Apa yang dimaksud dengan propaganda dalam sarana hubungan internasional?

Edukasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sesuai tulisan saya sebelumnya, Komunikasi Internasional adalah menyampaikan pesan kepada orang lain yang memiliki nasionalisme yang berbeda. Karena setiap negara memiliki nasionalisme yang berbeda dengan negara satu dengan negara lainnya. Jadi, komunikasi internasional juga bisa diartikan sebagai komunikasi antar negara. atau komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain.

Propaganda pada dasarnya adalah upaya sengaja dan sistematis dengan memanfaatkan media komunikasi untuk mempengaruhi publik agar bereaksi sesuai dengan yang diinginkan sang propagandis. Dalam pemahaman ini, propaganda tidak dengan sendirinya melibatkan pengertian menipu atau menggunakan fakta yang tidak benar. 

Bagaimanapun, sejarah memang mencatat banyak ahli propaganda menghalalkan berbagai cara yang tidak etis dalam mencapai tujuan yang diinginkan, termasuk merekayasa berita atau disinformasi. Karena latar belakang itu, banyak pihak enggan menggunakan istilah propaganda dan menggantinya dengan istilah seperti 'informasi publik' atau 'diplomasi publik' untuk propaganda internasional.

Dalam perspektif ini kegiatan-kegiatan propaganda dengan tujuan-tujuan untuk mengubah kebijakan dan kepentingan suatu negara atau memperlemah posisi negara lawan. Bahkan dengan propaganda di komunikasi internasional lebih ditujukan untuk menanamkam gagasan ke dalam benak masyarakat negara lain dan dipacu sedemikian kuat agar mempengaruhi pemikiran, perasaan serta tindakan.

Propaganda internasional dibedakan dari upaya komunikasi politik luar negeri lainnya dalam hal kegiatan ini ditujukan pada publik luar negeris dan bukan hanya pada elit politik terbatas. 

Terdapat tiga kondisi yang menyebabkan peningkatan propaganda internasional sesudah perang Dunia II: pertama, semakin dihindarinya penggunaan kekuatan militer dalam upaya menyelesaikan pertikaian internasional; kedua, meningkatnya Posisi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan di sebagian besar negara, sejalan dengan diterimanya sistem pemerintahan demokratis di negara-negara tersebut; ketiga, berkembangnya sarana komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan propaganda internasional.

Komunikasi persuasif ini pun dapat dibedakan antara yang dijalankan dalam masa damai dan yang dilancarkan dalam masa perang yang mengambil bentuk agresif. Dalam masa perang, masing-masing kubu bertikai memanfaatkan berbagai sarana komunikasi untuk mempengaruhi kubu lawan, terutama untuk memecah belah, melemahkan, serta menghancurkan semangat bertempur musuh.

PERSPEKTIF PROPAGANDA DALAM KOMUNIKASI INTERNASIONAL

Adanya propaganda yang berbeda yang saling bertentangan atau secara teknis akan menimbulkan adanya 'propaganda dan kontra propaganda', karena itu maka setiap propaganda selalu ditawarkan sebagai suatu grup propaganda yang ditujukan kepada mass audience. Untuk itu, setiap propaganda selalu ditujukan kepada out-group dan tidak in-group. Seperti contoh saat perang.

Tetapi, propaganda masih dilakukan hingga zaman ini. Sebab, hubungan internasional masih diliputi dengan konflik kepentingan antara satu negara dan yang lain, baik secara terbuka maupun terselubung. Dalam menghadapi konflik, peran propaganda tidak kalah penting dengan diplomasi. Bahkan, peran keduanya kerap dilakukan secara beriringan.

 Pada masa kini, propa ganda masih digunakan untuk tujuan sama dengan modus dan medan berbeda, termasuk medan persaingan ekonomi. Pertahanan negara pada masa kini belum memadai jika hanya mengandalkan kekuatan militer belaka. Pertahanan dikatakan cukup bila sebuah negara memiliki kemampuan diplomasi serta agenda propaganda yang mampu menjawab tantangan yang dihadapi dalam berbagai aspek komunikasi hubungan internasional.

Page 2

Sesuai tulisan saya sebelumnya, Komunikasi Internasional adalah menyampaikan pesan kepada orang lain yang memiliki nasionalisme yang berbeda. Karena setiap negara memiliki nasionalisme yang berbeda dengan negara satu dengan negara lainnya. Jadi, komunikasi internasional juga bisa diartikan sebagai komunikasi antar negara. atau komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain.

Propaganda pada dasarnya adalah upaya sengaja dan sistematis dengan memanfaatkan media komunikasi untuk mempengaruhi publik agar bereaksi sesuai dengan yang diinginkan sang propagandis. Dalam pemahaman ini, propaganda tidak dengan sendirinya melibatkan pengertian menipu atau menggunakan fakta yang tidak benar. 

Bagaimanapun, sejarah memang mencatat banyak ahli propaganda menghalalkan berbagai cara yang tidak etis dalam mencapai tujuan yang diinginkan, termasuk merekayasa berita atau disinformasi. Karena latar belakang itu, banyak pihak enggan menggunakan istilah propaganda dan menggantinya dengan istilah seperti 'informasi publik' atau 'diplomasi publik' untuk propaganda internasional.

Dalam perspektif ini kegiatan-kegiatan propaganda dengan tujuan-tujuan untuk mengubah kebijakan dan kepentingan suatu negara atau memperlemah posisi negara lawan. Bahkan dengan propaganda di komunikasi internasional lebih ditujukan untuk menanamkam gagasan ke dalam benak masyarakat negara lain dan dipacu sedemikian kuat agar mempengaruhi pemikiran, perasaan serta tindakan.

Propaganda internasional dibedakan dari upaya komunikasi politik luar negeri lainnya dalam hal kegiatan ini ditujukan pada publik luar negeris dan bukan hanya pada elit politik terbatas. 

Terdapat tiga kondisi yang menyebabkan peningkatan propaganda internasional sesudah perang Dunia II: pertama, semakin dihindarinya penggunaan kekuatan militer dalam upaya menyelesaikan pertikaian internasional; kedua, meningkatnya Posisi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan di sebagian besar negara, sejalan dengan diterimanya sistem pemerintahan demokratis di negara-negara tersebut; ketiga, berkembangnya sarana komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan propaganda internasional.

Komunikasi persuasif ini pun dapat dibedakan antara yang dijalankan dalam masa damai dan yang dilancarkan dalam masa perang yang mengambil bentuk agresif. Dalam masa perang, masing-masing kubu bertikai memanfaatkan berbagai sarana komunikasi untuk mempengaruhi kubu lawan, terutama untuk memecah belah, melemahkan, serta menghancurkan semangat bertempur musuh.

PERSPEKTIF PROPAGANDA DALAM KOMUNIKASI INTERNASIONAL

Adanya propaganda yang berbeda yang saling bertentangan atau secara teknis akan menimbulkan adanya 'propaganda dan kontra propaganda', karena itu maka setiap propaganda selalu ditawarkan sebagai suatu grup propaganda yang ditujukan kepada mass audience. Untuk itu, setiap propaganda selalu ditujukan kepada out-group dan tidak in-group. Seperti contoh saat perang.

Tetapi, propaganda masih dilakukan hingga zaman ini. Sebab, hubungan internasional masih diliputi dengan konflik kepentingan antara satu negara dan yang lain, baik secara terbuka maupun terselubung. Dalam menghadapi konflik, peran propaganda tidak kalah penting dengan diplomasi. Bahkan, peran keduanya kerap dilakukan secara beriringan.

 Pada masa kini, propa ganda masih digunakan untuk tujuan sama dengan modus dan medan berbeda, termasuk medan persaingan ekonomi. Pertahanan negara pada masa kini belum memadai jika hanya mengandalkan kekuatan militer belaka. Pertahanan dikatakan cukup bila sebuah negara memiliki kemampuan diplomasi serta agenda propaganda yang mampu menjawab tantangan yang dihadapi dalam berbagai aspek komunikasi hubungan internasional.


Lihat Edukasi Selengkapnya

Page 3

Sesuai tulisan saya sebelumnya, Komunikasi Internasional adalah menyampaikan pesan kepada orang lain yang memiliki nasionalisme yang berbeda. Karena setiap negara memiliki nasionalisme yang berbeda dengan negara satu dengan negara lainnya. Jadi, komunikasi internasional juga bisa diartikan sebagai komunikasi antar negara. atau komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain.

Propaganda pada dasarnya adalah upaya sengaja dan sistematis dengan memanfaatkan media komunikasi untuk mempengaruhi publik agar bereaksi sesuai dengan yang diinginkan sang propagandis. Dalam pemahaman ini, propaganda tidak dengan sendirinya melibatkan pengertian menipu atau menggunakan fakta yang tidak benar. 

Bagaimanapun, sejarah memang mencatat banyak ahli propaganda menghalalkan berbagai cara yang tidak etis dalam mencapai tujuan yang diinginkan, termasuk merekayasa berita atau disinformasi. Karena latar belakang itu, banyak pihak enggan menggunakan istilah propaganda dan menggantinya dengan istilah seperti 'informasi publik' atau 'diplomasi publik' untuk propaganda internasional.

Dalam perspektif ini kegiatan-kegiatan propaganda dengan tujuan-tujuan untuk mengubah kebijakan dan kepentingan suatu negara atau memperlemah posisi negara lawan. Bahkan dengan propaganda di komunikasi internasional lebih ditujukan untuk menanamkam gagasan ke dalam benak masyarakat negara lain dan dipacu sedemikian kuat agar mempengaruhi pemikiran, perasaan serta tindakan.

Propaganda internasional dibedakan dari upaya komunikasi politik luar negeri lainnya dalam hal kegiatan ini ditujukan pada publik luar negeris dan bukan hanya pada elit politik terbatas. 

Terdapat tiga kondisi yang menyebabkan peningkatan propaganda internasional sesudah perang Dunia II: pertama, semakin dihindarinya penggunaan kekuatan militer dalam upaya menyelesaikan pertikaian internasional; kedua, meningkatnya Posisi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan di sebagian besar negara, sejalan dengan diterimanya sistem pemerintahan demokratis di negara-negara tersebut; ketiga, berkembangnya sarana komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan propaganda internasional.

Komunikasi persuasif ini pun dapat dibedakan antara yang dijalankan dalam masa damai dan yang dilancarkan dalam masa perang yang mengambil bentuk agresif. Dalam masa perang, masing-masing kubu bertikai memanfaatkan berbagai sarana komunikasi untuk mempengaruhi kubu lawan, terutama untuk memecah belah, melemahkan, serta menghancurkan semangat bertempur musuh.

PERSPEKTIF PROPAGANDA DALAM KOMUNIKASI INTERNASIONAL

Adanya propaganda yang berbeda yang saling bertentangan atau secara teknis akan menimbulkan adanya 'propaganda dan kontra propaganda', karena itu maka setiap propaganda selalu ditawarkan sebagai suatu grup propaganda yang ditujukan kepada mass audience. Untuk itu, setiap propaganda selalu ditujukan kepada out-group dan tidak in-group. Seperti contoh saat perang.

Tetapi, propaganda masih dilakukan hingga zaman ini. Sebab, hubungan internasional masih diliputi dengan konflik kepentingan antara satu negara dan yang lain, baik secara terbuka maupun terselubung. Dalam menghadapi konflik, peran propaganda tidak kalah penting dengan diplomasi. Bahkan, peran keduanya kerap dilakukan secara beriringan.

 Pada masa kini, propa ganda masih digunakan untuk tujuan sama dengan modus dan medan berbeda, termasuk medan persaingan ekonomi. Pertahanan negara pada masa kini belum memadai jika hanya mengandalkan kekuatan militer belaka. Pertahanan dikatakan cukup bila sebuah negara memiliki kemampuan diplomasi serta agenda propaganda yang mampu menjawab tantangan yang dihadapi dalam berbagai aspek komunikasi hubungan internasional.


Lihat Edukasi Selengkapnya

Page 4

Sesuai tulisan saya sebelumnya, Komunikasi Internasional adalah menyampaikan pesan kepada orang lain yang memiliki nasionalisme yang berbeda. Karena setiap negara memiliki nasionalisme yang berbeda dengan negara satu dengan negara lainnya. Jadi, komunikasi internasional juga bisa diartikan sebagai komunikasi antar negara. atau komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain.

Propaganda pada dasarnya adalah upaya sengaja dan sistematis dengan memanfaatkan media komunikasi untuk mempengaruhi publik agar bereaksi sesuai dengan yang diinginkan sang propagandis. Dalam pemahaman ini, propaganda tidak dengan sendirinya melibatkan pengertian menipu atau menggunakan fakta yang tidak benar. 

Bagaimanapun, sejarah memang mencatat banyak ahli propaganda menghalalkan berbagai cara yang tidak etis dalam mencapai tujuan yang diinginkan, termasuk merekayasa berita atau disinformasi. Karena latar belakang itu, banyak pihak enggan menggunakan istilah propaganda dan menggantinya dengan istilah seperti 'informasi publik' atau 'diplomasi publik' untuk propaganda internasional.

Dalam perspektif ini kegiatan-kegiatan propaganda dengan tujuan-tujuan untuk mengubah kebijakan dan kepentingan suatu negara atau memperlemah posisi negara lawan. Bahkan dengan propaganda di komunikasi internasional lebih ditujukan untuk menanamkam gagasan ke dalam benak masyarakat negara lain dan dipacu sedemikian kuat agar mempengaruhi pemikiran, perasaan serta tindakan.

Propaganda internasional dibedakan dari upaya komunikasi politik luar negeri lainnya dalam hal kegiatan ini ditujukan pada publik luar negeris dan bukan hanya pada elit politik terbatas. 

Terdapat tiga kondisi yang menyebabkan peningkatan propaganda internasional sesudah perang Dunia II: pertama, semakin dihindarinya penggunaan kekuatan militer dalam upaya menyelesaikan pertikaian internasional; kedua, meningkatnya Posisi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan di sebagian besar negara, sejalan dengan diterimanya sistem pemerintahan demokratis di negara-negara tersebut; ketiga, berkembangnya sarana komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan propaganda internasional.

Komunikasi persuasif ini pun dapat dibedakan antara yang dijalankan dalam masa damai dan yang dilancarkan dalam masa perang yang mengambil bentuk agresif. Dalam masa perang, masing-masing kubu bertikai memanfaatkan berbagai sarana komunikasi untuk mempengaruhi kubu lawan, terutama untuk memecah belah, melemahkan, serta menghancurkan semangat bertempur musuh.

PERSPEKTIF PROPAGANDA DALAM KOMUNIKASI INTERNASIONAL

Adanya propaganda yang berbeda yang saling bertentangan atau secara teknis akan menimbulkan adanya 'propaganda dan kontra propaganda', karena itu maka setiap propaganda selalu ditawarkan sebagai suatu grup propaganda yang ditujukan kepada mass audience. Untuk itu, setiap propaganda selalu ditujukan kepada out-group dan tidak in-group. Seperti contoh saat perang.

Tetapi, propaganda masih dilakukan hingga zaman ini. Sebab, hubungan internasional masih diliputi dengan konflik kepentingan antara satu negara dan yang lain, baik secara terbuka maupun terselubung. Dalam menghadapi konflik, peran propaganda tidak kalah penting dengan diplomasi. Bahkan, peran keduanya kerap dilakukan secara beriringan.

 Pada masa kini, propa ganda masih digunakan untuk tujuan sama dengan modus dan medan berbeda, termasuk medan persaingan ekonomi. Pertahanan negara pada masa kini belum memadai jika hanya mengandalkan kekuatan militer belaka. Pertahanan dikatakan cukup bila sebuah negara memiliki kemampuan diplomasi serta agenda propaganda yang mampu menjawab tantangan yang dihadapi dalam berbagai aspek komunikasi hubungan internasional.


Lihat Edukasi Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA