Apakah Indonesia termasuk negara yang majemuk berikan alasannya?

tirto.id - Indonesia memiliki struktur masyarakat dengan sistem sosial budaya yang kompleks. Di dalam masyarakat Indonesia terdapat perbedaan suku bangsa, adat, agama, dan berbagai ciri kedaerahan, termasuk perbedaan lapisan sosial. Semua ini menjadikan Indonesia sebagai masyarakat majemuk.

J.S. Furnivall yang mengemukakan pertama kali tentang masyarakat majemuk dalam buku Netherlands India: A Study of Plural Economy (1967). Menurut dia, fenomena tersebut sudah terlihat sejak zaman kekuasaan Hindia Belanda, baik di Indonesia maupun Burma.

Lalu, Furnivall mendefinisikan masyarakat majemuk sebagai suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup berdampingan, tetapi tidak terintegrasi dalam satu kesatuan politik.

Konsep masyarakat majemuk di Indonesia, dilihat dari struktur sosialnya, memiliki berbagai perbedaan budaya dan adat istiadat di antara suku-suku yang ada. Di antara suku tersebut juga memiliki dominasi agama berlainan. Misalnya Aceh memiliki mayoritas masyarakat beragama Islam, atau masyarakat suku Batak beragama Kristen.

Di samping itu, penggunaan bahasa juga menunjukkan kemajemukan. Di suku Sunda, masyarakatnya cenderung menggunakan bahasa Sunda. Lalu, masyarakat suku Jawa lebih sering berbincang dengan bahasa Jawa.

Berbagai kemajemukan yang ada di masyarakat Indonesia ini, kata Clifford Geertz seperti dilansir dari buku Khazanah Antropologi 1 Kelas XI (Depdiknas 2009), cenderung tidak banyak berubah dan sulit terintegrasi. Walau pun masyarakat Indonesia telah terbentuk dengan sifat multietnik, multiagama, multibahasa, dan multiras dari tahun 1945, namun kemajemukan tetap bertahan.

Hanya saja, masyarakat majemuk di Indonesia memiliki keunikan yaitu masih tunduk pada konsensus satu bangsa dan dapat hidup berdampingan dengan damai. Menurut Van den Berghe, hal itu dipicu dua faktor yakni: kesepakatan sebagian besar anggota masyarakat pada nilai-nilai fundamental; dan berbagai masyarakat dari beragam kesatuan memicu munculnya loyalitas ganda.

Ciri-ciri masyarakat majemuk

Beragamnya perbedaan pada masyarakat majemuk dapat ditemukan beberapa ciri-ciri. Van den Berghe melihat ciri-ciri masyarakat majemuk sebagai berikut:

  1. Terintegrasinya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki ciri khas budaya yang berbeda satu sama lain.
  2. Adanya lembaga-lembaga sosial yang saling tergantung satu sama lain karena adanya tingkat perbedaan budaya yang tinggi.
  3. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
  4. Kecenderungan terjadinya konflik lebih besar di antara kelompok satu dengan yang lain.
  5. Integrasi sosial tumbuh di antara kelompok sosial yang satu dengan yang lain.
  6. Munculnya kekuasaan politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.

Baca juga:

  • Ranking Bukan yang Utama, Kenali Potensi Kecerdasan Majemuk Anak
  • Apa Saja Karakteristik Masyarakat Majemuk & Faktor Pemicu Integrasi
  • Pancasila Goes to Campus Ajak Mahasiswa Jaga Kemajemukan

Baca juga artikel terkait MASYARAKAT MAJEMUK atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/ale)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majemuk memiliki arti terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan, dan kemajemukan diartikan sebagai keanekaragaman. Dapat disimpulkan bahwa negara yang majemuk dapat diartikan sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati dan budaya yang dimiliki oleh negara tersebut. Lalu, mengapa negara Indonesia disebut negara yang majemuk? Apa yang membuat negara Indonesia memiliki kemajemukan? Indonesia terdiri dari 17.508 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan. Tradisi yang diwariskan turun temurun, alam yang memiliki berbagai keunikannya sendiri, dan keanekaragaman dari setiap daerah yang tidak ada hentinya untuk digali.  Indonesia juga terdiri dari berbagai macam ras, suku bangsa, agama, dan bahasa. Dengan demikian, Indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang majemuk.

Tradisi adalah kebiasaan yang dilakukan secara turun menurun di suatu daerah tertentu yang juga sering disebut kearifan lokal. Sebagai contohnya, tradisi kebo-keboan yaitu tradisi yang berasal dari Alasmalang Kabupaten Banyuwangi yang bertujuan untuk meminta hujan, tradisi ngaben yaitu upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu di Bali, dan berbagai tradisi di daerah-daerah lain di Indonesia. Hal inilah yang menjadi salah satu pencipta kemajemukan negara Indonesia.

Selain tradisi, Indonesia juga sudah dikenal karena memiliki keindahan alam yang luar biasa. keindahan alam Indonesia ini terus-menerus digali dan dikembangkan. Fauna dan flora yang beragam jenisnya juga dimiliki oleh Indonesia. Daerah daratan maupun wilayah maritim yang terus memancarkan pesonanya. Bahkan, sebagian besar jenis flora dan fauna langka yang ada di dunia terdapat di Indonesia. Oleh karenanya, masyarakat Indonesia patut berbangga terhadap kekayaan yang dimiliki oleh negara sendiri.  

Kemajemukan suku, agama, ras, dan bahasa yang ada di Indonesia juga menambah alasan mengapa Indonesia disebut sebagai negara majemuk. Menurut data sensus yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2010, Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa. Jumlah yang luar biasa bila kita membandingkannya dengan negara-negara yang lainnya. Selain itu, jumlah Bahasa yang ada di Indonesia juga terbilang sangat banyak. 707 bahasa utama yang telah berhasil didata oleh Ethologue, situs bahasa di dunia. 6 agama yang telah diakui oleh Indonesia juga menambah daftar alasan mengapa Indonesia dikatakan sebagai negara yang majemuk.

Namun, hal ini berdampak negatif kepada pola kehidupan bermasyarakat.  Sebagaimanna contohnya adalah konflik antarmasyarakat. Dalam hal ini adalah isu SARA yang sering terjadi di negara ini. Seperti yang dilansir dalam Okezone News, konflik agama yang terjadi di Ambon pada tahun 1999 silam. Konflik ini melibatkan dua kelompok beragama, yaitu Islam dan Kristen. Yang mana diduga penyebab awalnya adalah konflik perseorangan yang mengatasnamakan sebuah agama, hingga pada akhirnya berkembang menjadi sebuah konflik besar yang menimbulkan banyak korban.

Pada saat konflik itu terjadi, kedua pihak saling serang dan bakar-membakar bangunan serta sarana ibadah. Bahkan, ABRI juga dianggap gagal dalam menangani hal ini sampai merebak isu bahwa situasi tersebut sengaja dibiarkan berlanjut untuk mengaliihkan isu-isu besar lainnya. Hingga pada akhirnya kerusuhan tersebut menjadi isu yang sensitif sampai saat ini.

Sebagai bangsa yang besar, Indonesia adalah negara majemuk dan tidak dapat dibantah lagi bahwa terdapat 6 agama yang diakui; Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dengan 707 bahasa utama yang digunakan di setiap daerahnya, ditambah dengan gaya bahasa yang berbeda. Bahasa-bahasa tersebut digunakan oleh 1.340 suku yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Suku-suku tersebut tinggal di 17.508 pulau yang tersebar di Indonesia. Besarnya jumlah tadi melahirkan tradisi dan budaya yang unik. Lanskap indah yang telah di desain oleh Tuhan menambah keunikan negara ini.

Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia adalah negara majemuk yang memiliki suku, tradisi, budaya, dan lanskap yang unik. Begitu juga kita sebagai masyarakat Indonesia sepatutnya ikut andil dalam menjaga keutuhan dalam kemajemukan Indonesia selayaknya semboyan Bhinneka Tunggal Ika, agar konflik agama yang terjadi di Ambon atau pun daerah lain tidak terulang.

Asked by wiki @ 03/08/2021 in PPKn viewed by 27568 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in PPKn viewed by 25069 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in PPKn viewed by 23144 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in PPKn viewed by 21511 persons

Asked by wiki @ 31/08/2021 in PPKn viewed by 21160 persons

Asked by wiki @ 31/08/2021 in PPKn viewed by 20816 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in PPKn viewed by 20107 persons

Asked by wiki @ 12/08/2021 in PPKn viewed by 19930 persons

Asked by wiki @ 14/08/2021 in PPKn viewed by 16733 persons

Asked by wiki @ 12/08/2021 in PPKn viewed by 8293 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in PPKn viewed by 6245 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in PPKn viewed by 3775 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in PPKn viewed by 3751 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in PPKn viewed by 3689 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in PPKn viewed by 3462 persons