Apakah cacar air tidak boleh kena angin

Skip to content

Beranda / Informasi Kesehatan / Penyakit Kulit / Benarkah Penderita Cacar Air Tidak Boleh Terkena Angin?

Benarkah Penderita Cacar Air Tidak Boleh Terkena Angin?


DokterSehat.Com- Ada sebuah mitos yang dipercaya oleh masyarakat yakni penderita cacar air sebaiknya tidak keluar rumah agar tidak terkena angin. Jika sampai mereka terkena angin, maka cacar akan menjadi semakin parah dan semakin sulit untuk disembuhkan. Apakah mitos ini benar adanya?

Apakah cacar air tidak boleh kena angin

Pakar kesehatan menyebut cacar air sebagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus bernama varicella zoster. Biasanya, virus ini hanya akan menyerang seseorang sekali saja seumur hidup, khususnya di masa kanak-kanak. Yang menjadi masalah adalah, penderita cacar air akan mengalami sensasi gatal yang luar biasa, badan lemas, dan mengalami demam.

Untuk mitos yang menyebutkan bahwa penderita cacar air tidak boleh terkena angin, hal ini ternyata benar adanya. Kondisi ini disebabkan oleh cacar air yang termasuk dalam penyakit yang sangat mudah menular, termasuk lewat paparan udara saat penderita cacar air batuk atau bersin-bersin.

Melihat adanya fakta ini, mereka yang belum pernah terkena cacar air sebelumnya sebaiknya tidak sering melakukan kontak atau berdekatan dengan mereka yang sedang menderita cacar air demi mencegah kemungkinan tertular. Jika yang terkena cacar air adalah anak-anak, ada baiknya mereka beristirahat di rumah dan tidak berangkat ke sekolah terlebih dahulu agar anak-anak lain di kelas yang sama tidak akan tertular.

Tak hanya bisa memungkinkan penularan virus penyebab cacar air, paparan angin ternyata juga bisa membuat penderita cacar air yang sedang mengalami demam mengalami tubuh menggigil. Hal ini tentu akan membuatnya semakin menderita.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa selain angin atau udara, mainan, pakaian, selimut, seprai, handuk, dan benda-benda lain yang sudah dipegang oleh penderita cacar air juga bisa menularkan virusnya. Karena alasan inilah ada baiknya anggota keluarga yang belum pernah terkena cacar air berhati-hati saat berinteraksi dengan penderita masalah kesehatan ini.


DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi


KOMPAS.com - Saat terkena cacar air, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak boleh dilakukan penderita agar penyakitnya tidak menular dan cepat pulih.

Dilansir dari NHS Inform, cacar air adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan virus varicella zoster,

Penyakit menular ini biasanya menyerang anak-anak. Tapi, ada juga orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air saat kecil dan tertular penyakit ini ketika sudah besar.

Baca juga: 5 Beda Cacar Air dan Flu Singapura yang Sekilas Gejalanya Mirip

Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat terkena cacar air?

Penderita cacar air sebaiknya menghindari beberapa pantangan ketika terkena penyakit menular ini, di antaranya:

  • Beraktivitas di luar rumah saat cacar air belum sembuh

Penderita cacar air sebaiknya banyak istirahat agar proses pemulihan penyakit berjalan optimal.

Selain itu, pastikan untuk beraktivitas dan tinggal di dalam rumah selama sekitar seminggu untuk mencegah cacar air menular pada orang sekitar.

Virus penyebab cacar air bisa menular sejak sehari sampai dua hari sebelum gejala penyakit muncul. Penyakit ini juga masih bisa menular selang enam hari setelah gejala ruam dan bintik-bintik merah bermunculan.

Jauhkan penderita dari bayi baru lahir, ibu hamil, penderita penyakit kronis, atau pemilik daya tahan tubuh lemah yang rentan berisiko mengalami komplikasi parah saat terkena cacar air.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Cacar Air yang Perlu Diwaspadai

  • Menggaruk ruam dan bintik-bintik cacar

Meskipun ruam dan bintik-bintik berair di kulit penderita biasanya sangat gatal, tapi pantangan cacar air adalah menggaruk luka tersebut.

Menggaruk ruam lepuh cacar air rentan menyebabkan infeksi sekunder yang membuat luka semakin parah dan susah sembuh.

Selain itu, ruam dan bintik-bintik cacar yang digaruk berisiko meninggalkan bekas luka yang susah dihilangkan.

Dilansir dari Health, gunakan losion atau krim yang mengandung kalamin untuk mengurangi rasa gatal.

Baca juga: Kenali Penyebab Cacar Air dan Cara Penularannya

  • Malas mandi dan membersihkan tubuh saat terkena cacar air

Walaupun gejala cacar air seperti ruam, demam, lemas, sakit kepala kerap membuat penderita enggan meninggalkan tempat tidur, tapi upayakan agar kebersihan tubuh tetap terjaga.

Dilansir dari American Academy of Dermatology, penderita cacar air boleh mandi dengan air hangat.

Hindari air yang terlalu panas atau dingin karena bisa memengaruhi demam. Bila memungkinkan, tambahkan oatmeal koloid pada air yang digunakan untuk mandi. Bahan tambahan ini bisa meringankan gejala gatal.

  • Sembarangan minum obat

Hindari sembarangan memberikan obat, terutama jenis aspirin untuk penderita cacar air anak-anak.

Penggunaan obat aspirin untuk mengobati cacar air pada anak bisa meningkatkan risiko sindrom reye. Penyakit fatal ini menyerang hati sampai otak.

Penderita cacar air tanpa masalah kesehatan lain biasanya diresepkan obat untuk meringankan gejala penyakit.

Obat ini biasanya berupa paracetamol untuk menurunkan demam, lotion kalamin, atau gel dingin untuk meredakan gatal.

Untuk penderita yang memiliki daya tahan tubuh lemah, dokter biasanya menambahkan obat untuk mencegah komplikasi penyakit.

Baca juga: 8 Komplikasi Cacar Air yang Pantang Disepelekan

Kapan perlu waspada dengan cacar air?

Penyakit cacar air tanpa komplikasi biasanya sembuh setelah satu sampai dua minggu.

Namun, Anda perlu segera membawa penderita ke rumah sakit apabila muncul gejala cacar air yang parah dan ada tanda-tanda komplikasi.

Di antaranya ruam dan lepuh cacar air terinfeksi, disertai nyeri dada, atau sesak napas.

Pastikan untuk memperhatikan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat terkena cacar air di atas. Selain itu, waspadai juga beberapa tanda komplikasi penyakit ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah cacar air tidak boleh kena kipas angin?

Mengenai penggunaan kipas angin saat sedang cacar air tidak apa-apa digunakan namun sebaiknya tidak menggunakan kekuatan kipas yang terlalu kencang dan sebaiknya saat tidur diberikan pakaian yang tipis.

Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat terkena cacar air?

Meskipun ruam dan bintik-bintik berair di kulit penderita biasanya sangat gatal, tapi pantangan cacar air adalah menggaruk luka tersebut. Menggaruk ruam lepuh cacar air rentan menyebabkan infeksi sekunder yang membuat luka semakin parah dan susah sembuh.

Berapa hari cacar air akan kempes?

Pasien yang terkena cacar air akan mengalami ruam seperti melepuh, yang pertama kali muncul di area wajah dan badan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Meski sangat menular, tetapi penyakit ini tidak mengancam jiwa dan sebagian besar orang akan sembuh dalam waktu 1-2 minggu.

Apakah cacar air tidak boleh terkena air?

Secara medis, tidak ada larangan mandi untuk penderita cacar air. Bukannya tidak boleh, mandi saat cacar air malah dianjurkan sebagai upaya perawatan kulit untuk meredakan rasa gatal atau mencegah Anda menggaruk ruam cacar air terlalu sering.