuhan itulah, Allah mengutus para Rasul. Dalam QS al-An'am [6] ayat 48, Allah SWT berfirman, ''Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.'' Inilah bukti kecintaan Allah yang kedua. Dia tidak membiarkan manusia berjalan "sendirian". Dia mengaruniakan "teman terbaik" yang akan menemani manusia menuju jalan kebahagiaan, mengenalkan manusia kepada Tuhannya, sekaligus menjadi model manusia yang sesuai dengan kehendak Allah SWT. Firman-Nya, Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS al- Ahzab [33]: 21). Kita yang hidup tidak sezaman dengan Rasulullah SAW, dapat membuka warisannya berupa hadis dan sunah. Di dalamnya terdapat penjelasan yang rinci tentang semua ajaran Allah. Ajaran yang berisi tentang petunjuk menjalin hubungan dengan Allah (hablum minallah) dan dengan manusia (hablum minannas). Di dalamnya kita juga mendapati gambaran karakter mulia Rasulullah SAW sebagai teladan paling baik.
Planet luar angkasa. Diciptakannya alam semesta Allah SWT tidaklah menciptakan alam semesta tanpa maksud. Dia menjadikan semua yang ada di bumi dan di langit untuk memenuhi kebutuhan manusia. Difirmankan, Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, kemudian Dia menuju langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (QS al-Baqarah [2]: 29). Seluruh potensi yang ada di dalam dan permukaan bumi dihamparkan untuk diambil manfaatnya oleh manusia. Tidak ada satu pun makhluk di alam ini yang tidak bermanfaat. Nyamuk misalnya. Walaupun menganggu, nyamuk dapat membangkitkan kreativitas manusia, obat nyamuk contohnya. Dengan adanya nyamuk, banyak orang yang tercukupi ekonominya. Allah telah menciptakan alam dengan sangat sempurna, sehingga manusia dapat hidup di dalamnya dengan nyaman. Semuanya telah ditata dengan akurat. Perjalanan siang dan malam, rantai makanan antara makhluk hidup sampai pada lingkungan tempat ia hidup, semuanya telah diatur dengan hukum-Nya. Luasnya ampunan Allah Bukti keempat adalah luasnya ampunan Allah SWT. Sebanyak apa pun dosa manusia, Allah pasti akan mengampuni, asalkan ia betul-betul bertobat. Allah SWT telah berjanji dalam Alquran, ''Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.'' (QS Hud [11]: 3) Tangan Allah terbuka setiap saat bagi orang yang mau bertobat. Rasulullah SAW bersabda, "Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari agar orang yang berbuat keburukan di siang hari bertobat, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat keburukan di malam hari bertobat. (Ini akan terus berlaku) hingga matahari terbit dari arah Barat (HR Muslim). Dia akan mengampuni semua dosa, sekalipun dosanya sepenuh isi bumi, "Wahai manusia, sekiranya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa seisi bumi kemudian kamu bertemu Aku dengan dalam kedaan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu apa pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan membawa ampunan seisi bumi pula," demikian bunyi sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan Imam Tirmidzi.
Seorang jamaah melaksanakan Shalat sunah didalam masjid Jammi Annawier, Pekojan, Jakarta Barat, Selasa (13/3). (Republika/Agung Supriyanto) Memberikan rezeki Allah adalah al-Razzaq, Dzat Mahapemberi Rezeki. Setiap makhluk diberi-Nya rezeki agar mereka dapat hidup dan beribadah kepada Allah SWT. Tidak ada satu pun makhluk yang tidak diberi rezeki, termasuk manusia. Firman-Nya, Katakanlah, 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)'. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah sebaik-baik pemberi rezeki.'' (QS Saba [34]: 39). Demikian pula makhluk yang lain. ''Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz).'' (QS Hud [11]: 6) Inilah tanda bukti cinta Allah yang kelima. Setiap kita telah diberi bagian rezeki. Yang perlu dilakukan adalah ikhtiar menjemput rezeki itu. Allah memberi kasih sayang-Nya yang tak terbatas agar kita bersyukur. Dan syukur yang paling utama adalah mengabdi dengan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun.
sumber : Harian Republika Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ... |