Apa makna yang terkandung dalam ucapan salam?

Apa makna yang terkandung dalam ucapan salam?
kalimat salam. pngtree.com

JABAR | 25 November 2020 11:33 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Sebagai muslim, tentu kita sudah tidak asing dengan ucapan salam yang berbunyi Assalamualaikum. Ucapan salam tersebut sering digunakan ketika kita bertemu dengan sesama muslim. Ucapan salam ini sudah seperti ciri khas dari sesama muslim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh adalah ucapan lengkap dari sebuah salam itu. Ucapan salam ini terdengar begitu indah. Bahkan di dalamnya juga terkandung salah satu nama Allah SWT, yaitu As-Salam, yang berarti Maha Sejahtera, atau Yang Maha memberi kesejahteraan dan kedamaian.

Sifat As-Salam ini memiliki makna bahwa Allah SWT terhindar dari segala kekurangan, dari segala aib kejelekan, dan juga dari kematian, yang biasa dialami makhluk-Nya. Imam Ibnu Katsir juga berkata terkait makna As-Salam yaitu “yang selamat dari segala aib dan kekurangan, karena kesempurnaan dzat, sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya (Allah)”

Arti Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh juga memiliki makna yang indah dan penuh dengan kebaikan. Arti Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh berarti doa untuk keselamatan seseorang, serta doa agar orang tersebut dirahmati dan diberkati oleh Allah SWT.

Untuk mengetahui lebih lanjut arti Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, berikut akan kami sampaikan penjelasan menganai arti Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhdari salam tersebut.

2 dari 4 halaman

“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian” (HR. Muslim no. 54).

Dilansir dari qazwa.id, dalam kitab Al-Adzkar yang ditulis oleh Imam Nawawi, bahwa terdapat tiga jenis salam yang dapat kita gunakan sebagai sebuah kalimat untuk menyapa dan sebagai doa kepada sesama muslim.

Tiga jenis dari salam beserta artinya tersebut yaitu:

1. Assalamualaikum : Arti Assalamualaikum yakni Semoga Keselamatan terlimpah padamu.2. Assalamualaikum Warahmatullah: Arti Assalamualaikum warahmatullah ialah Semoga Allah melimpahkan keselamatan serta rahmat-Nya padamu. Ataupun semoga keselamatan serta rahmat Allah terlimpah untukmu.

3. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh: Arti Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh yaitu “Semoga padamu Allah melimpahkan keselamatan, rahmat, serta keberkahanNya”. Atau dapat juga artinya “Semoga keselamatan serta rahmat Allah dan juga keberkahannya terlimpah untukmu”.

Mengucapkan salam ini tidak sebatas pada orang yang kita kenal saja. Kita juga dianjurkan untuk mengucapkan salam kepada orang yang tidak dikenal.

Hal ini disebutkan dalam hadist dari ‘Abdullah bin ‘Amr bahwasanya ada seseorang yang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Amalan islam apa yang paling baik?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali. ” (HR. Bukhari).

3 dari 4 halaman

Setelah mengetahui arti Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kita juga harus mengetahui bagaimana menjawab ucapan salam tersebut.
Bagi seorang muslim, mengucapkan salam hukumnya adalah sunnah, tapi menjawab salam hukumnya adalah wajib.

Masalah mengenai menjawab salam ini juga disebutkan oleh Allah SWT dalam salah satu ayatnya yang berbunyi:

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).” (Q.S. An Nisa: 86).

Tafsir dari ayat di atas yaitu apabila ada seseorang mengucapkan salam kepada kalian, maka jawablah salamnya dengan ucapan salam yang lebih baik dari salam yang diucapkannya kepada kalian. Atau jawablah dengan ucapan salam yang setara dengan apa yang diucapkannya.

Tetapi menjawab ucapan salam dengan ucapan yang lebih baik tentu lebih utama. Sesungguhnya Allah mencatat amal perbuatan kalian dan akan memberikan balasan yang setimpal kepada setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya.

4 dari 4 halaman

Dilansir dari rumaysho.com, terdapat tiga hadist yang dapat membantu Anda dalam mengucapkan salam.

Hadist pertama, tentang siapa yang seharusnya mengucapkan salam, berbunyi,

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah yang kecil memberi salam pada yang lebih tua, hendaklah yang berjalan memberi salam pada yang sedang duduk, hendaklah yang sedikit memberi salam pada yang banyak.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari, Muslim).

Dalam riwayat Muslim disebutkan juga, “Dan orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan.”

Hadist kedua, tentang bagaimana mengucapkan salam saat dalam suatu kelompok/rombongan, berbunyi,

Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Cukup jika berjamaah (berada dalam kelompok) jika lewat, maka salah seorang dari mereka mengucapkan salam. Cukup jika berjamaah (berada dalam kelompok) jika ada yang mengucapkan salam, maka salah seorang dari jamaah tersebut yang membalas salamnya.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi).

Hadist ketiga, tentang adab salam terhadap non muslim, berbunyi,

Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu pula, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah memulai mengucapkan salam kepada Yahudi dan Nashrani. Jika kalian bertemu dengan mereka di jalan, maka persempitlah jalan mereka.” (HR. Muslim) (HR. Muslim).

Hadist lain yang menyinggung masalah ini berbunyi,

“Jika seorang ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) memberi salam pada kalian, maka balaslah dengan ucapan ‘wa’alaikum’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain disebutkan pula bahwa Anas bin Malik berkata,

“Ada seorang Yahudi melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia mengucapkan ‘as-saamu ‘alaik’ (celaka engkau).” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas membalas ‘wa ‘alaik’ (engkau yang celaka). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Apakah kalian mengetahui bahwa Yahudi tadi mengucapkan ‘assaamu ‘alaik’ (celaka engkau)?” Para sahabat lantas berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membunuhnya saja?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan. Jika mereka mengucapkan salam pada kalian, maka ucapkanlah ‘wa ‘alaikum’.” (HR. Bukhari).

(mdk/ank)

Salah satu akhlak mulia orang-orang beriman dalam hubungan sosial dengan orang lain adalah mengucapkan salam. Baik itu ucapan salam untuk bertegur sapa dan mendoakan orang lain yang berpapasan maupun secara perbuatan dengan senantiasa menebarkan makna salam berupa kedamaian, keselamatan, dan doa terbaik dalam kehidupan.

Imam Malik mengisahkan pengalamannya dalam kitab al-Muwatha', At- Thufail bin Ubay bin Ka'ab pernah mendatangi Abdullah bin Umar, lalu ia pergi bersamanya ke pasar. Setiap kali keduanya pergi ke pasar, Abdullah bin Umar selalu mengucapkan salam kepada siapa pun yang ditemui, orang yang dia kenal, orang asing, para pedagang maupun orang miskin yang ia temui. Pada hari yang berbeda, At-Thufail kembali datang ke tempat Abdullah bin Umar, lalu ia meminta supaya ath-Thufail menemaninya ke pasar.

At-Thufail berkata, sebenarnya apa yang akan Anda lakukan di pasar? Sedangkan Anda tidak menjual barang dagangan, tidak pula menanyakan harga suatu barang untuk dibeli, tidak pula berpencaharian mencari rezeki di pasar itu, juga tidak pernah duduk-duduk di pasar. Duduk sajalah di sini dan mari kami diskusi, ngobrol sejenak, dan bercengkerama sewajarnya.

Abdullah bin Umar berkata, Hai Ath- Thufail, sesungguhnya kita pergi ke pasar itu untuk menebarkan salam kepada siapa saja yang bertemu dengan kita. Dari cerita ini, kita bisa melihat kebiasaan Abdullah bin Umar atau Ibnu Umar, putra Umar bin al-Khathab sekaligus sahabat dekat Nabi. Ia biasa mengajak At-Thufail untuk pergi ke pasar bukan untuk melakukan aktivitas dagang, melainkan untuk menebarkan salam, yakni mengucapkan salam kepada setiap orang yang ditemuinya.

Hal ini sesuai dengan pesan yang disampaikan Nabi Muhammad saw kepada seorang lelaki yang bertanya kepada beliau tentang amalan apa yang paling baik dalam Islam. Beliau menjawab, Engkau memberikan makanan kepada orang lain dan engkau mengucapkan salam kepada orang yang sudah engkau kenal dan orang yang belum engkau kenal. (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Dengan mengucapkan salam, berarti seseorang telah mendoakan orang lain agar selamat. Salam juga merupakan bentuk sapaan terhadap orang lain. Islam sangat menganjurkan untuk mengucapkan salam, mengingat ucapan salam di dalamnya terkandung doa. Salam dalam hal ini mengandung dua hal sekaligus yaitu doa dan sapaan.

Apabila sapaan bisa jadi hanya disampaikan kepada orang yang sudah kita kenal, sedangkan salam dianjurkan untuk disampaikan kepada orang yang sudah kita kenal maupun orang yang belum kita kenal karena di dalamnya adalah doa untuk semua orang. Sejatinya setiap orang yang bertemu dengan kita di manapun, senantiasa kita doakan dengan kebaikan dan keselamatan.

Dengan demikian, salam bisa menjadi penguat tali persaudaraan, tali silaturahmi, tali kasih sayang di antara sesama umat manusia. Semakin sering salam kita ucapkan, semakin kuat juga kasih sayang serta ikatan dan persaudaraan kita. Sebaliknya, semakin jarang kita mengucap salam, maka kasih sayang dan persaudaraan kita dapat melemah bahkan retak.

Di samping itu juga, salam merupakan sarana komunikasi yang paling efektif untuk memperkuat dan meneguhkan ikatan sosial. Salam dapat mendekatkan jarak atau gap sosial yang mulai melebar di era saat ini. Salam akan membuat orang yang tadinya tak kenal menjadi kenal dan memperkuat hubungan orang yang sudah dikenal. Salam juga melunturkan permusuhan, dan kecurigaan di antara sesama.

Kita semua berharap agar masing-masing kita terhindar dari hal-hal yang buruk dalam kehidupan. Orang yang ingin selamat atau berhasil dalam hidupnya sangat membutuhkan kehadiran orang lain yang mendukungnya. Dukungan tidak hanya bersifat materi, tetapi juga nonmateri dalam bentuk doa seperti salam. Salah satu nama Allah adalah as-Salam. Menebarkan salam berarti juga bentuk meneladani nama Allah yang indah (Asmaul Husna). (AH)

image source: https://plus.google.com/+iloveislaminfo/posts/FmrZyv1HvNd