Banyak orang Indonesia yang suka dengan pedas. Beberapa kuliner dan rumah makan bahkan menawarkan pedas sebagai
keunikan dan nilai jual mereka. Pada tulisan sebelumnya, telah dibahas tentang manis. Kali ini akan membahas tentang pedas.Apa itu sebenarnya pedas? Show Struktur Molekul Capsaicin Pedas secara kimiawi disebabkan oleh adanya Capsaicin atau nama ilmiahnya (E)-N-[(4-Hydroxy-3-methoxyphenyl)methyl]-8-methylnon-6-enamide. Capsaicin tidak berwarna dan berbau yang banyak terdapat dibagian jaringan yang menghubungkan antara biji cabe dan daging buahnya. Rasa pedas tidak berhubungan dengan panas atau suhu dari makanan. Namun, rasa pedas ini karena Capsaicin memberi rangsangan kepada reseptor yang menerima rangsangan panas. Capsaicin berikatan dengan reseptor TRPV1. Reseptor ini juga mendeteksi makanan asam, pahit, makanan dengan suhu diatas 43oC, dan air mendidih yang berpotensi untuk merusak jaringan tubuh. Setelah kita makan makanan pedas, capsaicin akan berikatan dengan reseptor TRPV1 dan selanjutnya mengirim sinyal ke otak. Otak akan memproses dan memberikan perintah ke tubuh untuk segera mengeluarkan zat kimia ini dari tubuh dengan minum air dan ekspresi berkerut kita. Semakin banyak makan makanan pedas, maka semakin banyak pula jumlah capsaicin yang terikat. Tingkat pedasnya suatu makanan bisa ukur dengan skala Scoville. Capsaicin murni berada di skala sekitar 15-20 juta Scoville. Cabai jenis Red savina habanero berskala 577 ribu unit Scoville, sejenis cabai di India bernama Naga jolokia memiliki skala mencapai 855 ribu Scoville dan The Carolina Reaper memiliki skala hingga 20 juta Scoville. Untuk mengurangi rasa pedas setelah makan makanan pedas, akan lebih efektif minum susu dibandingkan dengan minum air. Jika dilihat dari struktur molekul Capsaicin, Capsaicin adalah suatu hidrokarbon dengan ekor yang non polar. Zat non polar akan larut pada zat non polar zan tidak larut dalam zat polar. Air adalah zat polar sehingga tidak dapat melarutkan Capsaicin sedangkan susu mengandung casein dan lemak bersifat non polar sehingga akan melarutkan capsaicin. Casein juga bersifat menarik molekul capsaicin seperti absorben yang menyerap capsaicin dari reseptor TRPV1. Minum air untuk menurunkan rasa pedas setelah makan makanan pedas seperti melarutkan minyak dalam air. Air justru akan membuat capsaicin semakin menyebar dalam lidah. Literatur:Caterina, M. J. et al. 1997, Nature 389, 816-824 doi:10.1038/39807 [embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=73yo5nJne6c[/embedyt] Baca juga Apa itu manis? Dibahas dengan Pendekatan Kimia
Menamatkan program ST dan MT di Jurusan Teknik Kimia ITS. Sedang menempuh PhD di University of Tsukuba. Meneliti pemanfaatan bio-nanomaterial untuk pengolahan limbah cair. Cari artikel lain: Baca artikel lain: Pastinya banyak diantara Anda yang gemar mengonsumsi makanan pedas bukan, apalagi memang tidak dapat dipungkiri jika seandainya sensasi pedas yang berasal dari makanan juga bermanfaat untuk membangkitkan nafsu makan. Jadi meskipun agak ‘menyakitkan’ ketika mengonsumsinya, namun banyak orang yang ketagihan untuk mencobanya lagi. tentunya rasa pedas pada makanan ini tak terlepas dari peran cabai yang memang akan memberikan cita rasa pedas pada makanan, juga bisa membuat warnanya menjadi lebih menggoda yaitu merah merona. Pengertian CabaiCabai atau yang dikenal juga sebagai cabai merah merupakan anggota tumbuhan yang berasal dari genus Capsicum, dimana pada buahnya ini dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu dapur. Mengingat ia lebih sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan. Sebagai bumbu maka cabai merah ini juga sangat populer digunakan, khususnya adalah di kawasan Asia Tenggara seperti di Indonesia ini, apalagi untuk makanan dengan cita rasa yang kuat seperti diantaranya adalah masakan padang. Bisa dikatakan bahwa cabai ini adalah ‘bahan makanan pokok’ yang tidak boleh ditinggalkan dalam setiap aktivitas memasak Kandungan Gizi dalam CabaiMeskipun memiliki cita rasa yang pedas, namun ternyata ada banyak senyawa yang terkandung dalam cabai merah ini, bahkan tak jarang diantaranya yang memberikan manfaat untuk kesehatan. Dalam setiap 100 gram cabai merah sendiri setidaknya mengandung beberapa senyawa ini, yaitu:
Manfaat Cabai untuk Kesehatan
Selain mampu untuk meningkatkan nafsu makan, ternyata dengan mengonsumsi cabai, tentunya dalam jumlah yang normal atau masih aman memberikan banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Berikut ini di antaranya yang patut untuk Anda ketahui, yaitu:
Pastikan jangan berlebih di dalam mengonsumsinya, karena meskipun baik bagi kesehatan, namun jika seandainya dikonsumsi dalam jumlah berlebih juga akan membahayakan tubuh. Bagi Anda yang memiliki kecenderungan gangguan lambung sebaiknya juga berhati-hati dalam mengonsumsi cabai ini, sehingga tidak menyebabkan masalah pada pencernaan. Dapatkan produk cabai yang segar dan juga berkualitas hanya dari TaniHub, belanja kebutuhan bahan makanan sekarang ini bisa secara online tanpa takut akan resiko kerusakan. Banyak tawaran diskon istimewa juga. Dengan belanja di sini Anda juga sudah ikut serta dalam membantu memajukan produk pertanian Indonesia, karena semuanya asli merupakan produk dari petani lokal dengan kualitas yang kalah dibandingkan dengan barang impor. Bahkan juga dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Sehingga tak perlu ragu lagi untuk belanja disini, segera cek situs resminya di www.tanihub.com! Zat apa yang membuat cabai terasa pedas?Kapsaisin adalah zat kimia yang menimbulkan rasa pedas yang ada dalam cabai. Rasa pedas ini muncul karena kapsaisin menciptakan isyarat yang sama bagi otak seperti saat kulit terkena panas.
Apa saja kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam cabai?Cabe mengandung capsaicin, dihydrocapsaicin, vitamin A, vitamin C, capsanthin, karoten, capsorubin, zeaxanthin, dan pewarna cryptoxanthin. Mineral mikro, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin juga terkandung dalam cabe.
Capsaicin termasuk golongan senyawa apa?Capsaicin merupakan senyawa golongan terpenoid yang berfungsi sebagai sumber aromatik dan rasa pada cabai rawit (German, 1990).
Apa kandungan dan khasiat biji cabai?Biji dan serat putih di dalam cabai kerap dibuang demi mengurangi rasa pedas. Padahal zat capsaicin yang juga terkandung di bagian tersebut bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar 'kolesterol jahat' hingga mencegah munculnya sel kanker.
|