Apa saja kesulitan dalam penggunaan Balanced Scorecard di sebuah perusahaan?

JAWABAN NO.1 : Sangat Strategis. Kinerja adalah kemampuan kerja yang ditunjukkan dengan hasil kerja. Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan.Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati. Untuk mengetahui kinerja yang dicapai maka dilakukan penilaian kinerja. Kata penilaian sering diartikan dengan kata assessment. Sedangkan kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Dengan demikian penilaian kinerja perusahaan (Companies performance assessment) mengandung makna suatu proses atau sistem penilaian mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu perusahaan (organisasi) berdasarkanstandar tertentu (Kaplan dan Norton, 1996; Lingle dan Schiemann, 1996;Brandon & Drtina, 1997). 86 Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personel mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam rencana strategik, program dan anggaran organisasi. Penilaian kinerja juga digunakan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Sistem penilaian kinerja yang efektif sebaiknya mengandung indikator kinerja, yaitu: (1) Memperhatikan setiap aktivitas organisasi dan menekankan pada perspektif pelanggan (2) Menilai setiap aktivitas dengan menggunakan alat ukur kinerja yang mengesahkan pelanggan (3) Memperhatikan semua aspek aktivitas kinerja secara komprehensif yang mempengaruhi pelanggan (4) Menyediakan informasi berupa umpan balik untuk membantu anggota organisasi mengenali permasalahan dan peluang untuk melakukan perbaikan. Penilaian kinerja mengandung tugas-tugas untuk mengukur berbagai aktivitas tingkat organisasi sehingga menghasilkan informasi umpan balik untuk melakukan perbaikan organisasi. Perbaikan organisasi mengandung makna perbaikan manajemen organisasi yang meliputi: (a) perbaikan perencanaan, (b) perbaikan proses, dan (c) perbaikan evaluasi. Hasil evaluasi selanjutnya merupakan informasi untuk perbaikan “perencanaan-proses-evaluasi” selanjutnya. Proses “perencanaanproses- evaluasi” harus dilakukan secara terus-menerus (continuous process improvement) agar faktor strategik (keunggulan bersaing) dapat tercapai. Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur dengan ukuran keuangan dan non keuangan. Ukuran keuangan untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan dimasa lalu dan ukuran keuangan tersebut dilengkapi dengan ukuran non keuangan tentang kepuasan customer, produktivitas dan cost effectiveness proses bisnis/intern serta produktivitas dan komitmen personel yang akan menentukan kinerja keuangan masa yang akan datang.

Jadi, pada intinya, dibutuhkan suatu alat ukur yang komprehensif yang tidak mempertentangkan satu perspektif terhadap perspektif lainnya. Artinya alat ukur bukan hanya sebagai alat evaluasi tapi juga sebagai bagian dari strategi.

JAWABAN NO.2 :

Konsep balanced scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasinya. Balanced scorecard terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan (2) berimbang (balanced). Kartu score adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor ini dapat juga digunakan untuk merencanakan skor yang hendak dicapai atau yang diwujudkan personel di masa depan. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan nonkeuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Jadi yang membedakan BSC dengan konsep-konsep lainnya adalah Balanced scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan nonkeuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja eksekutif masa depan, diperlukan ukuran yang komprehensif yang mencakup Empat Perspektif : Keuangan, Customer, Proses bisnis/intern, dan Pembelajaran dan Pertumbuhan. Keempat perspektif ini saling berkaitan dan terangkum dalam satu hubungan “cause and effect relationship”. Esensi penerapan BSC adalah bahwa setiap devisi satu korporasi sedemikian rupa akan berinisiasi, menentukan ukuran kinerja dan mengkaitkannya dengan visi, misi dan strategi korporasi.Keunggulan BSC adalah teridentifikasikannya struktur ataupun kerangka yang ada di korporasi guna mencapai/merealisasikan visi dan misi korporasi. Sehingga para manajer memahami, setidaknya secara implisit bahwa ada kaitan erat diantaranya. Beberapa alasan yang membedakan BSC dengan konsep lainnya, adalah : a. BSC adalah alat komprehensif untuk memahami pelanggan dan kebutuhannya dan kesenjangan kinerja. b. BSC menyiapkan logika untuk menciptakan modal intangible dan intelektual. c. BSC mampu mengartikulasi strategi pertumbuhan menjadi keandalan bisnis yang fokus kepada upaya-upaya non finansial. d. BSC memampukan karyawan memahami strategi dan kaitan sasaran ke dalam operasi perusahaan dari hari ke hari.

e. BSC memfasilitasi umpan balik review kerja dari waktu ke waktu.

JAWABAN NO.3 :

Mengapa institusi pemerintah perlu mengadopsi balanced scorecard ? Pemerintah pada era sekarang ini, baik pemerintah pusat, daerah maupun lokal diharapkan untuk menjadi: akuntabel, kompetitif, ramah rakyat, dan berfokus pada kinerja. Organisasi pemerintah juga ditantang untuk memenuhi harapan berbagai kelompok stakeholders (yaitu penerima layanan, karyawan, lembaga pemberi pinjaman/hibah, masyarakat, dan pembayar pajak). Tuntutan ini mengharuskan organisasi pemerintah untuk bertindak profesional sebagaimana yang dilakukan oleh organisasi swasta. Organisasi pemerintah harus mempunyai sistem manajemen strategis. Karena dunia eksternal adalah sangat tidak stabil, maka sistem perencanaan harus mengendalikan ketidak-pastian yang ditemui. Organisasi pemerintah, dengan demikian, harus berfokus strategi. Strategi ini lebih bersifat hipotesis, suatu proses yang dinamis, dan merupakan pekerjaan setiap staf. Organisasi pemerintah harus juga merasakan, mengadakan percobaan, belajar, dan menyesuaikan dengan perkembangan.
Agar organisasi pemerintah dapat berfokus pada strategi yang sudah dirumuskan, maka organisasi pemerintah juga harus menterjemahkan strategi ke dalam terminologi operasional, menyelaraskan organisasi dengan strategi (dan bukan sebaliknya), memotivasi staf sehingga membuat strategi merupakan tugas setiap orang, menggerakkan perubahan melalui kepemimpinan eksekutif, dan membuat strategi sebagai suatu proses yang berkesinambungan.

Adapun perbedaan karakteristik organisasi swasta dan pemerintah adalah sebagai mana ditunjukkan dalam tabel berikut. ______________________________________________________________________ Perspektif Swasta Pemerintah____________________________

Finansial Pemegang saham DPR, pembayar pajak, konstituen

Pelanggan Pelanggan Orang yang menggunakan jasa/pelayanan
publik

Proses Proses Membuat produk Memberikan pelayanan secara kompetitif
Internal yang diunggulkan

Pertumbuhan & Karyawan, direksi Pejabat politik (menteri), pegawai pemerintah Pembelajaran

________________________________________________________________________

Balanced scorecard sudah diterapkan di banyak lembaga pemerintah, baik pada tingkat pusat maupun daerah. Di AS instansi Federal yang menggunakan balanced scorecard antara lain adalah Department of Agriculture, Natural Resource Conservation, Forrest Service, Department of Commerce, Fish & Wildlife Service, Bureau of Reclamation, Environmental Protection Agency, Council on Environmental Quality. Sedang negara bagian yang sudah menerapkan balanced scorecard diantaranya Alaska, Oregon, Washington, California, Idaho, Montana. Pada tingkat lokal, setingkat kecamatan di Indonesia, balanced scorecard sudah dipergunakan di 39 Counties, 277 Cities, 44 Sewer Districts, 125 Water Districts, 36 Irrigation Districts, 32 Public Utility Districts, 14 Port Districts, 48 Conservation Districts, dan 170 Municipal Water Suppliers. Balanced Scorecard adalah sebuah cara pandang baru bagaimana suatu organisasi akan dapat lebih baik lagi dikelola. Balanced scorecard merupakan bagian dari sistem manajemen strategis, yang perlu dirumuskan oleh setiap organisasi, agar dapat mencapai visi dan misinya secara efektif. Balanced scorecard memberikan prosedur bagaimana tujuan organisasi dirinci ke dalam sasaran-sasaran dalam berbagai perspektif secara lengkap, dengan ukuran-ukuran yang jelas. Balanced scorecard merupakan mekanisme untuk membuat organisasi, termasuk organisasi pemerintah, berfokus pada strategi, karena penerapan balanced scorecard memungkinkan semua unit dalam organisasi memberikan kontribusi secara terukur pada pelaksanan strategi organisasi.

Balanced scorecard seyogyanya dikembangkan oleh setiap organisasi pemerintah untuk mempertajam perannya dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, sehingga membedakannya dengan organisasi pemerintah lain. Tugas pengawasan oleh DPR terhadap pemerintah akan dipermudah jika instansi pemerintah memiliki strategi berbasis balanced scorecard. Perumusan balanced scorecard bukan suatu pekerjaan sekali jadi, melainkan tugas yang terus menerus, dengan setiap saat ada proses penyempurnaan dan yang terpenting adalah ia dimanfaatkan untuk mencapai visi dan misi organisasi▪

JAWABAN NO.4 :

Kesulitan yang ditemui dalam penggunaan BSC adalah dalam menterjemahkan konsep perspektif yang tentunya berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Kesulitan ini berkaitan dengan dibutuhkannya kemampuan tekhnis untuk menyusun ataupun menterjemahkan konsep menjadi bagian yang operasional. Yang berarti mempertimbangkan kebutuhannya terhadap organisasi dalam rangka menopang pencapaian tujuan, terlaksana dan dapat diukur. Jadi dibutuhkan satu pelatihan tertentu agar setiap pihak internal memiliki pemahaman yang memadai dalam menerapkan konsep menjadi sesuatu yang operasional. Tantangan yang dihadapi selanjutnya adalah masih banyak perusahaan yang menerapkan berbagai program seperti TQM, Six Sigma, dan lain2 dan perencanaan anggaran dan pembiayaan lepas dari strategi, maka apa yang diperoleh senantiasa tidak menjadi ukuran yang dapat diterima. Untuk itu dibutuhkan beberapa hal dalam mempermudah penggunaan BSC : a. Strategy Map Masing-masing perspektif harus saling terkait satu sama lain sehingga realisasinya merupakan satu rangkaian, yang nantinya kita akan memperoleh satu peta strategi yang secara jelas menunjukkan bagaimana visi dan misi diterjemahkan menjadi bagian2 yang operasional yaitu sasaran dan strategi untuk mencapainya. b. Penentuan Scorecard Tidak mudah untuk menyepakati suatu ukuran tertentu karena selalu ada unsur konflik antar bagian. Jadi harus ada pemahaman yang mendalam saat memulai perencanaan strategis. Diawali dengan identifikasi yang sesuai agar bisa ditentukan apa yang menjadi tujuan dan kegiatan serta ukuran yang akan diterapkan. Kunci penerapan BSC : (1) keterlibatan pemimpin senior, (2) mengartikulasi visi dan strategi perusahaan, (3) mengidentifikasi kategori kinerja yang menghubungkan visi dan strategi terhadap hasil, (4) terjemahkan papan nilai kepada tim, devisi dan tingkat fungsi, (5) kembangkan pengukuran yang efektif dan standar yang berarti, (6) kenakan penganggaran yang tepat, (7) melihat BSC sebagai proses yang kontinus dan (8) percaya bahwa BSC sebagai fasilitator perubahan kulltur dan organisasi. c. Implementasi Scorecard

Pada awalnya merupakan papan nilai yang dinilai seimbang antar berbagai perspektif untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan. Hal ini menjadi krusial bukan hanya karna menyangkut banyak hal tapi juga karna adanya ukuran yang seimbang diharapkan bahwa capaian dan kinerja satu perusahaan dapat berkelanjutan. Dalam implementasinya, BSC memerlukan strategi yang merupakan koreksi terhadap kelemahan strategi pada umumnya.

Novi, anda yang pertama mengirimkan tugas. Sukses.

Komentar oleh Novita Sari | Juli 20, 2009 | Balas