Pada akhir tahun 2019, ibu kota Indonesia, DKI Jakarta diberitakan mengalami banjir di beberapa wilayah. Situs berita KOMPAS.com serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa bencana banjir diakibatkan curah hujan ekstrem. Penyebab lain yang mengakibatkan banjir adalah besarnya limpasan air dari daerah hulu; serta berkurangnya tempat penyimpanan air banjir, seperti waduk dan danau. Menanggapi bencana ini, masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan dan persoalan lainnya yang menjadi penyebab banjir. Show Kesadaran terhadap lingkungan juga kembali diingatkan seiring dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Nasional pada tanggal 10 Januari. Sejauh ini, apakah kita sudah peduli terhadap lingkungan? Apa saja aksi kita dalam memelihara lingkungan? Tindakan peduli terhadap lingkungan dapat kita lakukan dengan berbagai hal. Salah satunya adalah dengan mengelola sampah yang baik dan bijak. Di beberapa negara, kesadaran untuk memperhatikan lingkungan, khususnya sampah justru diatur dalam peraturan negara mereka. Peduli akan lingkungan seakan-akan tidak berdasarkan inisiatif sendiri, melainkan karena rasa keterikatan terhadap peraturan negara. Sedangkan di Indonesia, menurut Manajer Bank Sampah Bersinar (BSB), John Sumual, M.P.M., “Kultur masyarakat Indonesia masih kental dengan budaya “wani piro” untuk peduli terhadap masalah sampah”. Sampah merupakan barang atau benda sisa pakai manusia, seperti plastik bekas; sisa makanan dan minuman; barang-barang bekas; dan beberapa sampah lainnya. Masalah sampah ini merupakan tanggung jawab kita dan harus dikelola dengan baik dan bijak untuk mengurangi resiko terjadinya kerusakan lingkungan akibat sampah serta mengancam kehidupan makhluk hidup lainnya. Wujud peduli terhadap lingkungan dapat kita lakukan dengan meminimalkan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang sulit terurai. Hal yang sama juga turut dijelaskan oleh akun Instagram @id_nature. Akun ini menerangkan bahwa ada lima jenis plastik yang sulit terurai, yaitu botol plastik (50-80 tahun); kemasan sachet (50-80 tahun; kantong plastik (10-20 tahun); styrofoam (450 tahun); dan sedotan plastik (20 tahun). Beberapa sampah sebenarnya dapat bernilai jika dikumpulkan dan dimanfaatkan kembali. Seperti yang dilakukan Bank Sampah Bersinar (BSB), masyarakat bisa menjual sampah yang telah dikumpulkan, seperti kertas, barang berbahan plastik, dan lain-lain. “Membuang sampah sembarang sama dengan membuang uang sia-sia,” ujar John. Selain itu, John juga menerangkan, “Sampah organik bisa didaur ulang dan menjadi sesuatu yang bisa dipakai kembali”. Caranya adalah dengan menggunakan lubang resapan biopori. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang resapan biopori bisa dimanfaatkan untuk budi daya bilatung untuk pakan ternak. “Sampah organik juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik lampu penerangan,” lanjutnya. Melihat pemaparan di atas, kita sudah dapat menyimpulkan bahwa mengelola sampah itu justru tidak membawa kerugian, tetapi bisa membawa keuntungan. Sebagai masyarakat, kebijakan mengenai sampah tidak hanya urusan pemerintah, tetapi juga menjadi urusan bersama. Untuk itu, kita diharapkan untuk tidak acuh dengan masalah sampah. Dampak buruk kerusakan lingkungan akibat sampah di masa depan juga perlu dipikirkan agar kita dapat mengindarinya. Yuk, lebih peduli dengan lingkungan hidup! Kalau bukan kita, siapa lagi? (ns/gn) Foto: Unsplash
Alam memberi kita semua hal yang indah dan bermanfaat. Dari pemandangan yang indah, hingga makanan & tempat tinggal, hingga menjaga keseimbangan halus yang diperlukan untuk menopang kehidupan di planet ini. Ibu Pertiwi bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa kehidupan dapat eksis (dan hidup berdampingan) di gurun terkering, dan hutan hujan paling rimbun. Seiring kemajuan industri dan jejak manusia menyebar, kelezatan keseimbangan ini semakin meningkat. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk melakukan uji tuntas dalam membantu alam untuk berkembang, bagaimanapun kita bisa. Itu dimulai dengan menjaga lingkungan.
Dampak kita terhadap lingkunganMendukung Perubahan Positif! Manusia, meskipun seringkali tidak sengaja, memiliki dampak paling merusak terhadap lingkungan. Namun, ada banyak cara di mana kita membantu lingkungan juga. Artinya, dampak kita terhadap lingkungan bisa positif atau negatif, perlu namun lebih bersih, atau tidak perlu & dibuang. Cara hidup kita saat ini menyatakan bahwa beberapa polusi akan terjadi terlepas dari apa yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Hidup adalah kimia, dan reaksi kimia terjadi di mana-mana yang membantu kita mencapai prestasi luar biasa yang penting untuk masa-masa bebas repot yang kita jalani saat ini. Saat ini, upaya sedang dilakukan di seluruh dunia untuk mengembangkan sumber energi yang lebih baru dan lebih bersih untuk memberi daya pada rumah kita, menjalankan mobil kita, dan menerangi malam. Upaya gabungan telah menunjukkan kemajuan dalam berbagai cara. Anda dapat membantu dengan terlibat dalam konservasi, menjadi sukarelawan, dan tetap berhubungan dengan lembaga pemerintah lingkungan setempat Anda. Mengapa kita harus peduli dengan lingkungan?Pertama dan terpenting, lingkungan yang bersih sangat penting tidak hanya untuk hidup sehat kita sendiri, tetapi juga kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Udara yang kita hirup adalah sumber daya paling penting yang disediakan lingkungan untuk kita, dan upaya kita untuk mengurangi polusi udara saat ini bahkan tidak mempercepat polusi yang dipompa ke udara setiap hari (terutama di kota-kota besar). Menurut EPA, polusi udara dapat meningkatkan risiko serangan jantung, asma, bronkitis, dan kematian dini. Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa sebagian besar udara dalam ruangan bisa sampai lima kali lebih beracun daripada di luar ruangan. Tapi polusi udara bukan satu-satunya jenis polusi yang harus kita waspadai. CDC juga memperingatkan bahwa polusi air dapat meningkatkan risiko penyakit gastrointestinal, masalah reproduksi, dan gangguan neurologis. Ketika Anda menganggap lingkungan sebagai sesuatu yang sebenarnya dapat menyakiti kita jika kita tidak merawatnya, kebutuhan akan resolusi menjadi lebih jelas. Cara menjaga lingkunganPentingnya menjaga lingkungan sangat penting karena berbagai alasan. Mungkin yang paling penting, kita perlu memastikan bahwa kita meninggalkan tempat ini lebih baik daripada ketika kita datang untuk generasi berikutnya yang tugasnya juga menjaga planet ini. Tidak adil untuk memberi mereka sesuatu yang kita langgar dan mereka bertanggung jawab untuk membersihkannya. Dengan mengingat hal itu, berikut adalah beberapa cara untuk menjaga lingkungan kita:
|