KOMPAS.com - Ada kalanya, sejumlah bayi tersedak saat sedang minum air susu ibu (ASI). Show
Table of Contents
Saat tersedak ASI, bayi jadi batuk berulang kali untuk mengeluarkan ASI dan kesulitan bernapas. Kondisi ini tak jarang membuat para orangtua panik. Terutama bagi orangtua yang minim pengalaman menghadapi buah hati tersedak. Sebelum membahas cara mengatasi bayi tersedak ASI, kenali dulu tanda dan penyebabnya. Baca juga: Ibu Menyusui Jangan Cemas Hasil ASI Perah Sedikit, Coba Tips Berikut Tanda bayi tersedak ASIMelansir Parenting Firstcry, ada beberapa tanda bayi tersedak ASI yang perlu diwaspadai, antara lain:
Baca juga: Jenis KB yang Aman untuk Ibu Menyusui Penyebab bayi tersedak ASIMelansir Healthline, bayi tersedak ASI adalah kondisi yang lumrah. Penyebabnya bisa berasal dari:
Bayi yang baru lahir memiliki refleks muntah yang berlebihan. Kondisi ini tak jarang membuat bayi kerap tersedak. Selain itu, kondisi neurologis bayi baru lahir juga belum sempurna. Hal itu bisa membaik seiring peningkatan keterampilan bayi menyusu.
Bayi juga bisa tersedak saat minum ASI terlalu banyak melebihi kapasitas bayi menelan ASI. Pasokan ASI berlebih juga bisa merangsang payudara mengeluarkan ASI lebih cepat ketimbang kemampuan bayi dalam menelan ASI. Baca juga: Ibu Menyusui Minum Kopi, Apakah Berpengaruh pada Bayi? Cara mengatasi bayi tersedak ASIIbu menyusui yang mendapati si kecil tersedak sebaiknya tidak panik. Lakukan beberapa cara mengatasi bayi tersedak berikut dengan hati-hati untuk mengeluarkan ASI dari saluran pernapasan:
Baca juga: Kenali Tanda ASI Basi Para orangtua perlu waspada apabila bayi tersedak ASI dan terbatuk sampai tubuhnya membiru atau kehilangan kesadaran. Kondisi tersebut merupakan darurat medis dan segera bawa bayi ke rumah sakit. Jika bayi kerap tersedak padahal pasokan ASI tidak berlebihan dan pemberian ASI sudah diperlambat, konsultasikan ke dokter spesialis anak untuk solusi paling tepat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Pernahkah melihat seorang anak yang sedang makan tiba-tiba mengalami kesulitan bernafas? Atau mulut bayi tiba-tiba biru setelah minum ASI? Kondisi demikian bisa saja dialami kapanpun tanpa bisa diprediksi. Aktivitas anak sangatlah beragam, berjalan kesana kemari dan keingintahuan mereka yang tinggi dalam mengeksplorasi sesuatu. Anak- anak berada pada tahap perkembangan yang memang berisiko mengalami tersedak, baik itu dalam bentuk makanan ataupun non makanan seperti koin, baterai, dan mainan-mainan kecil lainnya. Tersedak adalah gangguan berupa sumbatan jalan nafas dan berpotensi menimbulkan kematian jika tidak segera dilakukan pertolongan awal. Pada bayi dan anak, kejadian ini bisa terjadi saat makan atau bermain karena mereka kadang suka memasukan benda asing ke mulut. Tersedak harus diwaspadai juga ketika bayi dan balita sedang dilatih makan sendiri. Deteksi dini gejala tersedak harus dilakukan dengan segera dan cepat. Berikut adalah penanganan gejala tersedak pada anak:
Amati keparahan sumbatan pernafasan dengan melihat apakah anak bisa batuk secara efektif atau berbicara/menangis. Batuk yang tidak efektif adalah batuk yang tidak menimbulkan suara disertai adanya kesulitan bernafas, kebiruan bahkan penurunan kesadaran. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah diberikan 5 hentakan dengan pangkal telapak tangan. Bayi dipegang diposisikan tengkurap kemudian menepuk bagian punggung (black blow) di antara dua tulang belikat atau dengan hentakan di dada (chest thrust) pada bayi posisi bayi terlentang. Lakukan hentakan dengan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah), kedalaman pada saat melakukan hentakan pada dada bayi 1,5 inci atau sekitar 4 cm, sedangkan pada anak 2 inci atau sekitar 5 cm. Jika penyebab tersedak belum keluar, ulangi tindakan dari awal hingga penyebab tersedak keluar.
Jika anak masih bisa mengeluarkan sedikit suara dan bernafas, mintalah untuk batuk dengan keras. Pada anak usia di atas 1 tahun, untuk mengeluarkan benda asing bila anak sadar dapat dilakukan dengan cara Abdominal Thrust (Teknik respons darurat dengan memberikan tekanan paksa pada perut untuk mengeluarkan benda asing yang berada di rongga pernapasan). Teknik tersebut dapat dilakukan dengan cara, penolong berdiri di belakang korban dan meletakan letak lengan di bawah lengan korban mengelilingi pinggangnya. Tangan penolong dikepalkan dan diletakan di antara pusar dan tulang dada penderita. Raih kepalan tangan dengan tangan lainnya dan entakan ke arah atas dan belakang tubuh penderita sebanyak 5 kali. Walau bagaimanapun, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan orangtua untuk meminimalisir kejadian tersedak pada anak adalah:
Beberapa langkah tersebut bisa diaplikasikan guna menangani kejadian tersedak pada bayi dan anak dan hal tersebut penting untuk diketahui setiap orang tua. Apabila masih terdapat tanda-tanda kegawatdaruratan, penanganan di rumah sakit bisa direkomendasikan untuk penanganan lebih lanjut. Sumber: Ditjen Yankes Kemkes RI #dinkeskalbar #bayidananak #penanganananaktersedak #tersedak #pertolonganpertama Apa yang harus dilakukan saat bayi tersedak saat tidur?Solusi Mengatasi Batuk dan Tersedak pada Bayi saat Tidur Dalam beberapa kasus, posisi tidur dapat menjadi salah satu solusi. Mama bisa menaikkan bagian kepala bayi sekitar 30 derajat agar aliran udara dari hidung ke tenggorokan bayi lebih nyaman. Bahayakah bayi tersedak saat tidur?Bayi tersedak bisa berbahaya bila tidak segera ditangani. Kondisi ini menyebabkan sebagian atau seluruh saluran pernapasan tersumbat, sehingga bayi sulit bernapas dan bahkan bisa membahayakan nyawanya. Oleh karena itu, penanganan yang tepat perlu segera dilakukan. Apa penyebab bayi sering tersedak saat tidur?Ada beberapa penyebab bayi tersedak; bayi tidak disendawakan, posisi yang kurang baik saat menyusui, bayi dipaksa minum susu selagi tidur, tersedak air liurnya sendiri kala tidur, dan kelainan bawaan sejak lahir. Normalkah bayi sering tersedak?Melansir Healthline, bayi sering tersedak saat menyusu biasa terjadi di usia 0-4 bulan, di mana sistem organ bayi belum bekerja maksimal. Katup di tenggorokannya belum bekerja sempurna mengatur cairan yang masuk sehingga kadang ASI masuk ke saluran pernapasan. Bagaimana cara mengatasi bayi tersedak saat tidur?Solusi Mengatasi Batuk dan Tersedak pada Bayi saat Tidur
Dalam beberapa kasus, posisi tidur dapat menjadi salah satu solusi. Mama bisa menaikkan bagian kepala bayi sekitar 30 derajat agar aliran udara dari hidung ke tenggorokan bayi lebih nyaman.
Apa akibatnya jika bayi sering tersedak?Bayi tersedak bisa berbahaya bila tidak segera ditangani. Kondisi ini menyebabkan sebagian atau seluruh saluran pernapasan tersumbat, sehingga bayi sulit bernapas dan bahkan bisa membahayakan nyawanya. Oleh karena itu, penanganan yang tepat perlu segera dilakukan.
Normalkah bayi sering tersedak?Melansir Healthline, bayi sering tersedak saat menyusu biasa terjadi di usia 0-4 bulan, di mana sistem organ bayi belum bekerja maksimal. Katup di tenggorokannya belum bekerja sempurna mengatur cairan yang masuk sehingga kadang ASI masuk ke saluran pernapasan.
Kenapa bayi saat tidur sering tersedak?Ada beberapa penyebab bayi tersedak; bayi tidak disendawakan, posisi yang kurang baik saat menyusui, bayi dipaksa minum susu selagi tidur, tersedak air liurnya sendiri kala tidur, dan kelainan bawaan sejak lahir.
|