Apa tujuan diadakannya Lomba tari Tingkat SD di Kabupaten Tulungagung

Tulungagung, SERU.co.id – Masa pandemi Covid-19 nampaknya tidak menyurutkan semangat siswa dalam berkreasi di bidang kesenian. Ratusan siswa SMP dan SMK/SMA mengikuti Lomba Tari Tradisi (Klasik) Pelajar yang dilaksanakan secara virtual, Senin (21/12) di Balai Taman Budaya, Jalan RA. Kartini Tulungagung.

Meski dilakukan secara virtual,  pelaksanaan lomba ini virtual terkesan meriah dengan fasilitas 3 buah layar lebar ditempatkan di depan meja dewan juri. Sementara, di belakang dewan juri ada beberapa kursi penonton yang terlihat penuh, meskipun tetap menerapkan protokol covid.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga melalui Kepala UPT Taman Bina Bakat dan Kompetensi Siswa Kabupaten Tulungagung Ririn Andri Wikanti, Lomba Tari Klasik ini dilaksanakan dalam rangka penggalian minat, bakat siswa di era pandemi, karena siswa tanpa pembelajaran tatap muka, ada semacam tekanan psikis dan jarang bersosialisasi dengan temannya karena pandemi.

“Agar tidak jenuh, maka diadakanlah lomba meskipun secara virtual dan terbatas dan tidak boleh mengadakan kerumunan massa secara banyak mengingat masih dalam kondisi pandemi covid-19,” terangnya.

Ririn melanjutkan, lomba ini diikuti oleh 58 peserta, terdiri dari 19 peserta dari tingkat SD, 27 peserta dari tingkat SMP dan 12 dari tingkat SMA/SMK. Masing-masing peserta terdiri dari 2-4 penari. Tidak tanggung-tanggung kata Ririn, dalam lomba ini, menghadirkan tim juri diantaranya Nur Rokhim dari ISI Surakarta,  kemudian Sugeng dari SSN dari Disbudpar Kabupaten Kediri dan Dra. Sri Wahyuni dari Tulungagung.

Ririn menambahkan, kriteria penilaian lomba secara virtual ini mengabaikan penilaian mimik muka mengingat karena secara virtual, sehingga ada yang jelas dan tidak. “Agar tidak terjadi kecemburuan sosial, maka penilaian mimik muka kita abaikan,” paparnya.

Ada keragaman gerak serta keserasian kostum karena ada tari dari solo dan jogja sehingga perlu kesesuaian pakaian yang digunakan, mana yang dari Solo dan mana dari Jogja. “Jadi harus serasi antara asal tari, gerakan dan kostum,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sebagai pemenang Juara 1 untuk jenjang SD diraih oleh peserta nomer 14 dengan nilai 1.015 dari UPASP Kecamatan Tulungagung dengan judul tari, Golek Manis. Sedangkan juara 1 dari jenjang SMP diraih oleh peserta nomer 10 dari SMPN 1 Tulungagung perolehan nilai 1.122 dengan judul tari Golek Ayun-ayun. Sementara, dari jenjang SMA/SMK, juara 1 diraih oleh peserta nomer 3 dengan nilai 1.089 dari SMAN 1 Kedungwaru dengan tarian berjudul Beksan Retno Pamudya. (zul/ono)

Pak Adi suka mendengar lagu Bungong jeumpa yang berasal dari daerah?

desain yang ditunjukkan pada gerak kaki bergerak bebas, bisa maju ke depan, langkah ke samping, atau mundur adalah A statis B lurus C lengkung D bersu … dut​

Estetis atau estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang dan akan dirasakan apabila terjalin perpad … uan yang harmonis dari elemen-elemen keindahan yang terkandung pada suatu objek. tema dalam interior berarti suasana. pada interior tema diibaratkan sebagai visi yakni cara untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sedangkan gaya di ibaratkan sebagai misi yakni tujuan yang akan dicapai berupa wujud visual(visual perception) dan kesan visual (visual impression).

kak ajarin warna gradasi bunga matahari,tangkai, dong,plissssssnote: jelek banget gmbrnya.... btw ini tgs tik sih....​

batik Purworejo cintoh batik puworjo​

salah satu upaysalah satu upaya mengatasi gelobalisasi dalam bidang budaya adalah

Reklame komersial dan reklame non komersial adalah macam reklame ditinjau dari . . .

Mengapa anyaman bambu bisa menjadi perkakas yang sering digunakan oleh manusia

Menyucikan anak lahir batin sebelum di berikan pendidikan dilambangkan oleh?

tanda tempo apakah yang terdapat pada notasi lagu "syukur".....


Disdik Tulungagung Gelar Lomba Tari Kreasi Tingkat SD

Klikwarta.com, Tulungagung - Lomba seni tari jenjang SD yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispendikpora) dalam memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke 815 tahun 2020 yang diadakan secara daring tahun ini menjadi peluang berkreasi dan berinovasi dalam masa pandemi, sehingga kita tetap bisa mengembangkan talenta-talenta siswa yang kita punya," tutur Karyatin MPd selaku Koordinator Pengawas (Korwas) Kecamatan Pakel, Rabu (16/12/2020). 

Karyatin mengatakan pada masa pandemi COVID-19, siswa mengikuti seluruhnya secara daring dan mengikut sertakan karyanya dengan mengunggah karya lewat visual yang nantinya kita kirim ke panitia tingkat Kabupaten. 

"Seni membangun energi positif dan bahagia yang membuat kita lebih positif dalam menghadapi tantangan-tantangan sekarang ini. Nilai-nilai kesenian juga membentuk sikap peka dan waspada. Kita harap dengan adanya lomba ini tetap mendorong pengembangan talenta-talenta siswa, " kata Karyatin.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia tingkat Kecamatan Subandi Spd mengatakan moto lomba tari tahun ini adalah 'Golek Kenyo Tinembe' seni tari dari Yogyakarta dan Surakarta. 

Subandi juga menyampaikan di masa pandemi COVID-19 ini, para siswa masih tetap semangat berkarya dan wabah ini tidak bisa menghalangi karya-karya siswa untuk berlaga memunculkan karya-karya yang tidak terduga yang luar biasa.

“Animo peserta tahun ini mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Peserta lomba semakin banyak yang mengikuti, namun hanya 4 SD Negeri yang lolos seleksi yaitu SD Tamban 1 dan 3, SD Sambitan 2, SD Ngrance 2. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menggali minat dan bakat siswa di bidang seni,” ungkap Subandi kepada media, di Aula Balai Desa Pecuk saat pembuatan seni tari secara virtual.

Hadir dalam acara ini di antaranya Koordinator Pengawan (Korwas) Karyatin M, Pd, Ketua Panitia Subandi SPd,  wakil Panitia Bani SPd, dan tamu undangan lainnya.

Di tempat terpisah Plt Kepala Dispendikpora Tulungagung, Hariyo Dewanto Wicaksono mengatakan bahwa tujuan diadakannya lomba bagi anak anak sekolah dasar ini tidak lain adalah untuk memunculkan bibit yang baik sejak usia dini.

"Sehingga bila nantinya suatu saat ada kesempatan untuk berlomba di tingkat manapun, dia akan memiliki mental yang kuat dalam mengikutinya," bebernya.

"Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung wajib memberikan wadah bagi anak-anak didik kita, khususnya yang memiliki jiwa seni. Dengan demikian nantinya justru mereka lah yang akan dapat melestarikan budaya dan kesenian kita, yang belakangan semakin hari sudah mulai luntur ini," jelas Haryo.

(Pewarta : Cristian)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA