LancangKuning - Prototype merupakan suatu contoh atau model yang dibuat dari awal untuk produk yang akan diolah menjadi sebuah barang/jasa. Prototype ini juga telah membuat sebuah ide yang sangat abstrak untuk menjadi bentuk yang nyata dan lebih kongkrit. Dalam design thinking di dalam suatu komponen barang, tidak akan cukup dengan hanya menggunakan atau memikirkan sebuah ide dalam melakukannya, mendiskusikan dan membicarakannya saja, tetapi akan perlu juga suatu langkah yang konkrit untuk dapat membuatnya menjadi sangat nyata. Dengan menggunakan barang atau jasa akan perlu untuk anda dalam membuat prototype adalah cara yang baik untuk digunakan. Tujuan membuat prototype tidaklah untuk menguji suatu produk yang sudah selesai sebelumnya. Tujuan membuat prototype adalah untuk belajar dalam menguasai dan memahami apa yang akan dibuat dengan menemukan sebuah kesalahan dan kegagalan sebelum adanya produk yang benar-benar akan diluncurkan ke pasar. Hal ini penting sekali untuk dijalankan dengan baik agar produk akhir yang dihasilkan bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan dalam produk, karena produk tersebut akan dibuang atau dikerjakan dengan cara diulang. Maka sebaiknya perhatian terhadap kualitas produk akan harus dimulai sejak awal pembuatan produk untuk lebih kelihatan maksimalnya. Tahapan yang sangat penting dalam suatu perencanaan awal pembuatan produk adalah dengan pembuatan prototype produk agar lebih mudah dalam mengerjakannya. Ada empat manfaat dalam pembuatan prototype yang dapat anda ikuti dengan teliti.
Metode yang sebelumnya sudah direkomendasikan dalam merancang produk prototype adalah Rapid Prototyping. Berikut ini proses dalam melakukan Rapid Prototyping yang dapat anda ikuti dengan memahami apa yang sudah tertulis dibawah ini.
Dengan adanya prototype anda bisa saja memperagakan suatu fungsi tertentu sebelum memperbolehkan pengembangan lebih lanjut dari barang atau jasa tersebut sehingga waktu yang akan anda gunakan akan lebih efisien dan hemat uang karena anda dapat untuk mengembangkannya dengan kondisi seperti prototype final yang baik. Fungsi Utama Prototype Produk Dan Jasa Adalah
Perhatian terhadap kualitas yang terbaik adalah bukan pada produk akhir (finished goods), melainkan saat awal pembangunan produk (product development) agar produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan karena produk tersebut dibuang (destroy) atau dikerjakan ulang (rework/ repair). Tahapan yang sangat penting dalam perencanaan awal pembuatan produk adalah pembuatan prototipe produk. Prototipe produk (purwa-rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan (lead-user) agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan (customers). Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk sesuai kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alpha prototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir (finishing) ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final. Berikut tahapan prototipe: a. Pendefinisian produk b. Working model c. Prototipe rekayasa (engineering prototype) Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi. d. Prototipe produksi (production prototype) e. Qualified production item Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal: keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear-and-tear), pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran. f. Model Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir. Rujukan: NREL. (2000). From invention to innovation. Golden, Colorado: National Renewable Energy Laboratory, U.S. Department Of Energy Tahapan prototipe. (2004, Nopember 19). Republika, p. 4. Ulrich, K. T. & Eppinger, S. D. (1995). Product design and development. New York: Mc Graw-Hill.
Salah satu kaidah penting dalam Design
Thinking adalah “Fail fast to
succeed sooner” atau “Gagal cepat
agar sukses lebih cepat.”
Maksudnya Saat merancang sebuah produk, meskipun sudah dilakukan riset yang
cukup, kita tidak dapat memastikan bahwa produk kita akan diterima oleh pasar.
Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan mengujinya di pasar. Namun,
sebelum kita menguji versi akhir dari produk kita, ada baiknya kita meluncurkan
versi prototipenya terlebih dulu ke kalangan terbatas.
Perhatian terhadap kualitas yang terbaik adalah bukan terpaku pada produk akhirnya saja. Hal ini penting agar produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan karena produk tersebut dibuang atau dikerjakan ulang. Maka sebaiknya perhatian terhadap kualitas produk harus dimulai sejak awal pembuatan produk. Tahapan yang sangat penting dalam perencanaan awal pembuatan produk adalah pembuatan prototipe produk.
Tujuan
membuat prototipe bukanlah untuk menguji produk yang sudah selesai, tujuan
membuat prototipe adalah untuk belajar. Menemukan kesalahan dan kegagalan
sebelum produk benar-benar diluncurkan ke pasar.
Teresa Torres, seorang Product Coach, mendefinisikan tujuan pembuatan prototipe sebagai berikut:
“Prototype simulates an experience, with the intent to answer a specific question, so that the creator can iterate and improve the experience.”
“Prototipe memberikan gambaran, untuk memberikan jawaban spesifik, sehingga penciptaan produk dapat diulang dan diperbaiki.” (sebelum menjadi produk akhir).” Setidaknya ada empat manfaat membuat prototipe.
Metode yang direkomendasikan dalam merancang prototipe adalah Rapid Prototyping. Bagaimana proses melakukan Rapid Prototyping? John Krissilas di dalam blognya mengutip dari Jeanne Liedtka membagikan lima prinsip berikut ini.
Buat prototipe-nya terlihat nyata dengan gambar mock up, model fisik, dan pengalaman nyata. Visualisasikan beberapa opsi. Beri ruang bagi calon pengguna untuk memilih. Tujuan prototipe adalah untuk mendapatkan umpan balik. Jangan berdebat dan mempertahankan diri saat orang lain memberi masukan terhadap umpan balik Anda. Biarkan mereka mevalidasi produk Anda. Jangan berikan otoritas validasi ke orang yang menciptakannya.
Peluang lain
dari pembuatan prototipe adalah melibatkan calon konsumen dalam proses desain
produk kita. Istilah keren untuk hal ini adalah Customer Co-Creation. Dengan
demikian mereka merasa memiliki produk ini. Mereka merasa menjadi bagian dari
produk ini.
Sebagai
bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama
seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan
proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk
bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan
pelanggan. TAHAPAN-TAHAPAN PROTOTYPE Berikut tahapan prototype:
Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir. Sumber: http://kewirausahaan.net/produk-kreatif-dan-kewirausahaan-konsep-desain-prototype-dan-kemasan-produk-barangjasa/ https://www.darmawanaji.com/rapid-prototyping-mengubah-ide-abstrak-menjadi-nyata/ |