Apa tujuan allah swt mewahyukan kitab alquran

Allah SWT menurunkan kitab suci kepada para nabi dan rasul

Republika/ Wihdan

Allah SWT menurunkan kitab suci kepada para nabi dan rasul. Ilustrasi Alquran raksasa

Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Alquran adalah kitab samawi terakhir yang diturunkan Allah kepada nabi terakhir yakni nabi Muhammad SAW. Sebelumnya, Allah telah menurunkan kitab-kitab samawi kepada nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. 

Baca Juga

Di antara kitab samawi yakni kitab Zabur, kitab Taurat, dan Injil. Pertanyaannya mengapa Allah SWT menurunkan kitab-kitab samawi? Apakah hikmah dari keberadaan kitab-kitab tersebut? Berikut beberapa penjelasannya seperti dilansir Islamweb pada Jumat (12/3). 

Pertama, hujjah (argumentasi) atas penciptaan. Allah menurunkan kitab-kitab samawi agar tetapnya hujjah tentang penciptaan sehingga manusia tidak berkata: “Tak ada kabar dan peringatan kepada kami.” Maka diturunkannya bukti-bukti tertulis yang dibawa para rasul menghentikan alasan tersebut. 

رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا “(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS An-Nisa: 165).

Kedua, pendukung dan penjelas kebenaran para rasul. Allah menurunkan kitab-kitab samawi untuk menjelaskan kebenaran para rasul dan nabi dalam seruan mereka tentang misi yang diemban. 

وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الْأَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلًا لِكُلِّ شَيْءٍ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوا بِأَحْسَنِهَا ۚ سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ 

“Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.” (QS Al-Araf: 145). 

Maka keberadaan kitab-kitab samawi merupakan dalil atas kebenaran para utusan Allah. 

فَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ جَاءُوا بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَالْكِتَابِ الْمُنِيرِ “Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. (QS Ali Imran 184). 

Ketiga, rujukan hukum. Allah menurunkan kitab-kitab samawiyah agar menjadi hukum di antara mereka. Dan untuk menjelaskan tentang apa yang diperdebatkan.  

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (QS Al- Baqarah 213).

Keempat, agar tegaknya keadilan di antara manusia. Allah menurunkan kitab-kitab samawi agar tegaknya kebenaran di antara manusia. Setiap orang mengambil haknya dengan benar, dan tak ada yang menganiaya satu sama lain, karena kitab-kitab itu merupakan rujukan untuk meraih pahala dan menjalankan kewajiban.  

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ…“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan…(QS Al -Hadid 25).

Kelima, petunjuk dan bimbingan bagi manusia. Allah menurunkan kitab-kitab samawiyah untuk menjadi mercusuar ilmu dan sumber hikmah. Manusia menemukan di dalamnya segala sesuatu yang bermanfaat bagi kebutuhan mereka, agama dan dunia mereka. 

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab dan al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS Ali Imran: 164) 

Sumber: islamweb 

  • kitab suci
  • kitab samawi
  • alquran
  • zabur
  • taurat
  • injil
  • tujuan kitab suci

Apa tujuan allah swt mewahyukan kitab alquran

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bismillahirrahmanirrahim

Kitab yang dibawa oleh Nabi Muhammad ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad dan merupakan kitab yang terakhir, atau tidak akan ada kitab yang lain yang diturunkan setelah kitab Al-Qur'an ini.

Selain merupakan kitab yang dibawa oleh Nabi Muhammad, keistimewaan lain Al-Qur'an yakni diturunkannya pada bulan Ramadhan, atau yang sering kita sebut sebagai bulan suci. Yang didalamnya (bulan Ramadhan) memiliki banyak sekali kebaikan.

Dan tentunya, Al-Qur'an memiliki sangat banyak sekali tujuan diturunkannya.

1.Sebagai petunjuk bagi manusia menuju kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.

2. Sebagai pnjelasan ajaran-ajaran dan hukum-hukum syari'at Islam untuk kebaikan manusia disaat hidup maupun mati.

3. Sebagai pemisah antara yang Haq dan yang Bathil, antara kebaikan dan kejahatan, antara kebahagiaan dan kesengsaraan, dan antara petunjuk dan kesesatan.

Tiga Tujuan utama diturunkannya Al-Qur'an yang sudah saya sebutkan diatas tentunya bukan asal-asalan, tetapi saya bisa menyebutkannya karena saya menemukan ayat Al-Qur'an yang menjelaskannya mengenai 3 Tujuan tersebut. Dan inilah arti dari firman Allah tentang Tujuan diturunkannya Al-Qur'an :

"Bulan Ramadhan, ialah bulan yang didalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang salah)." (QS. Al-Baqarah [2]:185)

...Berikutnya

TAFSIR Al Mishbah episode kesembilan ini membahas Alquran Surah As-Shaad ayat 27-35. Ayat-ayat ini mengisahkan putra Nabi Daud, yaitu Nabi Sulaiman.

Disebutkan, Allah SWT tidak menciptakan langit, bumi, dan segala isinya bukan tanpa tujuan. Allah juga tidak akan menyamakan orang baik dengan orang jahat. Allah menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi manusia.

“Ada kitab, yakni Alquran, yang Kami turunkan kepadamu wahai Muhammad. Kitab itu penuh keberkahan, tujuannya yaitu agar manusia merenungkan, memperhatikan, dan mengambil pelajaran dari ayat-ayatnya. Supaya orang-orang mempunyai pikiran yang cerah, tidak diliputi debu kebatilan.”

Selanjutnya, ayat dalam surah ini menceritakan kisah Nabi Sulaiman. Allah mengatakan, “Kami anugerahkan padamu Daud, anak bernama Sulaiman.”

Sulaiman disebut Allah sebagai hamba yang bermutu, seperti ayahandanya, Nabi Daud, yang sering kembali kepada Allah (bertobat) ketika melakukan suatu kesalahan.

Seperti ketika suatu hari Nabi Sulaiman terlalu asyik memperhatikan kuda-kuda jinak yang bisa berlari dengan sangat kencang. Saking asyiknya, sampai-sampai ia melewatkan waktu beribadah kepada Allah.

“Sesungguhnya aku mencintai dan terbenam dalam keindahan kuda-kuda ini. Aku terpesona sehingga lupa beribadah sampai matahari terbenam,” kata Nabi Sulaiman. 

Ayat selanjutnya menceritakan bagaimana Allah menguji Nabi Sulaiman.

Allah berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan dia tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh yang lemah karena sakit, kemudian ia bertobat.”

Ujian itu diberikan karena Nabi Sulaiman telah berbuat kesalahan. Sulaiman pun berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahapemberi.”

Kesimpulan dari pembahasan ayat-ayat dalam episode kali ini ialah, alam raya diciptakan Allah bukan sia-sia, ada tujuannya. Tidak mungkin Allah menyamakan orang baik dengan orang jahat, dan manusia diciptakan Allah untuk meraih keadilan. Untuk itu, Allah menurunkan kitab suci yang bisa digunakan untuk mendapat petunjuk.

Terakhir, dijabarkan kisah mengenai Nabi Sulaiman yang sadar bahwa ketika dia mendahulukan kecintaan pada dunia, itu melemahkannya dari kewajiban kepada Allah. Namun, kemudian dia bertobat. (Ind/H-2)