Apa yang menyebabkan seseorang ingin coba-coba narkoba padahal dia sudah tahu akibat buruknya

Narkoba kerap disalahgunakan untuk meningkatkan performa

Selasa , 09 Jul 2019, 15:00 WIB

Blogspot.com

Narkoba (ilustrasi)

Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Steve Emmanul sedang menghadapi tuntutan hukum atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis kokain yang sudah 10 tahun ini dikonsumsinya. Lebih kurang enam bulan ayah satu anak ini merasakan hidup di Rumah Tanahan Salemba, Jakarta Pusat.

Narkoba tidak hanya menyasar kalangan artis. Akan tetapi narkoba juga menyasar semua profesi baik itu dosen, ibu rumah tangga, aparatur sipil negara, maupun masyarakat umum lainnya.

Baca Juga

Pada 2015 silam, seorang pengajar di perguruan tinggi swasta di wilayah Bogor menelantarkan kedua anaknya karena mengonsumsi narkoba. Lantas mengapa orang mengonsumsi narkoba?

Pengamat sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengatakan narkoba sebagai obat-obatan yang dalam konteks terlarang memiliki dua efek. Dua efek itu yakni efek sebagai stimulan atau meningkatkan energi dan depresan alias menurunkan energi."Orang-orang modern yang hidup dengan tingkat kompetisi yang tinggi ini mendorong semua orang untuk bisa selalu terjaga, untuk bisa selalu tampil prima," kata Devie.Fakta yang diungkapkan Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut pengguna utama dari narkoba justru orang-orang dalam usia produktif dan pekerja. Alasannya karena mereka punya uang dan untuk mengonsumsi barang haram tersebut membutuhkan biaya.Alasan berikutnya karena kebutuhan. Bukan hanya kalangan artis yang menjadi sasaran, melainkan siapa pun berpeluang terpapar narkoba.

Kehidupan di kota besar membutuhkan ekonomi tertentu dan standar hidup yang tinggi. Kondisi ini tidak bisa diselesaikan dengan satu pekerjaan sehingga di kota besar setiap orang memiliki pekerjaan sampingan (side job).

Untuk memenuhi kebutuhan itulah, orang membutuhkan energi lebih. Sebagian di antara mereka menggunakan narkoba sebagai salah satu cara meningkatkan performanya."Sayangnya narkoba itu adalah stamina yang semu, sifatnya sementara. Karena pada masa tertentu biologis kita tidak akan sanggup memenuhi kebutuhan dari obat-obatan tersebut," kata Devie.Pada era sekarang alasan seseorang terdorong menggunakan narkoba yakni karena ingin memenangkan kompetisi sehingga harus kuat dan segar. Kehidupan modern yang membuat manusia itu merasa kesepian.Devie mengatakan kesepian dialami manusia modern karena mereka hidup di ruang digital yang sebenarnya membuat mereka memiliki teman yang tidak betul-betul teman. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa manusia sekarang adalah manusia-manusia stres.

Untuk melupakan stresnya, manusia akan menggunakan narkoba yang di sisi lain sebagai depresan sehingga dapat membuat mereka bisa tidur dan lebih tenang. Kondisi ini yang ditangkap betul oleh pengedar bawah tanah narkoba. Para pengedar melihat dan menyesuaikan targetnya karena kebutuhan dan permintaannya ada.

  • narkoba
  • narkotika
  • steve emmanuel

sumber : Antara

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

zat tunggal yang tergolong senyawa adalah..a. gula, air, dan garamb.air teh, nitrogen, dan oksigenc.air, udara, dan aluminiumd.garam dapur, karbon, da … n besi ​

9. Pemasangan kaca jendela diberi celah karena A. agar kaca tidak pecah di malam hari B. karena kaca akan memuai di malam hari c. memberi jarak agar k … aca tidak cepat memuai D. memberi ruang ketika kaca memuai​

kenapa manusia membutuhkan oksigen?note: wk² kapital semua tilisannya,langsung ngajak udahan (^•.•^)​

Di sekeliling kita, ada banyak contoh sumber energi terbarukan, salah satunya adalah energi air. menurutmu mengapa aliran air dapat mengasilkan energi … listrik? jelaskan! ​

unsur hara apa saja yang dapat di serap lewat daun melalui stomata

BANTU JAWABBBBBBBBBBB​

Bila ia melambai kau akan menunduk bila ia berdiri tegak kau akan hormat

tuliskan proses dari penglihatan pada manusia dan pada hewan​

1.Tekanan gas yang terukur dari manometer terbuka seperti gambar di atas adalah .... a. 75 b. 73 C. 76 d. 78tolong jawab dengan benar saya jadikan jaw … aban yang tercerdas.pakai cara!diantar hari ini juga!​

Gangguan apa saja yg mungkin terjadi pada sistem pencernaan?apa pnyebab terjadinya gangguan-gangguan tersebut?bagaimana cara mencegah gangguan-ganggua … n tersebut

Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan obat-obatan golongan narkotika, psikotoprika, dan zat adiktif yang tidak sesuai dengan fungsinya. Kondisi ini dapat menyebabkan kecanduan yang bisa merusak otak hingga menimbulkan kematian.

