Apa yang terjadi jika anak bermain sepatu roda di jalan berbatu

Apa yang terjadi jika anak bermain sepatu roda di jalan berbatu

Bermain sepatu roda atau sepeda memang menyenangkan. Terutama bagi anak-anak. Kita kerap melihat, betapa semangatnya para bocah bermain inline skate di taman atau ruang terbuka. Meski jatuh-bangun, mereka tetap ceria. Tetapi jangan anggap sepele jatuh saat bermain sepatu roda. Terutama jika jatuh dengan posisi lutut menjadi tumpuan. Memang, sepintas tak menimbulkan luka atau cedera serius. Hanya sedikit lecet, yang segera pulih setelah diobati dengan antiseptik. Karena, benturan pada sendi, misalnya lutut atau sikut, bisa memicu radang. Jika dibiarkan, dapat mengakibatkan pengapuran pada sendi atau osteoarthitis.

“Trauma atau benturan pada sendi bisa mengakibatkan osteorathitis. Pada anak-anak bisa menimbulkan pengapuran sendi secara dini,’ ungkap dr. Suyanto Hadi, Sp.PD.KR dari SMC RS Telogorejo Semarang. Tentu bukan olahraga sepatu rodanya yang berbahaya. melainkan jika dilakukan dengan mengabaikan keselamatan. Misalnya, tidak mengenakan pelindung lutut atau perlengkapan safety lainnya. “Banyak ditemui kasus pengapuran sendi pada anak usia di bawah tujuh tahun. Ini perlu menjadi perhatian,” kata dia.

Osteoarthitis biasanya dialami manusia dewasa atau tua. Secara alami, produksi “pelumas” di sekitar sendi memang menurun seiring bertambahnya usia. Dampaknya sendi terasa kaku. Secara alamiah pula, tubuh merespon dengan menimbun kalsium di sekitar sendi yang mengalami radang. Namun kalsium bersifat keras. Dimensinya yang mirip kristal dengan ujung runcing, justru mengakibatkan sendi terasa nyeri. “Selain faktor usia, ditunjang pula gaya hidup, pola makan, berat badan, genetik, serta faktor lain,” kata Suyanto. Si gemuk cenderung mudah terserang dibanding si kurus. Karena lutut harus menahan beban lebih berat. Demikian pula olahragawan atau pekerja yang bersifat memikul beban. “Faktor lain adalah benturan. Misalnya jatuh dari sepeda atau sepatu roda. Ini banyak terjadi pada anak-anak. Lebih berbahaya karena bisa mengakibatkan ostearthitis pada usia dini,” kata dia.

Tanpa Gejala

Osteorathitis kadang menyerang tanpa gejala nyata. Berdasar catatan, lebih dari dua pertiga manula (70 tahun ke atas) mengidap penyakit ini. Tetapi kebanyakan tidak mengeluh atau merasa sakit. Secara umum, gejalanya adalah bagian sendi terasa kaku ketika digerakan. “Terutama pada pagi hari atau bangun tidur,” kata Suyanto. Lambat laun bisa memburuk. Bukan hanya di pagi hari. Namun rasa nyeri menyerang setiap penderita melakukan gerakan pada anggota tubuh yang terkait dengan sendi yang bermasalah. Secara kasat mata, radang sendi bisa diamati dengan adanya pembengkakan. Daerah sekitar berwarna kemerah-merahan. Pada kasus yang berat, jaringan tulang rawan akan mengalami kerusakan. Akibatnya bisa lebih buruk, terjadi deformasi pada tulang. “Kalau sudah begitu, penderita akan mengalami sakit yang luar biasa,” jelas Suyanto.

Wanita berusia 50 tahun ke atas merupakan salah satu yang berisiko mengidap. Orang dengan ras tertentu ternyata juga lebih mudah terserang. selain itu kegemukan serta adanya trauma atau benturan pada daerah sendi. Pengobatan bervariasi sesuai kebutuhan pasien. Bisa dengan obat pereda nyeri, latihan gerak, pemnberian suplemen sendi, hingga pemberiian obat suntik. Bila perlu, dokter bisa melakukan pencucian sendi. Bahkan pada stadium yang berat, bisa dilakukan operasi penggantian sendi. Namun Suyanto mengingatkan, mencegah lebih baik dari mengobati. “Terutama pada anak-anak, hindari benturan atau trauma pada sendi,” ulangnya.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Call Center 24 jam SMC RS Telogorejo di nomor telepon (024) 8646 6000, (024) 8452912, Ph. 08112791949 (Dinda)

Leave a reply →

Apa yang terjadi jika anak bermain sepatu roda di jalan berbatu

Ilustrasi kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD MI. /Pixabay/14995841.

