Apa perbedaan antara asam basa dan garam berikan tiga perbedaannya

Apa perbedaan antara asam basa dan garam berikan tiga perbedaannya

Lancang Kuning - Perbedaan dari ketiga zat tersebut dapat kita ketahui dari penjelasan berikut. Dimulai dari asam, asam ialah zat yang dapat membuat rasa asam. Asam sendiri dapat dibagi lagi menjadi 3 jenis seperti asam organik, asam anorganik dan juga asam mineral.

Ketiganya terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Seperti asam organik yang terbagi menjadi asam tartrat, sitrat, maleat, askorbat, asetat, dan asam benzoat. Asam yang satu ini bisa terdapat pada beberapa jenis tumbuhan dengan hewan. Asam barusan ialah asam yang terdapat dari beberapa jenis tumbuhan. 

Baca juga : Tempat Wisata di Riau

Berikutnya asam organik yang terdapat dari beberapa jenis hewan, contoh dari asam jenis ini seperti, asam format atau sering disebut asam semut. Berikutnya asam yang dihasilkan dari sengatan lebah. Berikutnya bakteri, tidak hanya hewan dan tumbuhan saja bakteri juga dapat menghasilkan asam. Setelah, asam organik asam berikutnya ialah asam anorganik.

Asam bukan organik ini ialah asam yang asalnya tidak dari makhluk hidup. Contoh dari asam bukan organik ini ialah, asam nitrat, klorida, fosfat, dan asam sulfat yang biasanya terdapat dalam aki mobil. Asam jenis ini memiliki perbedaan yang mencolok dengan asam yang organik. Asam organik tidak akan menimbulkan bahaya bagi kita sedangkan, asam yang bukan organik justru dapat berbahaya.

Karena jika asam bukan organik ini mengenai kulit maka kulit kita kemungkinan akan mengalami iritasi. Oleh sebab itulah kita perlu berhati-hati dalam menggunakannya.  Dan terakhir terdapat asam mineral, asam ini ialah bentuk asam yang berasal dari mineral. Asam ini juga disebut dengan asam bukan organik.

Berikutnya terdapat basa, basa ialah bentuk zat yang menimbulkan suatu reaksi dengan asam, kemudian reaksi tersebut akan membentuk senyawa yang bernama garam. Sifat yang dimiliki dari zat ini ialah pahit dan juga licin.

Untuk dapat mencari tahu sifat tersebut kita tidak boleh mencicipi benda tersebut karena dapat berbahaya. Contoh dari zat ini biasanya terdapat pada, beberapa jenis pupuk, sabun yang keras, dan beberapa jenis obat-obatan.

Baca juga : Peranan Protista Dalam Kehidupan Sehari Hari

Asam tersebut diantaranya natrium hidroksida, alumunium hidroksida, kalsium hidroksida dan juga amonium hidroksida. Saat zat basa dicampurkan dengan air maka, akan membentuk yang namanya larutan basa. Terakhir ialah senyawa garam. Garam sendiri ialah hasil dari kombinasi antara basa dengan asam, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Garam terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Seperti garam netral, garam basa, dan juga garam asam. Ketiganya memiliki penjelasan tersendiri dimulai dari garam netral. Garam jenis ini ialah garam yang terjadi dan terbentuk dari kombinasi asam yang kuat dengan basa kuat. Sesuai dengan namanya sifat dari garam ini ialah netral.

Berikutnya terdapat garam basa, garam jenis ini terbentuk dari kombinasi basa yang kuat dengan asam lemah. Dan terakhir ialah garam asam, garam jenis ini terbentuk dari gabungan basa yang lemah dengan asam kuat. Ketiganya saling berkaitan walaupun memiliki perbedaan. Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat diketahui perbedaan yang dimiliki dari setiap zat dan senyawa tersebut.

Dimulai dari asam, yang memiliki ciri rasa yang asam dan indikator dari kadar pH nya dibawah atau kecil dari 7, berikutnya sifat yang dimiliki basa ialah rasanya yang pahit dan pH yang dimilikinya diatas 7. Sedangkan, garam sendiri ialah sifatnya ditentukan dari hasil kombinasi atau reaksi yang terjadi dari basa dengan asam.

Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

Garam dapat menjadi garam yang netral karena, terbentuk antara dua zat yaitu basa kuat dengan asam kuat. Dan garam tersebut bisa menjadi garam asam bergantung pengaruh dari kombinasi asam yang kuat dengan basa yang lemah. 

Dan sebaliknya, garam tersebut dapat menjadi garam basa, karena pengaruh basa yang kuat dan juga asam lemah. Ketiganya memiliki perbedaan tersendiri dan saling terhubung satu sama lain. Ketiganya juga sering kita lihat dan jumpai dalam kehidupan sehari-hari. (Rendy)

T12/07/2020

Artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian dan perbedaan antara senyawa asam dan basa kuat dengan asam dan basa lemah.


Sebagaimana yang kamu ketahui, senyawa asam dan basa dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu:

  • Asam dan basa kuat  
  • Asam dan basa lemah
Istilah kuat dan lemah dari senyawa asam dan basa berkaitan dengan kemampuan senyawa tersebut dalam menghasilkan ion H+ atau OH- di dalam air.


Semakin banyak ion H+ dan OH- di dalam suatu larutan, maka semakin kuat asam dan basanya.


Dalam teori Arrhenius sudah dipaparkan secara sederhana bahwa senyawa asam adalah senyawa yang terionisasi di dalam air menghasilkan ion H+, sedangkan senyawa basa mengalami ionisasi di dalam air menghasilkan ion OH-.


Kemampuan ionisasi senyawa-senyawa asam dan basa dalam menghasilkan ion H+ dan OH- inilah yang nantinya menjadi alasan mengapa ada senyawa asam dan basa yang tergolong kuat dan ada pula yang lemah.

Apa perbedaan antara asam basa dan garam berikan tiga perbedaannya

Berdasarkan penjelasan diatas maka berikut adalah pengertian dari asam dan basa kuat serta asam dan basa lemah.


Pengertian Asam Kuat dan Basa Kuat
Asam kuat adalah senyawa-senyawa yang seluruh molekulnya terurai/ terionisasi di dalam air sehingga jumlah ion H+ yang dihasilkan banyak.

Sedangkan, basa kuat adalah senyawa yang seluruh molekulnya terionisasi di dalam air sehingga menghasilkan ion OH- di dalam jumlah yang banyak.


Contoh asam kuat: HCl (asam klorida) 


Berdasarkan teori Bronsted-Lowry, berikut adalah persamaan reaksi ionisasi HCl di dalam air.

HCl(l) + H2O (l)⇆H3O+(aq) + Cl-


Keterangan:
H3O+ adalah bentuk asosiasi dari H+ dan H2O. 


Reaksi di atas berlangsung reversible (ada reaksi ke kiri dan ada pula reaksi ke kanan dengan tanda panah dua arah).


Walaupun berlangsung reversible, tetapi reaksi ke kanan, dimana HCl berubah menjadi ion H+ dan Cl-, berlangsung lebih banyak (ionisasi mendekati 100% atau derajat ionisasi = 1) dibandingkan reaksi ke kiri. Hal ini disebabkan karena HCl merupakan senyawa yang sangat mudah mendonorkan protonnya (H+).


Oleh karena itulah HCl tergolong ke dalam senyawa asam kuat dan reaksi ionisasinya lebih sering ditulis dengan tanda panah satu arah.

HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)


Senyawa basa kuat (basa golongan IA dan IIA) umumnya berbentuk kristal ion. Di dalam kristal ini sudah terdapat ion logam yang bermuatan positif dan ion OH-.


Ketika senyawa basa kuat dilarutkan ke dalam air, struktur kristal nya pecah sehingga ion logam dan OH- nya terpisah akibat proses ionisasi yang berlangsung sempurna.

Hal ini membuat jumlah OH- di dalam larutannya banyak.


Contoh basa kuat: NaOH (natrium hidroksida)


Berikut adalah reaksi ionisasi NaOH di dalam air.
NaOH → Na+(aq) + OH-(aq)

Pengertian Asam Lemah dan Basa Lemah
Kamu tentunya sudah bisa menebak apa yang dimaksud dengan asam lemah dan basa lemah. Kedua senyawa ini juga mengalami ionisasi di dalam air, tetapi jumlah ion H+ dan OH- yang dihasilkan sedikit.


Asam lemah adalah senyawa yang hanya sebagian molekulnya saja yang terurai di dalam air sehingga jumlah ion H+ yang dihasilkan tidak terlalu banyak.

Baca Juga: Teori Asam-Basa Lewis


Contoh asam lemah: CH3COOH (asam asetat/asam cuka)


Berdasarkan teori Bronsted-Lowry berikut adalah reaksi antara CH3COOH dengan air (H2O).


CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇆ CH3COO-(aq) + H3O+(aq)


Sama seperti asam kuat, reaksi antara basa lemah seperti CH3COOH dengan air juga berlangsung reversible. Hanya saja CH3COOH dan asam lemah lainnya merupakan senyawa yang tidak sebaik asam kuat dalam mendonorkan protonnya.


Faktanya, pada reaksi setimbang di atas, hanya ada sedikit sekali reaksi ke kanan (reaksi ionisasi yang menghasilkan ion H+) yang terjadi dibandingkan dengan reaksi ke kiri.


Di dalam larutan masih terdapat banyak molekul CH3COOH yang tidak mengalami ionisasi.


Oleh sebab itulah, jumlah ion H+ dalam larutan sedikit sehingga kekuatan asam menjadi lebih lemah.


Sedangkan basa lemah adalah senyawa yang mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah ion OH- dalam larutan tidak terlalu banyak.


Contoh basa lemah: NH3 (amonia).


NH3 adalah senyawa basa lemah. Walaupun tidak mengandung OH- pada senyawanya, NH3 adalah senyawa basa karena dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- sesuai dengan persamaan reaksi di bawah ini.


Reaksi antara NH3 dan H2O juga berlangsung reversible. 


Sama halnya dengan asam lemah, reaksi kekanan dari persamaan reaksi diatas juga terjadi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan reaksi ke kiri (dari hasil penelitian diketahui bahwa hanya 1% NH3 yang mengion menghasilkan ion OH-, sedangkan 99% lainnya tetap dalam bentuk molekulnya).


Sedikitnya jumlah NH3 yang bereaksi dengan air tentu membuat jumlah OH- yang dihasilkan juga sedikit. Inilah yang membuat senyawa ini digolongkan sebagai basa lemah.

KesimpulanDari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa:

  • Asam kuat dan basa kuat mengalami ionisasi sempurna di dalam air, sedangkan asam lemah dan basa lemah hanya mengion dalam jumlah sedikit.
  • Larutan asam kuat mengandung ion H+ yang lebih banyak dibandingkan larutan asam lemah dengan konsentrasi yang setara.
  • Larutan basa kuat mengandung ion OH- lebih banyak dibandingkan larutan basa lemah dengan konsentrasi yang setara.
Selain itu, perbedaan lain antara asam kuat dan basa kuat dengan asam lemah dan basa lemah adalah sebagai berikut.

  • Derajat ionisasi asam kuat dan basa kuat = 1 atau 100%. Derajat ionisasi asam lemah dan basa lemah adalah antara 0 - 1.
  • Asam kuat memiliki pH yang lebih rendah dibandingkan asam lemah. Sedangkan basa kuat memiliki pH yang lebih tinggi dibandingkan basa lemah.
  • Karena mengion sempurna di dalam air, larutan asam kuat dan basa kuat tergolong ke dalam larutan elektrolit kuat dan dapat menghantarkan listrik dengan nyala lampu terang.
  • Asam lemah dan basa lemah yang hanya mengion sebagian tergolong ke dalam larutan elektrolit lemah dan dapat menghantarkan listrik dengan nyala lampu redup atau mati.
Nah dari penjelasan diatas kamu sudah mengetahui perbedaan apa saja yang dimiliki oleh asam dan basa kuat dengan asam dan basa lemah.


Tidak ada cara khusus yang dapat digunakan untuk membedakan apakah suatu senyawa asam dan basa termasuk dalam golongan kuat atau lemah, selain dengan menghafalnya.


Kamu dapat mengecek artikel Daftar Senyawa Yang Tergolong Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa Lemah untuk mengetahui golongan dari masing-masing senyawa asam dan basa dan juga tips menghafalnya dengan mudah.

Bantu Orang Untuk Temukan Artikel Ini Lewat Tombol Share Di Bawah Ini