PersembahahanDalam Agama Hindu di tujukan kepada siapa??Admin prokomsetda | 12 Agustus 2021 | 1958 kali Show
Persembahan Dalam Agama Hindu Ditujukan Kepada Siapa? Ritual upacara Hindu baik di Bali atau di negara India sekalipun banyak menggunakan persembahan berupa bunga dan buah jika di Bali dikenal dengan istilah banten dan canang. 1. Persembahan Untuk Tuhan Hindu mengajarkan bahwa salah satu cara dalam memuja Tuhan adalah dengan memberikan persembahan berupa buah dan bunga. Dalam kitab suci Bhagavadgita, Bab IX, sloka 26 dikatakan : Siapapun yang dengan kesujudan mempersembahkan pada-Ku daun, bunga, buah-buahan atau air, persembahan yang didasari oleh cinta dan keluar dari lubuk hati yang suci, Aku terima. 2. Untuk Diri Sendiri Ritual agama juga salah satu cara untuk mendapat kepuasan bathin. Ketika manusia mempunyai idealisme maka ia akan mendedikasikan diri kepada idealisme tersebut termasuk kepada idealisme ketuhanan. Manusia butuh cara untuk menunjukkan rasa cinta dan bakti kepada Tuhan, maka untuk memenuhi hal tersebut dilakukanlah sebuah ibadah. 3. Untuk Masyarakat Umum Dengan membuat ritual persembahan dengan buah dan bunga maka produk pertanian dan perkebunan menjadi laku, petani menjadi lebih sejahtera, begitu juga dengan distributor, pembuat banten dan canang dan pedagang. Sekaya-kayanya orang di Bali mereka tetap butuh produk dari petani untuk upacara agama, butuh pengrajin untuk mengolah banten dan canang, sehingga perputaran uang antara orang kaya dan miskin menjadi lancar, ekonomi menjadi lebih baik. 4. Untuk Lingkungan Karena banten dan canang membantu kehidupan petani, mampu membuat petani mempertahankan lahan dan pekerjaannya dan secara tidak langsung juga ikut menjaga lahan hijau, membentuk kehidupan serangga dan hewan yang memakan sari buah dan bunga, membantu lebih banyak terjadinya fotosintesis yang mengubah karbondioksida menjadi oksigen sehingga alam menjadi lebih hijau, indah dan lebih layak untuk ditinggali. Jadi kesimpulannya persembahan itu untuk siapa adalah menyenangkan Tuhan dan sebagai wujud syukur, untuk diri-sendiri (kesehatan), untuk orang lain (manfaat ekonomi) dan kelestarian alam semesta. Source : http://www.mantrahindu.com/ Foto : @gabriellaokki पत्रं पुष्पं फलं तोयं यो मे भक्त्या प्रयच्छति | patraṁ puṣhpaṁ phalaṁ toyaṁ yo me bhaktyā prayachchhati patram pushpam phalam toyam yo me bhaktya
prayachchhati TranslationBG 9.26: If one offers to Me with devotion a leaf, a flower, a fruit, or even water, I delightfully partake of that item offered with love by My devotee in pure consciousness. CommentaryMisteri Nan AgungBersabdalah Yang Maha Pengasih: Di bab ini Sang Kreshna menyabdakan tentang rahasia sejati, rahasia yang paling misterius dan suci dari Yang Maha Gaib. Arjuna dipercayai untuk mendapatkan ajaran
ini karena Arjuna tidak mempunyai keinginan atau nafsu-nafsu yang negatif dalam dedikasinya terhadap Sang Kreshna. la tak membantah ajaran-ajaran Sang Kreshna selama ini, tetapi selalu ingin lebih tahu lagi dariNya. Hati Arjuna ibarat hati seorang murid yang tulus dan penuh pengabdian. Dalam bab kedelapan-belas Bhagavat Gita yang menyusul nanti, akan kita pelajari bahwa ajaran Sang Kreshna ini tidak boleh diajarkan kepada orang-orang yang hanya ingin membantah ajaran-ajaranNya. Kebenaran
Bhagavat Gita hanya untuk mereka-mereka yang berdedikasi tanpa pamrih kepadaNya semata. 3. Orang-orang yang
tak beriman pada ilmu pengetahuan ini, oh Arjuna, tidak akan mencapai Aku, kembali ke jalan dunia yang binasa ini. 4. OlehKu dalam bentukKu Yang Tak Nyata seluruh alam semesta ini tertunjang. Setiap makhluk berakar padaKu, tetapi Aku tak berakar pada mereka. 5. Dan (tetapi) sebenarnya semua makhluk tak berakar padaKu. Saksikanlah misteriKu Yang Suci. DiriKu menciptakan semuanya,
menunjang semuanya, tetapi tidak berakar pada semuanya. 7. Pada penutupan setiap kalpa (umur dunia), oh Arjuna, semua makhluk kembali ke Sifat (Prakriti) Ku. Dan pada permulaan kalpa yang berikutnya, Ku kirim mereka kembali keluar. 8. Melalui PrakritiKu, Ku ciptakan berulang-ulang semua makhluk yang (amat besar jumlahnya ini), yang tak berdaya, karena berada di bawah kendali Sang Alam (Prakriti). 9. Semua tindakan ini, oh Arjuna, tidak mengikatKu, karena Aku bersemayam jauh dari mereka (perbuatan ciptaan-ciptaan ini dan karma-karma mereka), tak terikat pada perbuatan-perbuatan ini. 10. Begitulah, diperintahkan olehKu, maka alam menciptakan semuanya, yang bergerak maupun yang tak bergerak, dan begitulah, oh Arjuna, dunia ini pun berputar. 11. (Melihat Ku) dalam bentuk manusia, orang-orang yang bodoh tidak memperdulikanKu, (mereka) tak sadar akan SifatKu yang lebih tinggi, Yang
memerintah sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala makhluk-makhlukNya. 12. Harapan-harapan mereka sia-sia saja, tindakan mereka pun sia-sia saja, ilmu pengetahuan mereka pun sia-sia saja. Jauh dari kesadaran, mereka mengambil sebagian dari sifat-sifat buruk iblis dan syaitan. 13. Tetapi jiwa-jiwa yang agung (paramahatma), oh Arjuna, yang mengambil sebagian dari sifat-sifatKu Yang Suci, memujaKu dengan iman yang teguh. Mereka sadar bahwa Aku adalah Yang Tak Terbinasakan, Asal dari segala
makhluk. 14. Mereka selalu mengagungkan Aku, sangat tegar dan tak kenal lelah dalam tekad mereka; mereka mendatangiKu, diri mereka selalu terkendali, mereka memujaKu dengan cinta-kasih yang penuh hormat. 15. Yang lain-lainnya pun, mengorbankan pengorbanan dalam bentuk kebijaksanaan, memujaKu, sebagai Yang Esa, sebagai Yang Jauh, dan Yang Banyak JumlahNya (karena mereka melihat Ku) hadir di
mana-mana. 16. Akulah pemujaan, Akulah pengorbanan, Akulah yang dikorbankan untuk para
leluhur, Akulah tumbuh-tumbuhan yang menyembuhkan (penyakit), Akulah mantra, Akulah minyak (untuk pelita di kuil), Akulah Api, dan Akulah sesajen yang diapikan. 17. Akulah Bapak dunia ini, Ibunya, Penunjangnya dan juga Kakek (Leiuhurnya). Aku lah Yang suci dan tunggal Yang harus diketahui (oleh manusia). Akulah OM, dan juga Veda-Veda, Rig, Sama dan Yajur. 18. Akulah Jalan, Penunjang, Penguasa (Tuhan), Saksi, Tujuan, Tempat Berlindung, dan Sahabat. Akulah Asal-Mula dan Akhir (Pralaya), Fondasi, Tempat Penyimpan Harta-Benda, dan Inti (Sari) Yang Tak Pernah Binasa. 19. Aku memberi panas. Aku menahan dan mengirimkan hujan. Akulah Keabadian dan juga Kematian. Aku lah yang telah berlalu (tidak abadi = asat) dan keabadian (sat). 20. Mereka yang mengenal ketiga Veda-Veda, yang meminum sari soma (sakramen suci) dan telah dibersihkan dosa-dosanya, memujaKu dengan pengorbanan, memohon jalan untuk ke svarga. Setelah sampai ke dunia suci Sang Indra ini (svarga-loka), mereka menikmati kenikmatan-kenikmatan suci (yang biasa dinikmati para dewa). 21. Setelah menikmati svarga-loka yang luas ini, dan setelah
habis masa dan hasil pemujaan mereka, mereka kembali lagi ke dunia kebinasaan ini. Begitulah mengikuti kata-kata dalam ketiga Veda dan menikmati kesenangan-kesenangan, mereka mendapatkan sesuatu yang berlalu sifatnya (tidak abadi dan terpengaruh hukum karma). 22. Tetapi mereka yang memujaKu dan bermeditasi kepadaKu semata, kepada mereka ini yang dirinya terkendali, Ku berikan mereka apa yang mereka tak punya dan menjamin dengan aman apa yang mereka miliki. 23. Bahkan pemuja-pemuja dewa-dewa lainnya yang dengan iman mereka memuja dewa-dewa ini, mereka juga memujaKu, oh Arjuna, walau tidak dengan cara yang benar. 24. Karena
Aku ini adalah Penikmat dan Tuhan dari semua pengorbanan. Tetapi orang-orang ini tidak mengenalKu, yaitu sifatKu yang sejati, dan jatuhlah mereka ini (ke lingkaran hidup dan mati lagi). 25. Barangsiapa
yang memuja para dewa pergi ke dewa-dewa, yang memuja leluhur pergi ke leluhur, yang memuja jiwa-jiwa (roh-roh) yang rendah sifatnya (bhuta) pergi ke para bhuta ini, tetapi pemujaKu datang kepadaKu. 26. Barangsiapa mempersembahkan
kepadaKu dengan dedikasi, sehelai daun, sekuntum bunga, ataupun air, Ku terima persembahan penuh kasih itu sebagai persembahan dari hati yang suci-murni. 27. Apapun yang kau lakukan, apapun yang kau santap, apapun yang kau persembahkan, apapun yang kau danakan, apapun puasa (atau disiplin spiritual) yang dikau lakukan — lakukanlah itu semua, oh Arjuna, sebagai persembahan bagiKu. 28. Dengan bertindak demikian, dikau akan bebas dari tali-ikatan tindakan, dari buah baik dan buruk (hasil tindakan seseorang). Dengan pikiranmu yang teguh di jalan pemasrahan-total ini, engkau akan bebas dan datang kepadaKu. 29. Aku ini sama untuk setiap makhluk. BagiKu tak ada
yang tersayang atau yang Kubenci. Tetapi mereka yang memujaKu dengan setia, mereka ada di dalamKu, dan Aku pun ada di dalam mereka. 30. Walaupun seseorang yang tenggelam amat dalam di dalam dosa-dosanya, memujaKu dengan hati yang teguh, ia pun harus dikenali sebagai orang yang benar, karena ia telah beritikad secara benar. 31. Dan segera ia akan berubah
menjadi benar dan mencapai kedamaian nan abadi. Oh Arjuna, harus kau ketahui secara pasti bahwa pemujaKu tak pernah binasa. 32. Mereka yang datang dan meminta perlindunganKu, oh Arjuna, walau mereka itu lahir dari sesuatu yang berdosa, walau mereka ini wanita atau vaishya atau sudra, mereka pun mencapai Tujuan Yang Tertinggi. 33. Apa lagi para pendeta suci dan para aristrokrat yang suci! Setelah tiba di dunia fana dan tanpa kebahagiaan ini, (seyogyanyalah) dikau memujaKu. 34. Pusatkan pikiranmu kepadaKu; berdedikasilah kepadaKu; pujalah Aku,
bersujudlah padaKu. Demikianlah dengan mengendalikan dirimu, dan menjadikan Aku sebagai Tujuanmu Yang Agung, maka dikau akan datang kepadaKu. Apa yang terkandung dalam sloka Bhagawadgita Bab IX 26?Nilai apa yang terkandung dalam sloka bhgavadgita IX.26
Artinya: Siapapun yang dengan kesujudan mempersembahkan padaKu daun, bunga, buah-buahan atau air, persembahan yang didasari oleh cinta dan keluar dari lubuk hati yang suci, Aku terima.
Apakah isi dari kitab suci Bhagawadgita Bab 9?BAB IX Raja Widya Rajaguhya Yoga (Pengetahuan Yang Paling Rahasia), hakikat Ketuhanan sebagai raja dari segala ilmu pengetahuan (widya), Krishna adalah Tuhan Yang Maha Esa dan tujuan tertinggi kegiatan sembahyang, sang roh mempunyai hubungan yang kekal dengan Krishna melalui pengabdian suci bhakti yang bersifat rohani.
Apakah tujuan mempelajari sloka sloka dalam Bhagawad Gita?Membaca “sloka” Bhagavad Gita, berarti mendendangkan sabda Tuhan sendiri dan getaran spiritual dari sloka-sloka suci Bhagavad Gita tersebut akan langsung merasuk serta membersihkan hati orang. Meskipun orang mengerti atau tidak, namun sloka tersebut adalah sabda Tuhan Yang Maha Esa.
Apakah arti dari kata Patram Puspam Phalam dan toyam Menurut Bhagawadgita?Jawaban: Terjemahannya kata demi kata : (patram: daun, pushpam: bunga, phalam: buah, toyam: air, Jika bukan musim untuk bunga, persembakan kepadaNYA daun saja; dan itu sudah cukup, asalkan itu dipersembahkan dengan tulus dan kasih sayang.
|