Apa yang dimaksud ilmu tajwid

Liputan6.com, Jakarta Kitab suci Alquran tidak hanya berisi petunjuk bagi umat Islam untuk mendapat kehidupan sempurna di dunia dan akhirat. Ia juga merupakan bacaan yang indah dan berpahala.

Ilmu Tajwid adalah ilmu dasar bagaimana supaya benar membaca Alquran sesuai kaidah. Secara harafiah, tajwid berarti memperbagus, membuat indah, atau mengelokkan.

Tajwid merupakan turunan dari ilmu qiraat, atau ilmu membaca Alquran. Dalam pengertian sederhana, tajwid berguna agar kita tidak salah dalam mengucap huruf dalam Alquran.

Termasuk aturan panjang dan pendek, kategori huruf, cara berhenti, mengambil nafas hingga membedakan karakteristik huruf-huruf dalam Alquran.

Setidaknya ada lima pembahasan pokok dalam ilmu tajwid. Yaitu mengenai tempat keluarnya huruf dalam rongga mulut (makharijul huruf), cara mengucapkan huruf tertetntu (shifatul huruf), hubungan antar huruf (ahkamul huruf), aturan panjang dan pendek (ahkamul maddi wal qasr), cara berhenti dan memulai bacaan (ahkamul waqaf wal ibtida’).

Berbekal ilmu membaca Alquran ini, diharapkan umat Islam tidak berbuat salah saat membaca kitab penuh petunjuk itu. Untuk itu, hukum menerapkan tajwid dalam membaca Alquran adalah wajib.

Meskipun hukum mempelajari ilmu tajwid ini fardu kifayah, alias boleh tidak dilakukan asal ada perwakilan umat Islam yang dengan serius mempelajarinya. Namun, ilmu ini amat penting untuk diketahui sebagai bekal membaca Alquran dengan baik dan benar.

Umroh.com – Dalam Al – Quran dan hadits terdapat bidang ilmu yang berkaitan dalam kehidupan. Bahkan ada ilmu yang mempelajari tata cara (hukum) membaca Al – Quran dengan baik dan benar. Ini bertujuan untuk memahami dan mempelajari isi bacaan Al Quran. Pada pembahasan kali ini akan membahas mengenai pengertian ilmu tajwid dan juga hukum menjalankannya.

Baca juga : Penjelasan Pembagian Mahram dalam Islam

Apa Itu Ilmu Tajwid?

Umroh.com merangkum, pengertian Ilmu tajwid merupakan bagian dari ilmu ulumul Quran yang perlu dipelajari,mengingat ilmu ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat membaca Al – Quran dengan baik. Sebagai ilmu tajwid dapat dipelajari sendiri, karena mempunyai syarat-syarat ilmiah,seperti adanya tujuan fungsi dan objek serta sistematik tersendiri.

Tajwid (تَجْوِيْدٌ ) merupakan bentuk masdar, berakar dari fiil madhi  (َجَوَّد)  yang berarti “membaguskan“.  Muhammad Mahmud dalam Hidayatul mustafiq memberikan batasan arti tajwid dengan ( الاِتْيَانُ بِالْجَيِّدِ ) yang berarti ‘’memberikan dengan baik”. Sedangkan menurut arti istilahnya :

“Ilmu tajwid adalah ilmu yang berguna untuk mengetahui bagaimana cara melafal kan huruf yang benar dan di benarkan, baik berkaitan dengan sifat, mad, dan sebagainya, misalnya Tarqiq, Tafhim dan selain keduanya.’’

Pada pengertian ilmu tajwid itu dijelaskan, bahwa ruang lingkup tajwid berkenaan dengan melafal kan huruf-huruf hijaiyah dan bagimana tata cara melafal kan huruf-huruf tersebut sebaik-baiknya, apakah ia dibaca panjang, tebal, tipis, berhenti terang, berdengung, dan sebagainya. Jika huruf tersebut dilafalkan sebagaimana tata caranya, maka fungsi tajwid sebagai ilmu memperbaiki tata cara membaca Al – Quran terpenuhi dan menyelamatkan pembaca dari perbuatan yang diharamkan.

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download sekarang juga!

Namun jika hal itu diabaikan maka menjerumuskan pembaca pada perbuatan haram atau dimakruhkan. Misalnya berhenti pada kalimat yang haram waqaf, jika tuntunan ini diabaikan menjadikan perubahan makna yang meyalahi tujuan makna aslinya, dan mengakibatkan berdosa bagi pembaca.

Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid

Sebagai disiplin ilmu, tajwid mempunyai tujuan tersendiri. Sedangkan tujuannya mengacu pada pengertian tajwid diatas. adapun tujuan yang dimaksud sebagai berikut:

  • Agar pembaca dapat melafalkan huruf-huruf Hijaiyah dengan benar, yang di sesuaikan dengan mahraj dan sifatnya.
  • Agar dapat memelihara kemurnian bacaan Al – Quran melalui tata cara membaca Al – Quran yang benar, sehinga keberadaan bacaan Al – Quran dewasa ini sama dengan bacaan yang pernah diajarkan oleh Rasulullah, mengingat bacaan Al – Quran bersifat “ tanqifi’’, yakni mengikuti apa yang diajarkan rasulullah saw. Allah berfirman :

“Sesungguhnya mengumpulkan Al – Quran dan membacanya adalah tanggung jawab kami, jika kami telah membacakan, maka kamu ikuti bacaan itu.” ( Q.S. 75, Al-qiyamah: 17-18 )

  • Menjaga lisan pembaca, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan terjerumus ke perbuatan dosa.

Dari ketiga tujuan tersebut, maka dalam proses belajar-mengajar ilmu tajwid harus mempunyai kiat tersendiri untuk memenuhi tujuan yang di inginkan. Kiat yang dimaksudkan dapat berupa upaya sebagai berikut :

Melihat kabah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Segera kunjungi Umroh.com dan dapatkan paket menarik!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
  • Antara guru dan siswa dalam proses belajar-mengajar harus berhadap – hadapan, sehingga siswa mengerti benar suara yang di alunkan sekaligus dapat melihat mimik gurunya. Demikian itu sangat membantu dalam mengetahui kedudukan huruf secara pasti, baik berkaitan dengan mahraj maupun sifatnya.
  •  Setelah pemberian teori ilmu tajwid, seorang guru langsung mempraktekkan teorinya, sehinga apa yang sudah dimiliki siswa tidak terlupakan dan memberikan pengalaman praktik secara benar.
  •  Perlu pembiasaan membaca secara tekun, rajin, dan tabah bagi siswa dan seorang guru tetap memperhatikan bacaan siswanya.
  • Dalam praktik membaca Al – Quran, tidak perlu mengejar kuantitas (membaca yang banyak) tetapi yang lebih penting adalah meraih kualitas (biar sedikit asalkan benar), karena dengan belajar praktik sedikit yang benar maka mempermudah praktik selanjutnya. Sebaliknya, jika yang sudah dibaca itu banyak kesalahan, maka lebih sulit memperbaikinya.

Hukum Mempelajari Ilmu tajwid

Menurut Muhammad Mahmud, hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah (wajib representatif), yaitu kewajiban yang boleh diwakilkan oleh sebagian orang muslim saja, namun praktik pengamalannya fardu ain (wajib personal), yaitu kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh pembaca Al Quran.

Dilihat dari hukum tersebut, ilmu tajwid dapat di klasifikasikan sebagai ilmu alat yang dapat membantu perbaikan membaca Al – Quran, sehinga jika ilmu alat sudah dikuasai, mengharuskan adanya praktik, sampai alat itu benar-benar berfungsi sebagai penunjang yang dituju. Allah berfirman:

“Dan bacalah Al – Quran itu dengan bacaan yang tertil ” ( QS : Al-muzammil :4 )

Pada firman diatas disebutkan lafal “ tartil” yang sebenarnya lafal tersebut mempunyai dua makna.

Pertama : makna hissiyah, yaitu dalam pembacaan Al – Quran diharapkan tenang, pelan, tidak tergesah-gesah, disuarakan dengan baik, bertempat ditempat yang baik dan tata cara lainnya yang berhubungan dengan segi-segi inderawi ( penglihatan ).

Kedua : makna maknawi, yaitu dalam membaca Al – Quran diharuskan dengan ketentuan tajwidnya, baik berkaitan dengan makhraj, sifat, mad, waqaf dan sebagainya. Makna kedua inilah yang pernah dinyatakan oleh kholifah Ali bin abi Thalib, bahwa yang dimaksud tartil adalah ilmu tajwid yang berarti:

 “Perbaikan bacaan huruf-hurufnya serta mengetahui tempat pemberhentian kalimat ”

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download sekarang juga!

Demikian mengenai pengertian ilmu tajwid untuk memahami dan mempelajari tata cara membaca Al – Quran dengan baik dan benar.

Di artikel ini akan dibahas pengertian ilmu tajwid menurut bahasa dan istilah. Apa yang dimaksud ilmu tajwid? Yang dipelajari di ilmu tajwid

Pengertian ilmu tajwid

Apa yang dimaksud ilmu tajwid? Di artikel ini akan dibahas pengertian ilmu tajwid menurut bahasa dan istilah. Semoga setelah membaca artikel ini, kita bisa menjelaskan pengertian ilmu tajwid dan semakin paham tentang ilmu tajwid dan semakin semangat untuk mengamalkannya dalam membaca al Qur'an setiap hari.

Al Qur'an diturunkan Allah dalam bahasa Arab, dan dengan bahasa Arablah kita harus membacanya. 

Ketika membaca Al Qur'an, kita tidak bisa bebas sebagaimana bacaan lainnya seperti buku, koran atau majalah. Ada aturan atau cara baku yang mengatur tentang cara membacanya. Hal ini dimaksudkan supaya apa yang dibaca oleh umat Islam, sama seperti sebagaimana Al Qur'an diturunkan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW. 

Bahasa Arab juga memiliki keistimewaan dimana kata-katanya memiliki makna yang sangat dalam. Dan pengucapan panjang pendeknya juga akan mempengaruhi arti. Contohnya kata mataa dan maata. Dua kata ini dalam bahasa Arab memiliki arti yang jauh berbeda.

Kata yang kedua "maata", huruf mim-nya yang panjang, memiliki arti mati.Sedangkan kata yang pertama "mataa", huruf ta-nya yang panjang, memiliki arti kapan. Jadi kalau di sambung menjadi "kapan mati". 

Ini berbeda dengan bahasa Indonesia. Mau huruf manapun yang dipanjangkan, bahkan panjangnya mau dua sampai tak hingga pun, artinya tetaplah mata. Alat indra untuk melihat.

Inilah salah satu maksud maksud kenapa ada ilmu tajwid. Ia menjaga orisinalitas bacaan Al Qur'an sebagaimana janji Allah. 

Oleh karena itu, kebutuhan kita bukan hanya sebatas tahu apa arti ilmu tajwid. Namun, perlu ditanamkan bahwa apa yang dilakukan adalah untuk mencontoh bagaimana Rasulullah mengajarkannya kepada para sahabat.

Dan para ulama telah mempermudah kita dengan menyusun hukum tajwid dan juga membuat tanda baca yang ada di Al Qur'an. Kemudian, apa yang dimaksud ilmu tajwid? Dapatkan jawabannya di bawah ini.

Tajwid (تجويد) berasa dari dari kata jawwada (جوّد-يجوّد-تجويدا).. Pengertian tajwid secara bahasa (ethimologi) adalah melakukan sesuatu dengan indah, bagus atau membaguskan.

Muhammad Mahmud dalam Hidayatul mustafiq memberikan batasan arti tajwid menurut bahasa dengan ( بِالْجَيِّدِ الاِتْيَانُ ) yang berarti ‘’memberikan dengan baik”.

Pengertian tajwid secara istilah adalah 

"Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan mustahaknya"

Yang dimaksud hak huruf adalah sifat-sifat asli yang selalu ada atau menempel di huruf tersebut. Sifat asli huruf seperti al jahr, isti'la, asy syiddah, al ithbaq, dan lainnya yang dibahas di materi sifat-sifat huruf.

Sedangkan mustahak huruf adalah sifat yang tidak selalu ada atau tidak menempel di huruf. Sifat huruf yang muncul sewaktu-waktu karena ada kondisi yang mempengaruhinya. Contoh mustahak huruf adalah tafkhim, tarqiq, ikhfa, idzhar, idghom, dan lain-lain.

Imam Jalaluddin As-Suyuty memberikan pengertian tentang tajwid, di mana tajwid adalah,

"Memberikan huruf akan hak-haknya dan tertibnya, mengembalikan huruf kepada makhraj dan (sifatnya) serta menghaluskan pengucapan dengan cara yang sempurna tanpa berlebih-lebihan, serampangan, tergesa-gesa dan dipaksakan."

Sahabat Ali bin Abi Thalib juga berpesan tentang membaca Al Qur'an. Ia berkata : "Perbaikilah bacaan huruf-hurufnya serta mengetahui tempat pemberhentian kalimat."

Adapun pengertian lain dari ilmu tajwid adalah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan al Qur'an.

Mudah-mudahan sekarang bisa menjelaskan pengertian ilmu tajwid. 

Yang dipelajari di ilmu tajwid ada beberapa bab, yaitu : 

1. Makharijul huruf (tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah). Sebagaimana setiap bahasa memiliki ciri khas dalam pengucapan, begitupun bahasa Arab. Dan untuk belajar pengucapan atau pelafalalannya, kita perlu belajar makharijul huruf

2. Shifatul huruf (sifat-sifat huruf). Untuk bisa mengucapkan huruf sesuai dengan keaslian huruf al Qur'an, tidak cukup hanya dengan belajar makharijul huruf. Ia perlu disempurnakan dengan shifatul huruf.

3. Ahkamul huruf (hubungan antar huruf). Ada beberapa huruf yang memiliki hukum yang berbeda dalam pengucapannya. Dan di bab ahkamul huruf ini kita belajar tentang itu. 

4. Ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendeknya bacaan). Seperti yang dicontohkan di atas, setiap huruf yang memilki panjang berbeda bisa memiliki arti yang berbeda juga. 

5. Ahkamul waqaf wal ibtida' (cara memulai dan menghentikan bacaan). Ada beberapa tempat yang bebas untuk berhenti, namun ada juga larangan atau bahkan perintah untuk berhenti karena akan memiliki makna yang berbeda. Ini akan kita temui dalam tanda-tanda waqaf di al Qur'an.

6. Dan terkahir adalah al khat al utsmani (penulisan). Bagaimana penulisan al Qur'an. Penulisan al Qur'an walaupun dalam bahasa Arab, namun ada beberapa kata yang penulisannya berbeda. Penggunaan kata di al Qur'an juga disesuaikan dengan makna yang ingin disampaikan. Ada yang menggunakan makna umum, dan ada juga yang menggunakan makna khusus.

Nah, ternyata ilmu tajwid itu luas ya. Bukan hanya belajar tentang hukum ikhfa, iqlab, qalqalah dan seterusnya. Dengan mengetahui definisi ilmu tajwid ini, sekarang kita mengetahui akan besarnya peran dari ilmu tajwid dalam Islam.

Itu tadi pengertian tajwid secara bahasa dan istilah. 

Yuk kita istiqomah membaca Al Qur'an dan dapatkan pahala berlimpah sebagaimana sabda Rasulullah :

"Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: "Rasulullah Saw bersabda: 

"Siapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan satu huruf 'Alif Laam Miim' akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf." (HR. Tirmidzi).

Bagi umat islam, membaca Al Qur'an merupakan suatu kebutuhan untuk mengetahui panduan hidup dari Allah. Walaupun tidak mengerti apa yang dibaca, setiap yang membacanya akan mendapatkan pahala. Bahkan saking besarnya pahala membaca al Qur'an ini dihitung bukan per surat, bukan juga per ayat, tapi per huruf. Dan pahala perhurufnya juga bisa berlipat ganda hingga sepuluh kali.

Untuk mengikat pemahaman tentang ilmu yang baru dipelajari, silahkan jelaskan pengertian ilmu tajwid menurut bahasa dan istilah di kolom komentar ya !

Baca artikel tentang tajwid lainnya di funquran.my.id. Tempat belajar tajwid yang disertai dengan tips dan trik mudah dalam menerapkan hukum tajwid dalam bacaan.

Mudah-mudahan sekarang sudah bisa menjawab pertanyaan ini : 

1. Apa pengertian ilmu tajwid?

2. Tajwid secara bahasa artinya?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA