Apa hubungan antara Rumusan masalah dengan hipotesis?

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 7 are not shown in this preview.

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis Hipotesa adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Dengan demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian. Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok pembahasan pada BAB awal. Hipotesa penulis sebagai berikut : 1. Ha : menyatakan menonton Iklan facial foam Garnier Men Turbolight Control Oil berpengaruh terhadap penggunaannya bagi mahasiswa 2. Ho : meyatakan menonton Iklan facial foam Garnier Men Turbolight Control Oil tidak berpengaruh terhadap penggunaannya bagi mahasiswa. Untuk mengetahui pengaruh menonton Iklan facial foam Garnier Men Turbolight Control Oil terhadap intensitas penggunaannya bagi mahasiswa, maka penulis akan menyajikan olahan data dari hasil penyebaran angket antara variable [x] dan variable [y], yaitu sebagi berikut : 75

76 Tabel 4.1 Tabulasi data penelitian Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Menonton Iklan Garnier Penggunaan produk 25 26 18 22 27 23 26 23 22 23 20 23 22 26 24 26 22 25 24 22 27 27 24 20 23 26 23 19 21 22 24 21 23 22 23 20 21 24

77 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 20 20 19 24 21 26 20 12 17 21 24 20 23 26 21 21 22 22 24 24 25 27 24 27 25 24 25 23 27 25 26 25 25 26 24 26 19 21 23 22 24 21 20 22

78 42 43 44 45 46 47 48 49 50 24 23 24 25 23 25 25 23 17 25 24 27 20 25 27 23 27 20 Dalam hal ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus product moment dan telah dikemukakan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh menonton iklan Garnier men turbolight oil control terhadap penggunaannya bagi mahasiswa. Untuk melakukan pengujian hipotesis tersebut, maka dilakukan analisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan menggunakan bantuan program Statistical Package For Social Sciene [SPSS] versi 16,0 for windows. Berdasarkan output SPSS, pengaruh menonton iklan Garnier men turbolight oil control terhadap penggunaannya bagi mahasiswa ditunjukkan pada tabel berikut:

79 Tabel 4.2 Korelasi product moment Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N menonton_iklan 20.8000 4.20398 50 Penggunaan_produk 23.7600 6.02566 50 Correlations menonton_iklan Penggunaan_ Produk menonton_iklan Pearson Correlation 1.802 ** Sig. [2-tailed].000 N 50 50 pemakaian_produk Pearson Correlation.802 ** 1 Sig. [2-tailed].000 **. Correlation is significant at the 0.01 level [2- tailed]. Interpretasi output spss : a. Pada tabel correlation diperoleh harga koefisien sebesar 0,802 dengan signifikan sebesar 0,000 b. Berdasarkan data diatas maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikansi [p-value] dengan galatnnya [galat/p] 0,05 atau 5% c. Koefisien korelasi pada penelitian ini bisa dilihat pada tabel yaitu 0,802 dengan signifikasi 0,000. Karena signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan kuat antara menonton

80 Iklan facial foam Garnier men turbolight oil control dengan penggunaannya bagi mahasiswa. d. Hasil analisis korelasi product moment tersebut signifikan, maka perlu dibandingkan dengan r tabel e. Jika r hitung kepercayaannya 0,05 [5%], maka dapat diperoleh harga r tabel sebesar 0,802. Ternyata r hitung lebih kecil dari r tabel [0,802>0,284], sehingga h0 ditolak dan ha diterima. Artinya ada pengaruh antara menonton menonton iklan facial foam garnier men turbolight oil control terhadap penggunaannya bagi mahasiswa.. Dalam penelitian ini,untuk mengetahui hasil analisis product moment secara signifikan, maka peneliti menggunakan langkah-langkah uji signifikansi korelasi sederhana [uji-t] sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis Ho : tidak ada pengaruh secara signifikan antara menonton iklan facial foam Garnier men turbolight oil control terhadap penggunaannya bagi mahasiswa. Ha: ada pengaruh secara signifikan antara antara menonton iklan facial foam Garnier men turbolight oil control terhadap penggunaannya bagi mahasiswa. 2. Menentukan tingkat signifikansi Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a=5% [uji dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara menonton iklan facial foam Garnier men turbolight

81 terhadap penggunaannya bagi mahasiswa. Yang signifikansi, jika 1 sisi digunakan untuk mengetahui hubungan lebih kecil atau lebih besar]. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti peneliti mengambil resiko yang benar sebanyak-banyaknya 5% [signifikansi 5% atau 0,005 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. 2. Menentukan t hitung rumus uji-t sebagai berikut : 3. Menentukan r tabel Tabel distribusi T dicari pada a = 5 % : 2 = 2,5% [uji 2 sisi] dengan derajat kebebasan [df] = n-2 atau 50 2 = 48. Dengan pengujian 2 sisi [signifikansi = 0,025] hasil diperoleh untuk t tabel sbesar 2,021 4. Criteria pengujian Ho diterima jika t hitung < t tabel 0,05 Ho ditolak jika t hitung > t tabel 0,05 Berdasarkan probabilitas : Ho diterima jika P value > 0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05 5. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas Nilai hitung > tabel yaitu 9,306 > 2,021 dan p value yaitu 0,000 < 0,005, maka Ho ditolak

82 6. Gambar Ho di tolak Jangan Tolak Ho 95% Ho Diterima Tolak Ho di Ho tolak -1,96 1,96-2,021 +2,021 9,306 7. Kesimpulan Oleh karena t hitung > t tabel [9,306>2,021] dan p value [0,000<0,05] maka ho ditolak dan ha diterima. Artinya bahwa antara menonton iklan facial foam Garnier men turbolight oil control berpengaruh terhadap penggunaannya bagi mahasiswa karena t hitung nilainya positif, berarti pengaruh antara menonton iklan facial foam Gaernier men turbolight oil control dengan penggunaannya bagi mahasiswa bernilai positif dan signifikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa menonton iklan facial foam Garnier men turbolight oil control berhubungan positif terhadap penggunaannya bagi mahasaiwa UIN Sunan Ampel Surabaya. B. Analisis Hasil Penelitian 1. Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari variable penggunaannya bagi mahasiswa [Y] lebih besar dari 0,284 yang berarti bahwa kuesioner yang merupakan indikator-indikator dari variabel tersebut adalah reliabel. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,947. Sementara itu uji reliabilitas

83 untuk variabel menonton iklan garnier men [X] menggunakan nilai Cronbach Alpha. Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari variabel menonton iklan Garnier men [X] lebih besar dari 0,284 yang berarti bahwa kuesioner yang merupakan indikator-indikator dari variabel tersebut adalah reliabel atau handal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,886.. 2. Uji Validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung dari masing-masing variabel lebih besar dari r tabel sebesar 0,284 dan tingkat signifikansi dari masingmasing variabel sebesar 0,05. Pada variabel menonton iklan facial foam garnier men turbolight oil control [X] terdapat 9 item pernyataan yang dikatakan valid, sedangkan untuk variabel penggunaannya bagi mahasiswa [Y] terdapat 10 item pernyataan yang dikatakan valid. 3. Dalam analisis data ini, diperoleh jawaban bahwa menonton iklan facial foam garnier men turbolight oil control ada pengaruh terhadap penggunaannya bagi mahasiswa. Dimana, hasil hipotesis nihil diterima dan terbukti setelah menghitung menggunakan rumus product moment dan telah diketahui juga hasil pengaruhnya secara signifikan melalui uji-t. Berdasarkan hasil koefisien korelasinya yaitu 0,802. Maka ada pengaruh antara menonton iklan facial foam Garnier men turbolight terhadap penggunaannya bagi mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh interpretasinya, langkah selanjutnya memberikan interpretasi terhadap r xy, menggunakan interpretasi product moment. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai r adalah 0,802

84 Tabel 4.3 Tabel Interpretasi Besarnya r Interpretasi 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,899 0,90 1,000 Sangat lemah atau rendah Lemah atau rendah Cukup Kuat atau tinggi Sangat kuat atau tinggi Dalam perhitungan melalui product moment yang memperoleh hasil 0,802, maka dapat menjawab rumusan masalah bahwa pengaruh antara menonton iklan facial foam Garnier men turbolight oil control terhadap penggunaannya bagi mahasiswa memiliki pengaruh yang kuat.

     Dalam suatu rancangan penelitian yang luaran akhirnya berupa makalah, skripsi, atau artikel di jurnal ilmiah, penentuan tujuan penelitian yang jelas dan spesifik, disertai rumusan masalah yang tepat- guna serta mengindahkan prinsip-prinsip 5W + 1H maupun dalam tegangan antara universalitas dan partikularitas, merupakan sebuah tolok-ukur yang sering digunakan untuk menentukan feasibility rancangan penelitian tersebut.

   Hendaknya calon peneliti memerhatikan dengan cermat apakah tujuan penelitian yang ditetapkannya sudah bersesuaian dengan rumusan masalah yang disusunnya, jangan sampai tujuan penelitian kualitatif diperinci dengan perumusan masalah kuantitatif atau sebaliknya.

     Ketika penelitian sudah mulai dikerjakan, baik tujuan penelitian maupun perumusan masalah memang bisa mengalami dinamika [dalam arti: perubahan]. Temuan-temuan [baru] di lapangan, hasil wawancara dengan narasumber beserta penafsirannya, kerangka teori yang dicari dan digunakan sebagai paradigma penelitian, triangulasi dari beberapa metode riset, merupakan faktor-faktor yang dapat me-nyumbang pada perubahan, baik dalam arti modifikasi maupun peng-gantian, tujuan penelitian serta rumusan masalah.

     Seperti dicatat Parker [2011: 102-103], ada dua dimensi yang bisa dibedakan ketika melakukan penelitian kualitatif. Dimensi pertama menyoroti apakah analisis dilakukan berdasarkan unit [pendekatan kategoris] atau berdasarkan teks sebagai keseluruhan [pendekatan holistik]. Dalam pendekatan holistik, teks dipandang dan diperlakukan sebagai suatu keutuhan, sementara bagian-bagian yang menyusun teks ditafsirkan dalam konteks dan hubungan dengan bagian-bagian narasi lainnya. Sementara itu, dimensi kedua memberi tekanan pada fokus analisis, apakah pada isi atau pada bentuk. Distingsi yang bisa ditarik antara isi dan bentuk biasanya merujuk pada cara membaca teks secara sastrawi, tetapi sebenarnya tidak sesederhana itu. Salah satu contoh pendekatan kualitatif yang membuka ruang untuk perubahan dalam perumusan masalah ataupun tujuan penelitian adalah pendekatan naratif. [Pendekatan] Naratif adalah suatu cara bertutur yang menceritakan satu atau lebih kejadian nyata yang tidak secara logis saling mengandaikan atau mengaitkan, yang dalam prosesnya, topik tuturan tersebut bisa berkembang atau berubah.

    Dengan mewaspadai kemungkinan "perubahan” seperti ini, seperti ditawarkan oleh pendekatan naratif dalam penelitian kualitatif, bukan berarti si peneliti dapat dengan gampangnya mengubah-ubah tujuan pe-nelitian dan rumusan masalah seiring berjalannya penelitian. Hipotesis yang diajukan si peneliti dalam usulan penelitian memang harus diuji kadar kebenarannya [verifiability]. Namun, tentu saja ia pun harus bersikap terbuka jika temuan-temuan di lapangan, termasuk hasil wawancara terstruktur dengan narasumber, menunjukkan arah yang tidak mengonfirmasi hipotesis yang diajukan. "Memaksakan" keberlakuan sebuah hipotesis agar mendukung keyakinan awal prapenelitian [basic assumptions] merupakan musuh dari sikap terus bertanya [inquiry attitude] yang bebas prasangka dari sosok seorang peneliti yang ideal.

Video yang berhubungan