Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Oleh: Dhony Firmansyah

Untuk menampilkan presentasi yang optimal, kita harus. memperhatikan teknik presentasi, diantaranya bahasa tubuh atau gestur. Perlu kita ketahui, bahasa tubuh memberikan dampak 50% terhadap tersampainya materi. Maka teknik dasar tentang bahasa tubuh minimal harus kita kuasai. Oya, dalam presentasi yang paling diperhatikan oleh audiens adalah bagian tubuh atas kita, wajah hingga perut. Maka optimalisasikan bahasa tubuh Anda terutama pada tubuh bagian atas.

Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Di dalam olah bahasa tubuh, ada 2 macam gestur, yaitu bahasa tubuh empati dan bahasa tubuh deskriptif.

Pertama, bahasa tubuh empati. Bahasa tubuh ini mencerminkan emosi diri manusia, atau perasaan kita sebagai presenter. Semisal kita mendekat ke audiens ketika bertanya, menyampaikan kisah dengan haru, sedih maupun gembira, ini adalah contoh bahasa tubuh empati. Seorang presenter harus berusaha menampilkan bahasa tubuh empati yang positif, semisal tersenyum serta menatap mata audiens dengan simpati. Hindari menggunakan bahasa tubuh empati negative, seperti mengabaikan pertanyaan audiens ataupun melihat audiens di satu sisi stage saja.

Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Kedua, bahasa tubuh deskriptif. Bahasa tubuh ini menampilkan logika kita. Seperti tangan menunjuk ke atas sambil mengatakan “Silakan melihat ke atas”. Mempraktikkan kata “besar” dengan membuat gerakan kedua tangan melingkar dengan lebar, hingga berjalan ke kanan dan kiri audiens untuk mempraktikkan kisah yang disampaikan.

Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Bahasa logika ini bisa ditampilkan dengan mempraktikan apa yang dimaksud. Misal, jika presenter memaparkan teori tentang bagaimana menerima telepon, maka sebaiknya presenter juga mempraktikkan langkah-langkahnya dengan konkrit. Sehingga pesan dapat diterima dengan mudah.

Presenter yang gugup, akan dengan mudah terbaca oleh audiens melalui gesturnya, misal ketidak percayaan  diri bisa dilihat pada seorang presenter yang memasukkan tangannya ke dalam saku ataupun mata yang tidak menatap audiens. “Kesombongan” presenter pun juga bisa tampak pada tangannya yang melipat di depan dada atau wajah yang agak mendongak ke atas.

Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Lalu bagaimana supaya kita bisa mengendalikan bahasa tubuh, sehingga tidak gugup dan presentasi bisa berjalan lancar? Ada 2 cara, yaitu rehearse dan relax.

Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Berlatihlah sebelum Anda tampil presentasi. Berlatih adalah harga mati supaya kita mampu menguasai materi. Dan kedua santai, nikmati presentasi Anda. Seperti halnya ketika Anda berbincang ringan dengan rekan Anda. Semoga tips presentasi ini bermanfaat.

Salam Amazing.

@DhonyFirmansyah (Pakar Slide Presentasi).

Bahasa tubuh anda sangat berpengaruh dalam persepsi audiens akan isi presentasi anda. Apakah anda juga membuat kesalahan-kesalahan yang sering terjadi berikut?

Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Ada beberapa bahasa tubuh yang harus diindari supaya anda tidak memberikan persepsi yang keliru kepada audiens. Sering saya menjumpai presenter melakukan kesalahan – kesalahan yang ada berikut karena mereka merasa nervous.

Jangan sampai anda juga terjebak dalam kesalahan yang sama, berikut adalah jenis-jenis bahasa tubuh yang harus anda hindari:

1) Bahasa tubuh yang tertutup

Yang dimaksud dengan bahasa tubuh tertutup / closed body language adalah posisi badan yang cenderung defensif. Beberapa contoh posisi yang termasuk bahasa tubuh tertutup adalah:

  • Berdiri dengan melipat kedua tangan di depan dada
  • Mengatupkan kedua telapak tangan sepanjang jalannya presentasi
  • Memasukkan kedua tangan di kantong celana

Posisi bahasa tubuh tertutup bisa disalah artikan bahwa anda tidak terbuka dalam menyampaikan sesuatu, nervous atau bahkan bisa menimbulkan kesan arogan (terutama untuk posisi tangan masuk di saku celana).

2) Berdiri kaku sepanjang jalannya presentasi

Hal ini biasanya sering terjadi pada presenter pemula karena mereka merasa nervous. Sepanjang presentasi mereka berdiri tegak kaku dengan kedua tangan di samping seperti ketika mengikuti upacara bendera.

Variasi yang lainnya adalah dengan mengaitkan kedua tangan di belakang persis seperti posisi istirahat di tempat ketika upacara bendera. Kesamaan dari kedua hal ini adalah bahasa tubuh anda sangat minim dan terbatas.

Dengan posisi bahasa tubuh yang kaku dan terbatas seperti ini, audiens bisa mempersepsikan bahwa anda merasa nervous atau tidak nyaman dalam menyampaikan pesan anda. Tentu saja ini bukanlah sebuah persepsi yang ingin anda ciptakan dari audiens anda.

Hal lain yang perlu dicermati adalah penggunaan podium / mimbar ketika anda berpresentasi. Kecuali dalam konteks-konteks tertentu (misalnya pidato kenegaraan atau pemberian kata sambutan dalam sebuah acara yang formal), hindarilah menggunaan podium.

Penggunaan podium akan membuat bahasa tubuh anda menjadi sangat terbatas. Lebih lagi podium sendiri akan menjadi halangan fisik untuk anda bisa berinteraksi dengan audiens. Di jaman sekarang ini, gaya presentasi lebih tidak terlalu formal di mana audiens juga mengharapkan adanya interaksi dengan presenter.

3) Pacing and pacifying

Jika berdiri kaku tanpa bergerak sama sekali bukanlah hal yang disarankan bukan berarti bergerak terus menerus adalah sebuah praktek yang tepat. Bergerak terus menerus tanpa adanya alasan yang jelas disebut dengan pacing.

Hal ini sering saya temui pada presenter pemula yang juga dikarenakan karena nervous. Mereka berusaha mengalihkan energi nervous mereka dengan terus menerus bergerak.

Beberapa contoh gerakan yang termasuk dalam pacing adalah:

  • Presenter bergerak maju mundur terus menerus (seperti berdansa cha cha cha)
  • Presenter terus berjalan dari kiri ke kanan, dari kanan ke kiri dst (seperti harimau di dalam kandang)
  • Presenter menyilang-nyilangkan kaki tanpa alasan yang jelas

Selain pacing, ada juga yang disebut dengan pacifying. Pacifying adalah gestur (terutama gerakan tangan) yang dilakukan terus menerus tanpa alasan yang jelas.

Sama dengan pacing, hal ini juga terjadi kebanyakan karena presenter merasa nervous sehingga tanpa sadar mereka melakukan gestur yang berulang-ulang tanpa tujuan.

Beberapa contoh gerakan yang termasuk dalam pacifying adalah:

  • Presenter terus menerus membetulkan rambut, kacamata, baju, kancing baju atau aksesoris lainnya (yang sebetulnya tidak perlu dibenarkan)
  • Presenter terus menerus memainkan bolpoin, kertas atau benda-benda yang mereka pegang

Baik gerakan pacing atau pacifying ini akan mengakibatkan gangguan pada perhatian audiens. Perhatian mereka akan terpecah juga pada bahasa tubuh anda yang tidak perlu.

Hasilnya penyampaian pesan presentasi anda tidak akan maksimal atau yang lebih parah lagi perhatian audiens malahan teralihkan karena memperhatikan bahasa tubuh anda yang mereka anggap lucu.

4) Kontak mata yang tidak tertuju ke audiens

Kesalahan ini sering juga saya temukan pada presenter pemula, mereka berpresentasi seperti melakukan monolog atau menghafal naskah proklamasi. Sehingga yang terjadi adalah mereka berpresentasi dengan pandangan mata menatap langit-langit, tembok di depan mereka atau ke lantai (seakan-akan di sanalah mereka menempatkan contekan presentasi yang bisa mereka baca).

Jika hal ini terjadi, maka anda sebagai presenter tidak akan bisa connect / terhubung dengan audiens. Bagaimanapun juga presentasi adalah sebuah media komunikasi, bukannya sebuah pertunjukan. Dalam berkomunikasi bagaimana perasaan anda jika orang yang dihadapan anda berbicara tanpa pernah menatap mata anda? Apakah anda bisa merasa dekat dengan dia? Saya yakin anda akan menjawab tidak.

Jadi itu tadi adalah 4 kesalahan bahasa tubuh yang sering terjadi di dalam presentasi. Dengan mengetahuinya, saya harap anda juga bisa terhindar dari kesalahan yang sama.

Pertanyaan: “Adakah kesalahan lain dalam bahasa tubuh presentasi yang saya lewatkan?” Silahkan membagikan jawaban anda pada kolom komentar yang ada di bawah

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"


Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Setiap presenter kelas dunia dikenal karena keunikan dan kelebihannya masing-masing. Karena keunikan dan kelebihannya itulah, para presenter tersebut akhirnya menjadi ‘rujukan’ bagi para presenter baru atau yang belum mendunia seperti mereka. Banyak hal yang bisa dipelajari dari gaya para presenter kelas dunia tersebut.

Salah satu yang bisa dipelajari dari para presenter kelas dunia itu adalah pemilihan kata-kata dan bahasa tubuh yang mereka gunakan ketika menyampaikan presentasinya di atas panggung. Pemilihan kata yang tepat akan mempengaruhi audiens, apakah mereka bisa mengerti dan memahami isi presentasi si presenter atau tidak.

Sedangkan bahasa tubuh bisa membuat audiens semakin tertarik untuk mendengarkan presentasi tersebut atau tidak. Jika penampilan presenter tidak disertai dengan bahasa tubuh yang tepat, maka audiens bisa cepat merasa bosan. Akibatnya, presentasi bisa menjadi tidak efektif dan efisien.

Salah satu presenter kelas dunia yang sangat memperhatikan masalah pemilihan kata dan penggunaan bahasa tubuh ketika menyampaikan presentasi adalah Manoj Vasudevan. Dia adalah juara dunia dari Toastmaster International World Championship of Public Speaking tahun 2017.

Manoj Vasudevan adalah seorang pengusaha asal India. Dia tinggal di Singapura dan kini berprofesi sebagai seorang konsultan manajemen. Presentasi Vasudevan di kompetisi presentasi tingkat dunia, yang menjadikannya juara itu berjudul ‘Pull Less, Bend More’.

Anda bisa menikmati gaya Manoj Vasudevan saat menyampaikan presentasinya di video berikut ini:

Rahasia Presentasi Kelas Dunia dari Manoj Vasudevan

Kepada harian Business Insider, Manoj Vasudevan mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyampaikan presentasi. Hal itu bertujuan agar materi presentasi yang dibawakan dapat dimengerti oleh audiens. Selain itu, Vasudevan juga ingin agar audiens tidak hanya mendengarkan, tapi juga melakukan tindakan-tindakan tertentu.

Secara sederhana, Vasudevan mengatakan bahwa seorang presenter tidak cukup hanya piawai menyampaikan materi presentasi. Yang terpenting bagi seorang presenter adalah dia mampu menyampaikan pesan. Untuk menyampaikan pesan itu, maka dua hal yang penting adalah pemilihan kata-kata dan bahasa tubuh yang digunakan saat menyampaikan kata-kata tersebut.

Agar pesan dalam materi presentasinya dapat tersampaikan dengan baik kepada para audiens, ada tips dari Vasudevan:

1. Buat audiens terhubung dengan Anda

Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Banyak presenter, khususnya presenter pemula, yang menganggap bahwa humor adalah sesuatu yang sangat penting dalam menyampaikan presentasi.

Hal itu sangat diakui oleh Vasudevan. Dengan adanya humor, maka suasana akan menjadi lebih cair, sehingga audiens tidak akan cepat bosan. Tapi, jika tidak disampaikan dengan tepat, sebuah humor dapat ‘merusak’ alur presentasi. Ada presenter yang belum-belum sudah melucu. Audiens mungkin akan tertawa saat mendengarnya. Tapi ketika guyonan itu ternyata tidak ‘nyambung’’ dengan materi presentasi yang akan disampaikan, Anda akan kesulitan untuk membuat audiens untuk tune in dengan materi tersebut.

Yang paling penting untuk membuat audiens merasa terhubung dengan Anda sebagai presenter adalah pemilihan kata-kata. Seperti yang ditunjukkan Vasudevan dalam presentasinya. Ketika membuka presentasi, dia menyampaikan sesuatu tentang kehidupan percintaannya. Ini tentu menarik perhatian para audiens, karena tentu saja hampir semua orang memiliki kehidupan percintaan.

Humor yang paling tepat saat menyampaikan presentasi adalah humor yang bisa menghubungkan Anda dengan audiens. Jadi, humor itu harus benar-benar bisa ditertawakan bersama oleh Anda dan para audiens. “Ketika Anda dan audiens bisa tertawa bersama, maka Anda akan merasakan adanya hubungan dengan mereka,” kata Vasudevan, seperti dikutip dari Business Insider.

2. Sampaikan pesan dengan jelas dan ringkas

Dalam ‘Pull Less, Bend More’, Vasudevan ingin menyampaikan pesan mengenai pentingnya kerja sama dalam menghadapi sebuah masalah.

Agar pesannya mudah dimengerti oleh para audiens, Vasudevan menggunakan kehidupan pernikahannya sebagai contoh. Dia menceritakan bahwa setelah menikah, kehidupan percintaan tidaklah semanis ketika masih masa pacaran. Dia dan istrinya mulai sering bertengkar, khususnya ketika ada masalah yang harus dihadapi.

Karena itu, Vasudevan bertanya kepada orangtuanya, apa yang harus dia lakukan. Orangtuanya hanya mengatakan, “Itu adalah hal yang umum terjadi. Yang perlu dilakukan adalah berhenti untuk merasa bahwa diri ini sempurna. Pasangan suami istri harus lebih fleksibel. Kurangi memaksa pasangan untuk mengikuti kita, tapi kita juga harus lebih sering menunduk untuk mendengarkan pasangan. Pull less, bend more.”

Dengan nasihat dari orangtuanya itulah, Vasudevan mengaku bahwa rumah tangganya masih harmonis sampai sekarang, setelah lebih dari 19 tahun. Keduanya tidak saling memaksakan ego masing-masing kepada pasangannya, tapi lebih mendengarkan pasangan. Saat sedang bertengkar, Vasudevan juga mengakui bahwa dia dan istrinya masih terus berpegangan tangan.

Dengan cerita yang menjadi contoh ini, Vasudevan ingin menyampaikan pesan kepada para audiens bahwa yang sering terjadi dalam sebuah hubungan, baik hubungan cinta maupun hubungan profesional, adalah orang ingin cepat-cepat menyelesaikan masalah. Padahal, menyelesaikan masalah tentu berbeda dengan mengatasi masalah. Orang tidak bisa seenaknya mencari jalan pintas, kemudian lari dari masalah yang sebenarnya. Masalah harus diatasi bersama-sama.

Melalui cerita kehidupan pernikahannya, Vasudevan sangat jelas dan ringkas dalam menyampaikan pesannya. Pesannya dapat ditangkap dengan jelas dan tidak bertele-tele. Apalagi ditambah dengan humor-humor singkat yang rupanya cukup menyentil para audiens, presentasi yang disampaikan Vasudevan memang memukau dan sama sekali tidak membosankan.

3. Sampaikan materi presentasi seperti sedang berbicara

Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Ada presenter yang menyampaikan materi presentasinya dengan gaya yang berapi-api. Tentu tidak masalah, sepanjang gaya itu sesuai dengan materinya. Tapi akan lebih baik jika Anda menyampaikan materi presentasi dengan gaya yang lebih kasual, seperti ketika Anda sedang berbicara dengan teman-teman dekat Anda.

Untuk itu, kontak mata sangatlah dibutuhkan. Ketika sedang berbicara dengan teman, Anda tentu akan melihat ke arah matanya. Ketika dilakukan kontak mata di antara orang-orang yang sedang bercakap-cakap, maka pembicaraan akan terasa lebih intens.

Hal ini juga akan dirasakan oleh audiens ketika Anda melakukan kontak mata dengan mereka. Jika audiensnya hanya sedikit, Anda bisa bergantian melakukan kontak mata dengan setiap orang yang hadir. Tapi jika Anda harus menyampaikan presentasi di hadapan banyak orang, Anda bisa memilih melakukan kontak mata dengan beberapa audiens. Pilihlah mereka secara acak, dari setiap sudut atau sisi yang mereka duduki.

Melakukan kontak mata dengan audiens dapat membuat mereka merasa lebih dekat dengan Anda. Jika audiens merasa dekat dengan presenter, maka mereka akan lebih nyaman ketika mendengarkan presentasinya.

4. Jadilah diri Anda sendiri

Mungkin karena sering membaca bahwa bahasa tubuh sangat penting dalam sebuah presentasi, maka ada beberapa presenter yang seperti memaksakan untuk menggerak-gerakkan anggota tubuhnya, seperti berjalan mondar-mandir, menggerakkan tangan atau kepala, atau sering tersenyum.

Padahal, bahasa tubuh yang paling enak dilihat adalah bahasa tubuh yang natural. Secara refleks, seseorang akan menggerak-gerakkan anggota tubuhnya ketika berbicara, sama seperti saat kita sedang berbicara dengan teman atau anggota keluarga.

Jadi, Anda tidak perlu terlalu memikirkan bahwa tubuh apa yang harus dilakukan ketika menyampaikan presentasi. Lakukan saja seperlunya. Saat Anda merasa harus melakukan kontak mata, lakukanlah. Demikian pula saat Anda merasa ingin lebih dekat dengan audiens, maka Anda bisa berjalan mendekati mereka. Atau mungkin Anda membutuhkan gerakan penegasan ketika menyampaikan sesuatu, seperti saat Vasudevan menggerakkan tangannya seperti sedang bermain panahan, maka Anda bisa melakukannya.

Jika Anda terlalu fokus memikirkan bahasa tubuh yang tepat, maka energi Anda akan terkuras. Konsentrasi Anda saat menyampaikan presentasi juga akan terganggu.

5. Sampaikan materi presentasi dengan bahasa yang sesuai dengan audiens

Apa maksud bahasa tubuh penyiar

Sekali lagi, mengenal audiens adalah persiapan yang sangat penting menjelang presentasi. Dengan mengenal audiens, maka Anda bisa memilih kata-kata yang akan digunakan untuk menyampaikan materi presentasi Anda.

Seperti yang dilakukan Vasudevan. Tahun 2015, dia sebetulnya sudah pernah menyampaikan presentasi ‘Pull Less, Bend More’ ini. Tapi ketika itu, dia menyampaikan materi itu dengan bahasa yang lebih serius.

Karena Toastmaster International World Champion of Public Speaking 2017 sering diadakan di malam hari, maka Vasudevan menyesuaikan bahasa yang digunakannya. Di malam hari, orang-orang tentu sudah berkurang daya konsentrasinya. Oleh karena itu, Vasudevan juga memilih untuk menyampaikan materinya dengan gaya yang lebih santai, namun tidak membuat audiens menjadi mengantuk.

Yang paling penting bagi Vasudevan adalah: para audiens menerima pesan yang disampaikannya. “Mereka mungkin lupa kata-kata apa saja yang saya ucapkan. Tapi yang paling penting, audiens mengingat pesan dari saya,” katanya.

Pemilihan kata dan bahasa tubuh memang sangat penting dalam penyampaikan sebuah presentasi. Sebuah presentasi akan memukau ketika presenter mampu memilih kata-kata yang tepat, sehingga pesan yang ingin disampaikannya bisa dimengerti dan dipahami oleh para audiens.

Sedangkan bahasa tubuh dapat membantu para audiens untuk lebih mencerna dan memahami materi presentasi yang disampaikan.

Masih ada beberapa cara untuk menjadi seorang presenter yang memukau. Anda bisa mendapatkan ilmunya dengan mengikuti Training Presentasi Memukau yang diadakan oleh Presenta Edu. Materi training akan diberikan sesuai dengan kebutuhan Anda, sehingga Anda akan mendapatkan ilmu yang benar-benar sesuai.