Apa fungsi dinding sel pada bakteri

Bakteri adalah organisme mikroba bersel tunggal yang dapat bertahan hidup pada berbagai kondisi lingkungan. Struktur sel bakteri lebih sederhana karena tidak ada nukleus (inti sel) atau organel yang diselubungi oleh membran (sel prokariotik). Pada struktur tubuh bakteri, pusat kendali sel berisi informasi genetik yang terkandung dalam satu lingkar DNA.

DNA tersebut mengapung bebas dalam massa seperti benang yang disebut nukleoid, atau berupa potongan melingkar yang disebut plasmid. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan lebih lanjut tentang struktur tubuh bakteri dan fungsinya berikut ini.

Struktur tubuh bakteri dan fungsinya

Berikut adalah bagian-bagian dalam struktur tubuh bakteri dan fungsinya bagi kelangsungan hidup organisme ini.

1. Kapsul

Kapsul adalah salah satu bagian dalam struktur sel bakteri yang terbuat dari karbohidrat kompleks polisakarida. Fungsi yang paling penting dari bagian tubuh bakteri ini adalah menjaganya supaya tidak mengering dan melindunginya agar tidak ditelan mikroorganisme lain. Kapsul hanya dimiliki beberapa jenis bakteri tertentu.

2. Selubung sel

Struktur tubuh bakteri umumnya dikelilingi oleh dua lapisan pelindung, yaitu dinding sel luar dan membran plasma. Bakteri tertentu mungkin tidak memiliki dinding sel sama sekali atau malah memiliki lapisan pelindung ketiga terluar yang disebut kapsul.

Fungsi selubung sel bisa dibilang sebagai area transpor atau pengangkutan untuk nutrisi dan area reseptor yang mempermudah interaksinya dengan inang. Bagian ini sering kali mengandung komponen toksik (beracun).

3. Dinding sel

Setiap bakteri dikelilingi oleh dinding sel kaku yang terdiri dari peptidoglikan, yaitu molekul protein-gula (polisakarida). Komposisi dinding sel pada struktur sel bakteri sangat bervariasi dan merupakan salah satu faktor terpenting dalam analisis dan diferensiasi spesies bakteri.

Secara umum, berikut adalah berbagai fungsi dinding sel bakteri.

  • Memberi bentuk sel
  • Melindungi membran sitoplasma dari lingkungan luar
  • Menjaga sel agar tidak pecah ketika ada perbedaan besar dalam tekanan osmotik antara sitoplasma dan lingkungan.
  • Membantu menambatkan organ pelengkap, seperti pili dan flagela.

4. Flagela

Flagela adalah struktur seperti rambut pada permukaan bakteri yang dapat ditemukan pada salah satu ujung bakteri, kedua ujung bakteri, dan seluruh permukaan bakteri.

Flagela berfungsi menyediakan sarana penggerak bagi bakteri, tapi tidak semua bakteri memilikinya. Bagian tubuh bakteri ini akan berdenyut dengan gerakan seperti baling-baling, untuk membantu bakteri dalam bergerak menuju nutrisi, menjauhi bahan kimia beracun, dan menuju cahaya (pada sebagian bakteri).

5. Pili

Pili merupakan tonjolan kecil menyerupai rambut yang muncul dari permukaan sel luar dan lebih pendek dari flagela. Salah satu bagian dari struktur sel bakteri ini berfungsi untuk:

  • Membantu bakteri menempel pada sel dan permukaan lain
  • Penghubung saat konjugasi, di mana dua bakteri bertukar fragmen DNA.

Tanpa adanya pili, banyak bakteri patogen kehilangan kemampuannya untuk menginfeksi karena tidak dapat menempel pada jaringan inang.

6. Ribosom

Ribosom adalah unit berbentuk bulat yang merupakan ‘pabrik’ pada semua sel. Bagian tubuh bakteri ini berukuran lebih kecil dan memiliki komposisi beserta struktur molekul yang sedikit berbeda dibandingkan eukariot.

Protein merupakan molekul yang melakukan semua fungsi sel dan organisme hidup. Ribosom berfungsi sebagai tempat menerjemahkan kode genetik dari asam nukleat menjadi asam amino, yaitu bahan penyusun protein.

7. Nukleoid

Nukleoid adalah area sitoplasma di mana DNA kromosom berada. Pada struktur sel bakteri ini bukan nukleus yang terikat dengan membran, melainkan hanya area sitoplasma di mana terdapat untaian DNA.

Bakteri umumnya memiliki satu kromosom melingkar yang berfungsi untuk replikasi, tapi beberapa spesies bakteri tertentu dapat memiliki dua atau lebih kromosom.

8. Sitoplasma

Sitoplasma (protoplasma) adalah struktur tubuh bakteri berupa matriks seperti gel yang terdiri dari air, enzim, nutrisi, limbah, dan gas. Bagian tubuh bakteri ini merupakan tempat untuk pertumbuhan sel.

Selubung sel membungkus sitoplasma dan semua komponennya. Pada sitoplasma terdapat struktur sel, seperti ribosom, kromosom, dan plasmid, yang tersebar di seluruh bagiannya.

9. Membran sitoplasma

Membran sitoplasma merupakan lapisan dalam struktur sel bakteri yang terbuat dari fosfolipid dan protein. Bagian tubuh bakteri ini memiliki dua sisi dengan permukaan dan fungsi yang berbeda. Membran sitoplasma juga bersifat dinamis dan terus beradaptasi dengan perubahan kondisi.

Fungsi membran sitoplasma adalah membungkus bagian dalam bakteri sekaligus mengatur aliran bahan masuk dan keluar sel. Pelindung ini memungkinkan sel untuk secara selektif berinteraksi dengan lingkungan mereka.

10. Plasmid

Beberapa jenis bakteri memiliki lingkaran materi genetik ekstra pada struktur tubuh bakterinya yang disebut plasmid. Seperti kromosom, plasmid terbuat dari potongan DNA melingkar. Akan tetapi, plasmid tidak terlibat dalam reproduksi.

Plasmid bereplikasi secara independen dari kromosom. Meski tidak terlalu penting untuk kelangsungan hidupnya, bagian tubuh bakteri ini memberikan beberapa keuntungan selektif. Misalnya, plasmid mungkin mengandung gen yang membuat bakteri resisten terhadap antibiotik tertentu.

Itulah struktur tubuh bakteri dan fungsinya. Tidak semua jenis memiliki struktur tubuh bakteri yang sama. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan bakteri untuk bertahan hidup dapat berbeda antara satu dan lainnya.

Itulah penjelasan seputar fungsi retikulum endoplasma kasar dan halus. Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

Bakteri merupakan makhluk hidup yang termasuk ke dalam kingdom Monera. Ciri-ciri umumnya adalah memiliki 1 sel (uniseluler), tidak memiliki membran pada inti sel (prokariot), dan dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Kali ini, kita akan mempelajari bakteri sejati, yaitu eubacteria.

Berbeda dengan archaebacteria yang juga termasuk ke dalam kingdom Monera, eubacteria memiliki peptidoglikan pada dinding selnya. Pada eubacteria juga terdapat cyanobacteria, yaitu ganggang hijau-biru yang dapat berfotosintesis. Tapi, bentuk bakteri itu sebenarnya seperti apa sih? Dan bagaimana bakteri bisa bertahan hidup sebagai organisme uniseluler? Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas struktur dan fungsi-fungsi pada bagian tubuh bakteri.

Jika kita perhatikan gambar di atas, kita bisa membagi struktur pada bakteri menjadi dua, yaitu struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar terdiri dari dinding sel, kapsul, membran sel, flagela, dan pili. Sementara itu, struktur dalam terdiri dari sitoplasma, nukleoid, ribosom, dan plasmid.

Kapsul

Sel bakteri dapat menghasilkan lendir ke permukaan selnya. Lendir tersebut tersusun dari air dan polisakarida dan biasanya terdapat pada bakteri saprofit. Lendir yang terkumpul kemudian menebal dan membentuk kapsul yang tersusun atas glikoprotein. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi sebagai lapisan pelindung, menjaga sel dari kekeringan, membantu melekatkan diri pada substrat, dan menunjukkan virulensi suatu bakteri. Kapsul pada bakteri patogen juga berfungsi untuk perlindungan diri dari sistem imun sel inang.

Contoh bakteri yang memiliki kapsul adalah Escherichia coli dan Streptococcus pneumonia.

Dinding Sel

Dinding sel pada eubacteria tersusun dari peptidoglikan, yaitu sejenis polisakarida yang berikatan dengan protein. Serupa dengan kapsul, dinding sel juga berfungsi sebagai lapisan pelindung dan juga untuk mempertahankan bentuk sel bakteri.

(Baca juga: Jadi Bagian dari Materi Genetik, Apa sih Gen dan Kromosom?)

Berdasarkan lapisan dinding selnya, ahli bakteriologi asal Denmark Hans Christian Gram mengelompokkan bakteri menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif memiliki lapisan peptidoglikan tebal yang akan berwarna ungu jika diberi pewarna Gram. Sementara itu, bakteri Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan akan berwarna merah atau merah muda jika diberi pewarna Gram.

Membran Sel/Membran Plasma

Membran sel atau membran plasma tersusun dari fosfolipid dan protein. Sifatnya semipermeabel dan berfungsi untuk mengatur keluar-masuknya zat ke dalam dan ke luar sel bakteri.

Pili

Pili merupakan rambut-rambut halus yang tumbuh dari dinding sel. Mirip dengan flagela, tapi ukurannya lebih pendek dan bentuknya kaku. Fungsinya adalah untuk membantu perlekatan pada substrat dan penyaluran materi genetik pada saat konjugasi.

Flagela

Flagela yang juga disebut bulu cambuk terdapat pada dinding sel dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela hanya dimiliki oleh bakteri yang berbentuk batang, koma (vibrio), dan spiral.

Sitoplasma

Sitoplasma merujuk kepada cairan tidak berwarna yang tersusun dari air, bahan organik (protein, karbohidrat, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan asam nukleat. Sitoplasma merupakan tempat terjadinya reaksi metabolisme pada bakteri.

Ribosom

Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi sebagai tempat terjadinya sintesis protein.

Nukleoid

Nukleoid adalah nukleus semu tempat berkumpulnya DNA kromosomal bakteri.

Plasmid

Plasmid berfungsi dalam rekayasa genetika sebagai vektor yang membawa gen asing yang ingin disisipkan pada bakteri.