Apa saja manfaat yang dapat diambil dari dakwah Rasulullah SAW secara terang terangan

Jakarta -

Sejarah dakwah Rasulullah SAW terbagi ke dalam dua periode, yakni Mekah dan Madinah. Semasa di Madinah, ada sejumlah strategi dakwah Rasulullah SAW yang diterapkan kepada masyarakat.

Perjuangan dakwah periode Madinah yang dilakukan Rasulullah SAW tidaklah mudah. Di tempat baru semasa hijrah ini, tak sedikit fitnah didapati Rasulullah SAW selama menyebarkan ajaran Islam.

Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam yang disusun oleh Abu Achmadi dan Sungarso, ketidaksukaan Yahudi, kebencian kaum munafik, dan permusuhan kaum Quraisy kerap kali menimbulkan perseteruan yang berujung pada peperangan di masyarakat Madinah.

Berbagai persoalan semasa berdakwah di kota yang dulu dikenal dengan Yatsrib ini berhasil diatasi oleh Rasulullah SAW. Pada puncaknya, beliau berhasil menaklukkan Kota Madinah dan menjadikannya bagian dari wilayah kekuasaan Islam.

Gambaran Penduduk Madinah

Mayoritas penduduk Madinah merupakan para pendatang yang bermukim di wilayah tersebut. Mereka terdiri dari dua kelompok besar, yaitu Arab dan Yahudi. Bangsa Arab bermigrasi dari wilayah selatan. Sedangkan, bangsa Yahudi datang dari wilayah utara.

Di antara kedua kelompok tersebut, bangsa Arab lebih mendominasi wilayah Madinah. Mereka terdiri dari dua kelompok besar, yaitu Bani Aus dan Bani Khazraj. Walaupun dari bangsa yang sama, kedua kelompok tersebut sering terlibat dalam pertikaian dan peperangan untuk berebut kekuasaan di Madinah.

Sementara itu, bangsa Yahudi lebih dikenal sebagai kelompok yang sombong. Mereka menganggap kelompoknya sebagai bangsa pilihan Tuhan.

Kedua kelompok yang mendiami Madinah ini saling berebut pengaruh dan kekuasaan. Bahkan, keduanya saling mengancam untuk berperang dan saling usir dari Madinah.

Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah

Kedatangan Rasulullah SAW di Madinah pada 12 Rabi'ul Awwal tahun pertama Hijriah merupakan awal dari dimulainya dakwah. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam yang disusun oleh Bachrul Ilmy, setidaknya ada empat substansi dakwah pada periode Madinah.

Keempatnya adalah pembinaan akidah, ibadah, dan mu'amalah kaum muslim, pembinaan ukhuwah atau persaudaraan untuk menyatukan kaum muslim, pembinaan kader-kader perjuangan untuk mempertahankan wilayah dakwah, dan memetakan pertahanan dan sosial untuk menjaga stabilitas Madinah.

Dalam perjalanannya, ajaran Islam yang disampaikan Rasulullah SAW lebih mudah diterima oleh bangsa Arab. Sebab, mereka sebelumnya telah memahami agama-agama ketuhanan.

Pada akhirnya, Rasulullah SAW berhasil menaklukkan Madinah dan memiliki pengikut yang setia untuk sama-sama menyembah Allah SWT. Berikut strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah hingga akhirnya membawa keberhasilan:

1. Membangun Masjid sebagai Pusat Kegiatan Dakwah

Rasulullah SAW membangun dua masjid yang dijadikan sebagai pusat kegiatan dakwah di Madinah, yaitu Masjid Quba' yang dibangun saat kedatangan pertamanya dan Masjid Nabawi yang kemudian dijadikan untuk mendidik para sahabatnya dan mengatur pemerintahan.

2. Melakukan Perjanjian dengan Kaum Yahudi Madinah

Selama dakwah di Madinah, Rasulullah SAW melakukan perjanjian untuk memperkokoh posisi kaum muslimin dari gangguan penduduk asli, bangsa Arab, maupun Yahudi. Hal ini juga dilakukan tak lain untuk menjaga stabilitas di Madinah.

Perjanjian tersebut kemudian melahirkan Piagam Madinah. Piagam ini berisi sepuluh bab, di antaranya pembentukan ummat, hak asasi manusia, persatuan seagama, persatuan segenap warganegara, golongan minoritas, tugas warga negara, melindungi negara, pimpinan negara, politik perdamaian, dan bab terakhir merupakan penutup.

3. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar

Rasulullah SAW juga mempersaudarakan dua kaum muslimin, yakni Muhajirin dan Anshar. Rasulullah SAW menganjurkan untuk kedua kaum tersebut untuk saling memupuk persaudaraan dan melarang adanya sentimen kesukuan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat umat Islam.

4. Membangun Ekonomi Rakyat dengan Mendirikan Pasar

Melansir sumber.belajar.kemdikbud.go.id, Rasulullah SAW mendirikan pasar yang tidak jauh dari Masjid Nabawi untuk membangun perekonomian rakyat sekaligus sebagai sarana dakwahnya. Pasar ini dibangun untuk mendidik umat dalam mengatur roda perekonomian yang adil berdasarkan ajaran Islam.

Pasar Madinah yang menjadi salah satu strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah ini kemudian menjadi jantung perekonomian negara Islam yang pertama.

Simak Video "Kedaton, Sejarah Panjang Perkembangan Islam di Kota Pesisir, Ternate"



(kri/lus)


Page 2

Jakarta -

Sejarah dakwah Rasulullah SAW terbagi ke dalam dua periode, yakni Mekah dan Madinah. Semasa di Madinah, ada sejumlah strategi dakwah Rasulullah SAW yang diterapkan kepada masyarakat.

Perjuangan dakwah periode Madinah yang dilakukan Rasulullah SAW tidaklah mudah. Di tempat baru semasa hijrah ini, tak sedikit fitnah didapati Rasulullah SAW selama menyebarkan ajaran Islam.

Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam yang disusun oleh Abu Achmadi dan Sungarso, ketidaksukaan Yahudi, kebencian kaum munafik, dan permusuhan kaum Quraisy kerap kali menimbulkan perseteruan yang berujung pada peperangan di masyarakat Madinah.

Berbagai persoalan semasa berdakwah di kota yang dulu dikenal dengan Yatsrib ini berhasil diatasi oleh Rasulullah SAW. Pada puncaknya, beliau berhasil menaklukkan Kota Madinah dan menjadikannya bagian dari wilayah kekuasaan Islam.

Gambaran Penduduk Madinah

Mayoritas penduduk Madinah merupakan para pendatang yang bermukim di wilayah tersebut. Mereka terdiri dari dua kelompok besar, yaitu Arab dan Yahudi. Bangsa Arab bermigrasi dari wilayah selatan. Sedangkan, bangsa Yahudi datang dari wilayah utara.

Di antara kedua kelompok tersebut, bangsa Arab lebih mendominasi wilayah Madinah. Mereka terdiri dari dua kelompok besar, yaitu Bani Aus dan Bani Khazraj. Walaupun dari bangsa yang sama, kedua kelompok tersebut sering terlibat dalam pertikaian dan peperangan untuk berebut kekuasaan di Madinah.

Sementara itu, bangsa Yahudi lebih dikenal sebagai kelompok yang sombong. Mereka menganggap kelompoknya sebagai bangsa pilihan Tuhan.

Kedua kelompok yang mendiami Madinah ini saling berebut pengaruh dan kekuasaan. Bahkan, keduanya saling mengancam untuk berperang dan saling usir dari Madinah.

Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah

Kedatangan Rasulullah SAW di Madinah pada 12 Rabi'ul Awwal tahun pertama Hijriah merupakan awal dari dimulainya dakwah. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam yang disusun oleh Bachrul Ilmy, setidaknya ada empat substansi dakwah pada periode Madinah.

Keempatnya adalah pembinaan akidah, ibadah, dan mu'amalah kaum muslim, pembinaan ukhuwah atau persaudaraan untuk menyatukan kaum muslim, pembinaan kader-kader perjuangan untuk mempertahankan wilayah dakwah, dan memetakan pertahanan dan sosial untuk menjaga stabilitas Madinah.

Dalam perjalanannya, ajaran Islam yang disampaikan Rasulullah SAW lebih mudah diterima oleh bangsa Arab. Sebab, mereka sebelumnya telah memahami agama-agama ketuhanan.

Pada akhirnya, Rasulullah SAW berhasil menaklukkan Madinah dan memiliki pengikut yang setia untuk sama-sama menyembah Allah SWT. Berikut strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah hingga akhirnya membawa keberhasilan:

1. Membangun Masjid sebagai Pusat Kegiatan Dakwah

Rasulullah SAW membangun dua masjid yang dijadikan sebagai pusat kegiatan dakwah di Madinah, yaitu Masjid Quba' yang dibangun saat kedatangan pertamanya dan Masjid Nabawi yang kemudian dijadikan untuk mendidik para sahabatnya dan mengatur pemerintahan.

2. Melakukan Perjanjian dengan Kaum Yahudi Madinah

Selama dakwah di Madinah, Rasulullah SAW melakukan perjanjian untuk memperkokoh posisi kaum muslimin dari gangguan penduduk asli, bangsa Arab, maupun Yahudi. Hal ini juga dilakukan tak lain untuk menjaga stabilitas di Madinah.

Perjanjian tersebut kemudian melahirkan Piagam Madinah. Piagam ini berisi sepuluh bab, di antaranya pembentukan ummat, hak asasi manusia, persatuan seagama, persatuan segenap warganegara, golongan minoritas, tugas warga negara, melindungi negara, pimpinan negara, politik perdamaian, dan bab terakhir merupakan penutup.

3. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar

Rasulullah SAW juga mempersaudarakan dua kaum muslimin, yakni Muhajirin dan Anshar. Rasulullah SAW menganjurkan untuk kedua kaum tersebut untuk saling memupuk persaudaraan dan melarang adanya sentimen kesukuan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat umat Islam.

4. Membangun Ekonomi Rakyat dengan Mendirikan Pasar

Melansir sumber.belajar.kemdikbud.go.id, Rasulullah SAW mendirikan pasar yang tidak jauh dari Masjid Nabawi untuk membangun perekonomian rakyat sekaligus sebagai sarana dakwahnya. Pasar ini dibangun untuk mendidik umat dalam mengatur roda perekonomian yang adil berdasarkan ajaran Islam.

Pasar Madinah yang menjadi salah satu strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah ini kemudian menjadi jantung perekonomian negara Islam yang pertama.

Simak Video "Kedaton, Sejarah Panjang Perkembangan Islam di Kota Pesisir, Ternate"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/lus)

Perjuangan dakwah nan telah dimulai dari zaman kenabian telah meninggalkan sejarah panjang fase-fase perjuangan dakwah nan telah dirintis oleh Rasulullah dan para sahabat. Sejarah dakwah Islam telah menyisakan catatan pelajaran berharga bagi perkembangan dakwah Islam hari ini.

Islam telah melalui beberapa fase, mulai dari awal diturunkan, perjuangan dakwah generasi awal, kebangkitan di masa berbagai dinasti dan kekhalifahan, sampai pada perkembangan dakwah Islam nan dirintis para ulama hari ini.

Sejarah Dakwah Rasulullah

Sejarah dakwah Islam secara paripurna terekam dalam kisah siroh nabawiyah dan siroh sahabat nan tercatat dalam berbagai kitab dan buku-buku nan ditulis para ulama terkenal. Rekam jejak perjalanan dakwah nabi hingga masa khulafaurrasyidin cukup komplit memuat berbagai fase-fase dan bentuk perjuangan nan dilakukan Rasulullah dan para sahabat dalam berbagai kondisi.

Ada banyak kegunaan nan akan kita dapatkan saat mempelajari sejarah dakwah Islam. Rasulullah telah mengajarkan berbagai cara berdakwah nan amat bijaksana di masa awal perkembangan Islam.

Kebijaksanaan cara berdakwah nan diajarkan Rasulullah ini menyebabkan Islam hari ini dapat dirasakan oleh mayoritas ummat manusia di muka bumi. Islam ialah agama nan cinta dengan kedamaian, bukan suatu agama nan identik dengan kekerasan dan peperangan.Islam ialah agama nan memudahkan, tak mempersulit. Namun tak berarti ajaran dan syariatnya dapat dipermainkan.

Islam ialah agama nan komprehensif dan menyeluruh, ajaran agamanya mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, tak hanya sebatas pada urusan shalat, puasa dan zakat. Islam mengatur bagaimana aspek kehidupana ekonomi masyarakat, sosial ekonomi, politik, budaya dan sebagainya.

Tahapan Dakwah Rasul

Islam memang diturunkan oleh Alloh SWT di Mekkah. Selebaran pertama diturunkan oleh Alloh SWT kepada Nabi Muhammad saw. di Gua Hiro’ melalui mediator Malaikat Jibril. Sejak itulah nabi Muhammad diangkat sebagai rasul buat mengemban dakwah Islam guna disebarkan kepada seluruh manusia nan ada di muka bumi ini.

Sejak itulah Nabi Muhmmad menyebarkan selebaran nan beliau emban. Orang pertama nan beliau sampaikan selebaran Islam ini ialah istri beliau tercinta Khadijah ra. Dan langsung aja istri beiau tersebut mengimani terhadap apa nan telah beliau bawa tersebut.

Dahwah Mekkah. Rasul menyampaikan Islam di Mekkah sebab memang selebaran tersebut turun saat beliau berada di Mekkah dan menjadi penduduk Mekkah. Rasull menyampaikan dahwah Islam ini terlebih dahulu pada kerabat beliau. Setelah kepada istri tercinta, lalu juga kepada saudara terdekat beliau.

Rasulsetelah kepada istri beliau, rasul mengajak keponakannya Ali, lalu Ali pun beriman. Rasul juga mengajak kepada budak beliau yaitu zaid dan Zaid pun beriman. Rasul juga mengajak kepada sahabat karib beliau, Abu Bakar, lalu beliau pun beriman. Dan rasul juga mengajak menyeru kepada penduduk Mekkah, ada sebagian nan beriman namun juga ada sebagian nan lain nan tetap dalam kekufuran mereka.

Pada tahapan dakwah ini, ajaran Islam disampaikan secara sembunyi-sembunyi. Yang dimaksudkan ialah disembunyikannya siapa saja para sahabat nan telah masuk ke dalam Islam.

Rasul lalu membina para sahabat nan telah mengikrarkan keimanan mereka ini. Rasul mengajarkan kepada mereka mereka tentang ilmu nan ada di dalam ajaran Islam. Sehingga nantinya para sahabat ini bisa memiliki akal nan islami dan juga jiwa nan islami.

Hal ini dimaksudkan agar ketika nanti dakwah islam ini telah dilakukan secara terang-terangan maka mereka telah siap dengan segala apa nan mungkin terjadi terutama penolakan dari para kafir quraisy.

Seluruh penduduk Mekkah sudah mengetahui bahwa nabi Muhammad telah menyeru kepada sebuah agama baru nan lain daripada nan telah mereka kenal saat itu.

Penduduk mekkah juga sudah menyadari bahwa telah ada beberapa orang nan masuk kedalam agama baru nan telah dibawa oleh rasul. Namun mereka masih belum mengetahui dengan niscaya siapa-saiap saja mereka itu.

Lalu turunlah wahyu Al Quran suart Al Hijr ayat 94-96 nan memerintahkan kepada rasul buat menyampaikan dakwah secara terang-terangan. Yang ditampakkan ini ialah beberapa sahabat nan telah berislam. Walau pun pada saat itu masih ada beberapa sahabat nan masih menyembunyikan keislaman mereka sampai ditaklukannya kota Mekkah oleh Rasul beberapa tahun kemudian.

Setelah diserukannya tahapan dakwah oleh Rasul secara terang-terangan maka didapatlah respon dari para penduduk mekkah. Ada sebagian nan menerima, ada sebagian nan menerima namun menyembunyikan kesilaman mereka itu. Namun juga tidak sedikit nan malah merintangi atau pun menolak apa nan beliau bawa.

Para sahabat banyak menerima penolakan dengan cara nan kasar. Mereka banyak dihina, dianiaya bahkan ada nan sampai terbunuh. Hal ini dilakukan oleh para pemuka atau pempinan kaum Quraisy. Hal ini mereka lakukan sebab memang mereka tahu bahwa ketika mereka menerima Islam maka kepemimpinan mereka akan jatuh ke tangan Islam dan mereka tidak menyukai akan hal itu.

Dakwah madinah. Setelah banyaknya kendala dakwah nan terjadi, maka turunlah ayat nan memerintahkan rasul buat hijrah ke Madinah. Awalnya telah dimulai dengan dikirimnya sahabat Mush’ab bin Umair buat berdakwah di Madinah.

Mush’ab bin Umair menyampaikan dahwak kepada pimpinan suku nan ada di Madinah. Beliau mengajarkan inti dari ajaran Islam. Dengan masuk islamnya para pemuka Madinah ini maka seluruh pengikut mereka juga masuk ke dalam Islam.

Tahapan dakwah di madinah ini lebih terfokuskan pada penerapan hokum Islam. Karena memang setelah kurun waktu satu tahun Mush’ab bin Umair menyebarkan dakwah disana, masyarakat Madinah menyatakan kesediaan mereka buat menerima Islam dan berhukum dengan hokum Islam.

Seketika ketika Rasul telah sampai di Madinah maka rasul mulai buat membangun sebuah Negara nan mendasarkan semua aturannya dengan anggaran nan ada di dalam ajaran agama Islam.

Denagn itu, islam menjadi dasar bagi Negara nan abru saja didirinkan oleh rasul tersebut. Rasul sebagai kepala Negara lalu memiliki tugas buat menyebarkan Islam keluar Madinah. Karena memang islam haruslah disebarkan kepada seluruh manusia. Penyebaran ini dilakukan dengan dakwah yaitu pengiriman utusan ke daerah-daerah nan ada di luar Madinah. Hal kedua nan digunakan sebagai cara buat penyebaran islam ini ialah dengan perang.

Manfaat Sejarah Dakwah Islam

Berikut ini beberapa kegunaan nan dapat didapatkan setelah mempelajari sejarah dakwah Islam;

1. Menjadi pelajaran bagi para penggiat dakwah dan ummat hari ini

Salah satu fungsi primer sebuah sejarah ialah menjadi pelajaran bagi orang-orang generasi sesudahnya. Banyak kejadian-kejadian krusial nan telah terjadi di masa awal mula dakwah Islam dirintis oleh generasi awwalun.

Pelajaran kemenangan perang Badar, kekalahan perang uhud, kesulitan dakwah Rasulullah di fase makiyyah, perjuangan Rasulullah di awal mula ia mendapatkan perintah dari Allah buat menyebarkan dakwah Islam, dan sebagainya.

Seluruh hal dan kejadian krusial ini tidak lain merupakan pelajaran berharga bagi aktivis dakwah hari ini. Bagaimana mereka menjadikan peristiwa-peristiwa krusial perjuangan dakwah Islam, merupakan suplemen krusial nan akan mendorong vitalitas dan semangat mereka buat terus giat berdakwah saat ini.

2. Menjadi contoh taktik dakwah nan akan dilakukan oleh para generasi penggiat dakwah hari ini

Sejarah dakwah Islam telah menorehkan banyak contoh taktik dakwah krusial nan mirip kondisinya dengan berbagai kendala dan rintangan nan dihadapi generasi penggiat dakwah hari ini.

Strategi dakwah nan diajarkan Rasulullah dan para sahabat menjadi surat keterangan nan cukup kuat buat menentukan taktik dakwah nan diambil saat ini. Setiap hal sederhana nan dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat merupakan suri tauladan nan paling baik, mengingat kedekatan generasi ini terhadap Al-Quran lebih baik dari pada generasi hari ini.

3. Menambah keimanan dan keyakinan orang-orang beriman

Menguak kembali sejarah panjang perjuangan dakwah Islam akan membuat kita menemukan banyak mutiara berharga nan mencengangkan. Amatlah jelas pertolongan nan Allah berikan terhadap mereka orang-orang nan konsisten memperjuangkan dakwah Islam.

Janji Allah pada orang-orang nan istiqomah dan ikhlas memperjuangkan agama-Nya ialah ampunan dan syurga nan sangat luas. Orang-orang beriman akan kian bertambah keimanannya saat mereka mempelajari sejarah dakwah Islam nan spektakuler.

Islam telah merambah ke seluruh global dalam kurun masa beberapa masa saja di bawah perjuangan mulia seorang Rasul bernama Muhammad.

Demikian sejarah dakwah Islam nan telah dijalankan oleh nabi kita. Semoga ini semakin menambah keimanan kita kepada beliau.