Apa yang dimaksud warming up

Menurut dr. Andreas Wardono, Sp.KFR, M. kes dari Siloam Hospitals Lippo Cikarang, cedera saat berolahraga dapat terjadi kapan pun tak peduli jenis olahraga yang kita lakukan. Cedera tersebut dapat terjadi akibat kecelakaan, kesalahan teknik dalam berolahraga, perlengkapan yang tidak memadai, atau akibat overuse.

Untuk mencegahnya, pilihlah olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh, pahami teknik dasar dari olahraga tersebut, ikuti arahan trainer untuk pemula dari setiap jenis olahraga, serta lakukan pemanasan (warming up) sebelum melakukan aktivitas. Begitu pula dengan peregangan (stretching).

Pemanasan bertujuan meningkatkan aliran darah dan suhu tubuh atau otot-otot agar siap untuk dibebani dengan gerakan-gerakan olahraga. Peregangan bertujuan untuk memanjangkan otot-otot tertentu untuk menambah fleksibilitas tubuh atau otot. Contoh pemanasan seperti jogging ringan atau berjalan kurang lebih 5 menit diikuti dengan peregangan dinamis kurang lebih 30 detik per bagian otot. Sementara peregangan statis dapat dilakukan di akhir aktivitas olahraga 30-90 detik per bagian otot.

Sebagian besar cedera olahraga dapat diobati secara efektif. Untuk cedera biasa seperti otot atau sendi, yang harus diingat adalah prinsip RICE (Rest, Ice, Compression, dan Elevation). Sebaliknya, pemijatan sebaiknya dihindari karena dapat memperburuk kondisi cedera.

 Sedangkan cedera yang mengancam jiwa yang melibatkan kepala atau otak, tulang belakang, dan pembuluh darah besar atau mengakibatkan seseorang mengalami perdarahan banyak, harus segera dilarikan ke rumah sakit.

Pertolongan pertama mengatasi cedera ringan

 Do RICE

Istirahatkan daerah yang keseleo. Jangan menggerak-gerakkan atau menekan-nekan sendi keseleo apalagi memaksanya untuk berjalan atau memberinya beban.

Apa yang dimaksud warming up

Tempelkan (kompres) es selama 15 menit setiap jam pada sendi yang keselo. Jangan pernah menaruh es langsung pada kulit karena dapat merusak kulit. Oleh karena itu gunakan kain tipis untuk melapisinya. Kompres es ini akan mengurangi rasa sakit dan memar.

Beri pelindung atau bungkus sendi dengan perban elastis pada sekitar sendi atau pergelangan. Hal ini berfungsi untuk meminimalkan peradangan, menyangga daerah tersebut, dan memberikan rasa nyaman. Balutan harus mantap, namun tidak boleh terlalu kencang agar tidak sampai mengganggu aliran darah. Kompres biasanya dapat digunakan satu sampai dua hari untuk cedera ringan, dan dua minggu untuk cedera yang lebih parah.

Tinggikan anggota gerak yang keseleo lebih tinggi dari jantung, hal ini akan mengurangi atau meminimalkan pembengkakan.

Don’t HARM

Hindari pemberian kompres panas, karena akan semakin melebarkan pembuluh darah, sehingga justru akan memicu timbulnya perdarahan/bleeding.

Hindari konsumsi minuman beralkohol, karena akan meningkatkan atau memperberat bengkak yang terjadi.

Apa yang dimaksud warming up

Jangan lakukan aktivitas yang memicu area cedera bekerja kembali sebelum benar-benar sembuh. Gerakan yang dipaksakan akan memperburuk cedera yang ada.

Hindari tindakan pengurutan pada area cedera, terutama 3 hari pertama paska cedera karena akan memperburuk cedera dan memperparah bengkak yang terjadi.

Daftar Pustaka

Majalah Silver. September-Oktober 2016. “Cegah Cedera dengan Warming Up & Stretching”, hal 5-7.

Download artikel: Cegah Cedera dengan Warming Up & Stretching

Apa yang dimaksud warming up

Seperti yang telah kita ketahui, suatu sesi olahraga atau latihan terdiri dari 3 fase, yaitu: pemanasan (warming up), latihan inti, dan pendinginan (cooling down). Tidak sedikit yang melewatkan ataupun hanya melakukan sekedarnya fase pemanasan. Padahal, pemanasan memiliki banyak manfaat. Pemanasan adalah bagian dari kegiatan latihan atau olahraga yang bertujuan untuk mempersiapkan tubuh sebelum melakukan aktivitas fisik atau olahraga inti. Fase pemanasan biasanya dilakukan dengan kardio ringan, dan juga bisa dikombinasikan dengan peregangan dinamis / statis.

Pada dasarnya pemanasan memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  • Mempersiapkan otot yang akan digunakan saat latihan;
  • Meningkatkan detak jantung;
  • Meningkatkan suhu tubuh;
  • Meningkatkan sirkulasi darah;
  • Mempersiapkan sendi untuk melakukan aktivitas latihan;
  • Mengurangi risiko cedera;
  • Meningkatkan performa latihan.

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa pemanasan dilakukan dengan mengombinasikan kardio ringan dengan peregangan dinamis dan statis. Nah pertanyaan yang sering muncul adalah: seberapa lama waktu yang diperlukan untuk melakunan pemanasan sebelum olahraga?

Pada dasarnya jangan terlalu khawatir dengan berapa lama waktu yang diperlukan, tetapi fokuslah pada setiap kegiatan dalam sesi pemanasan dan lakukanlah secara sungguh-sungguh. Normalnya fase pemanasan biasa dilakukan selama 5-10 menit sebelum latihan inti, tetapi juga dapat disesuaikan dengan level atau intensitas, serta jenis olahraga yang akan dilakukan pada hari itu. Apabila intensitas latihannya cukup tinggi, maka pemanasan yang dilakukan juga harus disesuaikan agar bisa mempersiapkan tubuh semaksimal mungkin.

Intinya, janganlah melewatkan sesi pemanasan sebelum latihan atau olahraga. Jika melewatkan atau bahkan menyepelekan pemanasan, berarti Anda membiarkan tubuh anda sendiri untuk rentan terkena cedera.

Semoga bermanfaat.

Kontributor : Jansen Ongko, MS.c, RD

PERHATIKAN :
1. Tugas membuat video gerakan pemanasan durasi 7 menit minimal
2. 1 Kelompok 3 siswa dalm 1 video
3. Dikumpulkan paling lambat selasa depan

Sebelum kita melakukan olahraga, kita perlu mempersiapkan keadaandan dan psikis tubuh secara optimal dengan cara melakukan warming up. Warming up biasanya sering kita lakukaan saat memulai berolahraga atau saat sebelum melakukan pertantandingan olahraga.  Tahukah kamu apa itu warming up? Mungkin diantara kamu sudah tahu apa maksud warming up. Bagi yang belum tahu apa yang dimaksud warming up. Maka di sini kami akan menjelaskan tentang arti warming up atau definisi warming up.

   

Apa yang dimaksud warming up

Berikut ini adalah penjelasan tentang warming up yang meliputi pengertian warming up dan manfaatnya juga akibat tidak melakukan warming up.

A. Pengertian Warming Up

Warming up adalah pemanasan yang merupakan tahap awal sebelum melakukan olahraga sebagai persiapan tubuh untuk meningkatkan frekuensi jantung dan penguluran otot yang bertujuan mempersiapkan emosional, fisiologis, dan fisiologis untuk melakukan berbagai macam latihan. Pada umumnya Warming Up dilakukan lebih kurang dari 15 menit. Fase ini diawali dengan kegiatan stretching yaitu penguluran otot-otot tubuh dan dilanjutkan dengan gerakan dinamis pemanasan. Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan elastisitas otot dan ligamen di sekitar persendian, sehingga dapat mencegah kemungkinan cedera yang berbahaya. Selain itu, pemanasan juga dapat meningkatkan suhu tubuh dan denyut nadi, untuk menyiapkan tubuh menghadapi latihan yang lebih intensif.

B. Manfaat Warming Up

Manfaat Warming Up sebelum melakukan olahraga adalah sebagai berikut ini.

  • Dapat memperlancar aliran darah melalui otot-otot aktif.
  • Dapat meningkatkan suhu tubuh dan jaringan-jaringannya.
  • Dapat menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
  • Dapat meningkatkan detak jantung sehingga bisa mempersiapkan kerja sistem jantung dan juga pembuluh darah.
  • Dapat meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal syaraf yang mengendalikan gerakan tubuh.
  • Dapat memperlancar pertukaran atau peningkatan oksigen dalam hemoglobin.
  • Dapat mengurangi ketegangan pada otot.
  • Dapat meningkatkan efisiensi dalam proses reciprocal innervation, sehingga bisa mempermudah otot-otot berkontraksi serta rileks secara efisien dan cepat.
  • Dapat meningkatkan kapasitas kerja fisik seorang atlet dan juga meningkatkan kondisi tubuh seorang atlet secara psikologis.
  • Dapat meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan meregang atau memanjang.

Itulah manfaat warming up dalam olahraga. Jadi anda perlu tahu manfaat warming up sebelum berolahraga karena itu adalah hal penting dalam berolahraga.

C. Akibat Tidak Melakukan Warming Up

  • Bisa mengakibatkan cidera otot dan sendi. Cedara tersebut bisa sangat mengganggu aktivitas dan mungkin perlu perawatan medis yang lebih lanjut. Cidera otot dapat berupa terkilir, kesleo, kram otot, salah urat, sakit otot dan lain-lain.
  • D. Macam-macam Gerakan Warming Up

Apa yang dimaksud warming up

Macam-Macam Pemanasan Sebelum Olahraga yang Perlu Anda Ketahui :

Berdasarkan informasi yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa macam pemanasan yang dilakukan sebelum berolahraga. Pemilihan jenis pemanasan ini disesuaikan dengan kebutuhan anda sendiri. Jika ada hal tertentu yang ingin dilatih pemanasannya lebih intens, maka itu kebebasan anda untuk melakukannya. Oleh sebab itulah, berikut ini informasi mengenai beberapa macam pemanasan yang bisa anda pilih.

Pemanasan jenis pertama yang harus anda perhatikan pelaksanaannya adalah pemanasan dengan jenis jogging. Jogging merupakan pemanasan yang dilakukan dengan lari-lari kecil sebelum memulai olahraga yang pertama. Jenis olahraga jogging ini banyak digunakan di cabang olahraga manapun. Anda dapat melihat contohnya langsung pada pemain sepakbola yang akan masuk ke lapangan. Biasanya pemain bola tersebut akan berlari lari kecil (jogging) dahulu di pinggir lapangan. Selain itu, di sekolah sebelum memulai pelajaran olahraga biasanya guru olahraga akan memberikan tugas bagi siswanya untuk jogging. Jogging tidak perlu dilakukan terlalu lama, dua sampai tiga kali putaran lapangan sekolah saja sudah cukup. Manfaat dari melakukan lari kecil (jogging) adalah untuk melenturkan otot otot di seluruh bagian tubuh.

Sebelum Anda mulai melakukan olahraga sebaiknya melakukan pemanasan ringan ini. Otot tubuh anda menjadi lebih lentur dan mudah digerakkan untuk melakukan olahraga utama. Untuk melakukan pemanasan ini, tidak diperlukan peralatan khusus, Anda cukup menggunakan pakaian yang sudah anda  gunakan sebelumnya, dan berlari kecil disekitar daerah olahraga utama yang akan Anda lakukan. Hampir semua jenis olahraga dapat dimulai dengan jogging dan tentunya manfaatnya sudah tidak diragukan lagi.

Pemanasan jenis berikutnya adalah pemanasan atletik yang banyak digunakan pada olahraga di sekolah. Biasanya siswa atau peserta olahraga akan dipasangkan untuk melakukan beberapa gerakan atletik untuk meregangkan otot otot dan sendi tubuh. Beberapa gerakan tersebut biasanya akan melatih bagian kaki, tangan, tubuh kepala, seluruh bagian tubuh lainnya. Melakukan jenis pemanasan ini, selai lebih cepat waktu yang dibutuhkan, pemanasan pun dapat menjadi lebih efektif kerjanya. Setiap peserta olahraga akan melakukan satu gerakan yang bermanfaat untuk dua orang. Jadi pemanasan dapat berjalan lebih singkat. Pemanasan jenis atletik ini pun tidak membutuhkan alat alat tambahan, sehingga instruktur menjadi lebih mudah persiapannya.

Kebanyakan jenis pemanasan ini dilakukan untuk awal olahraga kelompok besar. Menghemat waktu pemanasan memang sangat penting dilakukan dalam olahraga besar. Alasannya adalah karena olahraga dengan peserta yang cukup besar, akan membutuhkan waktu pemanasan yang sangat banyak juga jika dilakukan satu persatu. Oleh sebab itu, jenis pemanasan ini biasanya digunakan pada awalan olahraga di sekolah, olahraga senam skala besar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Semoga informasi ini dapat membantu memudahkan anda dalam memilih jenis pemanasan yang tepat. Selamat mencoba pemanasan atletik untuk olahraga dalam jumlah peserta yang banyak.

Selanjutnya, terdapat juga jenis pemanasan statis yang dapat anda pilih untuk melakukan awalan dari sebuah olahraga. Pemanasan statis ini memang banyak digunakan oleh olaharaga olahraga yang sifatnya statis juga. Bagaimanakah pemanasan statis dilakukan? Pemanasan statis dilakukan dengan menggerakan seluruh bagian tubuh namun berurutan dari mulai kepala hingga ke kaki. Jika memungkinkan, bahkan biasanya gerakan ini akan ditahan untuk melatih otot otot pada bagian tubuh menjadi lebih siap dalam menghadapi olahraga yang telah disiapkan. Jenis pemanasan statis ini sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit. Melainkan ketenangan dan kelenturan yang akan dihasilkan. Bagi anda yang ingin melakukan gerakan pemanasan ini, biasanya anda harus mengetahui bahwa tujuan dari pemanasan ini lebih kepada peregangan dan pelenturan otot bukanlah sendi.

Itulah alasan mengapa pemanasan statis ini lebih banyak dilakukan oleh para instruktur fitness. Alasannya sederhana, karena fitness merupakan olahraga yang terdiri dari berbagai macam olahraga lainnya untuk membentuk otot tubuh. Jadi dibutuhkan suatu pemanasan yang berfokus pada bagian otot juga. Manfaat dari jenis pemanasan statis ini pun cukup banyak. Antara lain mencegah otot keseleo dan keram, serta membuat gerakan-gerakan olahraga lebih mudah dilakukan. Jadi jangan ragu lagi dan mulailah menggunakan pemanasan statis untuk menjadi pemanasan sebelum anda melakukan fitness.

Pemanasan pasif merupakan satu lagi jenis pemanasan yang bisa dipilih sebelum memulai melakukan olahraga. Jenis pemanasan pasif ini tidak berbeda jauh dengan pemanasan statis. Perbedaannya adalah pemanasan pasif merupakan pemanasan statis yang dilakukan oleh satu orang lain untuk membantu anda melakukan pemanasan. Keberadaan orang lain ini membantu anda untuk melakukan beberapa gerakan pemanasan yang tidak bisa dilakukan sendiri. Misalnya melakukan gerakan peregangan hamstring yang membutuhkan orang lain untuk mengangkat kaki anda. Fungsi dari pemanasan pasif ini sangatlah banyak. Khususnya untuk mengurangi otot yang kejang saat berolahraga. Selain itu, otot tidak mudah lelah saat berolahraga jika menggunakan pemanasan pasif ini.

Dalam melakukan pemanasan pasif dibutuhkan tentunya pasangan untuk membantu anda melakukan beberapa gerakan pemanasan. Artinya memang gerakan gerakan dalam pemanasan pasif ini sedikit berbeda dengan pemanasan pada umumnya. Dibutuhkan suatu gerakan yang memang membuat otot otot tidak lagi terasa sakit saat sedang berolahraga. Jadi untuk dapat melakukan pemanasan, anda pun harus memiliki persiapan yang baik juga. Semoga anda dapat merasakan manfaat pemanasan pasif ini dengan lebih baik dari pemanasan jenis lain dan tubuh anda pun dapat menjadi lebih siap untuk berolahraga.

Anda juga dapat memilih melakukan pemanasan dinamis ketika sedang ingin memulai olahraga. Pemanasan dinamis ini dilakukan dengan memegang kendali dari tangan hingga kaki. Pergerakan yang dimulai di seluruh bagian tangan dan kaki ini kemudia perlahan-lahan ditambahkan kecepatan geraknya. Seluruh bagian tubuh diharapkan terus digerakan dan tingkatkan pergerakannya semakin cepat dan semakin cepat. Anda dapat memulainya dari satu bagian tubuh terdahulu, atau sekaligus seluruh bagian tubuh. Jenis pemanasan dinamis ini sangat baik anda lakukan untuk memulai olahraga yang membutuhkan seluruh otot tubuh melemas. Tahukah anda apa saja manfaat dari pemanasan dinamis? Pemanasan dinamis bermanfaat untuk membuat otot otot menjadi lebih lemas dan tidak mudah kaku.

Oleh sebab itu, anda pun harus memilih pemilihan pemanasan dinamis yang tepat untuk olahraga yang anda lakukan. Jenis gerakan yang dilakukan pada pemanasan dinamis adalah menggerakkan beberapa bagian tubuh sambil bermain. Permainan ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Pemanasan menggunakan alat contohnya adalah pemanasan menggunakan tali ataupun bola. Semuanya dapat dicoba untuk memberikan manfaat yang baik sebelum anda mulai berolahraga. Oleh sebab itu, lakukanlah pemanasan dinamis secara rutin untuk kebutuhan pemanasan anda.

  1. Pemanasan Statis dan Dinamis

Pemanasan statis dan dinamis merupakan jenis pemanasan yang dilakukan dengan menggabungkan gerakan gerakan pada pemanasan statis dan gerakan gerakan pada pemanasan dinamis. Kedua jenis gerakan ini jika digabungkan akan membuat pemanasan tidak kaku, malahan menyenangkan. Oleh sebab itulah, anda yang ingin berolahraga dengan pemanasan yang menyenangkan dapat memilih jenis pemanasan yang satu ini untuk kebutuhan kesehatan anda. Bagaimana anda dapat melakukannya?

Pemanasan statis dilakukan dengan menggerakan seluruh bagian tubuh namun berurutan dari mulai kepala hingga ke kaki. Jika memungkinkan, bahkan biasanya gerakan ini akan ditahan untuk melatih otot otot pada bagian tubuh menjadi lebih siap dalam menghadapi olahraga yang telah disiapkan. Jenis pemanasan statis ini sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit. Melainkan ketenangan dan kelenturan yang akan dihasilkan. Bagi anda yang ingin melakukan gerakan pemanasan ini, biasanya anda harus mengetahui bahwa tujuan dari pemanasan ini lebih kepada peregangan dan pelenturan otot bukanlah sendi. pemilihan pemanasan dinamis yang tepat untuk olahraga yang anda lakukan. Jenis gerakan yang dilakukan pada pemanasan statis dinamis adalah menggerakkan beberapa bagian tubuh sambil bermain. Permainan ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Pemanasan menggunakan alat contohnya adalah pemanasan menggunakan tali ataupun bola. Semuanya dapat dicoba untuk memberikan manfaat yang baik sebelum anda mulai berolahraga.

Pemanasan jenis selanjutnya adalah pemanasan balistik yang banyak digunakan pada olahraga yang penuh refleks. Biasanya peserta olahraga akan didorong untuk melakukan beberapa gerakan yang membantu melakukan meregangkan otot otot dan sendi tubuh lebih dari batas normal pergerakan biasanya. Beberapa gerakan tersebut biasanya akan melatih bagian kaki, tangan, tubuh kepala, seluruh bagian tubuh lainnya. Melakukan jenis pemanasan ini, selain lebih cepat waktu yang dibutuhkan, pemanasan pun dapat menjadi lebih efektif kerjanya. Setiap peserta olahraga akan melakukan satu gerakan yang bermanfaat untuk dua orang. Jadi pemanasan dapat berjalan lebih singkat. Pemanasan jenis balestik ini pun tidak membutuhkan alat alat tambahan, sehingga instruktur menjadi lebih mudah persiapannya.

Kebanyakan jenis pemanasan ini dilakukan untuk awal olahraga kelompok besar. Menghemat waktu pemanasan memang sangat penting dilakukan dalam olahraga besar. Alasannya adalah karena olahraga dengan peserta yang cukup besar, akan membutuhkan waktu pemanasan yang sangat banyak juga jika dilakukan satu persatu. Oleh sebab itu, jenis pemanasan ini biasanya digunakan pada awalan olahraga skala besar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Bahayanya, pemanasan balistik ini memungkinkan cedera pada pesertanya. Semoga informasi ini dapat membantu memudahkan anda dalam memilih jenis pemanasan yang tepat. Selamat mencoba pemanasan balistik untuk olahraga dalam jumlah peserta yang banyak.

  1. Pemanasan Aktif Terisolasi

Selanjutnya, terdapat juga jenis pemanasan aktif terisolasi yang dapat anda pilih untuk melakukan awalan dari sebuah olahraga. Pemanasan aktif terisolasi ini memang banyak digunakan oleh olaharaga olahraga yang sifatnya melatih otot juga. Bagaimanakah pemanasan aktif terisolasi dilakukan? Pemanasan aktif terisolasi dilakukan dengan menggerakan seluruh bagian tubuh namun tidak berurutan dari mulai kepala hingga ke kaki. Jika memungkinkan, bahkan biasanya gerakan ini akan ditahan untuk melatih otot otot pada bagian tubuh menjadi lebih siap dalam menghadapi olahraga yang telah disiapkan. Jenis pemanasan aktif terisolasi ini sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit. Melainkan ketenangan dan kelenturan yang akan dihasilkan. Bagi anda yang ingin melakukan gerakan pemanasan ini, biasanya anda harus mengetahui bahwa tujuan dari pemanasan ini lebih kepada peregangan dan pelenturan otot dan perlu ada dalam posisi tertentu untuk dapat melakukannya.

Itulah alasan mengapa pemanasan aktif terisolasi ini lebih banyak dilakukan oleh para atlet, pelatih, dan terapi pijat. Alasannya sederhana, karena profesi profesi di atas merupakan pelaku olahraga yang membutuhkan kemampuan otot tubuh yang baik. Jadi dibutuhkan suatu pemanasan yang berfokus pada bagian otot juga. Manfaat dari jenis pemanasan aktif terisolasi ini pun cukup banyak. Antara lain mencegah otot keseleo dan keram, serta membuat gerakan-gerakan olahraga lebih mudah dilakukan. Jadi jangan ragu lagi dan mulailah menggunakan pemanasan akif terisolasi untuk menjadi pemanasan sebelum anda melakukan olahraga.

Pemanasan isometrik merupakan satu lagi dari macam  macam pemanasan sebelum olahraga yang dapat anda lakukan. Jenis pemanasan isometrik dilakukan untuk melakukan peregangan di otot otot yang anda butuhkan untuk olahraga nantinya. Pelatihan otot otot ini dilakukan dengan menahan cara peregangan selama beberapa saat. Salah satu contoh pemanasan ini dilakukan dengan meminta seseorang membantu anda melakukan pemanasan dengan mengangkat tangan setinggi mungkin. Oleh sebab itulah, jenis pemanasan isometrik ini pun sangat baik untuk melatih sendi, tendon, dan ligamen sebelum berolahraga.

10. Pemanasan Propriosepsi Neuromuscular

Terakhir anda juga dapat melakukan pemanasan propriosepsi neuromuscular untuk mempersiapkan tubuh anda sebelum berolahraga. Jenis pemanasan yang satu ini adalah  gabungan dari beberapa jenis pemasangan lainnya. Beberapa pemanasan tersebut antara lain adalah pemanasan isometrik, statis, dan pasif untuk membuat tubuh secara keseluruhan menjadi lebih lentur. Lakukanlah beberapa jenis pemanasan sekaligus untuk membuat peregangan terjadi lebih maksimal dan olahraga pun dapat dilakukan dengan lebih baik. Oleh sebab itu, anda disarankan untuk melakukan pemanasan ini ketika melakukan olahraga yang perlu fleksibilitas tinggi.

Itulah tadi informasi mengenai 10 macam macam pemanasan sebelum olahraga yang dapat anda lakukan. Semoga dengan mengetahui informasi ini, anda dapat lebih mudah untuk melakukan olahraga dan memilih pemanasan yang tepat sesuai dengan kebutuhan anda. Selamat mencoba dan jangan lupa melakukan olahraga anda dengan semangat!

Berikut video contoh gerakan pemanasan :

Demikian materi Warming up, jika ada yang kurang dipahami silahkan tinggalkan pertanyaan dikolom k0mentar dibawah ini,,,