Apa arti penting pemeringkatan obligasi bagi investor

Obligasi berguna untuk mendiversifikasi portofolio investasi. Namun, obligasi biasanya dikaitkan kepada investor dengan modal investasi yang besar karena dibutuhkan investasi dalam jumlah banyak. Hal ini tidak sepenuhnya benar.

Mari kita mulai dengan memahami dasar-dasar produk investasi ini. Apakah obligasi itu? Apakah jenis obligasi berbeda-beda? Bagaimana cara kerja obligasi? Bagaimana Anda mengevaluasi kualitasnya? Apa saja risiko yang terkait dengan obligasi?

Hal pertama yang perlu Anda ketahui tentang berinvestasi pada obligasi adalah untuk mempelajari perbedaan obligasi ritel dan obligasi non-ritel.

Satu perbedaan besar adalah tipe investor pembelinya. Obligasi ritel adalah instrumen pendapatan tetap yang dapat dijual kepada semua orang, baik yang diklasifikasikan sebagai “investor ritel”. Sebaliknya, obligasi non-ritel hanya dapat dijual kepada investor terakreditasi. Mereka adalah orang-orang dengan aset pribadi minimal Rp20.000.000.000,- (dua puluh milyar Rupiah) dan pendapatan tahunan minimal Rp3.000.000.000,- (tiga milyar Rupiah).

Perbedaan besar lainnya antara obligasi non-ritel dan obligasi ritel adalah nilai minimum perdagangan. Nilai minimum perdagangan untuk obligasi non-ritel adalah Rp1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah), sedangkan obligasi ritel dapat diperjualbelikan mulai dari Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah).

Meskipun demikian, dasar-dasar produknya sama, terlepas dari apakah Anda membeli obligasi non-ritel atau obligasi ritel. Berikut 8 hal yang perlu diperhatikan.

  1. Obligasi adalah instrumen utang

    Saat membeli obligasi, Anda meminjamkan uang kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut. Investor biasanya membeli obligasi karena tiga alasan utama - untuk mendapatkan pendapatan reguler (“kupon”) yang ditawarkan, jaminan bahwa mereka akan mendapatkan kembali pokok pinjaman mereka pada saat obligasi jatuh tempo, dan diversifikasi yang ditawarkan obligasi kepada portofolio investasi.

  1. Kupon adalah pendapatan tetap yang Anda peroleh atas investasi

    Anggap saja kupon sebagai bunga yang diterima dari meminjamkan uang Anda, sampai obligasi jatuh tempo. Jumlah kupon yang Anda terima umumnya sesuai dengan tingkat risikonya. Kupon yang lebih besar biasanya berarti ada risiko yang lebih tinggi. Kupon umumnya juga lebih tinggi untuk obligasi yang bertanggal lebih panjang, untuk memberi kompensasi kepada Anda atas risiko meminjamkan kepada perusahaan untuk jangka waktu yang lebih lama.

  1. Meskipun pendapatan tetap dari obligasi dapat menjadi faktor yang menarik, Anda terikat pada kompensasi tetap atas peminjaman uang Anda

    Kompensasi tetap ini bermanfaat jika suku bunga turun, tetapi tidak akan begitu menarik saat suku bunga naik.

  1. Peringkat kredit yang tersedia hanyalah panduan terhadap kualitas kredit

    Semakin tinggi peringkat kredit, semakin kuat posisi finansial emiten obligasi di mata lembaga pemeringkat. Lembaga pemeringkat kredit yang berbeda menggunakan sistem pemeringkatan yang berbeda pula.

    S&P Global Ratings, sebagai lembaga yang diikuti secara luas,  mengadopsi sistem berikut:

    • AAA hingga BBB- untuk obligasi dengan grade investasi, dengan AAA sebagai kualitas tertinggi.
    • BB+ hingga B menunjukkan obligasi dengan grade non-investasi atau spekulatif.
    • CCC dan di bawahnya diterapkan pada obligasi berisiko tinggi hingga berpotensi gagal bayar.

    Namun demikian, hanya karena obligasi tidak memiliki peringkat tidak selalu berarti bahwa emiten memiliki posisi finansial yang buruk.

  1. "Perpetual" (atau "perp") adalah gabungan antara obligasi dan saham

    Perpetual menawarkan pendapatan tetap, tetapi tidak memiliki tanggal jatuh tempo. Emiten juga tidak berkewajiban untuk membayar pokok pinjaman kepada investor pada tanggal tertentu. Investor biasanya perlu menjualnya di pasar dengan harga yang berlaku untuk mendapatkan dananya kembali. Dalam beberapa hal, emiten dapat menebus perpetual-nya (dikenal sebagai "called" back), namun hal ini tergantung pada kebijaksanaan emiten dan bukan merupakan suatu kewajiban.

  1. Cermati fitur dari setiap obligasi

    Pahami semua fitur, serta syarat dan ketentuan obligasi. Beberapa obligasi bersifat “callable”, yang berarti emiten dapat membeli kembali obligasi tersebut dan membayar pokok pinjamannya kepada investor lebih awal dari tanggal jatuh tempo. Beberapa obligasi memiliki fitur "step-up", di mana tingkat kupon akan naik pada tanggal yang telah ditentukan di awal penerbitan obligasi.

  1. Ingatlah selalu bahwa meskipun obligasi dianggap "lebih aman" daripada efek saham, keamanan bergantung pada kualitas kredit penerbitnya

    Dalam beberapa kesempatan langka, investor kehilangan uang saat berinvestasi dalam obligasi ketika emiten gagal membayar, yang berarti mereka secara finansial tidak dapat membayar kupon maupun pokok pinjaman pada saat jatuh tempo. Jika terjadi kebangkrutan perusahaan, kreditur dengan jaminan akan dibayar lebih dulu. Investor obligasi (yang biasanya memegang obligasi korporasi tanpa jaminan) memiliki peringkat lebih rendah – namun mereka masih akan dibayar sebelum pemegang saham dalam situasi demikian.

  1. Beberapa obligasi memiliki likuiditas lebih rendah dibandingkan efek dan saham yang diperdagangkan secara publik

    Likuiditas mengacu pada sejauh mana aset - dalam hal ini, obligasi - dapat diperjualbelikan dengan harga stabil. Harga obligasi dapat dipengaruhi oleh persepsi investor tentang inflasi dan suku bunga, kualitas kredit, dan jika kesenjangan antara apa yang siap dibayarkan oleh pembeli dan apa yang diminta penjual (bid-ask spread) melebar secara signifikan. Likuiditas rendah terjadi ketika hanya ada sedikit pembeli dan penjual di pasar.

    Bagi investor yang berniat memegang obligasi hingga jatuh tempo, likuiditas tidak menjadi masalah. Namun bagi investor yang mungkin membutuhkan dana sebelum obligasi jatuh tempo, masalah likuiditas adalah hal yang nyata. Masalah likuiditas berlaku baik obligasi diperdagangkan secara terpusat, atau terhadap obligasi non-ritel yang dibeli dan dijual melalui jaringan dealer over the counter (OTC).

    Bank DBS Indonesia sebagai mitra finansial kepercayaan Anda menghadirkan investasi obligasi ORI018 untuk manfaat tanpa henti di era investasi baru sebagai bekal hari nanti. Investasi ORI18 dapat dimulai dengan Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) pada 1-21 Oktober 2020 dengan imbal hasil 5,7% p.a. Pembelian dapat dilakukan secara online melalui Aplikasi digibank by DBS.

Apa pentingnya pemeringkatan obligasi bagi investor?

Bagi investor peringkat obligasi sangat penting untuk memutuskan apakah obligasi tersebut layak untuk diinvestasikan atau tidak, serta untuk mengetahui kemungkinan tingkat risiko yang ada dalam investasi obligasi tersebut.

Mengapa peringkat obligasi penting baik bagi perusahaan yang akan mengeluarkan obligasi maupun investor?

Peringkat obligasi memiliki arti penting bagi pihak perusahaan maupun investor. Pertama, karena peringkat obligasi adalah indikator risiko dari gagal bayarnya, peringkat ini memiliki pengaruh langsung yang dapat diukur pada tingkat suku bunga obligasi dan biaya utang perusahaan.

Apa Tujuan dari pemeringkatan obligasi?

Peringkat obligasi mengukur kelayakan kredit dan kemampuan suatu negara atau perusahaan membayarkan kembali pokok serta bunga obligasi ke investor. Semakin tinggi atau baik peringkat obligasi pemerintah atau perusahaan, potensi gagal bayarnya semakin rendah.

Apa risiko yang dihadapi investor dalam berinvestasi pada obligasi?

Pada saat obligasi dijual dengan harga lebih rendah maka investor mengalami kerugian (capital loss). Penurunan harga dapat terjadi karena sejumlah faktor seperti perubahan suku bunga, perubahan kondisi perekonomian hingga kondisi politik yang tidak stabil.