Apa fungsi dari connecting rod atau stang piston pada kendaraan Honda Beat FI adalah?

GridOto.com - Untuk mengkonversikan naik turun piston menjadi putaran maka dibutuhkan setang piston yang terhubung ke piston dan kruk as.

Setang piston ini juga mentransfer tenaga mesin dari hasil proses pembakaran lalu memutarkan kruk as.

Walau bukan seperti kampas rem atau busi yang harus selalu diganti dalam jangka waktu tertentu, namun setang piston bisa rusak lho.

Setang piston yang rusak akan membuat kinerja mesin tidak sempurna sehingga akan membuat masalah pada komponen lainnya.

Hal ini dijelaskan oleh Agus Woles dari bengkel X-Boost Station yang menuturkan bahwa setang piston bisa rusak akibat kesalahan dalam pelumasan.

Setang Piston (Connecting Rod)

Baca Juga: Recall Daihatsu Gran Max dan Luxio, Komponen Ini Juga Ikut Diganti

"Betul, setang piston itu sangat bergantung dengan pelumasan yang baik oleh oli mesin," buka Agus yang bengkelnya ada di Harapan Jaya, Bekasi.

"Bila pelumasan terganggu seperti komponen oil jet yang bertugas menyemprotkan oli mesin untuk melumasi komponen setang piston bermasalah maka bisa membuatnya menjadi rusak," tambahnya.

Selain itu volume oli mesin juga akan sangat berpengaruh besar.

CONNECTING ROD SET

Connecting Rod (Conrod) dalam bahasa Indonesia berarti batang torak, sedangkan dalam bahasa umum adalah stang seher. Connecting Rod merupakan salah satu komponen mesin yang berfungsi untuk menghubungkan piston ke poros engkol (kruk as) dan selanjutnya menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol. Selain itu, connecting rod juga berfungsi merubah gerakan melingkar dari poros engkol menjadi gerakan linier.

  • Menggunakan material yang sesuai dengan standard genuine
  • Connecting rod Indoparts dibuat dengan proses casting dan terdapat proses heat treatment (proses tempering) sehingga connecting rod Indoparts lebih kuat dan tidak mudah patah
  • Kekasaran permukaan pada area gesekan sesuai standard genuine dan alur kekasaran permukaan berbentuk belah ketupat sehingga dapat menangkap oli lebih optimal
  • Memiliki kepresisian dimensi yang baik sehingga getaran dan suara lebih halus
  • Memiliki varian connecting rod yang cukup lengkap untuk berbagai macam merk dan tipe sepeda motor

Pada mesin pembakaran dalam (internal combustion engine), salah atu komponen terpenting di dalamnya adalah piston.

Piston atau torak atau seker akan menerima hasil ledakan pembakaran saat langkah usaha sehingga piston akan bergerak turun dari TMA ke TMB. Selama mesin beroperasi, piston akan selalu bergerak naik turun.

Bergeraknya piston naik dan turun di dalam silinder dapat terjadi karena adanya komponen tambahan yaitu batang piston (connecting rod). Tanpa adanya batang piston maka piston tidak akan dapat bergerak naik turun karena piston hanya merubah volume dari silinder.

Baik pada mesin 4 tak (four stroke) dan 2 tak (two stroke) selalu dilengkapi dengan batang piston. Batang piston atau juga dikenal dengan stang seker memiliki fungsi antara lain :

  1. Menghubungkan piston dengan poros engkol (crankshaft) sehingga tenaga yang dihasilkan saat proses pembakaran dapat diteruskan ke poros engkol.
  2. Sebagai pendukung piston agar dapat bergerak naik turun di dalam silinder.
  3. Bersama-sama dengan poros engkol, batang piston dijadikan lengan untuk mengubah gaya naik turun menjadi gaya putar.

Kontruksi dari batang piston dapat di lihat pada gambar di bawah ini :

Batang piston memili dua buah ujung yaitu ujung small end (ujung yang diameter kecil) dan ujung big end (ujung yang diameter besar).

Small end

Small end terdapat pada bagian atas, atau lebih tepatnya pada bagian yang menghubungkan antara batang piston degan piston.

Untuk menghubungkan antara batang piston dengan piston maka digunakan sebuah pen piston yang dimasukkan di dalam lubang pen pada piston dengan lubang pada small end batang piston.

Big end

Big end terdapat pada bagian bawah, atau lebih tepatnya pada bagian yang menghubungkan antara batang biston dengan poros engkol atau tepatnya pada bagian crank pin (pen engkol).

Crank pin ini akan berputar di dalam big end dengan kecepatan tinggi. Hal tersebut akan berakibat naiknya temperatur pada bagian antara crank pin dengan big end. Temperatur yang terlalu tinggi (overheating) dapat menyebabkan kerusakan pada bagian tersebut.

Untuk menghindari kenaikkan temperatur tersebut maka diantara bagian big end batang piston dengan crank pin poros engkol maka dipasang bantalan luncur (metal jalan). Pada bagian metal ini terdapat saluran oli yang berfungsi untuk melumasi bagian-bagian yang bersinggungan tersebut.

Oleh sebab itu saat melakukan pembongkaran dan pemasangan batang piston harus diperhatikan tandanya. Tanda pada batang piston harus dipasang dengan benar karena jika tidak benar maka saluran oli dapat tertutup sehingga pada bagian big end dan crank pin tidak akan terlumasi. Tanda pada batang piston tergantung dari buku pedoman reparasi kendaraan tersebut.

Pembuatan batang piston tidak dilakukan sembarangan, namun telah direncakan sesuai dengan model mesin yang akan dibuat, apakah mesin tersebut akan digunakan untuk menghasilkan kecepatan yang lebih besar atau untuk menghasilkan torsi yang lebih besar.

Panjang pendeknya batang piston akan mempengaruhi besar kecilnya langkah piston. Semakin panjang batang piston maka langkah piston juga semakin besar dan sebaliknya semakin pendek batang maka semakin kecil pula langkah piston.

Pada long stroke engine memiliki panjang langkah piston yang lebih besar dibandingkan dengan diameter silinder.

Pada squere engine memiliki langkah piston yang besarnya sama dengan diameter silinder.

Sedangkan pada short stroke (over squere) engine memiliki langkah piston yang lebih kecil dibandingkan dengan diameter silinder.

Untuk bahan yang digunakan dalam pembuatan batang piston harus memiliki sifat yang kuat dan tahan terdapap tekanan. Pada umumnya batang piston terbuat dari bahan besi tuang atau baja karbon tinggi.

Connecting rod yang biasa disebut sebagai batang piston/stang piston berfungsi untuk menghubungkan piston dengan crankshaft dan memindahkan gaya hasil pembakaran ke crankshaft. Ukuran batang piston disesuaikan dengan volume mesin. Batang penggerak piston juga disebut dengan istilah batang torak.

Banyak orang menanyakan, batang piston terbuat dari apa?. Untuk keperluan balap, biasanya batang piston terbuat dari titanium, karena titanium bersifat ringan namun kuat. Sedangkan untuk kendaraan sehari-hari, batang piston biasanya terbuat dari logam perpaduan dengan aluminium, yang tujuannya agar bobot batang piston menjadi ringan. Secara ekonomis, harga batang piston untuk racing tentu lebih mahal bila dibanding dengan harga batang piston untuk keperluan sehari-hari.

Bagian-bagian pada connecting rod yang ditunjukkan gambar di atas terdiri dari:

  1. Rod eye, gudgeon-end atau smallend berfungsi sebagai penahan piston pin bushing
  2. Piston pinbushing. Bushing merupakan jenis bearing yang mendistribusikan beban dan dapat diganti bila aus
  3. Shank adalah bagian connecting rod antara small dan big end, berbentuk I-beam yang kuat dan kaku.
  4. Crankshaft journal bore dan cap terletak pada bagian ujung besar (big end) connecting rod. Komponen ini membungkus crank shaft bearing journal dan mengikatkan connecting rod ke crankshaft
  5. Bolt dan nutrod mengunci rod dan cap pada crankshaft, disebut crank end atau big end dari connecting rod
  6. Big-end bearing connecting rod terdapat pada crank–end. Crankshaft berputar di dalam bearing connecting rod, yang membawa beban. Connecting rod memindahkan gaya hasil pembakaran ke crankshaft dan merubah gerakan naik turun menjadi gerak putar. Connecting rod merupakan besi tempa yang dikeraskan dan di-shot peen untuk membuang tegangan. Ujungnya dirancang tirus untuk memberikan tambahan bidang kontak antara pin dengan bore saat langkah tenaga. Ini menghasilkan kekuatan dan ketahanan ekstra dari piston dan rodassembly.

Bearing Connecting Rod

Bearing connecting rod bagian atas terpasang pada connecting rod dan disebut upper half shell. Setengah bagian lainnya terpasang pada cap dan disebut lower half shell. Normalnya upper half shell menahan beban lebih besar. Locating lug merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari bearing shell dan digunakan untuk memastikan bearing duduk dengan benar pada connecting rod ataupun cap.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA