Analisislah penokohan dalam kutipan naskah drama tersebut

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Mon, 04 Jul 2022 12:33:24 +0700 dengan Kategori B. Indonesia dan Sudah Dilihat ### kali

Jawaban:

iyem: bijaksana dan baik hati (protagonis)

siti: ceplas ceplos dan jujur (protagonis)

Nur: humoris, suka bercanda dan ceplas ceplos (protagonis)

Baca Juga: Siapakah nama penemu mikroskop​


ef.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

makna imbuhan pe- dan pe-annote: ini aisyah cp nya​

perbedaan ketua dega sama pratama (Pramuka) itu apa ya??bantu jawab, jgn ngasal. mksh ​

Maksud kalimat yang tercetak miring pada paragraf di bawah adalah.... 1 poin Pulang dari lomba bulu tangkis, hati Arman berbunga-bunga. Ia tak menyaka … berhasil menaklukkan Rizal sang juara bulu tangkis tahun lalu. Setiba di rumah, Arman segera mengabarkan kabar gembira tersebut. Ibu bangga dengan keberhasilan Arman. Ibu berpesan kepada Arman supaya jangan sombong atas keberhasilannya. O Hati Arman berwarna-warni O Hati Arman Sangat senang O Hati Arman penuh dengan bunga ​

apa yang dimaksud teks berita?._last. ​

bantuin cara buka privatter au jeno "guilty" yang 201 dong​

soal : apa yg di maksud "tidak ada rotan akar pun jadi "dan apa yg di maksud dengan cinta ,crush,dan bestei ,dan juga apa perbedaan suka sama sayang , … ,??plisss jawab ya ♡♡​

sebutan untuk jus campuran yang terbuat dari buah nanas+pepaya+lemon.

Apakah literasi media seseorang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku bawahannya

Q.Buatlah sebuah puisi dengan tema 'Sendiri' !Ketentuan: Bebas :)​

12. perhatikan struktur teks berikut! 1) orientasi 5) pemenuhan 2) persetujuan 6) pembelian 3) penawaran 7) permintaan 4) penutup susunan struktur tek … s negosiasi yang tepat adalah....

Bacalah kutipan teks drama berikut.


Badai Sepanjang Malam
Karya: Max arifin


(...)

Jamil: "Aku mau pindah dari sini." (lama sekali mereka berpandangan.)

Saenah: (dengan suara rendah) "Aku kira itu bukan suatu penyelesaian."

Jamil: (keras) "Sementara memang itulah penyelesaiannya."

Saenah: (keras) "Tidak! Mesti ada sesuatu yang hilang antara kau dengan masyarakatmu. Selama ini kau membanggakan dirimu sebagai seorang idealis. Idealis sejati, malah. Apalah arti kata itu bila kau sendiri tidak bisa dan tidak mampu bergaul akrab dengan masyarakatmu. (lemah diucapkan) Aku terkenang masa itu, ketika kau membujuk aku agar aku mau datang kemari. " (Flashback dengan mengubah warna cahaya pelan-pelan. Memakai potentiometer. Bisa hijau muda atau warna lainnya yang agak kontras dengan warna semula. Musik sendu mengalun.)

Jamil: "Aku mau hidup jauh dari kebisingan, Saenah. Aku tertarik dengan kehidupan sunyi di desa, dengan penduduknya yang polos dan sederhana. Di sana aku ingin melihat manusia seutuhnya. Manusia yang belum dipoles sikap-sikap munafik dan pulasan belaka. Aku harap kau menyambut keinginanku ini dengan gembira, dan kita bersama-sama kesana. Di sana tenagaku lebih diperlukan daripada di kota. Dan tentu banyak yang dapat aku lakukan."

Saenah: "Sudah kaupikirkan baik-baik? Perjuangan di sana berarti di luar jangkauan perhatian."

Jamil: "Aku bukan orang yang membutuhkan perhatian dan publikasi. Kepergianku ke sana bukan dengan harapan untuk menjadi guru teladan. Coba bayangkan, siapa pejabat yang bisa memikirkan kesulitan seorang guru yang bertugas di Sembalun? Betul mereka menerima gaji tiap bulan. Tapi dari hari ke hari dicekam kesunyian, dengan senyum secercah  terbayang di bibirnya bila menghadapi anak bangsanya. Dengan alat-alat serba kurang mungkin kehabisan kapur, namun hatinya tetap di sana. Aku bukan orang yang membutuhkan publikasi, tapi ukuran-ukuran dan nilai-nilai seorang guru di desa perlu direnungkan kembali. lni bukan  ilusi atau igauan di malam sepi, Saenah. Sedang teman-teman di kota mempunyai kesempatan untuk hal-hal yang sebaliknya dari kita ini. ltulah yang mendorong aku, mendorong hatiku untuk melamar bertugas di desa ini."

Saenah: “Baiklah, sayang. Ketika aku melangkahkan kaki memasuki gerbang perkawinan kita, aku tahu macam suami yang kupilih itu. Aku bersedia mendampingimu. Aku tahu, apa tugas utamaku di samping sebagai seorang ibu rumah tangga. Yaitu menghayati tugas suami dan menjadi pendorong utama kariernya. Aku bersedia meninggalkan kota yang ramai dan aku sudah siap mental menghadapi kesunyian dan kesepian macam apa pun. Kau tak perlu sangsi." (pelan lampu kembali pada cahaya semula.)

Saenah: "Kini aku menjadi sangsi terhadap dirimu. Mana idealisme yang dulu itu? Tengoklah ke kanan. Apakah jejeran buku- buku itu belum bisa memberikan jawaban pada keadaan yang kauhadapi sekarang? Di sana ada jawaban yang diberikan oleh Leon Iris, Erich Fromm, Emerson atau Alvin Toffler. Ya, malam-malam  aku sering melihat kau membuka-buka buku-buku Erich Fromm yang berjudul The Sane Society atau Future Shock-nya Alvin Toffler itu.”

Jamil: ''Apa yang kauketahui tentang Eric Fromm dengan bukunya itu? Atau Toffler?"

Saenah: "Tidak banyak. Tapi yang kuketahui ada orang-orang yang mencari kekuatan pada buku-bukunya. Dan dia tidak akan mundur walau kehidupan pahit macam apa pun disodorkan kepadanya. Karena ia mempunyai integritas diri lebih tinggi dari orang-orang yang menyebabkan kepahitan hidupnya. Apakah kau menyerah dalam hal ini? Ketika kau melangkahkan kakimu memasuki desa ini terlalu banyak yang akan kausumbangkan padanya, ini harus kauakui. Tapi kini - akuilah - kau menganggap desa ini terlalu banyak meminta dirimu. Inilah risiko hidup di desa. Seluruh aspek kehidupan kita disorot. Sampai-sampai soal pribadi kita dijadikan ukuran mampu tidaknya kita bertugas. Dan aku tahu hal itu. Karena aku kenal kau. (Suasana menjadi hening sekali) Aku sama sekali tak menyalahkan kau. Malah diam-diam menghargai kau dan hal itu sudah sepantasnya. Aku tidak tenggelam begitu saja dalam suatu masyarakat atau dalam suatu sistem yang jelek, namun telah membudaya dalam masyarakat itu. Di mana pun kau berada. Juga sekiranya kau bekerja di kantor. Kau pernah dengan penuh semangat menceritakan bagaimana novel karya Leon Uris yang berjudul QB VII. Di sana uris menulis, katamu bahwa seorang manusia harus sadar kemanusiaannya dan berdiri tegak antara batas kegilaan lingkungannya dan kekuatan moral yang seharusnya menjadi pendukungnya. Betapa pun kecil kekuatan itu. Di sanalah manusia itu diuji. lni bukan kuliah. Aku tak menyetujui bila kau bicara soal kalah menang dalam hal ini. Tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang. Dialog yang masih kurang."

(...) 

Metode penokohan yang digunakan dalam kutipan drama tersebut adalah ....

Bacalah kutipan naskah drama berikut!
 

Ken Arok
Karya Saini KM.

(Masuk Kebo ljo, memberi hormat kepada pendeta.)

Kebo ljo               : Saya siap menerima perintah, Akuwu.

Tunggul Ametung : Tidak, Kebo ljo. Duduklah, kita akan merundingkan sesuatu.

Lohgawe              : Benar, perwira, ada hal penting, di antaranya menyangkut dirimu.

Kebo ljo                : Saya siap, Mamanda.

Lohgawe              : Begini, perwira. Dalam tawar-menawar kami dengan Ken Arok, telah disetujui bahwa hanya setengah dari anak buah Ken Arok akan dijadikan pengawal Akuwu. Akan tetapi, Ken Arok menyetujui usul itu dengan syarat, yaitu bahwa dia diangkat menjadi Kepala Pengawal. Artinya, kau menjadi wakilnya.

Kebo ljo                : Saya tidak melihat masalah apa pun dalam hal itu, Mamanda.

Lohgawe              : Kau benar-benar perwira yang mendahulukan kerjaan daripada dirimu sendiri, perwira.

Tunggul Ametung  : Tidakkah kau punya gagasan lain yang dapat kami pertimbangkan untuk diusulkan kepada Ken Arok?

Kebo ljo                 : Maksud Akuwu?

Tunggul Ametung  : Misalnya, kau tetap jadi Kepala Pengawal sedang Ken arok mendapat tambahan penghargaan dalam bentuk uang atau barang.

Kebo ljo                 : Saya benar-benar tidak keberatan menjadi wakilnya, Akuwu.

Tunggul Ametung  : Baiklah kalau begitu.

Lohgawe              : Syukurlah, perwira. Kau benar-benar kesatria yang setia pada darma. Kami, kaum Brahmana, harus berterima kasih kepadamu dan tuanmu, Akuwu Tunggul Ametung.

Tunggul Ametung  : Kamilah yang harus berterima kasih. Kami telah diberi kesempatan untuk malakukan dua kebaikan. Pertama, menghentikan kegiatan Ken Arok. Kedua, meredakan ketegangan antara Mamanda semua dengan Sang Prabu.

Lohgawe               : Kau membalikkan perkaranya, Ananda. Jadi, sekarang kita sudah dapat mengirimkan beritanya pada Ken Arok. Saya kira, ya. Marilah kita bersiapkan segalanya di dalam, Mamanda. (berpaling kepada Mpu Sridhara dan Mpu Pamor) Mamanda, dipersilakan masuk)

Mpu Pamor            : Terimakasih, Akuwu, di sini lebih sejuk. (Lohgawe, Tunggul Ametung, dan Kebo ljo pergi) 

Analisislah watak tokoh Kebo ljo dalam kutipan naskah drama tersebut. Sertailah dengan bukti watak dalam naskah drama tersebut!  

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA