Apa yang akan terjadi jika kita mengangkat beban terlalu berat?

TRIBUN-BALI.COM - Anda terbiasa melakukan aktivitas mengangkat beban yang cukup berat? Ada baiknya aktivitas itu mulai dikurangi.

Mengangkat beban berat bisa menimbulkan tekanan yang berlebihan pada perut. Perut yang terpapar tekanan secara terus-menerus dan dalam jangka yang panjang, bisa menjadi salah satu pemicu timbulnya hernia.

“Hernia bisa didefinisikan sebagai kondisi kesehatan, dimana ada bagian yang pecah di dalam lapisan dinding perut. Kondisi ini menyebabkan bengkak atau gelembung pada perut,” papar spesialis bedah Rumah Sakit Kasih Ibu, dr Komang Weka, SpB.

Karena mengalami bengkak atau menimbulkan gelembung, hernia umumnya ditandai dengan munculnya benjolan pada bagian-bagian tertentu.

Ketika seseorang melakukan aktivitas yang memberi tekanan pada perut, misalnya mengangkat beban terlalu berat, dinding abdomen akan ikut tertekan.

Jika paparan tekanan ini diberikan pada dinding abdomen pada kadar tinggi dan secara terus-menerus, maka dinding abdomen akan melemah.

Melemahnya dinding atau rongga perut ini, bisa menyebabkan usus keluar dari jalur yang seharusnya.

Usus bisa keluar hingga menembus beberapa bagian lain, seperti bagian atas pusar hingga dada (epigastric), pusar (umbilical), lipatan paha (inguinal) serta lipatan paha mendekati organ genital (femoral). Bagian-bagian inilah yang kerapkali menjadi sarang hernia.

Pada bagian ini pula, akibat usus yang keluar dari jalur yang seharusnya, sering terasa adanya benjolan pada bagian-bagian tubuh tersebut.

Bagian dari hernia sendiri bisa digolongkan menjadi cincin, kantung dan isi. Isi ini meliputi usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum).

Hernia umumnya tidak menimbulkan gejala pada si pengidapnya. Namun, pasien bisa saja mengeluhkan nyeri jika isi hernia terjepit cincin hernia.

“Benjolan kadang juga nyeri yang dirasakan pasien. Biasanya kalau dibuat duduk, nyerinya berkurang,” papar dokter yang akrab disapa Weka ini.

Nyeri yang dirasa umumnya terasa keras. Nyeri ini akan berkurang ketika otot mulai mengendur. Sebaliknya terasa nyeri yang hebat jika selaput ini terjepit.

Otot yang mengendur juga menimbulkan berkurangnya volume benjolan. Gejala lain yang biasa dirasakan pasien juga perut kembung.

Hernia juga bisa menjalar meski dalam jangka waktu yang panjang, misalnya pada kasus hernia inguinal.

Menjalarnya hernia ini bisa memicu hernia skrotalis, yaitu ketika hernia makin lama makin masuk ke biji kemaluan atau skotrum (buah zakar).

Ini memang banyak terjadi pada kaum pria. Akibat terparah lain pada hernia, hernia juga bisa menimbulkan komplikasi hingga menyebabkan perforasi atau pendarahan.

Sedangkan pada kasus terjepitnya kantung hernia, umumnya disertai nyeri yang hebat juga mual dan muntah. (*)

Angkat Beban Terlalu Berat, Remaja Ini Kena Penyakit Mematikan

Widiya Wiyanti - detikHealth

Sabtu, 02 Jun 2018 12:14 WIB

Apa yang akan terjadi jika kita mengangkat beban terlalu berat?
Berlatih angkat beban terlalu keras, remaja ini didiagnosis rhabdomyolysis. Foto: Thinkstock

Jakarta - Orang yang melakukan olahraga angkat beban biasanya bertujuan untuk membentuk otot-otot tubuh agar menjadi lebih kekar dan semakin kuat. Bukan kuat yang dialami Jared Shamburger, namun ia justru terserang penyakit mematikan setelah terlalu berat berolahraga angkat beban.

Seperti yang dilaporkan ABC13, remaja berusia 17 tahun ini mengalami sakit setelah olahraga angkat beban selama 90 menit di gym dekat rumahnya di daerah Houston, Texas. Ia ingin menyaingi ayah dan kakak laki-lakinya yang telah menjadi binaragawan selama bertahun-tahun.

"Semuanya sakit. Sakit bila disentuh, itu bengkak," ujar Jared.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca juga: Cerita Ryan Reynolds Susah Payah Dapatkan Tubuh Berotot demi Deadpool


Sakitnya pun tidak mereda. Ibunya, Judy Shamburger pun menghubungi dokter. Dokter pun mendiagnosisnya dengan rhabdomyolysis, yaitu kondisi di mana otot mengalami kerusakan dengan melepaskan pigmen mioglobin dari otot ke dalam darah.

Zat dari kerusakan otot tersebut dapat membahayakan ginjal karena menghalangi struktur penyaringan yang bisa menyebabkan gagal ginjal karena ginjal tidak bisa mengeluarkan zat tersebut.

Beberapa kasus rhabdomyolysis adalah hasil dari kelelahan. Jika tidak diobati, kondisinya bisa menyebabkan kematian. Akhirnya Jared dirawat di rumah sakit selama lima hari hingga kondisinya membaik.

"Jika dia tidak segera ditangani, atau jika dia tidak memberitahuku, saya bahkan tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi," tutur Judy.

Baca juga: Eddie Hall, Orang Pertama di Dunia yang Berhasil Angkat Beban Setengah Ton!

(wdw/up)

angkat beban rhabdomyolysis penyakit mematikan

Kenapa tangan sakit setelah mengangkat beban berat?

keluhan pergelangan tangan sakit pasca mengangkat beban berat kondisi ini wajar terjadi karena mengalami kram otot biasanya terjadi pada seseorang yang jarang olaharga, mereka yang kurang nutrisi vitamin B, kalsium, kalium dan magnesium selain itu juga bisa terjadi akibat gangguan saraf akibat penekan saraf serta ...

Apa yang terjadi jika perempuan mengangkat beban terlalu berat?

Bagi wanita hamil bahaya mengangkat beban yang terlalu berat bisa berujung pada terjadinya preeklampsia. Kondisi preeklampsia biasanya ditandai dengan kondisi proteinuria, atau kadar protein yang sangat tinggi dalam tubuh, juga hipertensi atau tekanan darah tinggi pada saat kehamilan.

Apakah Mengangkat beban berat bisa menyebabkan pendek?

Benarkah Angkat Beban Membuat Anak Pendek? Dikutip dari situs Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), angkat beban membuat anak pendek hanyalah mitos. "Tinggi tubuh seseorang dipengaruhi oleh genetik, asupan zat gizi dan olahraga yang dilakukan," tulis APKI di situs mereka.

Apakah angkat berat bisa turun berok?

Menurut dokter spesialis kesehatan olahraga dari RS Mitra Keluarga Kemayoran, dr Michael Triangto, SpKO, turun berok dapat terjadi ketika seseorang mengangkat beban berat dengan cara yang benar.