PortalJember.com - Hai adik-adik semua semoga senantiasa semangat dalam belajar.

Kali ini membahas tentang kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD MI subtema 4 literasi.

Soal yang dibahas memfokuskan pada halaman 185 dalam Buku Tematik terpadu Kurikulum 2013.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 SD MI Halaman 100, 101, 103, 104, 107, dan 112 Subtema 3 Pembelajaran 1

Alangkah lebih baiknya jika membaca baca teks 'Kebaikan Tukang Bakso' Kemudian kerjakan soal di bawahnya.

Simak kunci jawaban berikut sebagaimana dilansir PortalJember.com dari alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember, Adi Wildan Alamsyah, S.Pd.

4. Gaya apa yang terjadi saat seseorang bermain sepatu roda?.

Baca Juga: Apa yang Dilakukan jika Menjadi Tokoh Utama dalam Cerita Angsa dan Telur Emas, Kunci Jawaban Kelas 4 SD MI

Jawaban:

Meski mengasyikkan, bermain sepatu roda ternyata memiliki sejumlah risiko seperti jatuh dan cedera. Oleh karena itu, penting untuk melakukan aktvitas ini secara aman.

04 Jul 2020|Annisa Trimirasti

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Pilih dan gunakan sepatu roda dari toko yang bisa dipercaya

Bermain sepatu roda bisa menjadi kegiatan sehat sekaligus menyenangkan, terutama bagi anak-anak dan remaja. Namun kegiatan ini tetap memiliki sejumlah risiko, sehingga Anda perlu mengetahui tips aman melakukannya.Aktivitas sepatu roda dikenal dapat membantu membakar banyak kalori. Tak hanya itu, kegiatan fisik ini juga mampu meningkatkan keseimbangan serta koordinasi tubuh.Tapi sama seperti jenis olahraga pada umumnya, bermain sepatu roda bisa menyebabkan pemain mengalami cedera bila tidak dilakukan dengan hati-hati dan persiapan yang matang.

Beragam risiko bermain sepatu roda

Kegiatan sepatu roda merupakan salah satu kegiatan yang berpotensi besar untuk menyebabkan pemainnya terjatuh. Pasalnya, bermain sepatu roda menuntut seseorang untuk memiliki keseimbangan dan refleks tubuh yang baik.Sebagai contoh, pemain sepatu roda harus siap menghindar hingga menghentikan lajunya bila terjadi hal tak terduga. Misalnya, ada kerikil di jalan atau benturan dengan pemain lain. Jika tidak siap dan sigap, pemain akan jatuh atau terbentur dan cedera.Lokasi cedera bisa cukup beragam. Namun cedera umumnya terjadi di sendi-sendi atau lekukan tubuh seperti pada lutut, siku, dan pergelangan tangan. Ini terjadi karena area tersebut biasa digunakan untuk menopang tubuh saat terjatuh.Oleh sebab itu, luka gores, keseleo, retak hingga patah tulang pada bagian-bagian tersebut merupakan risiko cedera yang dapat terjadi saat bermain sepatu roda.Risiko dan dampak cedera bisa lebih rentan terjadi pada anak berusia delapan tahun ke bawah. Pasalnya, mereka masih dalam masa pertumbuhan sehingga refleksnya belum sempurna dan cenderung lambat.

Tips aman bermain sepatu roda

Potensi cedera saat bermain sepatu roda dapat dikurangi dan dicegah bila Anda melakukannya dengan aman. Berikut beberapa cara yang bisa Anda terapkan:Pemain sepatu roda wajib menggunakan bantalan pelindung. Terutama pada bagian tubuh yang berpotensi mengalami cedera, seperti siku, lutut, dan pergelangan tangan.Pemain juga harus menggunakan helm ketika bermain sepatu roda. Langkah ini bertujuan mengurangi risiko cedera pada area kepala.Jangan tergiur dengan tawaran diskon atau harga murah. Anda sebaiknya memilih sepatu roda dan alat-alat pelindung yang dibutuhkan dari toko resmi dan terpercaya. Dengan ini, kualitasnya lebih terjamin dan sudah teruji.Sebelum bermain sepatu roda, Anda perlu memastikan bahwa area permainan aman dari hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan.Area sepatu roda sebaiknya bukan jalan yang rusak dan bukan jalan umum yang ramai. Hal ini semakin penting apabila Anda merupakan pemain pemula.Bila terpaksa melakukannya di jalanan umum, Anda perlu memastikan bahwa Anda sudah memahami teknik dasar bermain sepatu roda. Contohnya, bisa menjaga keseimbangan dan mengerem.Anda juga dianjurkan untuk selalu berhati-hati dan awas pada lingkungan sekitar selama bermain sepatu roda.Untuk pemain pemula atau anak-anak, disarankan untuk bermain sepatu roda di tempat khusus yang lapang dan di bawah pengawasan pelatih. Dengan ini, mereka tidak membahayakan dirinya maupun orang-orang di sekitarnya.Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan kondisi sepatu roda secara berkala. Mulai dari mengecek ada tidaknya roda yang longgar atau aus, serta kotoran yang mungkin terselip. Hal-hal ini bisa saja membahayakan Anda ketika sedang asyik bersepatu roda.Sama halnya dengan olahraga lain, bermain sepatu roda sebaiknya didahului dengan pemanasan. Anda perlu melakukan pemanasan setidaknya selama lima menit agar otot-otot tubuh lebih lentur.

Baca Juga

11 Tips Menurunkan Berat Badan yang Sudah Terbukti Secara IlmiahMengenal Berbagai Manfaat Olahraga Pagi untuk Kesehatan TubuhSeputar Olahraga Judo dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan

Selain beberapa tips di atas, sejumlah hal berikut juga dapat membantu agar bermain sepatu roda menjadi lebih aman:
  • Bermain di siang hari, bukan pada malam hari.
  • Jangan bermain sepatu roda sendirian, ajaklah teman atau keluarga untuk menemani Anda.
  • Selalu membawa alat komunikasi dan tanda pengenal ketika bersepatu roda.
  • Pastikan Anda tidak terlalu dekat dengan kendaraan saat bermain di area umum.
  • Bila cuaca panas, kenakan tabir surya dan bawalah air minum.
  • Jangan bermain saat cuaca tidak baik, seperti saat hujan, karena jalanan akan licin.
Bermain sepatu roda memang memiliki beberapa risiko, seperti terjatuh dan cedera. Meski demikian, hal ini dapat dicegah asal Anda selalu meggunakan pelindung dan berhati-hati saat bermain.Dengan begitu, kegiatan bermain sepatu roda dapat menjadi aktivitas fisik yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Selamat mencoba!

olahraga

Kids Health. https://kidshealth.org/en/teens/safety-inline.html
Diakses pada 4 Juli 2020
Kids Health. https://kidshealth.org/en/parents/sports-safety.html
Diakses pada 4 Juli 2020
Nationwide Children’s Hospital. https://www.nationwidechildrens.org/conditions/health-library/bicycle-in-line-skating-skateboarding-safetyprevention
Diakses pada 4 Juli 2020
WebMD. https://www.webmd.com/diabetes/diabetes-safe-exercise
Diakses pada 4 Juli 2020
WebMD. https://www.webmd.com/osteoporosis/features/exercise-weight-bearing#1
Diakses pada 4 Juli 2020
Family Practice Notebook. https://fpnotebook.com/legacy/Sports/Skate/InLnSktng.htm
Diakses pada 4 Juli 2020

Waktu olahraga saat puasa yang tepat adalah sebelum sahur dan sesudah buka puasa. Jenis olahraga yang bisa dilakukan seperti yoga, jogging, dan tai chi.

Back squat adalah gerakan squat yang dilakukan menggunakan tambahan beban barbell di bahu bagian belakang, sehingga sering juga disebut sebagai barbell squat.

09 Mei 2021|Nina Hertiwi Putri

Olahraga memanah memang tak sepopuler olahraga seperti lari atau basket. Padahal, manfaat memanah untuk kesehatan sayang untuk dilewatkan. Gerakan tubuh yang dilakukan saat memanah bermanfaat untuk tubuh bagian atas serta kesehatan mental. Ketahui manfaat memanah untuk kesehatan Anda di artikel ini.

07 Mei 2020|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana

Dijawab Oleh dr. Sri Wulantini

Dijawab Oleh dr. Sylvia V