Apa yg harus dilakukan ibu hamil ketika ada gerhana bulan

Gerhana bulan adalah fenomena alam yang terjadi ketika Bumi berada tepat di antara Bulan dan Matahari. Beberapa orang percaya bahwa fenomena tersebut berbahaya bagi para ibu hamil.

Oleh karena itu, muncullah beberapa mitos terkait hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil saat gerhana bulan. Mulai dari larangan makan atau minum, menutupi jendela dengan koran, tidak boleh keluar rumah, dan lain sebagainya.

Namun, benarkah hal itu?

Pada dasarnya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan bahwa gerhana bulan untuk ibu hamil adalah berbahaya. Jadi, ibu hamil pun tidak perlu melakukan pencegahan khusus untuk larangan-larangan yang beredar saat gerhana bulan terjadi.

Bahkan menanggapi hal itu Dr Sunil Eshwar, Konsultan Utama, Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Aster RV, Bangalore, dikutip TimesNowNews.com, membantah tegas beberapa mitos paling terkait dengan gerhana dan kehamilan.

Berikut beberapa mitos yang dimaksud:

Mitos: Jangan makan atau minum apapun

Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa ibu hamil dilarang untuk makan atau minum saat gerhana bulan. Mereka dianjurkan untuk berpuasa. Namun hal ini justru dapat berbahaya untuk ibu hamil, karena bisa menyebabkan dehidrasi dan menurunnya kadar gula dalam darah. Ini tidak hanya dapat berdampak buruk bagi ibu hamil tetapi juga bagi janin di dalam kandungan.

Namun bila Mom mempercayai mitos ini, maka sebaiknya makan atau minum lah sesuatu terlebih dahulu sebelum gerhana bulan. Selain itu, pastikan Mom tidak menunjukan gejala migrain, sakit kepala parah, mual, dan rasa ingin pingsan.

Pantangan ibu hamil saat gerhana bulan: Jangan gunakan benda tajam seperti pisau, gunting, atau jarum

Mitos ini pertama kali muncul karena ahli astrologi India pernah mendesak para ibu hamil untuk menghindari penggunaan benda tajam selama gerhana bulan. Mereka memperingatkan ini dapat menyebabkan bayi yang belum lahir menjadi sumbing.

Namun sebenarnya tidak ada penelitian yang dapat menunjukan bukti ilmiah untuk larangan ini. Jadi aman-aman saja bila ibu hamil ingin menggunakan benda tajam seperti pisau, gunting, atau jarum saat gerhana bulan selama mereka berhati-hati.

Mitos gerhana bulan pada ibu hamil: Menggunakan logam

Hal ini sedikit bertentangan dengan mitos sebelumnya. Bila sebelumnya ibu hamil dilarang menggunakan benda tajam seperti pisau, gunting, atau jarum selama gerhana bulan. Namun beberapa pendapat lainnya justru menyarankan ibu hamil untuk menggunakan benda logam saat gerhana bulan.

Mereka percaya bahwa menyimpan benda logam seperti peniti atau pisau logam di bawah bantal atau perut dapat memberikan mereka perlindungan dari risiko bayi sumbing. Sayangnya, lagi-lagi pernyataan ini tidak didukung oleh bukti ilmiah. Jadi Mom tidak perlu mengikutinya.

Mitos ibu hamil saat gerhana bulan: Istirahat yang cukup dan berbaring lurus

Beberapa orang di Pakistan percaya bahwa saat gerhana bulan terjadi, ibu hamil sebaiknya beristirahat yang cukup dan berbaring lurus. Hal ini dilakukan untuk mencegah bayi lahir dengan sendi yang bengkok.

Mitos ini mungkin tidak berbahaya dan justru dapat memberikan manfaat untuk ibu hamil. Karena ibu hamil memang memerlukan istirahat yang cukup selama kehamilan. Namun ibu hamil yang sudah memasuki trimester ketiga justru tidak dianjurkan untuk berbaring lurus atau telentang. Mereka justru dianjurkan untuk tidur menyamping ke sebelah kiri.

Menurut para ahli, tidur telentang saat hamil bisa membahayakan janin karena beban dari rahim akan memperlambat sirkulasi darah ke area jantung. Akibatnya, jantung kesulitan untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh termasuk ke janin.

Selain itu, tidak ada bukti ilmiah yang dapat menjelaskan mitos ini. Para ahli percaya bahwa tidak akan ada yang terjadi pada bayi yang belum lahir selama gerhana bulan karena mereka masih di dalam kandungan.

Mitos gerhana bulan pada ibu hamil: Tutupi semua jendela dengan koran atau gorden yang tebal

Ada pula mitos yang beredar bahwa ibu hamil sebaiknya tidak terpapar sinar matahari di siang hari saat gerhana bulan akan terjadi. Sebab mereka percaya bahwa sinar UV di atmosfer akan meningkat selama gerhana bulan. Jadi ibu hamil disarankan untuk menutupi semua jendela dengan koran atau gorden yang tebal.

Faktanya, sinar UV yang terjadi saat gerhana bulan tetap aman untuk ibu hamil. Bahkan ini cukup aman untuk melihat gerhana bulan dengan mata telanjang tanpa menggunakan kacamata khusus.

Pantangan ibu hamil saat gerhana bulan: Buang semua makanan matang sebelum gerhana dan mandi setelah gerhana selesai

Bagi beberapa agama, ini mungkin bisa menjadi salah satu cara menangkal pertanda buruk yang dapat terjadi akibat gerhana bulan. Namun hingga sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang dapat menjelaskan hubungan antara membuang makanan matang sebelum gerhana dan mandi setelah gerhana selesai untuk ibu hamil.

Jadi semua pilihan ada di tangan Mom untuk mempercayai semua mitos ini atau tidak.

Baca Juga: Pantangan Ibu Hamil, Bedakan Mitos dan Fakta!

Hingga saat ini, sejumlah peristiwa alam banyak dikaitkan dengan bahaya bagi kehamilan. Salah satunya yakni bahaya gerhana bagi ibu hamil yang dipercaya secara turun temurun. Apakah benar ini faktanya atau hanya mitos belaka, Moms?

Banyak orang mempercayai bahwa tak 'elok' jika perempuan hamil keluar rumah ketika terjadi gerhana, baik itu gerhana bulan atau matahari.

Dipercaya, ini dapat memicu kelainan janin atau gangguan kesehatan pada ibu hamil.

Apakah ini benar terjadi? Nah, untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut terkait ini kita langsung tanya kepada ahlinya saja, yuk!

Tema "Expert Room" kali ini tentang fakta dan mitos bahaya gerhana bagi kehamilan yang akan dijawab dan dijelaskan langsung oleh seorang dokter yang ahli di bidangnya.

Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi RSIA Bina Medika, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, akan menjelaskan terkait bahaya gerhana bagi ibu hamil.

Yuk, simak bersama, Moms!

Mengenal Arti Gerhana

ADVERTISEMENT

Foto: Orami Photo Stocks

Sebelum kita mengetahui kebenaran terkait itu, kenali dulu apa itu arti gerhana.

Gerhana adalah sebuah peristiwa alam yang terjadi karena proses penutupan benda langit oleh benda angkasa lainnya. Biasanya, ini melibatkan matahari, bulan, dan juga bumi.

Gerhana sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, seperti

1.Gerhana Matahari

Melansir National Aeronautics and Space Administration (NASA), gerhana matahari umumnya terjadi 2 kali dalam setahun.

Untuk gerhana matahari total terjadi ketika matahari sepenuhnya tertutup oleh bulan.

Pada masa ini, bulan akan tampak sangat kecil sekali dari bumi. Sedangkan untuk gerhana matahari sebagian, bulan tidak sepenuhnya menutupi matahari.

Gerhana cincin juga salah satu bagian dari gerhana matahari di mana ketika bulan sepenuhnya berada di depan matahari.

2. Gerhana Bulan

Bagaimana dengan proses gerhana bulan, Moms? Gerhana bulan terjadi ketika bayangan bumi menutupi bulan sepenuhnya.

Gerhana bulan total menjadi salah satu peristiwa yang sering terjadi, yakni ditandai dengan warna kemerahan pada sinar matahari.

Hal ini karena matahari sedang menutupi bayangan bumi, lho.

Baca Juga: Minum Es saat Haid Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter!

Bahaya Gerhana bagi Ibu Hamil

Foto: Orami Photo Stocks

Apakah benar proses gerhana tidak boleh disaksikan ibu hamil? Sejumlah kepercayaan masih sering dijumpai hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

Tak jarang mereka mengaitkan dengan kelainan janin atau gangguan perkembangan bagi ibu hamil. Lantas, bagaimana kebenaran informasi yang banyak dipercaya ini?

"Fenomena alam gerhana tidak ada kaitannya dengan kehamilan, baik untuk bayi dan ibu hamilnya sendiri," terang dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG.

Mitos yang terjadi pada masyarakat tidaklah sepenuhnya benar. Untuk itu, beberapa mitos di bawah ini perlu diluruskan terkait gerhana bagi ibu hamil, antara lain:

1. Kelainan Janin

Diyakini wanita hamil yang berada di hadapan gerhana dapat menyebabkan bayi mereka memiliki kelainan bentuk wajah atau gangguan kesehatan.

Moms, hingga saat ini tidak ada penelitian yang terbukti bahwa gerhana dapat membahayakan kondisi janin.

Jadi, ibu hamil tentu dibolehkan untuk menyaksikan gerhana dari luar rumah.

2. Memicu Kebutaan

Bagaimana dengan bahaya gerhana bagi ibu hamil terkait kesehatan mata?

Ternyata, ini benar terjadi dan berlaku tak hanya untuk ibu hamil, Moms.

"Tidak hanya ibu hamil, seseorang yang tidak hamil pun bisa mengalami mata sakit jika tidak menggunakan pelindung saat menyaksikan gerhana," tambah dr. Dinda.

Mengutip Prevent Blindness, menyaksikan gerhana matahari tanpa pelindung mata dapat menyebabkan kebutaan atau luka bakar pada retina.

Paparan cahaya ini dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan menghancurkan sel-sel dalam jaringan mata, lho.

3. Memicu Bibir Sumbing

Foto: Orami Photo Stocks

Bibir sumbing sering dikaitkan dengan bahaya gerhana bagi ibu hamil. Faktanya, ini tidak terbukti kebenarannya, Moms.

Bibir atau langit-langit mulut sumbing diduga disebabkan oleh kombinasi genetik dan faktor lain.

Misalnya terkait asupan yang dimakan ibu hamil atau obat-obatan tertentu yang digunakannya selama kehamilan.

Baca Juga: 9 Jenis Vaksin Dewasa untuk Meningkatkan Imun Tubuh Menurut Ahlinya, Catat!

4. Kelainan Tulang Bayi

Dipercayai, paparan gerhana dapat menyebabkan gangguan tulang pada bayi.

Akhirnya, banyak ibu hamil berusaha mencegah hal ini dengan bersembunyi. Bahkan, ada yang hingga bersembunyi di bawah kasur.

Mulai sekarang, tak perlu lagi bersembunyi di bawah kolong tempat tidur saat gerhana ya, Moms.

Hal ini tidak ada kaitannya untuk mencegah persendian yang bengkok pada bayi.

5. Gangguan Pencernaan

Katanya, gerhana matahari membuat adanya penurunan suhu dan memicu perkembangbiakan bakteri pada makanan.

Sehingga ibu hamil dilarang mengonsumsi makanan apapun saat gerhana berlangsung.

Tentu ini adalah mitos dan tak perlu dipercayai ya, Moms.

Ibu hamil tetap boleh makan atau minum selagi gerhana matahari terjadi.

Perbanyak buah dan sayur untuk menjaga stamina ibu hamil dan juga janin, ya.

Nah, itu dia Moms, penjelasan mengenai bahaya gerhana bagi ibu hamil yang perlu diketahui.

Jika Moms memiliki pertanyaan lain, dapat langsung dikonsultasikan dengan dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi terdekat ya!

Artikel ini merupakan kerjasama dengan RSIA Bina Medika Bintaro.

Sumber

  • //www.nasa.gov/audience/forstudents/5-8/features/nasa-knows/what-is-an-eclipse-58
  • //preventblindness.org/solar-eclipse-and-your-eyes/#:~:text=Exposing%20your%20eyes%20to%20the,you%20see%20to%20the%20brain.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA