Apa yang dimaksud sampah organik dan berikan contohnya?

Pengertian Sampah Organik dan Anorganik – Sampah adalah sisa barang atau bahan yang tidak bisa dipakai atau tidak layak digunakan. Seringkali orang membuangnya dengan sembarangan, bahkan beberapa orang membuang sampah di tempat yang tidak sehusnya dan tidak sesuai jenisnya.

Hal ini sangat berbahaya karena ada sebagian sampah yang tidak bisa diuraikan. Hal ini menyebabkan berbagai masalah lingkungan seperti polusi lingkungan, banjir, penyakit, pencemaran lingkungan dan sebagainya. Pada umumnya, terdapat dua jenis sampah, yaitu sampah organik dan non-organik.

Apa yang dimaksud sampah organik dan berikan contohnya?

Sampah organik adalah jenis sampah yang dapat digunakan kembali dan tanpa campur tangan manusia bisa terurai. Sampah ini berasal dari sisa makhluk hidup seperti tumbuhan dan binatang dan sisa dari dapur.

Pada dasarnya sampah organik tidak berbahaya. Namun, jika tidak dimanfaatkan dengan benar hal tersebut menyebabkan bau menyengat dan berbagai penyakit seperti yang terjadi akibat hasil pembusukan yang cepat.

Sedangkan sampah anorganik adalah jenis limbah yang dihasilkan oleh berbagai proses. Karena itu dalam penguraian sangat sulit, pemrosesan memakan waktu lama dan ada intervensi manusia.

Limbah anorganik ini memiliki dampak lingkungan yang besar. Karena sampah ini tidak dapat membusuk dan sangat sulit terurai. Contohnya seperti gelas, plastik, besi dan kaleng.

Sehingga bisa mencemari lingkungan saat sampah terkubur di tanah atau menyumbat saluran air dan biasanya bisa diatasi dengan membakar, sehingga menimbulkan polusi udara dan polusi lingkungan.

Manfaat Sampah Organik dan Anorganik

Anda dapat membuat sampah untuk kerajinan yang bermanfaat dan berguna serta meningkatkan ekonomi. Untuk memastikan bahwa limbah bernilai tinggi dan berkualitas dan dapat berguna. Kita dapat memanfaatkannya dengan mendaur ulang limbah yang sulit untuk diuraikan.

Dengan daur ulang dapat meminimalkan limbah yang ada di sekitar kita, sehingga kita bisa mengurangi limbah, dan meminimalkan pencemaran lingkungan.

Beberapa manfaat sampah tersebut adalah sebagai berikut :

Pakan Ternak Tambahan

Jenis sampah yang dimanfaatkan biasanya sampah organik seperti sisa nasi dan sayuran. Pemberian sampah bisa langsung atau dicampur dengan pakan hewan.

Dibuat Sebagai Kerajinan

Sampah yang dimanfaatkan adalah sampah anorganik yang penggunaannya dapat digunakan untuk menghasilkan uang, yang dapat digunakan untuk untuk hiasan rumah, peralatan rumah tangga dll.

Digunakan Sebagai Pupuk Sederhana

Sampah organik dapat digunakan sebagai pupuk sederhana, hanya dapat digunakan dari sampah organik hijau seperti sayuran. Caranya dengan membuat lubang untuk limbah daun atau sayuran menciptakan pembusukan dan nutrisi.

Digunakan Sebagai Kompos

Jenis sampah biasanya organik. Para petani biasa menggunakan kompos dari kotoran hewan dan tanah yang dicampurkan sesuai kebutuhan. Ada juga petani yang langsung menyebarkan kotoran hewan sebagai pupuk.

Pengurangan Biaya Pembelian

Dengan pemanfaatkan sampah yang didaur ulang kita bisa menjadikannya sebagai wadah untuk peralatan rumah tangga, kotak sampah atau sebagai rak buku dan lainnya. Hal ini dapat mengurangi kebutuhan untuk mengeluarkan uang.

Lingkungan Semakin Bersih

Karena sampah dikelola maka akan menjadikan sampah menjadi sedikit dan lingkungan menjadi bersih serta membuat bajir berkurang dan sungai menjadi bersih.

Penghematan Tempat Pembuangan Akhir

Seperti yang bisa kita lihat sekarang sampah semakin banyak, sehingga berdampak pada beban TPA, membuat polusi dan kekurangan lahan. Dengan cara sampah diolah maka TPA bisa berhemat.

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

Sampah Organik

Perbedaan sampah organik tidak menyebabkan sesuatu yang berbahaya dan dapat didaur ulang tanpa campur tangan manusia. Pembusukan dapat dengan cepat serta dapat busuk dengan sendirinya.

Limbah organik dapat dilihat dari segi bentuknya, yaitu limbah cair organik seperti urin manusia dan hewan yang mengalir ke satu tempat.

Limbah organik padat adalah limbah yang bersifat fisik dan dapat dipegang. Seperti sisa makanan bangkai hewan, kertas dan sisa sayuran.

Limbah gas organik adalah limbah yang tidak terlihat dan hanya berupa angin. Hal ini dapat dihasilkan dari pembuangan gas hewan dan manusia. Tetapi tidak menyebabkan polusi udara.

Sampah Anorganik

Limbah anorganik ini sangat sulit membusuk dan terurai. Dapat membusuk hingga bertahun-tahun dengan periode waktu yang sangat lama. Serta menyebabkan zat berbahaya.

Dari segi bentuk, limbah anorganik dibagi menjadi 3 yaitu. Limbah anorganik dalam bentuk cair, seperti, Air bekas kegiatan rumah tangga, bekas piring cuci, deterjen atau sabun cuci.

Limbah anorganik cair dari pabrik tempat limbah dibuang ke sungai dan mengandung zat berbahaya. Limbah anorganik cair ini membahayakan bagi satwa liar karena sungai menjadi kotor.

Limbah anorganik padat. Sampah ini bisadipegang karena bentuknya. Jika dipegang ada yang berbahaya dan ada yang tidak, misalnya benda berbahaya adalah besi berkarat yang membahayakan kulit.

Limbah anorganik dalam bentuk gas. Sampah ini juga sangat berbahaya karena polusi terus meningkat dan hutan rusak oleh hujan asam dan meningkatnya energi panas bumi.

Limbah anorganik ini dalam bentuk gas disebabkan oleh berbagai gas kendaraan yang menghasilkan karbon monoksida melalui excavator serta asap dari pabrik yang keluar melalui cerobong asap.

Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik

Anda dapat memproses limbah organik dan anorganik dengan solusi terbaik dan secara praktis memerangi sampah yang tercemar di lingkungan kita dengan mengambil langkah-langkah pencegahan dari prinsip 3R yaitu:

Daur ulang (Recycle)

Daur ulang adalah limbah sebagai bahan olahan yang berguna jika sampah tidak dapat dikurangi.

Pengurangan (Reduce)

Pengertiannya adalah pengurangan limbah untuk hal-hal yang berbahaya bagi lingkungan, karena sampah yang sulit di uraikan.

Penggunaan Kembali (Reuse)

Reuse (penggunaan kembali) adalah sampah yang masih bisa digunakan dalam fungsinya dan masih bagus dalam penggunaannya contohnya pakaian.

Contoh Sampah Organik dan Anorganik

Contoh Sampah Organik

Contoh limbah organik dalam hidup kita adalah buah busuk sayuran sisa, daun kering, kulit buah, nasi sisa, pengolahan tanaman sisa, sisa makanan dari dapur, bangkai hewan, limbah manusia, limbah hewan.

Contoh Sampah Anorganik

Contoh limbah anorganik dalam hidup kita adalah plastik, botol bekas, seng, besi, kaca, aluminium, ember, karet, kabel, kaleng, kabel, barang bekas elektronik, kain yang tidak digunakan dan lainnya.

Demikianlah pembahasan tentang pengertian sampah organik dan anorganik semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Baca Juga Artikel Lainnya :

  • Metamorfosis Ayam
  • Pengertian Boraks
  • Pengertian Mekanisme

Secara umum kita mengenal dua jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik. Dari namanya mungkin kita sudah mengetahui perbedaan sampah organik dan anorganik, namun ternyata ada aspek lain menjadikan keduanya berbeda.

Secara definisi menurut penjelasan di Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan 4(1), sampah organik diartikan sebagai limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup baik hewan, manusia, atau tumbuhan. Limbah tersebut nantinya akan mengalami pembusukan atau pelapukan.

Sedangkan menurut Jurnal Formatif 4(2) sampah anorganik diartikan sebagai sampah yang dihasilkan dari bahan non hayati berupa produk sinterik atau hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.

Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

Selain perbedaan pengertian, kedua jenis sampah ini juga memiliki perbedaan lainnya. Mengutip dari laman SehatQ, berikut lima perbedaan sampah organik dan anorganik.

1. Sumber

Perbedaan yang pertama bisa dilihat dari sumbernya. Sampah organik berasal dari sisa-sisa organisme hidup baik manusia, hewan, atau tumbuhan. Sedangkan sampah anorganik berasal dari organisme tidak hidup.

Baca Juga

Perbedaan sampah organik dan anorganik lainnya bisa dilihat dari kandungan yang dimiliki. Sampah organik umumnya mengandung karbon dan ikatan hidrogen. Sampah organik juga mengandung komposisi yang lebih kompleks dibandingkan limbah anogranik.

Advertising

Advertising

Sementara itu, sampah anorganik tidak memiliki kandungan karbon. Sampah ini memiliki materi tidak hidup dan mengandung mineral.

3. Ketahanan Panas

Sampah organik mudah terbakar jika terkena panas. Berbeda dengan sampah anorganik yang lebih tahan panas.

4. Reaksi yang Dihasilkan

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sampah organik memiliki laju reaksi yang lembat dan tidak menghasilkan garam. Sedangkan sampah anorganik memiliki laju reaksi lebih cepat dan dapat membentuk garam.

Baca Juga

Selain keempat perbedaan yang sudah disebutkan, Anda juga bisa membedakan jenis sampah tersebut dari contoh yang bisa dilihat.

Contoh Sampah Organik

  1. Sayur-sayuran
  2. Buah-buahan
  3. Kotoran hewan dan manusia
  4. Makanan basi

Contoh Sampah Anorganik

  1. Kaleng
  2. Kaca
  3. Logam
  4. Sampah plastik
  5. Stryrofoam

Baca Juga

Semua jenis sampah baik organik maupun anorganik keduanya sama-sama bisa menimbulkan masalah. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif yang ditimbulkan, maka perlu pengelolaan sampah dengan tepat.

Mengutip dari “Modul Prinsip-prinsip Pengelolaan Sampah”, pengelolaan sampah bisa bersifat integral dan terpati secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan. Proses pengelolaan tersebut mulai dari penampungan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, hingga pembuangan atau pengolahan.

1. Penampungan Sampah

Penampungan sampah merupakan cara menampung sampah sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Proses ini bertujuan untuk mengindari sampah agar tidak berserakan.

2. Pengumpulan Sampah

Proses ini merupakan cara pengambilan sampah dari tempat penampungan ke tempat pembuangan sementara (TPS). Pengumpulan sampah terbagi menjadi dua macam yaitu pengumpulan individu dan komunal.

  • Pengumpulan individu: proses pengumpulan dari sumber sampah ke TPS sebelum TPA
  • Pengumpulan komunal: pengumpulan sampah oleh penghasil sampah dari tempat penampungan komunal yang sudah disiapkan ke truk sampah yang menangani titik pengumpulan. Dari tempat tersebut kemudian diangkut ke TPA tanpa proses pemindahan.

Baca Juga

Tahap pengelolaan sampah selanjutanya yaitu pemindahan. Proses ini merupakan pemindahan sampah hasil pengumpulan ke alat pengangkutan untuk dibawa ke TPA.

4. Pengangkutan Sampah

Pengangkutan sampah merupakan kegiatan mengangkuta sampah yang sudah dikumpulkan dari TPS atau sumber lain ke TPA. Tujuan pengangkutan yaitu menjauhkan sampah dari sebuah tempat ke TPA yang bisanya letaknya jauh dari pemukiman.

Pengangkutan umumnya dilakukan menggunakan truck container dengan alat pengepres, sehingga sampah bisa dipadatkan 2 – 4 kali lipat.

5. Pembuangan Akhir Sampah

Pembuangan akhir adalah sebuah tempat untuk membuang sampah dari seluruh hasil pengangkutan sampah untuk diolah. Prinsip dari pembuangan sampah yaitu memusnahkan sampah domestik di lokasi pembuangan akhir. Dengan kata lain, TPA merupakan tempat untuk mengolah sampah.

Baca Juga

Pengolahan bisa dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yaitu:

  • Metode open dumping: mengolah sampah dengan membuang atau menimbun di sebuah tempat tanpa perlakukan khusus.
  • Metode penimbunan terkendali: merupakan sistem pengolahan open dumping yang sudah diperbaiki. Sistem ini merupakan pengalihan open dumping dan sistem urug saniter.
  • Metide lahan urug saniter: sistem pembuangan akhir dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan, lalu ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup.