Apa itu penyakit radang usus

Waspadai IBD dan tetap berjarak dengan penyakit yang sangat mengganggu tetapi dapat dicegah ini.

Bagaimana Penyakit Radang Usus mempengaruhi saya?

Seperti namanya, penyakit radang usus mengacu pada sekelompok kondisi yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Dua IBD yang paling umum adalah kolitis ulserativa dan penyakit Crohn. Jika tidak diobati, IBD dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa seperti kanker usus besar atau perforasi usus.

Untuk mendiagnosis IBD, ahli bedah usus besar kami akan menganalisis riwayat keluarga dan pribadi Anda tentang IBD dan menanyakan tentang buang air besar Anda. Kolonoskopi dan biopsi kemudian dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan darah dan feses juga dapat dilakukan bersamaan dengan tes pencitraan untuk menyingkirkan kondisi lain.

Apa itu penyakit radang usus

Praktik Kolorektal didedikasikan untuk menjaga kesehatan usus besar Anda melalui perawatan dan perawatan pencegahan yang komprehensif.

Untuk membuat jadwal konsultasi dengan spesialis kolorektal kami, silakan hubungi 6262 1226.

Apa saja gejala IBD?

Penyakit radang usus biasanya bermanifestasi dengan gejala berikut:

  • Diare
  • Sakit perut kronis atau kram
  • Demam
  • Kelelahan
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan
  • Darah dalam feses

Selain itu, ada faktor risiko yang dapat berkontribusi pada kemungkinan tertular IBD. Usia, konsumsi rokok, riwayat keluarga dan sistem kekebalan yang lemah adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi tersebut.

Bagaimana IBD Diobati?

Bergantung pada tingkat keparahan kondisi Anda, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), antibiotik, dan penekan kekebalan dapat diresepkan untuk menurunkan peradangan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Anda harus menargetkan untuk membuat perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, minum lebih banyak air dan meningkatkan frekuensi olahraga. Disarankan juga untuk menerapkan diet tinggi serat untuk mencegah stres lebih lanjut pada saluran pencernaan dan memudahkan buang air besar.

Dalam kasus IBD yang parah, operasi usus besar mungkin diperlukan dan kami dapat mengangkat sebagian atau seluruh usus yang meradang. Jenis operasi tergantung pada beberapa faktor; apakah Anda menderita penyakit Crohn atau kolitis ulserativa, lokasi penyakit di usus Anda, komplikasi apa pun yang Anda hadapi dan tingkat keparahan penyakit Anda.

Jika Anda menderita penyakit Crohn atau kolitis ulserativa, metode bedah yang berbeda akan diperlukan untuk membantu mengobati IBD Anda.

Reseksi

Bagian saluran yang sakit dan rusak akan dibuang, dan dua ujung yang tersisa akan digabungkan dengan jahitan atau staples. Ini dapat digunakan pada usus kecil dan besar untuk mendapatkan kembali gerakan usus yang teratur.

Strikturplasti

Ini adalah metode jahitan yang digunakan untuk melebarkan bagian usus kecil yang sempit agar makanan bisa lewat. Karena panjang usus tidak terpengaruh, penyerapan nutrisi tidak terpengaruh secara signifikan.

Proktokolektomi

Ini mengacu pada pengangkatan rektum dan seluruh atau sebagian usus besar. Seringkali sebagai upaya terakhir, pasien yang menjalani ini harus membuang feses menggunakan stoma yang dipasang pada lubang di perut bagian bawah.

Karena IBD menghadirkan risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar, kami merekomendasikan agar kolonoskopi secara teratur dan tepat waktu dijadwalkan untuk memantau potensi perkembangan kanker usus besar.

Rangkaian Layanan Kolorektal yang Komprehensif untuk Ketenangan Pikiran Anda

Kami menyesuaikan perawatan kami berdasarkan kebutuhan gaya hidup dan kebutuhan kesehatan Anda. Kami percaya dalam memberikan perawatan yang dipersonalisasi karena memungkinkan hasil bedah yang lebih baik dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pasien kami.

Untuk konsultasi lebih detail, hubungi kami di 6262 1226 atau isi formulir kontak di bawah ini.

Top

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Apa itu penyakit radang usus
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.

Penyakit radang usus (inflammatory bowel disease, IBD) adalah sekelompok kondisi peradangan dari usus besar dan usus halus. Inflamasi tersebut membuat kerja usus terganggu dan muncul berbagai masalah yang berkaitan dengan pencernaan seperti sakit perut, diare, dan tidak nafsu makan. IBD merupakan peradangan kronis dari seluruh atau sebagian saluran pencernaan. Penyakit ini meliputi dua kondisi utama yaitu kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Kolitis ulseratif adalah penyakit radang usus yang menyebabkan peradangan kronis dan perlukaan (borok) pada lapisan terdalam usus besar (kolon) dan rektum. Sedangkan Penyakit Crohn dapat menyebabkan peradangan pada lapisan seluruh saluran pencernaan mulai dari mulut hingga ke anus. Pada penyakit Crohn, radang sering menyebar jauh ke dalam jaringan yang terkena dan sering mengenai area yang berbeda pada saluran pencernaan baik usus besar, usus halus atau keduanya.[1][2]

Gejala[sunting | sunting sumber]

Radang usus adalah penyakit jangka panjang yang biasanya gejala muncul dan menghilang selama beberapa waktu. Tingkat keparahan gejala yang muncul tergantung pada bagian mana saja yang mengalami peradangan. Beberapa gejala yang umumnya terjadi adalah:

  • Nyeri atau sakit pada bagian perut.
  • Penurunan berat badan.
  • Nafsu makan berkurang.
  • Diare bercampur darah dan bersifat kambuhan.
  • Merasa sangat lelah.
  • Mengalami mual dan demam.

Perlu diingat bahwa gejala yang muncul pada orang-orang tidaklah sama. Kondisi ini akan datang dan pergi selama kurun waktu yang lama. Ketika kambuh, gejala bisa ringan atau sangat parah.

Penyebab[sunting | sunting sumber]

Hingga kini, penyebab radang usus belum diketahui dengan pasti. Meskipun bukan menjadi penyebab utama, namun pola makan atau diet dan faktor stres biasanya memengaruhi kondisi ini. Salah satu yang diduga kuat menjadi penyebab kondisi ini adalah ketidaknormalan respon sistem imun atau yang disebut juga dengan autoimun.Selain itu, faktor genetik juga diduga berperan dalam memicu radang usus ini.[3]

Berikut ini beberapa faktor lain yang turut meningkatkan risiko Anda menderita radang usus.

  • Merokok. Kegiatan ini sangat meningkatkan risiko terkena penyakit Crohn.
  • Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS). Beberapa obat-obatan dalam kelompok OAINS bisa meningkatkan risiko mengalami radang usus, misalnya ibuprofen, naproksen, diklofenak dan lainnya.

Diagnosis[sunting | sunting sumber]

Diagnosis terhadap radang usus akan dilakukan oleh dokter setelah memeriksa tanda dan gejala yang muncul. Serangkaian tes dilakukan oleh dokter untuk memastikan diagnosis radang usus. Berikut ini adalah beberapa tes yang mungkin perlu dilakukan oleh dokter.

  • Tes darah. Tes darah akan dilakukan untuk mengetahui apakah tubuh mengalami anemia atau infeksi bakteri maupun virus. Tinja juga diteliti untuk memeriksa apakah ada darah.
  • Prosedur endoskopi. Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat melihat bagian dalam sistem pencernaan Anda dan mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium.
  • Tes pencitraan. Beberapa prosedur pencitraan seperti X-ray, CT scan, MRI, dan pencitraan sistem pencernaan juga bisa dilakukan.

Pengobatan[sunting | sunting sumber]

Hingga kini, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan radang usus. Pengobatan dan penanganan yang dilakukan hanya untuk meredakan gejala yang muncul atau untuk mencegah kambuhnya gejala. Untuk gejala ringan, mungkin tidak diperlukan pengobatan. Biasanya, gejala ringan akan menghilang dalam beberapa hari. Selain meredakan gejala yang muncul, pengobatan juga dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Penanganan yang dilakukan bisa berbentuk obat-obatan, terapi, maupun operasi.

Obat-obatan yang akan diberikan untuk mengatasi radang usus adalah:

  • Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS). Obat ini biasanya akan diberikan pertama kali untuk mengatasi radang usus. Obat ini berfungsi mengurangi inflamasi yang terjadi. Obat yang biasanya digunakan adalah aminosalicylate dan kortikosteroid.
  • Obat imunosupresan. Obat ini berfungsi untuk menghalangi aktivitas sistem kekebalan tubuh yang merusak atau membahayakan. Obat ini akan mengurangi inflamasi yang terjadi. Beberapa contoh obat imunosupresan adalah azathioprine, sikosporin, dan infliksimab. Bagi beberapa orang, kombinasi beberapa obat berfungsi lebih baik daripada hanya mengonsumsi satu jenis obat saja.
  • Antibiotik. Obat ini bisa diberikan sebagai tambahan dari obat-obatan lainnya, terutama apabila terjadi infeksi. Penderita kolitis ulseratif mengonsumsi antibiotik untuk mengendalikan infeksi yang terjadi. Contoh obat antibiotik yang umumnya digunakan adalah metronidazole dan ciprofloxacin.
  • Obat-obatan lain. Terdapat obat-obatan lain untuk mengatasi gejala yang muncul akibat radang usus selain terjadinya inflamasi. Tanyakan pada dokter sebelum Anda mengonsumsi obat bebas yang bisa dibeli di apotek.

Obat anti-diare, pereda rasa sakit, suplemen zat besi, suplemen vitamin, dan kalsium mungkin akan diberikan tergantung kondisi dan gejala yang muncul. Jika penanganan yang dilakukan untuk meringankan gejala radang usus tidak bisa membantu, prosedur operasi mungkin perlu dilakukan. Penderita kolitis ulseratif dengan gejala yang cukup parah biasanya tidak akan merespons penanganan dengan obat-obatan. Operasi dilakukan untuk mengangkat bagian dari usus besar yang mengalami peradangan parah. Pada penderita penyakit Crohn, operasi dilakukan untuk mengangkat bagian yang sudah rusak dan menyambungkan kembali saluran pencernaan yang masih sehat. Setelah operasi, konsumsi obat-obatan perlu dilanjutkan untuk mencegahnya kambuh lagi.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Baumgart DC, Carding SR (2007). "Inflammatory bowel disease: cause and immunobiology". The Lancet. 369 (9573): 1627–40. doi:10.1016/S0140-6736(07)60750-8. PMID 17499605.
  2. ^ Xavier RJ, Podolsky DK (2007). "Unravelling the pathogenesis of inflammatory bowel disease". Nature. 448 (7152): 427–34. doi:10.1038/nature06005. PMID 17653185.
  3. ^ "Radang Usus: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan". www.doktersehat.com. Diakses tanggal 2020-07-14.

Radang usus disebabkan oleh apa?

Penyebab paling umum dari radang usus adalah infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau pun parasit. Jenis virus yang dapat menyebabkan radang usus adalah cytomegalovirus, yang biasanya menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Apakah radang usus itu berbahaya?

Jika tidak ditangani dengan baik, radang usus bisa menimbulkan sejumlah komplikasi yang berbahaya. Komplikasi yang dapat muncul antara lain: Dehidrasi dan kekurangan gizi. Peradangan pada kulit, mata, dan sendi saat radang usus kambuh.

Radang usus sakit dimana?

Lokasi nyeri perut yang dialami penderita berbeda-beda, tergantung dari jenis radang usus itu terjadi. Rasa nyeri pun juga bisa berbeda-beda. Nyeri pada kolitis ulseratif akan lebih sering terjadi pada perut kiri bawah dan bisa terasa seperti kram atau perasaan ingin buang air besar (BAB).

Apa ciri ciri infeksi usus?

Beberapa gejala infeksi usus yang umum terjadi adalah:.
Kram perut..
Diare..
Demam..
Kembung..
Hilang nafsu makan..
Mual dan muntah..
Terdapat darah pada tinja..