Apa perintah Yesus kepada 70 muridnya dalam injil Lukas 10 1 12

KERAJAAN ALLAH SUDAH DEKAT

(Bacaan Injil Misa Kudus, Peringatan S. Fransiskus dr Assisi – Kamis, 4 Oktober 2018)

Keluarga Besar Fransiskan: Hari Raya S. Fransiskus dr Assisi, Pendiri Tarekat 

Apa perintah Yesus kepada 70 muridnya dalam injil Lukas 10 1 12

Setelah itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan pemilik tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau kantong perbekalan atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.” (Luk 10:1-12) 

Bacaan Pertama: Ayb 19:21-27; Mazmur Tanggapan: Mzm 27:7-9,13-14 

“Kerajaan Allah sudah dekat.” (Luk 10:11)

Apa perintah Yesus kepada 70 muridnya dalam injil Lukas 10 1 12
Apakah misi para murid Yesus? Yesus memberikan kepada murid-murid-Nya sebuah pernyataan misi (mission statement) yang jelas ketika Dia memerintahkan kepada mereka untuk memproklamasikan kepada orang-orang: “Kerajaan Allah sudah dekat padamu” (Luk 10:9). Ini juga merupakan misi kita, para pengikut Yesus di jaman NOW.

Kita tidak perlu menjadi seorang pakar Kitab Suci terlebih dahulu, memakai seragam khusus, atau menggunakan bahasa yang indah-indah untuk melaksanakan misi ini. Apa yang harus kita lakukan hanyalah menjadikan orang-orang di sekeliling kita mengetahui bahwa Allah sangat memperhatikan dan mengasihi mereka dan ingin agar mereka mengalami kasih-Nya yang menyembuhkan. Kalau kita menunjukkan kepada orang-orang lain bahwa kita sungguh memperhatikan mereka, maka mereka pun cukup terbuka terhadap upaya kita berdoa bagi kebutuhan-kebutuhan mereka. Ini sungguh merupakan kesempatan bagi Allah untuk bekerja melalui diri kita!

Ada anak muda Katolik yang sudah lama tidak ke gereja karena menurut dia segalanya adalah rutinitas yang membosankan. Pada suatu hari dia diajak oleh seorang teman lamanya ke pertemuan pendalaman Kitab Suci yang diselenggarakan oleh OMK paroki setiap dua minggu sekali. Setelah beberapa bulan kemudian anak muda itupun memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kasih Allah dan pengampunan-Nya – semua karena dia mempunyai teman-teman yang bertemu secara regular dan berdoa bersama mereka.

Ada saat-saat di mana kita bertemu dengan orang yang tidak pernah ke gereja atau untuk jangka waktu tertentu meninggalkan gereja. Suatu undangan pribadi yang disampaikan dengan kata-kata sopan dan tidak menyakitkan serta sambutan sederhana-terbuka terkadang merupakan satu-satunya hal yang dibutuhkan untuk bergabung dengan kita dalam Perayaan Ekaristi, pertemuan pendalaman iman/Kitab Suci dlsb. Bukan sesuatu yang hebat, bukan? Saya sendiri mengalaminya, bukan sebagai pribadi yang mengundang, melainkan sebagai si “anak hilang” yang sudah tidak pergi ke gereja sekitar 10 tahun (sekali-kali saja pergi) lamanya. Pada masa itu, ilah/berhala saya adalah karir saya. Memang saya suka membaca buku-buku tentang Yesus, Injil, sejarah Gereja dlsb., namun seringkali sampai pada kesimpulan yang salah (karena tanpa bimbingan dari yang menguasai materi dan jelas tanpa bimbingan Roh Kudus). Ketika kami sekeluarga pulang ke Indonesia dari beberapa tahun dinas di New York, AS., kami suka didatangi pasutri yang tinggal beberapa blok dari rumah kami. Mereka tidak bosan-bosan mengajak kami ke gereja (paroki Cilandak yang baru didirikan). Bangunan gerejanya sendiri belum ada, tetapi masih menyewa ruangan di JIS, Jalan Terogong Raya, Jakarta Selatan. Singkat cerita, antara lain karena upaya pasutri inilah saya sekeluarga kembali ke pangkuan Gereja Katolik yang satu, kudus dan apostolik.

Apa perintah Yesus kepada 70 muridnya dalam injil Lukas 10 1 12

itheres001p1

Santa Teresia dr Lisieux adalah orang kudus yang kita rayakan pestanya pada hari Senin lalu, tanggal 1 Oktober. Walaupun orang kudus ini tidak pernah pergi meninggalkan biara tertutupnya, beliau diangkat – bersama S. Fransiskus Xaverius – menjadi dua orang kudus pelindung misi. Suster Teresia menulis kata-kata berikut ini kepada seorang temannya: “Pada suatu hari ketika saya sedang berpikir tentang apa yang dapat saya lakukan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, ada kata-kata dalam Injil yang memberikan kepada saya suatu terang yang sesungguhnya … Sungguh sebuah misteri! …Bukankah Yesus memiliki kuat-kuasa yang mahahebat? Kalau begitu, mengapa Dia mengatakan: ‘Mintalah kepada Tuan pemilik tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu’ (Luk 2:10; bdk. Mat 9:38). Ah! Ini dikarenakan Yesus begitu mengasihi kita sehingga Dia ingin agar kita mempunyai andil bersama Dia dalam menyelamatkan jiwa-jiwa. Yesus berketetapan hati untuk tidak melakukan apa-apa tanpa kita. Sang Pencipta alam semesta menantikan doa dari jiwa/seorang yang miskin dan kecil agar menyelamatkan jiwa-jiwa lain untuk ditebus seperti dirinya dengan biaya darah-Nya sendri.”

DOA: Tuhan Yesus, perkenankanlah dan gunakanlah diriku untuk ikut serta dalam karya-Mu memanen/menuai jiwa-jiwa untuk Kerajaan-Mu. Amin. 

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 10-1-12), bacalah tulisan yang berjudul “ROH  KUDUS ADALAH SANG AGEN PERTOBATAN” (bacaan tanggal 4-10-18) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 18-10 PERMENUNGAN ALKITABIAH OKTOBER 2018. 

Cilandak, 1 Oktober 2018 [Pesta S. Teresia dr Kanak-kanak Yesus, Perawan & Pujangga Gereja] 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

Apa tujuan Yesus mengutus 70 murid?

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengutus para murid-Nya untuk pergi menyebarluaskan Kerajaan Allah itu. Tapi syaratnya bahwa mereka harus pergi berdua-dua. Tujuannya supaya mereka bisa saling mendukung satu dengan yang lain.

Pesan apa yang Anda dapatkan dari teks Lukas 10 1 12?

Kita semua diutus Tuhan untuk menjadi pewarta sukacita Kerajaan Allah. Ingatlah untuk tidak mengandalkan diri sendiri, bekerja sendiri, atur sendiri, atau bahkan menjadikan diri kita sebagai pusat. Yesus selalu memberi kita teman untuk berkarya, karena karya perutusan bukan milik kita sendiri.

Mengapa Yesus mengutus murid muridnya Lukas 10 ayat 1 sampai 12?

bahwa alasan Tuhan Yesus mengutus para murid adalah untuk mendahului-Nya dengan maksud mempersiapkan jalan bagi Dia yakni pelayanan-Nya.

Apa yang dimaksud Yesus melarang para murid membawa pundi pundi bekal dan kasut?

`Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut,` kata-Nya (Luk 10:4). Tidak membawa pundi/bekal/kasut berarti percaya penuh bahwa Sang Gembala akan mencukupi semua kebutuhannya dan melindunginya dari serigala. Yesus pun melarang para murid memberi salam selama dalam perjalanan perutusan itu.