Penyalahgunaan NAPZA terjadi akibat faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah rasa ingin tahu yang kemudian mencoba dan menjadi kebiasaan. Sedangkan faktor eksternal bersumber dari lingkungan yang tidak sehat atau berteman dengan pecandu NAPZA.

Di Indonesia, kalangan remaja merupakan kelompok yang rentan menyalahgunakan NAPZA. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), remaja rentan menggunakan NAPZA dalam jangka panjang. Berdasarkan data yang dikeluarkan BNN pada tahun 2019, 28% (2,29 juta) remaja Indonesia diketahui menggunakan NAPZA.

Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

Penyalahgunaan NAPZA umumnya terjadi karena rasa ingin tahu yang tinggi. Selain itu, pasien gangguan mental, seperti gangguan bipolar atau skizofrenia, juga berisiko menyalahgunakan NAPZA, dengan alasan untuk meredakan gejala yang dialami.

Selain rasa ingin tahu yang tinggi dan gangguan mental, faktor lain yang dapat memicu seseorang menyalahgunakan NAPZA adalah:

  • Memiliki teman yang juga pecandu NAPZA
  • Mengalami masalah ekonomi
  • Pernah mengalami kekerasan fisik, emosi, atau seksual
  • Bermasalah dalam hubungan dengan pasangan, kerabat, atau keluarga

Ada empat golongan NAPZA yang paling sering disalahgunakan, yakni:

  • Halusinogen, seperti lysergic acid diethylamide (LSD) dan phencyclidine
  • Depresan, seperti diazepam, alprazolam, clonazepam, dan ganja
  • Stimulan, seperti dextroamphetamin, kokain, methamphetamine (sabu), dan amphetamin, serta flakka
  • Opioid, seperti morfin dan heroin

Fase dan Gejala Penyalahgunaan NAPZA

Penyalahgunaan NAPZA yang tidak dihentikan dapat menyebabkan kecanduan. Seseorang dianggap kecanduan jika menunjukkan perilaku berikut:

  • Menggunakan NAPZA terus-menerus, setiap hari atau bahkan beberapa kali dalam sehari
  • Menggunakan NAPZA guna mengalihkan pikiran yang mengganggu
  • Meningkatkan dosis NAPZA seiring berjalannya waktu, karena dosis yang digunakan lambat laun akan terasa kurang
  • Memastikan bahwa NAPZA selalu tersedia
  • Melakukan apa pun guna mendapatkan atau membeli NAPZA, seperti menjual barang pribadi hingga mencuri
  • Melalaikan tanggung jawab dalam bekerja dan cenderung mengurangi aktivitas sosial
  • Tetap menggunakan NAPZA meski sadar bahwa perilaku tersebut memberikan dampak buruk pada aspek sosial dan psikologis
  • Melakukan aktivitas yang berbahaya atau merugikan orang lain ketika di bawah pengaruh NAPZA
  • Menghabiskan banyak waktu untuk membeli, menggunakan, atau memulihkan diri dari efek NAPZA
  • Mengalami kegagalan saat mencoba untuk berhenti menggunakan NAPZA

Ketika penderita telah mencapai fase kecanduan dan mencoba untuk menghentikan kebiasaan tersebut, dia akan mengalami gejala putus obat atau sakau. Gejala putus obat tersebut bisa berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan kecanduan dan jenis NAPZA yang digunakan.

Apabila NAPZA yang digunakan adalah heroin dan morfin (opioid), maka gejalanya dapat berupa:

  • Hidung tersumbat
  • Gelisah
  • Keringat berlebih
  • Sulit tidur
  • Sering menguap
  • Nyeri otot

Setelah 1 hari atau lebih, gejala putus obat akan makin memburuk. Beberapa gejala yang dapat dialami adalah:

  • Diare
  • Kram perut
  • Mual dan muntah
  • Tekanan darah tinggi
  • Sering merinding
  • Jantung berdebar
  • Penglihatan kabur atau buram

Sedangkan jika menggunakan NAPZA jenis kokain, maka gejala putus obat yang dapat muncul antara lain:

  • Depresi
  • Gelisah
  • Tubuh terasa lelah
  • Rasa tidak enak badan
  • Nafsu makan meningkat
  • Mimpi buruk yang terasa sangat nyata
  • Lambat dalam beraktivitas

Fase kecanduan terhadap penyalahgunaan NAPZA yang terus dibiarkan berisiko menyebabkan kematian akibat overdosis. Overdosis ditandai dengan keluhan berupa:

  • Mual dan muntah
  • Kesulitan bernapas
  • Mengantuk
  • Kulit dapat terasa dingin, berkeringat, atau panas
  • Nyeri dada
  • Penurunan kesadaran

Kapan harus ke dokter

Segera hubungi rumah sakit untuk berkonsultasi dengan dokter atau pusat rehabilitasi jika Anda atau orang terdekat Anda menyalahgunakan NAPZA. Perlu diketahui bahwa menghilangkan ketergantungan NAPZA membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, makin cepat mendapatkan perawatan, peluang untuk sembuh juga makin besar.

Segera hubungi dokter jika merasa:

  • Tidak bisa berhenti mengonsumsi NAPZA
  • Terus mengonsumsi NAPZA meski sadar akan bahayanya
  • Bertukar jarum suntik ketika menggunakan NAPZA

Diagnosis Penyalahgunaan NAPZA

Diagnosis penyalahgunaan NAPZA diawali dengan tanya jawab terkait gejala dan riwayat penggunaan NAPZA, kemudian diikuti pemeriksaan fisik dan mental.

Dokter juga akan melakukan serangkaian tes, antara lain:

  • Tes urine, untuk mendeteksi jenis NAPZA yang digunakan
  • Tes hepatitis C dan HIV/AIDS, untuk mendeteksi kedua penyakit tersebut, khususnya bagi pengguna NAPZA yang bertukar jarum suntik

Pengobatan Penyalahgunaan NAPZA

Indonesia memiliki sistem rehabilitasi yang dilaksanakan oleh Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL). IPWL adalah lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan proses rehabilitasi. IPWL bisa berupa puskesmas, rumah sakit, atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.

Di Indonesia, rehabilitasi untuk pasien penyalahgunaan NAPZA terbagi dalam tiga tahap, yakni:

  • Detoksifikasi
    Dokter akan memeriksa kondisi pasien secara menyeluruh. Setelah itu, dokter akan memberi obat yang bertujuan untuk mengurangi gejala putus obat (sakau).
  • Rehabilitasi nonmedis
    Dokter akan menyarankan pasien menjalani berbagai program, misalnya saling bercerita dengan sesama pasien (therapeutic communities), metode 12 langkah, dan pendekatan keagamaan.
  • Bina lanjut
    Dokter akan menyarankan pasien untuk ikut serta dalam kegiatan yang sesuai dengan minatnya. Pasien dapat kembali ke sekolah atau tempat kerja, tetapi tetap dalam pengawasan terapis.

Komplikasi Penyalahgunaan NAPZA

Komplikasi yang dapat muncul akibat penyalahgunaan NAPZA tergantung pada zat yang digunakan, antara lain:

  • Halusinasi dan kejang akibat penggunaan metamfetamin, opiat, dan kokain
  • Kantuk, kebingungan, dan kehilangan kesadaran akibat penggunaan GHB dan flunitrazepam
  • Dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kerusakan memori otak akibat penggunaan ekstasi atau molly (MDMA)

Selain itu, penyalahgunaan NAPZA secara umum dapat menimbulkan kondisi lain, yaitu:

  • HIV/AIDS atau hepatitis C, terutama bagi pengguna NAPZA suntik
  • Kerusakan otak permanen
  • Kecelakaan akibat berkendara dalam pengaruh NAPZA
  • Perilaku agresif yang membahayakan orang di sekitarnya
  • Keinginan untuk bunuh diri
  • Hambatan dalam pendidikan dan pekerjaan
  • Gangguan dalam ekonomi, serta hubungan dengan keluarga dan masyarakat
  • Terkena jeratan hukum

Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA

Cara terbaik untuk mencegah kecanduan NAPZA adalah dengan tidak mencoba NAPZA. Hal ini karena sekali mulai menggunakan NAPZA, maka akan sulit untuk menghentikan perilaku tersebut.

Perlu diketahui, beberapa obat resep memiliki sifat adiktif. Oleh sebab itu, patuhi petunjuk penggunaan dari dokter untuk menghindari kecanduan. Jika memerlukan dosis lebih, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Mantan pengguna atau yang sedang menjalani rehabilitasi berisiko besar untuk kembali menggunakan NAPZA. Bahkan, mantan pengguna yang telah bertahun-tahun berhenti menggunakan NAPZA tetap berisiko untuk menggunakan NAPZA. Agar tidak kembali terjerumus, cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Ikuti proses rehabilitasi atau pengobatan sampai selesai
  • Hindari kelompok yang menyalahgunakan NAPZA
  • Jika kembali menyalahgunakan NAPZA, segera hubungi dokter atau pusat rehabilitasi

Bagi orang yang mengalami gangguan mental, berkonsultasi ke dokter dan menjalani pengobatan secara rutin dapat mencegah penyalahgunaan NAPZA.

Terakhir diperbarui: 14 Maret 2022

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA