Apa saja perbedaan anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil?

Perbedaan akar dikotil dan monokotil biasanya menjadi salah satu topik pembelajaran di sekolah anak.

Pada dasarnya, ini merupakan jenis akar dari tumbuhan.

Namun, keduanya memiliki sejumlah perbedaan, terutama dalam hal struktur hingga contohnya.

Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini, ya Moms!

Perbedaan Akar Dikotil dan Monokotil

Apa saja perbedaan anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil?

Foto: akar monokotil dan dikotil (Pixabay.com)

Akar memiliki struktur yang cukup kompleks pada tumbuhan.

Ada pangkal akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, dan tudung akar.

Akar juga memiliki komponen pembentuk yang berlapis.

Komponen pertama adalah epidermis, yaitu lapisan yang digunakan untuk menyerap air dan garam yang terlarut di dalam tanah.

Berikutnya ada endodermis yang menjadi pemisah antara korteks dengan bagian stele.

Setelah itu, ada stele atau silinder pusat yang merupakan bagian terdalam dari akar.

Dalam stele, ada jaringan berupa perikambium, akar cabang, serta jaringan pembuluh angkut xilem dan floem.

Di dalamnya lagi terdapat empulur yang terletak di antara pembuluh angkut.

Semua komponen ini membentuk akar sedemikian rupa sehingga sangat berperan penting untuk perkembangan tumbuhan.

Tumbuhan pun memiliki jenis akar yang berbeda-beda, lho Moms.

Ada akar dikotil, yakni akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping dua dan akar monokotil yang memiliki biji berkeping satu.

Struktur keduanya pun berbeda, mulai dari bentuk, fungsi khususnya, hingga komponen pembentuknya.

Baca Juga: Mengenal Pengertian Umbi Akar, Contoh dan Manfaat bagi Kehidupan

Berikut perbedaan akar dikotil dan monokotil yang perlu diketahui:

1. Sistem Perakaran

Perbedaan akar dikotil dan monokotil terdapat pada sistem perakarannya.

Pada monokotil, akarnya berupa serabut yang bergerombol keluar dari pangkal batang atau buku.

Fungsi akar serabut ini bertujuan untuk menggantikan akar tunggang yang tidak berkembang.

Sedangkan pada tumbuhan dikotil, sistem akarnya adalah tunggang.

Bentuk akar tunggang cenderung lurus ke bawah dan akan terus tumbuh memanjang serta membesar.

2. Fungsi Akar

Perbedaan akar dikotil dan monokotil lainnya terdapat pada fungsi tambahannya.

Selain berfungsi untuk menyerap nutrisi, akar monokotil juga berperan penting untuk menahan kikisan tanah yang disebabkan oleh air.

Hampir sama dengan itu, akar dikotil yang berupa akar tunggang juga dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

Contohnya adalah singkong dan ubi jalar.

Baca Juga: 10+ Manfaat Akar Bajakah dan Efek Sampingnya, Kenali Sebelum Konsumsi!

3. Bentuk Akar

Apa saja perbedaan anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil?

Foto: akar serabut daun bawang (Orami Photo Stock)

Bentuk akar dikotil tumbuh lebih menghujam ke dalam tanah.

Sementara itu, akar monokotil berbentuk serabut yang lebih tipis dan tumbuh menyebar, sehingga tidak banyak yang menghujam ke dalam tanah.

Oleh karena itu, tumbuhan dikotil umumnya lebih kuat menghadapi terpaan angin daripada tumbuhan monokotil.

4. Batas Akar

Perbedaan akar dikotil dan monokotil juga bisa dilihat dari batas atau panjangnya.

Batas antara akar dan batang bagian bawah pada tumbuhan dikotil tidak terlihat jelas.

Hal tersebut dikarenakan ada beberapa cabang akarnya yang tumbuh hingga ke permukaan tanah.

Sedangkan pada akar monokotil atau akar serabut, batas antara akar dan batang bagian bawahnya terlihat lebih jelas.

Ini karena akar monokotil tumbuh menyebar di dalam tanah, sehingga tidak ada yang muncul ke permukaan.

Baca Juga: 9+ Manfaat Akar Alang-alang untuk Kesehatan, Bisa Jadi Obat Darah Tinggi

5. Perisikel Akar

Perisikel pada tumbuhan dikotil membentuk cabang akar sekunder yang berupa kambium vaskuler dan kambium gabus.

Selain itu, akar dikotil juga hanya terdiri dari satu lapis sel berdinding tebal.

Sedangkan perisikel pada tumbuhan monokotil terdiri dari beberapa lapis sel yang membentuk cabang akar dan berdinding tebal.

Biasanya, perisikel pada tumbuhan monokotil ini akan menghilang pada akar yang sudah tua.

6. Letak Floem dan Xilem

Letak floem dan xilem pada tumbuhan monokotil adalah berselang-seling.

Sementara pada tumbuhan dikotil, letak xilemnya dikelilingi oleh floem.

Air yang sudah masuk ke jaringan xilem pada akar akan bergerak ke xilem yang berada di batang, lalu menuju daun.

Sedangkan floem akan mulai bekerja jika proses fotosintesis sudah mengeluarkan hasil.

Floem nantinya akan mengangkut hasil fotosintesis, yang berupa gula dan asam amino, untuk diedarkan lagi ke seluruh tubuh tumbuhan.

Baca Juga: Tumbuhan Dikotil: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya

7. Empulur

Jika dibandingkan dengan akar monokotil, akar dikotil memiliki empulur yang kecil bahkan ada juga yang tidak memiliki empulur.

Sedangkan akar monokotil memiliki empulur yang berada di tengah atau pusat akar dengan empulur yang luas.

8. Cara Terbentuknya Akar

Apa saja perbedaan anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil?

Foto: akar alang alang (Orami Photo Stock)

Pada tumbuhan monokotil, akar terbentuk dari pembengkakan akar secara adventif.

Sedangkan pada tumbuhan dikotil, akar terbentuk secara radikula, yakni terbentuk dari ujung bawah embrio.

Baca Juga: 9 Manfaat Akar Kuning yang Semakin Langka di Indonesia

9. Kambium

Tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium, sedangkan tumbuhan dikotil memilikinya.

Kambium ditemukan pada bagian batang dan akar, fungsinya untuk memperbesar batang.

Sehingga wajar jika pada tumbuhan monokotil batangnya tidak bisa tumbuh membesar karena tidak memiliki kambium.

10. Jumlah Protoxilem

Perbedaan akar dikotil dan monokotil bisa dilihat dari jumlah protoxilem, yaitu xilem primer yang terbentuk pertama kali.

Terdapat dua jenis xilem berdasarkan proses terbentuknya, yaitu xilem primer dan xilem sekunder.

Pada akar monokotil, jumlah lengan protoxilemnya lebih dari 13 buah.

Sedangkan akar dikotil hanya memiliki 2-6 buah lengan protoxilem.

Baca Juga: 10 Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak secara Generatif

Nah, sekarang Moms tentu sudah lebih jelas tentang perbedaan akar dikotil dan monokotil. Selamat mengajarkannya pada Si Kecil, ya Moms!

Sumber

  • https://dosenbiologi.com/tumbuhan/bagian-bagian-akar-monokotil-dan-dikotil
  • https://duniapendidikan.co.id/akar-monokotil/

Rincian Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil Berdasarkan Anatomi Secara Lengkap – Tumbuhan angiospermae dibedakan menjadi dua golongan berdasarkan jumlah keping biji, dikotil dan monokotiledon. Perbedaaan didasarkan pada jumlah keping biji antara keduanya. Perbedaan monokotil dan dikotil juga dapat dilihat pada struktur organ-organ tumbuhan tersebut. Berikut ulasannya:

Apa saja perbedaan anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil?

Akar merupakan organ yang berperan dalam menambatkan tumbuhan di dalam tanah, menyerap air dan mineral, dan menghantarkannya ke jaringan pengangkut dan dapat digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Struktur akar diadaptasikan sesuai dengan fungsi-fungsinya. Embrio dalam biji angiospermae dilengkapi dengan radikula (bakal akar) yang akan berkembang menjadi akar primer; dan plumula yang akan membentuk batang dan daun.

Di bagian radikula dan plumula terdapat titik meristem primer yang bertanggung jawab dalam pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan memanjang. Meristem pucuk akar akan tumbuh memanjang menuju pusat bumi (geotropisme positif), sedang plumula akan memanjang menjauhi bumi (geotropisme negative).

Pada tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran tunggang (taproot) yang terdiri atas akar primer yang tumbuh besar vertikal dan menghasilkan akar-akar lateral berukuran lebih kecil.

Akar tunggang merupakan suatu sistem penambat yang kuat dan menembus jauh ke dalam tanah, sangat membantu tumbuhan yang hidup di tempat kering.

Akar serabut merupakan sistem perakaran yang dimiliki oleh tumbuhan monokotil. Akar serabut merupakan akar samping yang keluar dari pangkal batang yang bergerombol menggantikan akar tunggang yang tidak berkembang. Pada tumbuhan monokotil, masa hidup akar primer sangat pendek.

Akar primer digantikan oleh sekumpulan massa akar yang muncul dari pangkal batang. Sehingga pada sistem perakaran serabut tidak memiliki akar primer.

Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menopang tumbuhan, menyalurkan air dari akar dan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Beberapa tumbuhan menyimpan cadangan makanan di dalam sel-sel penyusun batang. Batang juga dapat dijadikan alat perkembangbiakan vegetatif.

Struktur batang tumbuhan dikotil ialah berkayu dan memiliki banyak percabangan. Struktur yang demikian dipengaruhi oleh keberadaan jaringan meristem sekunder, kambium.

Tumbuhan dikotil memiliki jaringan kambium yang bertanggung jawab dalam pertumbuhan sekunder, yaitu pertumbuhan ke arah samping. Sehingga pada batang tumbuhan dikotil memiliki ukuran yang lebih besar dan dapat bertambah lagi diameternya.

Kambium terletak diantara jaringan pengangkut, memisahkan jaringan xilem dan floem. Sehingga membentuk tipe berkas pembuluh kolateral terbuka, yang terlihat teratur dalam lingkaran.

Pada tumbuhan monokotil memiliki struktur batang tidak bercabang, namun beruas-ruas. Batang monokotil tidak berkayu hal ini karena monokotil tidak memiliki jaringan kayu (kambium).

Susunan berkas pengangkut pada monokotil merupakan tipe kolateral tertutup, yang tersusun secara kompleks dan tersebar. Tidak adanya kambium pada monokotil menyeabkan batang monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekonder (pembesaran batang).

Pada palem dan monokotil berbatang besar lainnya, pembesaran batang dilakukan oleh aktivitas jaringan parenkim.

Struktur daun dipengaruhi oleh susunan pertulangan daun. Pada dikotil, daun memiliki struktur yang menyirip atau menjari, contoh pada poho jambu dan singkong. Sedang pada monokotil struktur pertulangan daunnya sejajar, terlihat seperti pita. Contoh pada padi, jagung, rumput.

Bunga tersusun atas alat kelamin dan perhiasan. Bagian- bagian ini dapat dijadikan pembeda antara monokotil dan dikotil. Jumlah mahkotabagian-bagian bunga pada tumbuhan monokotil umumnya dalam kelipatan tiga.

Sedang pada tumbuhan dikotil, dapat ditemukan berjumlah kelipatan empat atau lima. Pengmatan lebih dalam lagi terhadap serbuk sari (pollen) pun akan ditemukan perbedaan. Dikotil memiliki pollen yang memiliki tiga pori sedang pada monokotil hanya memiliki satu.

Embrio tersimpan di dalam biji, dan dilengkapi dengan endosperm (cadangan makanan) yang tersimpan dalam kotiledon. Perkembangan kotiledon pada biji tumbuhan ditemukan banyak variasi yang dapat dijadikan penentu kelompok tumbuhan tersebut.

Nama dikotil berasal dari kata di berarti dua dan kotiledon hal ini karena sebagian besar tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedang pada monokotil hanya memiliki satu daun lembagapada biijinya. Perbedaan jumlah kotiledon ini adalah yang paling mendasari pengelompokkan pada tumbuhan angiospermae.

Secara umum perbedaan dikotil dan monokotil dapat dilihat pada tabel berikut:

Apa saja perbedaan anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil?

Source: image.google.com