Apa nama penyakit tidur terlalu lama?

Tidur memang menjadi aktivitas yang menyenangkan karena dapat mengusir rasa lelah. Meski demikian, melakukan hal ini sepanjang hari atau terus-menerus ternyata dapat membahayakan kesehatan, lho. Apa saja efek tidur terlalu lama? Simak berbagai penjelasannya dalam artikel ini.

Apa penyebab tidur berlebihan?

Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Lama tidur yang dibutuhkan tiap orang dewasa rata-rata sebanyak 7-9 jam. 

Namun, beberapa orang mungkin ada yang kerap tidur berlebihan karena kondisi tertentu. Misalnya, sedang stres, mengidap penyakit tertentu, atau jet lag. 

Penyebab tidur berlebihan juga bisa menandakan adanya gangguan tidur atau kondisi medis yang dialami, seperti: 

  • Hipersomnia atau tidur siang berlebihan. Hipersomnia menyebabkan Anda merasa mengantuk sepanjang hari. Biasanya kondisi yang dapat dipicu oleh stres in tidak kunjung hilang walaupun Anda sudah tidur.
  • Sleep apnea. Sleep apnea menyebabkan seseorang berkali-kali berhenti bernapas sebagian atau sepenuhnya selama tidur. Kondisi ini biasanya diikuti dengan suara dengkuran keras dan menyebabkan penderitanya terbangun sesaat untuk mengambil napas. Meski sudah cukup tidur, rasanya akan tetap terasa lelah dan ingin tidur sepanjang hari. 
  • Narkolepsi. Narkolepsi bisa membuat Anda mengalami kelelahan ekstrem sehingga tidak mampu melawan rasa kantuk. Akibatnya, Anda bisa jatuh tertidur begitu saja di tengah beraktivitas.
  • Kondisi medis tertentu. Kondisi medis tertentu bisa menjadi penyebab kebanyakan tidur. Misalnya, hipotiroidisme yang membuat penderitanya merasa lelah sehingga ingin tidur terus-menerus. 
  • Depresi. Depresi juga membuat seseorang tidur berlebihan. Biasanya wanita yang mengalami depresi cenderung tidur terus-menerus dibandingkan pria. 
  • Efek konsumsi obat-obatan. Rasa kantuk yang tidak tertahankan bisa disebabkan oleh efek konsumsi obat-obatan. Obat yang menyebabkan kantuk, seperti antidepresan, antihistamin, antiemeticcs, antipsikotik, antikonvulsan, obat hipertensi, benzodiazepin dan jenis sedatif lainnya, opioid, obat-obatan Parkinson, hingga obat nyeri resep dokter.
  • Konsumsi alkohol berlebihan membuat kualitas tidur terganggu sehingga membuat Anda terbangun dengan rasa lelah. Alhasil, Anda ingin tidur lagi sepanjang hari. 

Seseorang dikatakan terlalu banyak tidur jika ia memiliki waktu tidur lebih dari kebutuhan tidur idealnya, yakni lebih dari 10 jam.

Selain itu, kebanyakan tidur juga ditandai dengan rasa lelah sesaat setelah bangun tidur. Untuk itu, sebaiknya Anda harus tidur cukup sesuai porsi. 

Sebab, sama halnya dengan kurang tidur, tidur berlebihan ternyata tidak baik untuk kesehatan tubuh. Berikut adalah berbagai efek tidur terlalu lama bagi tubuh bila dilakukan terus-menerus. 

1. Sakit kepala

Kebanyakan tidur bisa menimbulkan sakit kepala

Alih-alih tubuh menjadi sehat dan bugar, efek tidur terlalu lama dapat menimbulkan sakit kepala. 

Para ahli meyakini bahaya tidur terlalu lama dapat memengaruhi kerja senyawa kimia di otak (neurotransmitter), seperti serotonin, sehingga menyebabkan sakit kepala setelah bangun tidur.

Orang yang kerap tidur berlebihan di siang hari sehingga mengacaukan waktu tidur di malam hari juga cenderung mengalami sakit kepala pada keesokan pagi harinya. 

2. Rasa nyeri di sekujur tubuh

Rasa nyeri di sekujur tubuh juga menjadi bahaya tidur terlalu lama. Kondisi ini mungkin dapat terjadi karena saat tidur tubuh tidak melakukan banyak gerakan sehingga beberapa area sensitif pada tubuh, seperti leher, punggung, dan bahu menjadi nyeri. 

3. Meningkatkan risiko obesitas

Tidur terlalu lama bisa memicu obesitas karena tidak banyak bergerak

Akibat kebanyakan tidur terlalu lama ternyata dapat membuat berat badan meningkat. Hal ini diperkuat oleh sebuah studi yang dimuat dalam jurnal PLOS One. Tidur seharian membuat Anda merasa lemas sehingga tidak memiliki tenaga yang cukup untuk bergerak. 

Di samping itu, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep Medicine membuktikan, orang-orang yang tidur selama lebih lama dari 9-10 jam tiap malam hari berisiko tinggi mengalami obesitas dibandingkan dengan orang-orang dengan jam tidur normal.

4. Meningkatkan risiko diabetes

Bahaya tidur terlalu lama yang perlu diwaspadai adalah meningkatnya risiko diabetes. Hal ini karena orang yang kelamaan tidur cenderung mengalami resisten insulin sehingga lebih rentan mengalami diabetes. 

Sejumlah penelitian juga menunjukkan, orang yang kebanyakan tidur atau tidur lebih dari 9 jam cenderung berisiko mengalami diabetes dibandingkan dengan orang-orang dengan jam tidur normal.

5. Memicu penyakit jantung

Studi yang melibatkan 72.000 wanita menunjukkan, orang-orang yang tidur lebih dari 9-11 jam per malam berpotensi meningkatkan risiko mengidap penyakit jantung sebesar 38 persen dibandingkan orang tidur hanya 8 jam per malam. 

Meski begitu, para peneliti belum dapat memastikan kaitan antara kebanyakan tidur dengan risiko penyakit jantung. 

6. Meningkatkan risiko stroke

Stroke jadi penyakit membahayakan akibat kebanyakan tidur

Selain diabetes dan penyakit jantung, stroke juga menjadi efek tidur terlalu lama yang mungkin muncul di kemudian hari. 

Melansir dari Sleep Advisor, sebuah studi yang dimuat pada tahun 2019 melaporkan, orang-orang yang tidur lebih dari 9 jam lamanya berisiko mengalami stroke sebesar 23% lebih tinggi dibandingkan orang yang istirahat kurang dari 8 jam. 

Para peneliti juga menemukan risiko stroke juga lebih mungkin dialami oleh orang yang tidur siang setidaknya 90 menit daripada orang yang tidur siang selama 30 menit. 

7. Mengalami depresi

Baik kurang tidur maupun kebanyakan tidur ternyata sama-sama memicu depresi. Ya, walaupun depresi sering kali menyebabkan penderitanya mengalami insomnia, sebagian penderita depresi justru ada yang mengalami gangguan tidur berlebihan. 

Jika tidak diobati, kondisi ini bisa membuat depresi yang dialami semakin parah. Selain itu, akibat kebanyakan tidur juga membuat seseorang berisiko mengalami gangguan cemas, selalu diliputi perasaan negatif, hingga merasa tidak produktif. 

8. Mengganggu kesuburan

Mengganggu kesuburan juga menjadi efek tidur terlalu lama lainnya. Sama halnya dengan kurang tidur, dampak kebanyakan tidur ternyata dapat memengaruhi kadar hormon dalam tubuh.

Kadar hormon disebut sangat berkaitan erat dengan kesuburan. Oleh sebab itu, jika Anda tidak ingin kesuburan terganggu, sebaiknya terapkan kebiasaan tidur yang sehat dan jangan tidur terlalu lama.

BACA JUGA: Akibat Kurang Tidur pada Tubuh yang Patut Diwaspadai

Tips agar tidur cukup dan lebih berkualitas

Akibat kebanyakan tidur kerap terjadi karena kurangnya kualitas istirahat. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, sejumlah tips berikut bisa Anda terapkan. 

1. Biasakan tidur dan bangun tepat waktu

Membiasakan tidur dan bangun tepat waktu secara teratur bisa membuat Anda terhindar dari masalah tidur berlebihan. Dengan demikian, Anda bisa tidur dengan mudah tepat waktu dan bangun pada waktu yang tepat tiap harinya. 

Di samping itu, hindari tidur siang dalam durasi yang lama. Sebaiknya, waktu tidur siang tidak lebih dari 30 menit agar tidak terbangun dengan keluhan pusing serta tidak mengganggu kualitas tidur di malam hari.

2. Rutin olahraga

Olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, melainkan juga mampu memperbaiki pola tidur. 

Para peneliti menemukan manfaat olahraga dapat membantu meningkatkan suasana hati, menenangkan pikiran, serta membuat tidur lebih nyenyak. 

Kendati demikian, hindari olahraga sebelum tidur di malam hari karena bisa memicu produksi hormon endorfin yang justru membuat Anda sulit tidur.

3. Hindari konsumsi kafein dan alkohol jelang tidur

Alkohol memang dapat membantu Anda tertidur, tetapi hanya dalam waktu singkat. Ketika terbangun di malam hari, Anda nantinya akan sulit untuk tidur kembali. 

Konsumsi kafein 6 jam sebelum waktu tidur juga dapat mengganggu kualitas tidur. Alangkah lebih baik Anda minum kopi pada pagi hari sebelum beraktivitas. 

4. Buat suasana kamar tidur yang nyaman

Kondisi kamar sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur Anda. Maka dari itu, cobalah untuk membuat suhu kamar lebih dingin dan minim penerangan serta hindari bermain gadget sebelum tidur.

Baca Juga

  • Suhu Kamar yang Direkomendasikan untuk Tidur Nyenyak
  • Gangguan Tidur Insomnia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
  • Bukan Mimpi, Hypnagogic Adalah Halusinasi Saat Terlelap

Untuk menghindari dampak kebanyakan tidur, Anda harus mempraktikkan pola tidur yang baik. Waktu tidur normal orang dewasa yang disarankan berkisar antara 7 hingga 8 jam setiap hari.

Jika Anda mencurigai penyebab tidur terlalu lama seperti hal-hal yang telah disebutkan di atas, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat. 

Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh aplikasi dulu melalui App Store dan Google Play.

Apa nama penyakit lama tidur?

Tidur berlebihan secara terus-menerus (juga disebut hipersomnia) selama lebih dari sembilan jam setiap malam dapat menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah, baik secara mental maupun fisik. Ini terutama benar jika seseorang tidur sepanjang waktu ini dan masih belum merasa benar-benar istirahat atau sehat.

Terlalu banyak tidur gejala penyakit apa?

Penyebab tidur berlebihan bisa jadi karena orang tersebut menderita gangguan medis yang disebut hipersomnia. Kondisi ini menyebabkan orang menderita rasa kantuk yang ekstrem sepanjang hari, yang biasanya tidak berkurang dengan tidur siang.

Apa itu sindrom Sleeping Beauty?

KOMPAS.com- Sleeping beauty syndrome atau sindrom putri tidur adalah kelainan langka yang dialami beberapa orang. Umumnya, sindrom ini membuat seseorang akan tidur dalam waktu yang sangat lama dan tidak biasa seperti kebanyakan orang.

Apa Penyebab Sindrom Putri Tidur?

Penyebab dari sindrom ini kemungkinan dari adanya gangguan di beberapa bagian otak, tepatnya Hipotalamus dan Talamus yang berperan dalam mengatur nafsu makan, pola tidur, dan suhu tubuh. Selain yang di percayai dari adanya faktor keturunan atau genetic dan penyakit autoimun.