Apa yang dimaksud dengan saniter

Advertisement

Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "saniter" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

sa·ni·ter /sanitér/ a berkaitan dng usaha perbaikan kesehatan; berkenaan dng kesehatan

Bantuan Penjelasan Simbol
a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat
v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja
n Merupakan Bentuk Kata benda
ki Merupakan Bentuk Kata kiasan
pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya
cak Bentuk kata percakapan (tidak baku)
ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan
adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain
-- Pengganti kata "saniter"

Advertisement

68 68 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA

1. Bahan Saniter

Bahan saniter sangat diperlukan pada proses sanitasi karena sangat berguna untuk mematikan bakteri sehingga tujuan bersih secara mikrobiologis dapat tercapai. Bahan saniter juga diartikan sebagai bahan kimia yang digunakan untuk merusak atau menginaktifkan bakteri yang terdapat pada peralatan yang digunakan untuk mengolah, dan menyajikan makanan seperti piring, panci, wajan dadar, meja, lantai, dan semua permukaan peralatan yang kontak dengan makanan dan minuman. Bahan pembersih yang beredar di pasaran, biasanya juga mengandung bahan saniter, sehingga bisa berfungsi ganda. Dalam proses pembersihan peralatan, bahan saniter diperlukan agar bersih secara mikrobiologis dapat tercapai.

2. Istilah Saniter, Sterilan, Desinfektan, Antiseptik

Beberapa istilah terkait dengan proses pembersihan dan sanitasi dikemukakan oleh Stretch, J.A dan Southgate, H.A 1986 antara lain: a. Saniter adalah bahan yang dapat digunakan untuk mengurangi mikroorganisme pada level yang tidak membahayakan manusia. Bahan saniter biasanya digunakan setelah proses pembersihann dilakukan. b. Sterilan adalah bahan yang memiliki kekuatan desinfeksi, ditambahkan pada cairan pada konsentrasi tertentu dan akan mematikan seluruh bakteri jika digunakan pada takaran sesuai instruksi. c. Desinfektan adalah bahan yang secara langsung tidak perlu dicairkan dapat digunakan untuk membunuh organisme patogen, namun belum tentu menghancurkan sporanya. d. Antiseptik adalah bahan yang akan membunuh mikroba patogen jika digunakan secara langsung setelah dicairkan pada konsentrasi tertentu, dan tidak berbahaya untuk jaringan manusia. Biasanya bahan yang digunakan adalah alkohol 70 persen.

3. Jenis-jenis Bahan Saniter

Berdasarkan bahan yang digunakannya, saniter terbagi atas 3 kelompok besar yaitu : a. Thermal sanitizing b. Radiation sanitizing c. Chemical sanitizing

a. Thermal Sanitizing

Thermal sanitizing adalah metode sanitasi yang dilakukan dengan menggunakan suhu tinggi. Bahan saniter yang digunakan untuk melakukan sanitasi secara thermal sanitizing adalah uap air dan air panas. Sanitasi dengan menggunakan uap 69 69 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SANITASI, HYGIENE DAN KESELAMATAN KERJA BIDANG MAKANAN 2 SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA air merupakan cara yang mahal sehingga tidak dipilih untuk digunakan. Sanitasi dengan menggunakan air panas lebih dipilih karena biayanya lebih murah. Metode sanitasi ini dapat mematikan bakteri karena molekul bakteri dalam sel bakteri terdenaturasi protein rusak karena panas. Metode thermal sanitizing biasa dilakukan dalam industry makanan dan catering, dengan suhu air yang digunakan antara 74-90°C. Metode thermal sanitizing lain yang dapat dilakukan antara lain: 1 Perendaman objek dalam air bersuhu 170 o C selama lebih dari 3 detik. 2 Pengggunaan bahan “live additive-free steam”, dalam air bersuhu 212 C selama 1 detik. 3 Perendam peralatan kecil seperti pisau, alat-alat makan, dan lain-lain pada air panas bersuhu lebih dari 80 o C selama 2 menit.

b. Radiation Sanitizing

Metode sanitasi ini dilakukan dengan menggunakan sinar ultra violet atau gamma dengan panjang gelombang 2500 A . Dengan panjang gelombang tersebut mikroorganisme dapat dimatikan. Cara ini banyak digunakan di rumah sakit dan untuk sanitasi peralatan kecantikan.

