Allah swt menurunkan kitab taurat memiliki tujuan tertentu yaitu untuk

Allah swt menurunkan kitab taurat memiliki tujuan tertentu yaitu untuk
Allah swt menurunkan kitab taurat memiliki tujuan tertentu yaitu untuk
Oleh : Musyarofah S.Pd

RADARSEMARANG.ID, IMAN kepada kitab Allah SWT berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya. Ada empat kitab yang diturunkan, secara berurutan mulai dari yang pertama kali diturunkan hingga saat ini.

Keempat kitab yang wajib diyakini adalah, A) Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa AS pada abad ke-12 SM. Nama Taurat berarti hukum atau syariat. Nabi Musa AS yang diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada bangsa Bani Israil. Adapun bahasa yang digunakan adalah bahasa Ibrani.

B) Kitab Zabur, diturunkan Allah SWT kepada Nabi Daud AS untuk bangsa Bani Israil atau umat Yahudi. Kitab ini diturunkan pada abad 10 SM di daerah Yerusalem. Kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti.

C) Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa AS pada permulaan abad 1 M. Kitab ini diwahyukan di daerah Yerusalem, ditulis menggunakan bahasa Suryani. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa AS, yakni kaum Nasrani.

Baca juga:  Pemanfaatan Microsoft 365 dalam Pembelajaran PAI di Masa Pandemi

D) Kitab Alquran, merupakan kitab terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab Suci Alquran diturunkan Allah sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya.

Alquran adalah kitab suci yang wajib diimani dan diyakini dengan keyakinan yang kuat akan kesuciannya. Berlainan dengan kitab-kitab suci sebelumnya, Alquran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril AS tidak secara sekaligus, melainkan secara beransur-ansur selama 23 tahun dan terdiri atas 114 surah serta 30 juz dan 6.666 ayat.

Baca juga : Sabar atas Cobaan, Tafsir Surah Al-Baqoroh 153-157

Wahyu pertama adalah surah Al-Alaq ayat 1 hingga 5, diturunkan di gua Hira’ ketika Nabi SAW sedang berkhalwah atau menyendiri. Pada saat itu, baginda diangkat menjadi Rasulullah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia.

Alquran dalam pandangan Islam memiliki posisi yang sangat jelas berkaitan dengan keberadaan teks-teks keagamaan yang termasuk dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada kaum sebelum kaum Nabi Muhammad SAW. Alquran juga diposisikan sebagai pembenar (mushaddiq) dan batu ujian/verifikator (muhaymin) terhadap kitab-kitab yang lain.

Alquran diturunkan kepada Nabi SAW untuk menghapus syari’at yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu. Ia merupakan kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa, sesuai bagi semua umat manusia sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia agar memperoleh kebahagiaan di Akhirat kelak.

Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT berkaitan erat dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab itu, seseorang yang beriman atau tidak, yang tahu persis hanyalah Allah SWT. Namun sebagai muslim, tentunya dapat membuktikan dan mewujudkan keimanannya dengan sikap perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga:  Menulis Huruf Hijaiyyah Menyenangkan dengan Tanah

Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dicerminkan, a) meyakini bahwa sebelum Alquran, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, b) meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Alquran yaitu sebagai pedoman hidup, c) menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT, dan d) meyakini bahwa Alquran adalah mukjizat Nabi Muhanmad SAW sebagai penyempurna.

Semua umat muslim meyakini bahwa adanya wahyu progresif. Wahyu Tuhan berkembang seiring berjalannya waktu dan perbedaan kelompok di masyarakat.

Aturan-aturan yang terkandung di dalamnya pada umumnya hanya sesuai dengan masa dan tempat kitab-kitab itu diturunkan. Oleh karena itu, Alquran diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab suci itu. (pai2/ida)

Guru SD Negeri Kuripan 02

Ilustrasi kisah Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa dalam Al-Quran. Foto: dok. https://www.pexels.com/

Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa diyakini sebagai salah satu kitab yang diwahyukan Allah kepada utusan yang paling dipercaya-Nya. Proses diwahyukannya Kitab Taurat kepada Nabi Musa ini memiliki kisah yang cukup panjang. Kisah ini tertulis dengan lengkap dalam kitab suci umat Islam, yaitu Al-Quran.

Allah menurunkan kitab taurat kepada Nabi Musa setelah berdoa kepada Allah untuk memohon petunjuk bagi dirinya dan kaumnya. Dalam buku berjudul 99 Kisah Menakjubkan Di Alquran yang ditulis oleh Ridwan Abqary (2009:295) kisah turunnya Kitab Taurat diawali dengan permohonan Nabi Musa kepada Allah SWT agar diberi pedoman dakwah dan ajaran kepada kaumnya.

Kisah diturunkannya Kitab Taurat berlanjut dengan Allah memerintahkan Nabi Musa berpuasa 30 hari penuh pada bulan Dzulqa'dah dan disempurnakan dengan sepuluh hari lagi. Kemudian Nabi Musa diperintahkan untuk pergi ke bukit Thursina untuk bermunajat dengan Allah SWT. kisah tersebut rupanya sesuai dengan yang tertulis dalam ayat Al-Quran yaitu surat Al A’raf ayat 142 berikut ini:

Ilustrasi kisah Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa dalam Al-Quran. Foto: dok. https://www.pexels.com/

وَوَٰعَدْنَا مُوسَىٰ ثَلَٰثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَٰهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَٰتُ رَبِّهِۦٓ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ۚ وَقَالَ مُوسَىٰ لِأَخِيهِ هَٰرُونَ ٱخْلُفْنِى فِى قَوْمِى وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ ٱلْمُفْسِدِينَ

Artinya: Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan". (QS. Al A’raf: 142)

Tujuan Diturunkannya Kitab Taurat pada Nabi Musa

Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa tersebut tentu diturunkan dengan tujuan dan maksud tertentu. Tujuan diturunkannya Kitab Taurat dipaparkan dalam buku berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/Mts Kelas VIII yang disusun oleh Aris Abi Syaifullah, Achmad Syukron Nawawi, dkk (2021:30).

Dalam buku tersebut dituliskan bahwa Kitab Taurat yang diturunkan pada abad ke 12 SM ini diwahyukan kepada Nabi Musa. Nama Taurat memiliki arti yaitu hukum atau syariat. Kitab taurat diwahyukan kepada Nabi Musa ditujukan untuk kaum Bani Israil agar mereka senantiasa berada dalam jalan kebenaran.

Dengan mengetahui kisah Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa dapat memperkokoh keimanan dan memperdalam pengetahuan agama yang kita miliki. Semoga bermanfaat. (DAP)