Apa yang dimaksud kata tidak baku dan berikan contohnya?

Dalam pekerjaan, terkadang kita tidak bisa lepas dengan hal yang berkaitan dengan surat-menyurat, pengetikan dan hal-hal administrasi lainnya. Bahkan saat kita mencari pekerjaan pun kita harus bisa untuk menuliskan surat lamaran kerja dengan baik. Namun, terkadang kita masih sulit untuk membedakan kata-kata yang kita gunakan untuk kebutuhan resmi dan kebutuhan sehari hari. Kata baku dan kata tidak baku ternyata harus digunakan sesuai dengan kegunaannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), baku adalah tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan dan standar. Lantas, apa ya yang dimaksud dengan kata baku dan kata tidak baku?

Agar kamu tidak ragu dalam menggunakan kata baku dan kata tidak baku, pada artikel ini kita akan membahas lebih dalam mengenai kata baku dan kata tidak baku. Simak terus, ya!

Baca juga: 10 Contoh deskripsi diri sendiri yang profesional dan menarik HRD

Apa itu kata baku?


Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah kebahasaan (Sumber: Pexels)

Kata baku adalah kata yang biasanya digunakan berdasarkan aturan serta kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan. Kata baku juga merupakan kata yang penggunaannya sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata baku sendiri biasanya digunakan pada kepentingan-kepentingan yang lebih resmi. Kata baku dapat digunakan secara lisan maupun tulisan.

Baca juga: 10 Contoh kalimat penutup surat lamaran pekerjaan yang tepat

Apa itu kata tidak baku?


Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan (Sumber: Pexels)

Selain kata baku, ada juga kata-kata yang dikelompokkan menjadi kata tidak baku. Kata tidak baku adalah kata yang penggunaannya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan.

Kata tidak baku biasanya sering digunakan ketika kita sedang berada dalam percakapan  sehari-hari. Mengapa demikian? Karena kata tidak baku biasanya terkesan tidak kaku dan lebih santai dibanding kata baku. Kata tidak baku biasanya timbul ketika seseorang menggunakan kata baku yang dipengaruhi oleh dialek daerah ataupun kata serapan yang cukup asing.

Baca juga: Tips menyampaikan kata-kata perpisahan kerja yang berkesan

Ciri-ciri kata baku


Kata baku memiliki kesan yang resmi (Sumber: Pexels)

Untuk mengetahui bahwa suatu kata adalah kata baku, kita dapat memperhatikan ciri-ciri berikut ini.

  1. Kata baku bukan termasuk bahasa percakapan
  2. Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah atau bahasa asing
  3. Pemakaian kata baku selalu sesuai dengan konteks kalimat
  4. Penggunaan imbuhan pada kata baku bersifat eksplisit
  5. Kata baku tidak mengandung pleonasme
  6. Kata baku tidak mengandung hiperkorek 
  7. Kata baku bukan kata rancu

Baca juga: Kata-kata motivasi kerja saja tidak cukup, terapkanlah 10 cara ini

Ciri-ciri kata tidak baku


Kata tidak baku dapat menambah kesan akrab (Sumber: Pexels)

Sama halnya dengan kata baku, kata tidak baku pun bisa kita ketahui berdasarkan ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-ciri dari kata tidak baku.

  1. Kata tidak baku lebih sering digunakan pada percakapan dan obrolan sehari-hari
  2. Kata tidak baku dipengaruhi oleh perubahan zaman
  3. Kata tidak baku biasanya memiliki arti yang sama dengan kata baku, walaupun terlihat beda dengan kata baku
  4. Kata tidak baku cenderung dipengaruhi oleh bahasa daerah dan bahasa asing
  5. Bentuk dari kata tidak baku biasanya dapat berubah-ubah

Baca juga: 8 Contoh Penulisan Alamat Surat yang Benar Sesuai Kaidah

Penggunaan kata baku


Kata baku berkaitan dengan kepentingan resmi (Sumber: Pexels)

Agar tidak salah dalam menggunakan kata baku, maka kita harus mengetahui bagaimana penggunaan dari kata baku. Umumnya kata baku digunakan untuk hal-hal yang sifatnya resmi. Seperti, perihal kedinasan, surat-menyurat, untuk penelitian akademik dan masih banyak lagi.

Berikut adalah beberapa contoh kegunaan dari kata baku.

  1. Kata baku dapat digunakan dalam pembuatan surat resmi
  2. Kata baku digunakan untuk membuat laporan
  3. Kata baku digunakan untuk pembuatan karya ilmiah
  4. Kata baku digunakan untuk membuat surat lamaran pekerjaan
  5. Kata baku digunakan untuk pidato kedinasan

Baca juga: Contoh cover letter bahasa Indonesia dan tips membuatnya

Penggunaan kata tidak baku


Kata tidak baku juga bisa digunakan untuk membuat cerpen (Sumber: Pexels)

Berbeda dengan kata baku, kata tidak baku juga memiliki kegunaannya sendiri. Berikut adalah kegunaan dari kata tidak baku. 

  1. Kata tidak baku cenderung lebih sering digunakan ketika kita melakukan obrolan sehari-hari
  2. Kata tidak baku dapat digunakan untuk menambah kesan keakraban antara seseorang dengan lawan bicaranya
  3. Beberapa orang menggunakan kata tidak baku untuk membuat cerita pendek untuk mendapatkan kesan akrab antara penulis dengan pembaca

Baca juga: Contoh Email Lamaran Kerja Profesional dan 8 Poin Penting

Contoh kata baku dan tidak baku


Contoh dari kata baku dan kata tidak baku (Sumber: Pexels)

Berikut ini adalah beberapa contoh dari kata baku dan kata tidak baku yang biasanya kita temukan dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Kata baku: Aktif
Kata tidak baku: Aktip

Kata baku: Analisis
Kata tidak baku: Analisa

Kata baku: Antre
Kata tidak baku: Antri

Kata baku: Asas
Kata tidak baku: Azas

Kata baku: Autentik
Kata tidak baku: Otentik

Kata baku: Berpikir
Kata tidak baku: Berfikir

Kata baku: Bolpoin
Kata tidak baku: Bolpen

Kata baku: Bujet
Kata tidak baku: Budget

Kata baku: Capai
Kata tidak baku: Capek

Kata baku: Daftar
Kata tidak baku:Daptar

Kata baku: Dahulu
Kata tidak baku:Dulu

Kata baku: Detail
Kata tidak baku:Detil

Kata baku: Digit
Kata tidak baku: Dijit

Kata baku: Efektif
Kata tidak baku: Efektip

Kata baku: Ekstra
Kata tidak baku: Extra

Baca juga: Ingin ubah karier? Lakukan rebranding 

Demikianlah penjelasan mengenai kata baku dan kata tidak baku. Ternyata, penting bagi kita untuk bisa membedakan penggunaan kata baku dan kata tidak baku. Khususnya dalam lingkungan pekerjaan yang seringkali berkaitan dengan hal-hal administrasi.

Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Nah, kalau kamu ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, yuk sign up di EKRUT sekarang juga karena banyak peluang kerja dari perusahaan dan startup ternama menantimu!

Bagi para jobseeker penggunaan kata baku dan kata tidak baku juga bisa diterapkan dalam pembuatan CV, mau tau bagaimana cara membuat konten yang baik dalam CV? Yuk, simak video EKRUT berikut ini!

Sumber:

Kamus Besar Bahasa Indonesia, atau disingkat KBBI, adalah acuan tertinggi bagi penutur untuk mengenal ragam bahasa baku dalam bahasa Indonesia. Edisi terbaru dari KBBI adalah KBBI Edisi Kelima yang diluncurkan pada tahun 2016 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi ini memuat sekitar 108.000 lema, terdiri dari kata baku dan tidak baku.

Pengertian

Kata baku adalah kata-kata yang ejaan dan pelafalannya sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku yang tertuang dalam KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kosakata baku digunakan untuk segala hal yang bersifat formal, termasuk dalam karya tulis ilmiah, surat resmi, majalah, atau dalam forum-forum resmi.

Sementara itu, kata tidak baku adalah kosakata yang ejaan dan pelafalannya tidak sesuai dengan KBBI dan PUEBI. Biasanya, kosakata tidak baku berasal dari bahasa daerah atau dari kata baku dengan pelafalan yang tidak sesuai. Kata tidak baku lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi tidak dapat digunakan dalam konteks formal.

Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku

Ragam kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Kata baku digunakan untuk segala hal yang bersifat resmi dan membutuhkan penuturan bahasa yang tepat. Selain itu, terdapat sedikitnya empat fungsi utama kosakata baku:

  1. Sebagai pemersatu. Kata baku dapat digunakan untuk mempersatukan berbaga kelompok masyarakat dalam satu kesatuan penutur bahasa, seperti yang tertuang dalam Sumpah Pemuda, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
  2. Memberi Kekhasan. Menggunakan kata baku, baik secara lisan maupun tulisan, menunjukkan ciri khas seorang penutur bahasa Indonesia, mengingat sebagian besar masyarakat masih menggunakan kata tidak baku dalam percakapan sehari-hari.
  3. Meningkatkan kewibawaan. Dalam konstruksi masyarakat Indonesia yang mau tidak mau harus kita akui masih bersifat feudal, menggunakan kosakata baku dalam percakapan dapat meningkatkan kewibawaan dan mengangkat status sosial penutur di mata masyarakat awam.
  4. Kerangka acuan. Kosakata baku adalah sebuah kerangka acuan dan tolak ukur dalam berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan KBBI dan PUEBI sebagai acuan tertinggi dalam bahasa Indonesia.

Sementara itu, kata tidak baku adalah kosakata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang ditentukan. Kata tidak baku lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam tulisan yang bersifat tidak resmi seperti dalam pesan singkat. Kata tidak baku sering ditemukan dalam interaksi sehari-hari karena terpengaruh oleh budaya tutur yang berkembang di masyarakat.

Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu kemunculan kata tidak baku, di antaranya adalah:

  1. Penutur tidak memahami bentuk penulisan baku dari kata yang dimaksud;
  2. Penutur tidak mengoreksi kesalahan pelafalan atau ejaan yang ditemui;
  3. Terbawa oleh kebiasaan penutur lain;
  4. Pelafalan terpengaruh oleh dialek dari daerah asal penutur.

Baca juga: Kata-Kata Motivasi yang Bikin Semangat Investasi!

Ciri-ciri dan Contoh

Ciri-ciri kata baku dapat dirangkum sebagai berikut, beserta contoh kata baku dan tidak baku:

Contoh: ‘tengkurap’ (baku) dan ‘tengkurep’ (tidak baku); ‘bagus sekali’ (baku) dan ‘bagus pisan’ (tidak baku).

Contoh: ‘kamu’ (baku) dan ‘lo’ (tidak baku); ‘saya’ (baku) dan ‘ane’ (tidak baku).

Contoh: ‘memang’ (baku) dan ‘emang’ (tidak baku); ‘bawakan’ (baku) dan ‘bawain’ (tidak baku).

Contoh: ‘menangis’ (baku) dan ‘nangis’ (tidak baku); ‘menyetop’ (baku) dan ‘nyetop’ (tidak baku).

Contoh: ‘terbuat dari’ (baku) dan ‘terbuat’ (tidak baku); ‘sebanding dengan’ (baku) dan ‘sebanding’ (tidak baku).

Contoh: ‘menghemat’ (baku) dan ‘mempersingkat’ (tidak baku).

Contoh: ‘turun’ (baku) dan ‘turun ke bawah’ (tidak baku); ‘terbaik’ (baku) dan ‘paling terbaik’ (tidak baku).

Contoh: ‘musyawarah’ (baku) dengan ‘musawarah’ (tidak baku); ‘surga’ (baku) dan ‘syurga’ (tidak baku).

Penutup

Belum banyak masyarakat yang mampu menerapkan kata baku dalam percakapan dan tulisan. Meskipun penggunaan kata tidak baku tidak dipermasalahkan dalam percakapan sehari-hari, forum-forum dan media tulisan yang bersifat resmi menuntut penggunaan kata baku. Karena itu, kemampuan untuk membedakan kata baku dan tidak baku sangat penting untuk dikuasai oleh penutur bahasa Indonesia.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA