Apa Beda beras pulen dan pera?

JAKARTA, celebrities.id - Perbedaan beras pera dan pulen sebenarnya bisa diketahui hanya dengan melihat bentuk fisiknya saja. Kedua beras ini memiliki perbedaan ukuran, namun Anda harus jeli untuk mengetahui perbedaanya.

Perbedaan beras pera dan pulen akan terlihat dengan jelas ketika sudah dimasak menjadi nasi. Sesuai definisinya, beras pera merupakan beras yang menghasilkan nasi pera atau kering. Sebaliknya, beras pulen berarti menghasilkan nasi lebih lembut dan empuk.

Merangkum dari laman resmi Universitas Katolik Soegijapranata, Rabu (16/2/2022), berikut perbedaan beras pera dan pulen yang wajib Anda ketahui, berikut ulasannya!

1. Karakteristik beras

Perbedaan beras pera dan pulen di urutan pertama yakni pada karakteristiknya. Beras pera mempunyai kandungan amilosa tinggi, sehingga jika dimasak menghasilkan nasi yang pera atau kering. Sebaliknya, kandungan amilosa pada beras pulen jauh lebih rendah, sehingga menghasilkan nasi yang lengket dan lunak atau pulen.

Amilosa sendiri merupakan kandungan yang menyusun pati. Pati ini terdiri dari amilosa dan amilopektin menentukan tingkat kepulenan atau keperaan beras.

2. Ukuran bulir

Perbedaan beras pera dan pulen juga terletak pada ukuran bulir. Umumnya beras pulen memiliki bulir yang pendek sedangkan beras pera memiliki bulir yang lebih panjang.

Apa Beda beras pulen dan pera?
Perlu diketahui, beras memiliki beragam jenis yang beredar di pasaran, seperti beras pulen dan beras pera yang menjadi pilihan masyarakat. Ada perbedaan lain yang perlu diketahui oleh masyarakat soal kedua jenis beras tersebut. Perbedaan itu dijelaskan oleh Profesor Dokter Nuri Andarwulan, Direktur dari Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center di Graha Unilever, Serpong, Tangerang Selatan, usai diskusi soal tingkat penyakit tidak menular (PTM), Selasa (25/7). Lihat juga:Pakar Sebut Tak Ada Beras Murni Dijual di Pasar Faktor Genetik Menurut Nuri, perbedaan beras pera dan pulen ditentukan oleh faktor genetik varietas padi yang memiliki kandungan amilosa yang berbeda-beda. (Foto: CNNIndonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia -- Beras merupakan salah satu bahan pangan yang tidak dapat ditinggalkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Bahkan ada pula ungkapan 'belum makan kalau belum makan nasi'.

Perlu diketahui, beras memiliki beragam jenis yang beredar di pasaran, seperti beras pulen dan beras pera yang menjadi pilihan masyarakat. Ada perbedaan lain yang perlu diketahui oleh masyarakat soal kedua jenis beras tersebut.

Perbedaan itu dijelaskan oleh Profesor Dokter Nuri Andarwulan, Direktur dari Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center di Graha Unilever, Serpong, Tangerang Selatan, usai diskusi soal tingkat penyakit tidak menular (PTM), Selasa (25/7).

Faktor Genetik
Menurut Nuri, perbedaan beras pera dan pulen ditentukan oleh faktor genetik varietas padi yang memiliki kandungan amilosa yang berbeda-beda.

"Perbedaan beras itu ada dalam kandungannya. Jadi, di dalam beras ada pati yang jadi sumber karbohidrat yang dikonsumsi oleh tubuh sebagai sumber energi. Dan dalam pati itu ada kandungan amilosa dan amilopektin," ujarnya.

Beras pulen mengandung sekitar 20 persen kadar amilopektin sehingga beras menjadi lengket saat menjadi nasi. Sedangkan beras pera memiliki kandungan lebih dari 25 persen kadar amilosa sehingga nasi akan lebih keras ketika dimasak.

Penyajian
Dalam penyajiannya, beras pera yang keras lebih membutuhkan banyak air daripada beras pulen. Hal itu menyebabkan beras pera lebih mudah dicerna oleh tubuh ketika disantap.

"Beras pera itu dalam memasaknya lebih butuh banyak air karena keras, nah karena itulah jadinya lebih mudah dicerna. Kandungan air yang banyak dalam beras tersebut membuat seseorang menjadi lebih cepat kenyang," ucapnya.

"Sedangkan kalau pulen kan nyerap airnya sedikit. Tapi, masyarakat kita lebih senang dengan nasi pulen karena lebih enak daripada pera," tuturnya kemudian.

Manfaat Kesehatan
Meski demikian, menikmati nasi yang terbuat dari beras pera menjadi keuntungan sendiri bagi seseorang. Saat seseorang memakan nasi pera dengan takaran yang lebih sedikit akan membuat gula darah lebih terkontrol.

"Gula darah lebih terkontrol," ucapnya. Selain itu, nasi pera juga mudah dicerna dan tidak menyebabkan nasi menumpuk dalam perut.

Selain itu, beras pera juga dapat dibuat menjadi tepung beras. Dari segi kesehatan, tepung beras baik dikonsumsi untuk penderita gluten-intolerant karena tidak terlalu banyak mengandung gluten. (frt/frt)

Apa perbedaan beras pera dan beras pulen?

Perbedaan beras pera dan pulen akan terlihat dengan jelas ketika sudah dimasak menjadi nasi. Sesuai definisinya, beras pera merupakan beras yang menghasilkan nasi pera atau kering. Sebaliknya, beras pulen berarti menghasilkan nasi lebih lembut dan empuk.

Apa yg dimaksud beras pulen?

Sementara itu, beras pulen merupakan beras yang memiliki tekstur yang lebih lembut, lengket. Untuk memasaknya, air yang digunakan 1 berbanding 1 karena beras ini sangat mudah lembut.

Beras yang pulen merk apa?

7 Rekomendasi Merk Beras yang Bagus. Inilah berbagai rekomendasi merk beras yang pulen untuk hidangan keluarga. ... .
Beras SiPulen Pandan Wangi. ... .
2. Beras Setra Ramos Cap Topi Koki. ... .
3. Beras Sumo. ... .
4. Beras Sania. ... .
Beras Idola. ... .
6. Beras Anak Raja. ... .
7. Beras Food Station Setra Wangi..

Apakah beras Belida beras pulen?

Beras ini jika dimasak nasinya tidak pulen melainkan pera, sangat cocok dimasak untuk beberapa jenis masakan seperti nasi goreng, nasi uduk, lontong, ketupat dan sebagainya.