Apa sikap yg diperlukan untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman?

Ada sejumlah kunci atau cara-cara yang bisa diterapkan dalam menjaga toleransi di Indonesia dan kota khususnya, baik dalam hal perbaikan kebijakan, tata kelola toleransi.

Apa sikap yg diperlukan untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman?

Kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) di Indonesia harus terus dijaga. Diperlukan kerjasama dan penguatan peran pemerintah pusat, daerah serta masyarakat dalam meningkatan iklim toleransi dan kerukunan umat untuk kemajuan pembangunan nasional.

Sebagai bangsa yang terdiri dari beragam suku, budaya serta agama masih kerap ditemukan peristiwa intoleransi di Indonesia, bahkan di masa pandemi Covid-19. Riset Setara Institute mengenai Kondisi Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (KBB) di Indonesia tahun 2020 menunjukkan, terjadi 180 peristiwa dan 424 tindakan pelanggaran KBB di 29 provinsi. Sebanyak 56% tindakan pelanggaran KBB dilakukan oleh aktor negara dan 12 pelanggaran tersebut menimpa perempuan sebagai korban.

Ada beragam faktor yang menyebabkan berkembangnya intolerasi di Indonesia. Minimnya komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam upaya pemajuan toleransi, produk hukum yang diskriminatif di tingkat pusat dan daerah serta kesadaran toleransi masyarakat yang belum sepenuhnya terbagun merupakan sebagian penyebab munculnya sikap intoleran di masyarakat.

Oleh sebab itu, ada sejumlah kunci atau cara-cara yang bisa diterapkan dalam menjaga toleransi di Indonesia dan di tiap kota khususnya, baik dalam hal perbaikan kebijakan, tata kelola kota dan manajemen sosial dalam mendukung toleransi.

Perlu peningkatan perhatian pembangunan toleransi dan kerukunan, penguatan kelembagaan pemerintahan inklusif, meninjau dan mencabut peraturan yang diskrimatif dan memperkuat forum kerukunan umat beragama (FKUB). Selain itu, pemerintah juga harus memenuhi hak konstitusional minoritas serta meningkatkan peran masyarakat dalam praktik dan mempromosikan toleransi.

Dengan cara-cara ini, diharapkan mampu mencegah timbulnya sikap intoleransi yang berpotensi menghambat pembangunan dan ketahanan nasional.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam suku, etnis, ras, agama, tradisi, dan adat. Hal tersebut merupakan salah satu ciri utama bangsa ini yang terkadang membuat bangsa lain iri dengan keberagaman yang kita miliki.

Namun nyatanya, dengan kekayaan yang ada, Indonesia sangat dekat dengan konflik internal antarmasyarakat. 

Terlebih lagi, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum teredukasi dan memiliki minat baca yang rendah, menyebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia semakin mudah tersulut emosi apabila menyinggung hal-hal berkaitan dengan suku, etnis, ras, agama, tradisi, dan adat. Namun apakah yang menyebabkan rentan terjadi konflik dalam masyarakat yang beragam?

Tradisi Timur yang menyebabkan Indonesia masih memercayai dan memegang teguh adat istiadat menyebabkan semakin tinggi rasa in-group feeling yang terjadi di dalam kelompok-kelompok pada masyarakat sehingga masyarakat selalu terkotak-kotak berdasarkan ciri sosial dan fisik yang mereka miliki. 

Dari rasa in-group feelingyang kuat tersebut masyarakat selalu menumbuhkan rasa bahwa budaya kelompok yang mereka anut merupakan budaya yang paling baik dan terdapat stereotype yang menganggap bahwa budaya yang dimiliki kelompok lain adalah buruk dan tidak lebih baik dari budaya sendiri. Sehingga terkadang masyarakat masih sulit menerima hal-hal diluar budaya yang mereka anut.

Selain itu, kehidupan sebagian masyarakat yang masih dibawah standar taraf hidup menyebabkan kebutuhan pendidikan anak dan keluarga terkadang tidak mampu terpenuhi. 

Akibatnya, hal tersebut mengakibatkan banyak anak usia sekolah yang putus sekolah dan tidak terdidik bahkan hanya tamatan SD maupun SMP yang tak jarang untuk membaca dan menulis sulit. Sehingga, tak jarang situasi ini digunakan oleh kelompok-kelompok yang radikal untuk merekrut mereka menjadi anggota mereka karena mudah dipengaruhi karena tidak memiliki bekal dan pegangan hidup berupa ilmu pengetahuan.

Bagaimana kita harus menyikapi keberagaman yang ada dan menjaga kerukunan antarmasyarakat? Yang pertama adalah kita harus selalu berpikir bahwa sebagai warga negara, kita memiliki hak dan kewajiban yang sama, kita memiliki derajat yang sama. 

Sehingga, walaupun banyak perbedaan dari segi sosial maupun fisik, kita dapat menumbuhkan sikap saling menghargai perbedaan. Sikap awal yang paling mendasar dan dibutuhkan adalah saling menghargai. Lalu dari sikap yang saling menghargai, kita juga dapat menumbuhkan sikap toleransi antarmasyarakat. 

Misalnya saja, dengan tidak mengganggu umat beragama yang sedang beribadah, mengucapkan selamat saat hari raya agama tertentu, tidak mendiskriminasi dan menciptakan golongan 'minoritas' ataupun 'mayoritas'. 

Masyarakat juga tidak perlu mudah terpengaruh dengan berita-berita bohong yang mengangkat isu mengenai SARA sehingga diharapkan mampu mengecek kembali kebenaran dari segala informasi yang diterima dari internet, media sosial, dan berbagai sumber lainnya. 


Page 2

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam suku, etnis, ras, agama, tradisi, dan adat. Hal tersebut merupakan salah satu ciri utama bangsa ini yang terkadang membuat bangsa lain iri dengan keberagaman yang kita miliki.

Namun nyatanya, dengan kekayaan yang ada, Indonesia sangat dekat dengan konflik internal antarmasyarakat. 

Terlebih lagi, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum teredukasi dan memiliki minat baca yang rendah, menyebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia semakin mudah tersulut emosi apabila menyinggung hal-hal berkaitan dengan suku, etnis, ras, agama, tradisi, dan adat. Namun apakah yang menyebabkan rentan terjadi konflik dalam masyarakat yang beragam?

Tradisi Timur yang menyebabkan Indonesia masih memercayai dan memegang teguh adat istiadat menyebabkan semakin tinggi rasa in-group feeling yang terjadi di dalam kelompok-kelompok pada masyarakat sehingga masyarakat selalu terkotak-kotak berdasarkan ciri sosial dan fisik yang mereka miliki. 

Dari rasa in-group feelingyang kuat tersebut masyarakat selalu menumbuhkan rasa bahwa budaya kelompok yang mereka anut merupakan budaya yang paling baik dan terdapat stereotype yang menganggap bahwa budaya yang dimiliki kelompok lain adalah buruk dan tidak lebih baik dari budaya sendiri. Sehingga terkadang masyarakat masih sulit menerima hal-hal diluar budaya yang mereka anut.

Selain itu, kehidupan sebagian masyarakat yang masih dibawah standar taraf hidup menyebabkan kebutuhan pendidikan anak dan keluarga terkadang tidak mampu terpenuhi. 

Akibatnya, hal tersebut mengakibatkan banyak anak usia sekolah yang putus sekolah dan tidak terdidik bahkan hanya tamatan SD maupun SMP yang tak jarang untuk membaca dan menulis sulit. Sehingga, tak jarang situasi ini digunakan oleh kelompok-kelompok yang radikal untuk merekrut mereka menjadi anggota mereka karena mudah dipengaruhi karena tidak memiliki bekal dan pegangan hidup berupa ilmu pengetahuan.

Bagaimana kita harus menyikapi keberagaman yang ada dan menjaga kerukunan antarmasyarakat? Yang pertama adalah kita harus selalu berpikir bahwa sebagai warga negara, kita memiliki hak dan kewajiban yang sama, kita memiliki derajat yang sama. 

Sehingga, walaupun banyak perbedaan dari segi sosial maupun fisik, kita dapat menumbuhkan sikap saling menghargai perbedaan. Sikap awal yang paling mendasar dan dibutuhkan adalah saling menghargai. Lalu dari sikap yang saling menghargai, kita juga dapat menumbuhkan sikap toleransi antarmasyarakat. 

Misalnya saja, dengan tidak mengganggu umat beragama yang sedang beribadah, mengucapkan selamat saat hari raya agama tertentu, tidak mendiskriminasi dan menciptakan golongan 'minoritas' ataupun 'mayoritas'. 

Masyarakat juga tidak perlu mudah terpengaruh dengan berita-berita bohong yang mengangkat isu mengenai SARA sehingga diharapkan mampu mengecek kembali kebenaran dari segala informasi yang diterima dari internet, media sosial, dan berbagai sumber lainnya. 


Apa sikap yg diperlukan untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman?

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam suku, etnis, ras, agama, tradisi, dan adat. Hal tersebut merupakan salah satu ciri utama bangsa ini yang terkadang membuat bangsa lain iri dengan keberagaman yang kita miliki.

Namun nyatanya, dengan kekayaan yang ada, Indonesia sangat dekat dengan konflik internal antarmasyarakat. 

Terlebih lagi, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum teredukasi dan memiliki minat baca yang rendah, menyebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia semakin mudah tersulut emosi apabila menyinggung hal-hal berkaitan dengan suku, etnis, ras, agama, tradisi, dan adat. Namun apakah yang menyebabkan rentan terjadi konflik dalam masyarakat yang beragam?

Tradisi Timur yang menyebabkan Indonesia masih memercayai dan memegang teguh adat istiadat menyebabkan semakin tinggi rasa in-group feeling yang terjadi di dalam kelompok-kelompok pada masyarakat sehingga masyarakat selalu terkotak-kotak berdasarkan ciri sosial dan fisik yang mereka miliki. 

Dari rasa in-group feelingyang kuat tersebut masyarakat selalu menumbuhkan rasa bahwa budaya kelompok yang mereka anut merupakan budaya yang paling baik dan terdapat stereotype yang menganggap bahwa budaya yang dimiliki kelompok lain adalah buruk dan tidak lebih baik dari budaya sendiri. Sehingga terkadang masyarakat masih sulit menerima hal-hal diluar budaya yang mereka anut.

Selain itu, kehidupan sebagian masyarakat yang masih dibawah standar taraf hidup menyebabkan kebutuhan pendidikan anak dan keluarga terkadang tidak mampu terpenuhi. 

Akibatnya, hal tersebut mengakibatkan banyak anak usia sekolah yang putus sekolah dan tidak terdidik bahkan hanya tamatan SD maupun SMP yang tak jarang untuk membaca dan menulis sulit. Sehingga, tak jarang situasi ini digunakan oleh kelompok-kelompok yang radikal untuk merekrut mereka menjadi anggota mereka karena mudah dipengaruhi karena tidak memiliki bekal dan pegangan hidup berupa ilmu pengetahuan.

Bagaimana kita harus menyikapi keberagaman yang ada dan menjaga kerukunan antarmasyarakat? Yang pertama adalah kita harus selalu berpikir bahwa sebagai warga negara, kita memiliki hak dan kewajiban yang sama, kita memiliki derajat yang sama. 

Sehingga, walaupun banyak perbedaan dari segi sosial maupun fisik, kita dapat menumbuhkan sikap saling menghargai perbedaan. Sikap awal yang paling mendasar dan dibutuhkan adalah saling menghargai. Lalu dari sikap yang saling menghargai, kita juga dapat menumbuhkan sikap toleransi antarmasyarakat. 

Misalnya saja, dengan tidak mengganggu umat beragama yang sedang beribadah, mengucapkan selamat saat hari raya agama tertentu, tidak mendiskriminasi dan menciptakan golongan 'minoritas' ataupun 'mayoritas'. 

Masyarakat juga tidak perlu mudah terpengaruh dengan berita-berita bohong yang mengangkat isu mengenai SARA sehingga diharapkan mampu mengecek kembali kebenaran dari segala informasi yang diterima dari internet, media sosial, dan berbagai sumber lainnya. 


Apa sikap yg diperlukan untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman?

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 4

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam suku, etnis, ras, agama, tradisi, dan adat. Hal tersebut merupakan salah satu ciri utama bangsa ini yang terkadang membuat bangsa lain iri dengan keberagaman yang kita miliki.

Namun nyatanya, dengan kekayaan yang ada, Indonesia sangat dekat dengan konflik internal antarmasyarakat. 

Terlebih lagi, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum teredukasi dan memiliki minat baca yang rendah, menyebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia semakin mudah tersulut emosi apabila menyinggung hal-hal berkaitan dengan suku, etnis, ras, agama, tradisi, dan adat. Namun apakah yang menyebabkan rentan terjadi konflik dalam masyarakat yang beragam?

Tradisi Timur yang menyebabkan Indonesia masih memercayai dan memegang teguh adat istiadat menyebabkan semakin tinggi rasa in-group feeling yang terjadi di dalam kelompok-kelompok pada masyarakat sehingga masyarakat selalu terkotak-kotak berdasarkan ciri sosial dan fisik yang mereka miliki. 

Dari rasa in-group feelingyang kuat tersebut masyarakat selalu menumbuhkan rasa bahwa budaya kelompok yang mereka anut merupakan budaya yang paling baik dan terdapat stereotype yang menganggap bahwa budaya yang dimiliki kelompok lain adalah buruk dan tidak lebih baik dari budaya sendiri. Sehingga terkadang masyarakat masih sulit menerima hal-hal diluar budaya yang mereka anut.

Selain itu, kehidupan sebagian masyarakat yang masih dibawah standar taraf hidup menyebabkan kebutuhan pendidikan anak dan keluarga terkadang tidak mampu terpenuhi. 

Akibatnya, hal tersebut mengakibatkan banyak anak usia sekolah yang putus sekolah dan tidak terdidik bahkan hanya tamatan SD maupun SMP yang tak jarang untuk membaca dan menulis sulit. Sehingga, tak jarang situasi ini digunakan oleh kelompok-kelompok yang radikal untuk merekrut mereka menjadi anggota mereka karena mudah dipengaruhi karena tidak memiliki bekal dan pegangan hidup berupa ilmu pengetahuan.

Bagaimana kita harus menyikapi keberagaman yang ada dan menjaga kerukunan antarmasyarakat? Yang pertama adalah kita harus selalu berpikir bahwa sebagai warga negara, kita memiliki hak dan kewajiban yang sama, kita memiliki derajat yang sama. 

Sehingga, walaupun banyak perbedaan dari segi sosial maupun fisik, kita dapat menumbuhkan sikap saling menghargai perbedaan. Sikap awal yang paling mendasar dan dibutuhkan adalah saling menghargai. Lalu dari sikap yang saling menghargai, kita juga dapat menumbuhkan sikap toleransi antarmasyarakat. 

Misalnya saja, dengan tidak mengganggu umat beragama yang sedang beribadah, mengucapkan selamat saat hari raya agama tertentu, tidak mendiskriminasi dan menciptakan golongan 'minoritas' ataupun 'mayoritas'. 

Masyarakat juga tidak perlu mudah terpengaruh dengan berita-berita bohong yang mengangkat isu mengenai SARA sehingga diharapkan mampu mengecek kembali kebenaran dari segala informasi yang diterima dari internet, media sosial, dan berbagai sumber lainnya. 


Apa sikap yg diperlukan untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman?

Lihat Humaniora Selengkapnya