Apa saja yang kamu ketahui manfaat baik sangka sebutkan

Jakarta -

Husnuzan adalah salah satu sikap yang harus dimiliki umat Islam tak hanya kepada manusia, sikap tersebut juga harus dilakukan kepada Allah. Namun, banyak yang belum mengetahui hikmah dan manfaat husnuzan kepada Allah.

Allah SWT dalam Quran surat Al Hujarat ayat 12 berfirman

Arab: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Latin: yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

Hikmah dan Manfaat Husnuzan kepada Allah:

Dikutip dari buku 'Belajar Aqidah Akhlak' karya Muhammad Asroruddin Al Jumhuri huznuzan adalah salah satu perilaku mulia, yakni berbaik sangka. Sikap ini metra dan cara pandang seseorang melihat sesuatu secara positif sehingga hati dan pikirannya bersih dari prasangka yang belum tentu kebenarannya.

Adapun, sikap husnuzan secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni husnuzan kepada Allah, kepada diri sendiri, dan kepada sesama manusia. Husnuzan kepada Allah artinya berperasangka baik kepada Allah sebagai Robbul 'Alamin, sebagai Pencipta, Pemelihara, yang memiliki seluruh keagungan, dan tidak terdapat satu pun kekurangan.

Husnuzan terhadap diri sendiri adalah berbaik sangka terhadap diri sendiri, misalnya gigih, pantang menyerah, dan sabar. Terakhir, husnuzan terhadap orang lain adalah selalu berpikir positif kepada sesama.


  • Berikut contoh husnuzan dalam kehidupan sehari-hari

-Yakin bahwa Allah akan mengampuni hambanya yang bertaubat, mengabulkan doa bagi hamba yang memohon, dan memberi rizki bagi yang meminta kecukupan

-Seseorang yang menerapkan sikap husnuzan akan bersikap tulus atau ikhlas dalam berbuat sehingga hidupnya menjadi tentram dan damai.

-Sikap husnuzan akan membuat hati menjadi bersih dari sifat dengki dan penyakit hati lainnya.

-Sikap syukur dan sabar akan tumbuh dengan kuat dalam jiwa orang yang senantiasa berhusnuzan

-Tidak akan mengalami konflik batin atau keraguan jika menerima bantuan atau perlakukan apapun dari orang lain

-Orang yang berhusnuzan akan akan sibuk memperbaiki dirinya dan mendorongnya untuk terus berinstrospeksi atau mawas diri.

-Orang yang berhusnuzan akan selalu optimis dalam berusaha demi meraih cita-citanya.

  • Hukum Husnuzan kepada Allah

Husnuzan kepada Allah hukumnya wajib. Hal ini sesuai dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai."

Selain itu, berdasarkan hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah berkata, 'Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya."

  • Hikmah dan Manfaat Husnuzan kepada Allah

Dengan berhusnuzan kepada Allah SWT, umat Islam akan menerima taubat bahkan diberikan kecukupan bagi yang memohon dan meminta. Hal ini sesuai dalam quran surat Al Furqan ayat 71

Arab: وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاِنَّهٗ يَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ مَتَابًا

Latin: wa man tāba wa 'amila ṣāliḥan fa innahụ yatụbu ilallāhi matābā

Artinya: Dan barangsiapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya.

Sahabat Hikmah, jangan lupa huznuzan kepada Allah ya!

(pay/pay)

tirto.id - Berbaik sangka termasuk salah satu perilaku terpuji manusia dan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah husnudzon.

Sebagai manusia, kita tidak hanya dianjurkan berbaik sangka kepada sesama, tetapi juga harus mampu berhusnudzon kepada Allah SWT.

Berbaik sangka kepada Allah SWT berkaitan dengan tingkat keyakinan yang dimiliki manusia terhadap Tuhannya agar tetap memiliki harapan.
Dikutip laman NU Online, seseorang yang selalu berbaik sangka kepada Allah umumnya tidak pernah mengandalkan amal, ilmu, dan keistimewaannya, karena dia yakin semua yang dimilikinya itu merupakan pemberian dari Allah SWT.

Selain itu, manusia yang berhusnudzon pada Allah adalah manusia yang selalu punya harapan.

Dalam modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII (Kemenag: 2019), bagi orang yang berbaik sangka kepada Allah akan melahirkan pribadi yang memiliki kesalehan pribadi.

Kesalehan ini diwujudkan dalam bentuk ketaatan dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.

Ketaatan dalam beribadah akan melahirkan sikap religius dalam diri seseorang, seperti ikhlas, sabar, tawadu, jujur, tawakal, kanaah, dan sebagainya. Sikap-sikap inilah yang disebut dengan kesalehan pribadi.Berbaik sangka kepada Allah hukumnya wajib. Rasulullah SAW bersabda:

"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR. Tirmidzi)

Dalam riwayat lain disebutkan:

"Sesungguhnya Allah berkata, 'Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya." (HR. Muslim)

Hikmah Berbaik Sangka kepada Allah SWT

Baik sangka kepada Allah akan menentukan nasib kita di Hari Akhir.Karenanya sebagai manusia, jangan pernah berputus asa dari rahmat dan kasih sayang. Kembalilah pada Allah walau sebesar apapun dosa yang pernah dilakukan.Meski demikian, berbaik sangka kepada Allah dalam segala kondisi dan keadaan harus pula disertai dengan amal saleh dan menjaga syariat-Nya.

Apabila berbaik sangka kepada Allah namun meremehkan perbuatan dosa, maka husnudzon itu tak akan ada manfaatnya.

Manfaat Berbaik Sangka


Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari membiasakan berhusnudzon dalam kehidupan, berikut di antaranya seperti dilansir situs Kemenag:

1. Dicintai oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

2. Mendapat ketenangan hidup. 3. Membentuk pribadi yang tangguh, tidak mudah putus asa dan selalu optimis. 4. Dijauhkan dari hal-hal buruk dan perbuatan munkar. 5. Mempererat tali persaudaraan sehingga terjalin ukhuwah yang mantap antar sesama muslim.

6. Mendapat timbal balik yang baik dari orang lain yang telah kita husnudzoni.

Seseorang yang berbaik sangka kepada diri sendiri akan memiliki sikap percaya diri, optimis, dan bekerja keras. Sebaliknya, seseorang yang berburuk sangka kepada diri sendiri, ia akan merasa pesimis, tidak percaya diri, dan malas berusaha. 3. Berbaik sangka kepada orang lain. selain itu, banyak sekali manfaat yang kita dapatkan jika berbaik sangka [husnuzhan], antara lain ialah : – hubungan persahabatan dan persaudaraan akan menjadi lebih baik. – terhindar dari rasa penyesalan dalam berhubungan dengan sesama.

Kenapa kita harus berbaik sangka? Karena Allah akan menjawab do’a kita bila Allah telah melihat kita telah berusaha dengan semaksimal kemampuan yang kita miliki, Allah akan mengabulkan permohonan kita bila kita benar-benar menginginkannya dan kita pantas untuk mendapatkannya karena kesungguhan dalam berusaha untuk mencapainya.

Apa yang dimaksud dengan berbaik sangka?

Ketika kita berbaik sangka pada orang lain, berarti kita telah menganggap bahwa orang itu baik. Sebaliknya, jika kira berprasangka buruk [su’udzon] terhadap orang lain, artinya kita menganggap orang tersebut bersalah, hal ini tentu dilarang dalam agama.

You might be interested:  Kapan Jadwal Thomas Cup?

Mengapa sikap berbaik sangka sangat penting dalam menjalani hidup?

Sikap berbaik sangka atau husnuzan sangatlah penting dalam menjalani hidup ini sebab tak jarang manusia akan bersinggungan dengan manusia lainnya. Selain itu, hampir setiap manusia tidak dapat hidup sendiri olehnya itu dirinya harus menjalani hubungan dengan manusia lainnya.

Apa manfaat berbaik sangka kepada orang lain?

Bagi seorang muslim sungguh banyak sekali manfaat yang akan didapat jika ia memiliki sifat berbaik sangka kepada orang lain. Di antaranya hubungan persahabatan dan persaudaraan akan menjadi lebih baik. Hal ini karena berbaik sangka dalam berhubungan antara sesama mulsim akan menghindari terjadinya keretakan hubungan.

Kenapa kita harus berbaik sangka?

Saat Allah SWT telah menetapkan sesuatu apapun untuk kita, tak jarang kadang kita merasa tidak cocok atau sedikit tidak menerima. Namun kita harus selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, karena pada nantinya kita akan mendapatkan hikmah dari kejadian yang sudah ditakdirkan tersebut.

Mengapa kita harus berbaik sangka kepada Allah SWT brainly?

Berprasangka baik kepada Allah Swt juga akan mendekatkan diri kita kepada Allah. Rasulullah saw bersabda, “Allah Swt berfirman, ‘Sesungguhnya Aku berdasarkan pada prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku akan selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku.

Mengapa kita harus memiliki sifat husnuzan?

-Sikap husnuzan akan membuat hati menjadi bersih dari sifat dengki dan penyakit hati lainnya. -Orang yang berhusnuzan akan akan sibuk memperbaiki dirinya dan mendorongnya untuk terus berinstrospeksi atau mawas diri. -Orang yang berhusnuzan akan selalu optimis dalam berusaha demi meraih cita-citanya.

Mengapa kita harus berhusnudzon berprasangka baik kepada Allah SWT?

Karena pengetahuan manusia sangatlah terbatas. Manusia hanya mengetahui hal-hal yang sifatnya kasat mata dan sama sekali tidak mengetahui rahasia dibaliknya. Karena itulah kita harus berhusnuzhan kepada Allah SWT. Sebab apa yang kita kira suatu kebaikan, belum tentu baik dimata Allah SWT, dan begitu juga sebaliknya.

You might be interested:  Mengapa Belanda Ingin Menguasai Maluku?

Apakah yang dimaksud berbaik sangka kepada Allah?

Husnuzan atau Berbaik Sangka kepada Allah SWT

Sikap berbaik sangka kepada Allah SWT dibagi dalam beberapa bentuk, di antaranya ialah husnuzan dalam ketaat kepada Allah SWT, husnuzan dalam nikmat Allah SWT, husnuzan dalam menghadapi ujian Allah SWT, dan husnuzan dalam melihat cipta-Nya.

Bagaimanakah caramu berbaik sangka kepada Allah SWT?

Berbaik sangka dalam ketaatan kepada Allah SWT

Wujud kebaikan SWT kepada Allah SWT adalah dengan mentaati segala perintah-Nya. Tentu saja, ketika kita mematuhi semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya, kita akan belajar banyak pelajaran.

Apa yang dimaksud dengan berbaik sangka kepada Allah SWT?

Berbaik sangka dalam ketaatan kepada Allah SWT

Bentuk berbaik sangka kepada Allah SWT adalah dengan taat atas segala perintah-Nya. Tentu benyak hikmah yang kita dapatkan ketika kita mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Apa manfaat dari sikap husnuzan kepada sesama manusia?

Manfaat dan Hikmah dari Berhusnuzan Kepada Allah SWT

Sikap husnuzan akan membuat hati menjadi bersih dari sifat dengki dan penyakit hati lainnya. Sikap syukur dan sabar akan tumbuh dengan kuat dalam jiwa orang yang senantiasa berhusnuzan.

Apa yg dimaksud dengan husnuzhan?

Sehingga dari kedua kata tersebut, husnuzan dapat diartikan dengan berprasangka baik. Sedangkan secara istilah, husnuzan adalah sikap serta cara pandang yang menyebabkan seseorang melihat sesuatu secara positif dan dibekali dengan hati yang bersih, serta tindakan yang lurus.

Apa manfaat husnuzan kepada sesama manusia?

Hikmah/manfaat dari husnuzan diantaranya adalah: dapat menumbuhkan rasa percaya terhadap orang lain tanpa prasangka buruk, menjalin rasa saling menghormati dan mengahargai terhadap sesama, menghindarkan diri dari resah serta mendapatkan ketenangan batin.

Husnuzan adalah salah satu sifat terpuji yang wajib dimiliki oleh semua umat muslim. “Kita sebagai umat muslim memiliki kewajiban untuk selalu husnuzan kepada Allah Ta’ala”. Dari pernyataan itu, ada dua hal yang perlu kita ketahui. Pertama, apa itu husnuzan? Kedua, kenapa kita harus selalu husnuzan kepada Allah Ta’ala?

Pada tulisan ini, mari kita bersama-sama memahami makna husnuzan terlebih dahulu. Dalam bahasa Arab, “husnu” memiliki arti baik, sementara “az-zan” berarti prasangka. Sehingga dari kedua kata tersebut, husnuzan dapat diartikan dengan berprasangka baik. Sedangkan secara istilah, husnuzan adalah sikap serta cara pandang yang menyebabkan seseorang melihat sesuatu secara positif dan dibekali dengan hati yang bersih, serta tindakan yang lurus. Dari beberapa pengertian tersebut, kita dapat memahami bahwa jika kita umat muslim selalu husnuzan, maka insya Allah akan mendapatkan kehidupan yang lebih indah, damai, dan lebih bermakna.

Perintah untuk selalu berhuznuzan juga tertuang dalam Al Quran surah Al-Hujurat ayat 12 yang artinya:

“Wahai, orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka. Sesungguhnya, sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada sebagian kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan, bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat Lagi Maha Penyayang.”

Berdasarkan surah tersebut dapat kita pahami bahwa sebagai umat muslim yang beriman kepada Allah, kita wajib menjauhi prasangka buruk, baik terhadap Allah Ta’ala, kepada diri sendiri serta kepada orang lain.

Husnuzon kepada Allah Ta’ala sendiri dapat terbagi menjadi empat bentuk berikut:

1.     Husnuzan dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala

Husnuzan dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala harus menjadi hal utama yang tertanam pada perasaan dan pikiran manusia. Meskipun hati manusia belum bisa merasakan kebenaran peraturan atau ketetapan Allah Ta’ala, dan pikiran manusia terkadang melihat ada hal lain yang lebih baik menurut pendapat manusia, sebagai muslim yang baik tidak ada sikap yang akan diambil selain sami’na waata’na, yang artinya “Kami dengar perintah-Mu ya Allah, dan kami taat”.

Apa pun yang diturunkan Allah Ta’ala kepada manusia pasti merupakan aturan yang terbaik untuk dijalaninya. Pasti ada hikmah besar di balik semua aturan yang Allah Ta’ala turunkan untuk manusia. Meskipun keterbatasan pikiran dan perasaan manusia belum bisa melihatnya.

2.     Husnuzan dalam nikmat Allah Ta’ala

Allah Ta’ala akan memberikan nikmat kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. Nikmat dapat berupa harta, kesehatan, kesempatan, dan masih banyak lagi. Allah Ta’ala memberikan nikmat kepada manusia dengan maksud dan tujuan tertentu.

Husnuzan kepada Allah Ta’ala atas nikmat yang telah diberikan, dapat diwujudkan dengan memperbanyak syukur dan merenungkan apa sebenarnya maksud Allah Ta’ala memberikan nikmat tersebut kepada manusia.

3.     Husnuzan dalam menghadapi ujian dari Allah Ta’ala

Dalam keadaan tertimpa ujian dan musibah, manusia seharusnya makin mempertebal rasa husnuzan kepada Allah Ta’ala, karena semua yang dialami dalam kehidupan manusia, pasti memiliki hikmah yang besar nantinya. Caranya agar kita berprasangka baik di saat menerima ujian atau cobaan dari Allah Ta’ala yaitu dengan bersabar dan selalu yakin ini adalah yang terbaik diberikan Allah untuk umatnya.

Dalam sebuah hadis qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Allah berfirman sebagai berikut:”Aku selalu menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik maka ia akan mendapatkan kebaikan. Adapun bila ia berprasangka buruk kepada-Ku maka dia akan mendapatkan keburukan.” [H.R.Tabrani dan Ibnu Hibban].”

4.     Husnuzan dalam melihat ciptaan Allah Ta’ala

Setiap makhluk yang diciptakan Allah Ta’ala pasti memiliki maksud dan tujuan yang bermanfaat bagi kehidupan di bumi ini. Husnuzan kepada Allah Ta’ala dalam hal ini ditunjukkan dengan meyakini bahwa tidak ada satu pun yang menjadi sia-sia dalam ciptaan Allah Ta’ala. Misalnya Allah menciptakan makluk/hewan membawa penyakit, maka akan muncul pertanyaan kenapa makhluk tersebut harus diciptakan? Padahal akan banyak manusia yang sakit bahkan meninggal karenanya. Maka dari itu kita harus memahami bahwa semua ciptaan Allah Ta’ala tersebut tetap ada tujuannya, yaitu agar manusia lebih berhati-hati, dan lebih bersih. Sehingga dengan menanamkan sikap ini, manusia akan lebih memerhatikan keadaan lingkungan sekitarnya dengan penuh penghormatan kepada Sang Pencipta.

Para pembaca sekalian, dalam kondisi bagaimanapun kita harus selalu berbaik sangka kepada Allah Ta’ala, walau terkadang kita merasa tidak suka dan bahkan marah dengan ketetapan Allah Ta’ala yang tidak sesuai dengan harapan kita. Karena pada dasarnya manusia tidak akan pernah tahu bahwa dalam setiap ketetapan atau kejadian yang ada dalam kehidupan kita akan selalu terdapat hikmah yang Allah Ta’ala berikan.

Sumber:

//kumparan.com/berita-hari-ini/Husnuzan-kepada-allah-sikap-berprasangka-baik-yang-wajib-dimiliki-umat-muslim-1v9LT9hnuvr/full

//m.lampost.co/berita-husnuzan.html

Penulis: Elyza Gustri Wahyuni
Dosen Informatika UII

Jurusan Informatika UII menerima kiriman artikel untuk ditampilkan pada Pojok Informatika dan Pojok Dakwah. Ketentuan dan prosedur pengiriman dapat dilihat pada laman berikut.

Video yang berhubungan