Analisis mengapa antara wilayah A dan wilayah B interaksinya lemah

Analisis mengapa antara wilayah A dan wilayah B interaksinya lemah

Pada artikel ini, kamu akan menemukan pembahasan seputar macam faktor dan zona dalam interaksi desa-kota.

--

Kamu pernah kepikiran gasih, kira-kira pas kamu lagi nikmatin ayam geprek beserta kol goreng, semua komponen makanan yang ada di piring itu, kayak ayamnya, nasinya, kolnya, cabe buat sambelnya, itu asalnya dari mana, ya? Kalo kamu makan ayam gepreknya di daerah perkotaan, udah hampir dipastikan yang ada di piring kamu itu asalnya dari desa, loh. Atau kamu pernah gak, liat pas lagi pulang kampung, di desa kamu hampir semua warganya menggunakan kendaraan bermotor. Padahal, di sana belum tentu ada pabriknya. Nah, itu karena motor-motor yang ada di desa merupakan hasil produksi dari kawasan industrinya yang umumnya ada di kota.

Nah, dari cerita di atas, bisa kita simpulkan kalo desa dan kota itu saling berinteraksi, gais! Salah satu contohnya ya melalui kebutuhan barang dan sumber dayanya, nih. Jadi, buat yang udah nebak-nebak, bener banget, nih. Kali ini, kita mau bahas tentang faktor dan zona interaksi desa dan Kota ya, gais. Yuk, langsung simak aja!

Pengertian Interaksi Desa dan Kota

Oke gais, sebelum masuk ke materi utama, kamu perlu tau dulu nih pengertian interaksi itu apa. Interaksi adalah suatu tindakan antara dua objek atau lebih yang saling mempengaruhi. Nah, seperti yang aku bilang sebelumnya, desa dan kota itu juga saling berinteraksi, nih. Jadi, kalo interaksi desa-kota adalah hubungan saling mempengaruhi antara wilayah desa dengan wilayah kota yang menghasilkan dampak untuk kedua wilayah tersebut. Nah, adanya interaksi desa-kota ini dapat menghasilkan dampak positif maupun negatif loh buat kedua wilayahnya.

Nah, sebelum kita masuk ke zona dan dampak interaksi desa-kota, kamu perlu tau dulu nih faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab lahirnya interaksi antara suatu desa dan kota. Setidaknya ada tiga faktor ya gais, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: 9 Bentuk Usaha Pemerataan Pembangunan di Desa dan Kota

Faktor Penyebab Interaksi Desa dan Kota

Menurut Edward Ullman, ada tiga faktor penyebab interaksi antarwilayah. Yuk, simak penjelasannya masing-masing di bawah ini ya, gais!

1. Region Complementary (Wilayah Saling Melengkapi)

Oke gais, jadi seperti yang kita tau ya, desa dan kota itu kan jumlahnya banyak ya. Tapi tiap daerah itu pasti punya kekurangan dan kelebihan masing-masing, entah itu dalam bentuk sumber daya, barang, atau jasa. Nah, karena hal ini nih, banyak desa dan kota yang akhirnya jadi saling melengkapi. Uwuu manis banget, ya. Lebih jelasnya, coba kamu cek gambar di bawah, nih.

Analisis mengapa antara wilayah A dan wilayah B interaksinya lemah

Jadi, kalo ada kasus seperti contoh di atas, itu berarti interaksinya muncul karena faktor Region Complementary ya, gais.

Baca Juga: Seperti Apa Sih Pola Keruangan Desa dan Ciri-Cirinya?

2. Intervening Opportunity (Kesempatan Intervensi)

Faktor yang kedua adalah Intervening Opportunity, artinya Kesempatan intervensi, nih. Nah, kalo faktor yang ini itu bisa dua arah ya, bisa juga jadi mendorong interaksi, tapi bisa juga malah menghambat interaksi suatu wilayah.

Analisis mengapa antara wilayah A dan wilayah B interaksinya lemah

Nah, sesuai namanya nih, jadi intervensi itu bisa menjadi alasan adanya interaksi suatu wilayah. Jadi simpelnya, ada suatu wilayah yang memutus atau melemahkan interaksi dua wilayah. Kalo kamu liat ilustrasi di atas, wilayah A dan B jadi lemah interaksinya karena adanya wilayah C. Tapi, di sisi lain, timbul interaksi baru antara wilayah tersebut. Baik wilayah A maupun B, kini memiliki interaksi dengan wilayah C. Walaupun keduanya kini interaksinya melemah. 

Nih, analoginya ya biar gampang, gais. Jadi, awalnya wilayah A dan B saling butuh untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya. Eh, tapi mereka ketemu wilayah C yang memiliki pasokan sumberdaya lengkap, dan C jadinya yang memenuhi kebutuhan A dan B. Akhirnya, A dan B gak kontakan lagi deh karena sekarang masing-masing kebutuhannya minta dari wilayah C.

3. Spatial Transferability (Kemudahan Perpindahan Ruang)

Faktor yang ketiga adalah Spatial Transferability atau Kemudahan Perpindahan Ruang. Kalo kamu liat di faktor sebelumnya, kamu penasaran gak sih, kenapa wilayah A dan B gak saling dukung aja? Kenapa harus ada wilayah ketiga sih di antara mereka? Nah, jawabannya bisa karena faktor ini, nih. Jadi, kemudahan perpindahan barang atau jasa pada suatu wilayah sangat mempengaruhi. Kemudahan ini bisa berupa jarak yang lebih dekat, biaya transportasi yang lebih murah, dan aksesibilitas yang lebih mudah ke wilayah tersebut.

Analisis mengapa antara wilayah A dan wilayah B interaksinya lemah

Simpelnya, karena jarak wilayah A lebih dekat ke wilayah C dibanding wilayah B, akhirnya wilayah A lebih pilih berinteraksi dengan wilayah C, deh. Walaupun wilayah B dan C sama-sama dapat mendukung wilayah A, yang terpilih tetaplah yang paling banyak menawarkan kemudahan buat wilayah A ya, gais.

Baca Juga: Yuk, Pahami Pola Keruangan Kota, Ciri-Ciri, dan Strukturnya!

Zona Interaksi Desa dan Kota

Lanjut nih gais, sekarang kita masuk ke bagian kedua sekaligus terakhir, ya. Aku sekarang mau bahas tentang zona interaksi desa-kota, nih. Jadi, zona interaksi itu merupakan ruang atau lokasi tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antar objek. Nah, kalo untuk bahasan kita, objeknya itu desa dan kota, ya. Jadi, untuk ruang interaksi desa-kota ini dibagi jadi 3 zona interaksi, yakni zona interaksi antar desa, antar kota, serta antar desa dan kota.

1. Zona Interaksi Desa dan Desa

Interaksi desa dan desa biasanya berlangsung pada kegiatan yang berhubungan dengan tradisi, adat istiadat, atau dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Nah, karena biasanya cuma karena kebutuhan tersebut, interaksi desa ke desa biasanya agak lemah ya, karena biasanya gak akan menimbulkan perubahan yang signifikan pada masing-masing desa.

2. Zona Interaksi Kota dan Kota

Interaksi kota dan kota berlangsung pada kegiatan-kegiatan di bidang industri dan jasa. Masih sama ya kayak interaksi desa-desa, kalo antar kota biasanya juga gak menimbulkan perubahan signifikan ke masing-masing kota. Karena tatanan hidup di masing-masing sudah terstruktur dengan ketentuannya masing-masing.

3. Zona Interaksi Desa dan Kota

Nah baru nih, kalo interaksinya antara desa dan kota pasti menimbulkan perubahan yang signifikan pada desa dan kota yang terlibat. Bahkan ada juga nih yang muncul, namanya zona gradasi wilayah. Zona ini muncul dari hasil interaksi desa dan kota. Ini diutarakan oleh Bintarto ya, menurut beliau bentuknya seperti ini:

Analisis mengapa antara wilayah A dan wilayah B interaksinya lemah

Baca Juga: Dampak Pembangunan Kota untuk Masyarakat Desa dan Kota

Oke gais! Jadi untuk bahasan kita kali ini sampe di sini aja ya hehe. Jadi, sekarang kamu udah tau nih tentang faktor dan zona interaksi desa-kota. Kalo masih kurang lengkap, kamu bisa juga baca tentang dampak interaksi desa-kota ya gais. Atau kalo masih kurang lengkap juga karena kamu sobi ambis, mening langsung download aplikasi Ruangguru dan langganan ruangbelajar, ya! Sampai jumpa di tulisanku berikutnya~

Analisis mengapa antara wilayah A dan wilayah B interaksinya lemah

Referensi:

Ilbery, B. (Ed.). (1998). The Geography of Rural Change. London: Routledge, https://doi.org/10.4324/9781315842608