c. Chemical Sanitizing

Berbagai bahan kimia digunakan untuk sanitasi. Setiap bahan kimia memiliki komposisi kimia dan aktifitas tertentu. Umumnya lebih pekat konsentrasi bahan sanitasi lebih efektif cara kerjanya. Bahan kimia saniter yang sering digunakan pada usaha makanan antara lain: 1 Klor Bahan saniter yang mengandung klor adalah larutan sodium hipoklorit, yang digunakan sebagai bahan pemutih bleach. Bahan saniter ini cocok untuk permukaan meja tempat penyiapan makanan. Kelebihan dari bahan saniter yang mengandung klor adalah: a Memiliki kemampuan sebagai pengoksidasi atau cara mematikan bakteri melalui proses oksidasi. b Mampu mematikan virus dan bakteri. c Kemampuan reaksinya cepat. d Lebih murah dibandingkan saniter lain. e Bau mudah hilang, sehingga tidak menimbulkan bercak noda pada pakaian. 70 70 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA Kerugian bahan saniter dari senyawa klor antara lain: a Kemampuan sebagai bahan penurun tegangan permukaan rendah, sehingga harus digunakan setelah penggunaan detergen anionik. b Permukaan bahan yang akan disanitasi harus bersih, karena bahan organic dari makanan akan mempengaruhi efektifitas bahan pembersih. c Harus digunakan hati-hati karena dapat mengiritasi kulit dan mata. d Jauhkan dari bahan logam, karena dapat menyebabkan karatkorosi. 2 Iodium Bahan saniter yang mengandung iodium adalah iodofor yaitu penggabungan iodium dan detergen anionik pada pH rendah. Unsur iodium juga sebagai bahan yang digunakan untuk “obat merah”. Kelebihan dari bahan saniter dari iodium antara lain: a Memiliki daya kerja cepat. b Daya kerja luas untuk berbagai keperluan. Kerugiannya: a Harga mahal. b Mengkorosi logam. 3 Quaternary ammonia Bahan saniter yang mengandung ammonia adalah detergen kationik quartenary ammonium compound=QAC, yang terbuat dari reaksi antara lemak dan ammoniak. Keuntungan bahan saniter ini antara lain: a Tidak berbau dan berwarna. b Stabil pada berbagai suhu. c Tidak beracun. d Cocok digunakan untuk bahan plastic dan logam. Kerugian bahan saniter QAC antara lain: 1 Tidak efektif membunuh spora bakteri dan virus. 2 Aktifitasnya menurun jika ada bahan organic. 3 Lebih mahal jika dibandingkan yang mengandung klor. 71 71 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA Sifat-sifat lain yang dimiliki ketiga bahan saniter diatas dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Contoh-Contoh Bahan Saniter Untuk Peralatan Dapur Aspek Klor Iodium Quaternary ammonia Konsentrasi minimal  Untuk perendaman  Untuk penyemprotan atau pembersihan tempat 50 ppm 100 ppm 1.5 ppm 25 ppm 1 ppm Suhu larutan 24 + o C 24 – 49 o C suhu larutan lebih dari 49 o C iodium menguap 24 + o C Waktu Sanitasi  Untuk perendaman  Untuk penyemprotan atau pembersihan tempat 1 menit Sesuai aturan 1 menit Sesuai aturan 1 menit beberapa produk memerlukan lebih lama Sesuai aturan pH sisa detergen meningkatkan pH larutan ˂ 10 ˂ 5,5 Sangat efektif pada pH 7 tetapi tergantung dari senyawanya Sifat korosif Bersifat korosif pada beberapa bahan Tidak korosif Tidak korosif Respon terhadap pencemar organik dalam air Cepat dinonaktifkan Kurang efektif Tidak ada pengaruh Respon terhadap kesadahan air Tidak ada pengaruh Tidak ada pengaruh Beberapa tidak ada pengaruh tetapi bergantung pada formulanya. Lebih dari 500 ppm tidak diinginkan Indikasi kekuatan larutan Membutuhkan tes kid Ambercolor mengidentifikasi keefektifan larutan, tetapi tes kid harus digunakan Tes kid diperlukan, mengikuti instruksi Sumber : Marriot 1985 72 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA Bahan saniter yang dapat digunakan di rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 8. berikut. Tabel 8. Bahan Saniter Rumah Tangga Senyawa Konsentrasi Suhu Waktu Kontak E coli Salmonella Hidrogen peroksida H2O2 3 55 o C 1 menit V V Hidrogen peroksida 3 25 o C 10 menit V V Larutan cuka 5 55 o C 1 menit V V Larutan cuka 5 25 o C 10 menit V Sumber: Buffer, J. 2010. Cara penggunaan senyawa saniter rumah tangga seperti tertera pada Tabel 8 diatas adalah sebagai berikut: 1. Panaskan senyawa yang akan digunakan hidrogen peroksida atau H2O2 dan cuka sampai mencapai suhu 55 o C. Hidrogen peroksida dan cuka dapat juga digunakan tanpa pemanasan. Hidrogen peroksida tidak boleh digunakan bersamaan atau dicampur dengan cuka. 2. Masukkan dalam botol spray bottlle. 3. Semprotkan cairan pada permukaan yang akan disaniter, biarkan 1 menit jika menggunakan bahan dengan pemanasan 55 o C; biarkan 10 menit untuk bahan yang tanpa pemanasan. 4. Keringkan lap cairan yang telah disemprot dengan menggunakan kertas tissue bersih. Berfikir Kreatif Mengapa hidrogen peroksida tidak boleh dicampur dengan larutan cuka ?

4. Persyaratan Bahan Saniter

Sifat-sifat yang harus dimiliki bahan saniter antara lain: a. Aktifitas spektrum luas artinya mampu membunuh bakteri vegetatif, jamur dan kapang. Aktifitas spektrum luas yang dimiliki menguntungkan jika digunakan karena dapat membunuh semua mikroorganisme yang tidak diketahui terdapat pada peralatan. b. Daya kerja tetap efektif walaupun ada bahan-bahan organik, sisa bahan pembersih, serta kesadahan dan keasaman air yang digunakan. c. Kemampuan membunuh mikroorganismenya tinggi. d. Tidak beracun dan tidak menyebabkan iritasi. e. Larut dalam air. f. Stabil. 73 Direktorat Pembin aan SMK 2013 SA N IT AS I, H Y G IE N E D AN K ES EL AM A TA N K ER JA g. Mudah digunakan dan tidak mempengaruhi warna, bau dan rasa makanan yang diolah. h. Siap digunakan. i. Murah pada jumlah yang sama dengan produk lain. Berfikir Kreatif Sifat mana yang akan jadi prioritas Kalian jika diminta untuk memilih bahan saniter? Mengapa?

5. Daya Kerja Bahan Saniter