DIMAS BAYU TRIONGGO (2018), PROPAGANDA JEPANG DI INDONESIA PADA TAHUN 1942 – 1945 (STUDI KASUS BIDANG PERFILMAN) . Skripsi, Universitas Samudra. ABSTRAK Latar belakang propaganda jepang ialah pada saat Posisi Jepang dalam Perang Pasifik semakin terdesak sejak peristiwa pertempuran di Laut Karang bulan Mei 1942. Kebutuhan tentara militer semakin meningkat, sedangkan jumlah personil tentara Jepang mulai berkurang karena gugur dalam pertempuran. Propaganda untuk memobilisasi massa ke dalam organisasi kemiliteran pun tidak dapat ditunda lagi. Propaganda dilakukan melalui beberapa media, salah satunya kesenian. Kesenian perfilman pada masa pendudukan Jepang sudah dijadikan alat propaganda politik. propaganda Jepang dimasa perang ialah penggunaan berbagai media tersebut secara positif, terutama ditekankan kepada media yang mengusik “pendengaran dan penglihatan” (audiovisual). Film dianggap paling efektif untuk mempengaruhi penduduk yang tidak berpendidikan dan buta huruf serta haus hiburan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penyebab jepang menggunakan media film sebagai alat propaganda politik serta menjawab sejauh mana pelaksanaan propaganda jepang melalui media film di Jawa dan Aceh dan bagaimana respon masyarakat terhadap aksi propaganda jepang melalui media film di Jawa dan Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi heuristik, kritik sumber baik intern maupun ekstern, interprestasi, dan historiografi. Adapun data primer yang diperoleh melalui studi dokumen yang berupa arsip dari Arsip Perpustakaan Kota Langsa dan Kab.Aceh Timur. Data primer itu ditunjang dengan wawancara dengan beberapa orang yang berhubungan dengan tema ini. Adapun data sekunder didapat dari buku, Jurnal, dan artikel. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa Propaganda ialah salah satu strategi jitu yang dipilih dan dijalankan oleh Jepang di Indonesia untuk menumbuhkan perasaan dan sikap antisipasi terhadap bangsa Barat. Propaganda juga dimaksudkan untuk membangun simpati masyarakat Indonesia terhadap Jepang. Awal mulanya film dijadikan sebagai media hiburan yang di berikan subtitle Bahasa Indonesia. Film-film resep propaganda yang dipertunjukan di Indonesia zaman Jepang juga secara artistik adalah baik. Film-film itu sangat membantu memperkuat kepercayaan bangsa Indonesia bahwa Jepang memang hebat, terutama karena didepan mata bangsa Indonesia sendiri, jepang bisa menyapu Belanda dengan begitu cepat. Jelasnya, film dianggap oleh pemerintah Jepang jauh lebih penting dan berpengaruh sebagai alat propaganda dari pada karya sastra. Hendaknya tiap-tiap individu masyarakat yang mempelajari sejarah bangsa dan tidak mudah tertipu dengan berbagai propaganda politik dan berita palsu yang ingin memecah belah bangsa Indonesia. File ::(login required)
Kedatangan Jepang di Indonesia pada awalnya disambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia. Jepang dielu-elukan sebagai "Saudara Tua" yang dipandang dapat membebaskan bangsa Indonesia dari kekuasaan Belanda. Jepang juga memprogandakan bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk membebaskan rakyat dari cengkeraman penjajahan bangsa Barat. Melalui program Pan-Asia Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat Asia. Untuk meneguhkan propagandanya tentang Pan-Asia, Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang diberi nama "Gerakan Tiga A". Gerakan Tiga A didirikan pada tanggal 29 Maret 1942, tepat dengan hari Nasional Jepang yakni kelahiran (Tencosetsu) Kaisar Hirohito. Gerakan ini bertujuan untuk mendapat dukungan rakyat dan tokoh Indonesia. Gerakan tersebut dipelopori oleh Kepala Departemen Propaganda (Sendenbu) Jepang, Hitoshi Shimizu, yang menunjuk tokoh pergerakan nasional, Mr.Syamsudin sebagai ketua. Adapun semboyan Gerakan Tiga A, yaitu:
Gerakan Tiga A ini pun kurang mendapat simpati dari rakyat. Gerakan Tiga A hanya berumur beberapa bulan saja. Jepang menilai gerakan ini tidak efektif. Bulan Desember 1942, Gerakan Tiga A ini pun dinyatakan gagal. Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat adalah E.
Januari 16, 2016 | Masa Pendudukan Jepang | |
Bagi Jepang, Indonesia memiliki posisi geografis, ekonomis, dan politis yang strategis untuk mendukung kepentingan perangnya melawan kolonialisme Barat yang ketika itu masih meluas di Asia. Rakyat Indonesia, yang ketika itu masih dalam belenggu penjajahan Belanda, menjadi salah satu faktor akselerasi terbentuknya kekuasaan militer Jepang di wilayah ini. Dengan memanfaatkan kondisi rakyat yang ingin segera terbebas dari penindasan kekuasaan Belanda itu, Jepang mempersiapkan propaganda secara sistimatis dan intensif untuk mempengaruhi rakyat Jawa agar dapat membantu Jepang untuk memenangkan perang. Propaganda Jepang dalam menarik simpati bangsa Indonesia antara lain:
Untuk meteri secara lengkap mengenai Masa Pendudukan Jepang di Indonesia silahkan klik link youtube berikut ini. Jika bermanfaat, jangan lupa subscribe, like, komen dan share. Terimakasih Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih
|