Apakah kista bartholin bisa sembuh total

Bila kamu perhatikan, ada satu perbedaan utama dari ketiganya, yaitu lokasi kista. 

Kista Bartholin terletak di bibir vagina (labia), sedangkan Nabothi berada di mulut rahim atau serviks, dan Gartner berada di dinding samping vagina.

Ukuran Bartholin adalah yang paling kecil. Sedangkan ukuran kista Nabothi dan Gartner lebih bervariasi. Bahkan, kista Gartner dapat menonjol ke luar vagina.

Meski begitu, ketiganya sama-sama tidak menimbulkan nyeri apabila tidak terinfeksi. Jika ketiganya terinfeksi, biasanya mereka akan menimbulkan nyeri yang hebat sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut dari dokter.

Artikel Lainnya: Berbahayakah Memiliki Kista Korpus Luteum saat Hamil? 

Kista Bartholin yang terinfeksi dapat pecah dan sembuh sendiri dalam 3-4 hari. Kamu pun bisa berendam dalam bak berisi air hangat (sitz bath) beberapa kali sehari. 

Kegiatan berendam ini dapat membantu kista kecil yang terinfeksi pecah dan mengering dengan sendirinya.

Jika pengobatan di rumah tidak mampu mengatasi kista Bartholin, tindakan bedah oleh dokter dapat dilakukan. Kamu mungkin memerlukan drainase, marsupialisasi, dan pemberian antibiotik. 

Pada kista Nabothi, kondisi ini bersifat jinak dan biasanya tidak memerlukan pengobatan atau dapat sembuh sendiri. 

Tapi dalam beberapa kasus, dokter akan menyarankan pengangkatan kista melalu tindakan eksisi, ablasi elektrokauter, atau penggunaan cryotherapy.

Sedangkan untuk kista Gartner, jika menimbulkan keluhan maka dapat dilakukan drainase kista dan skleroterapi tetrasiklin intrakistik. Dalam kasus yang lebih parah, dokter akan menganjurkan operasi pengangkatan kista. 

Hingga kini, belum diketahui pencegahan agar kista-kista ini tidak muncul. 

Namun, kamu bisa mencegah infeksinya dengan selalu menjaga kebersihan vagina, meningkatkan kekebalan tubuh, dan tidak melakukan hubungan seks yang berisiko.

Untuk #JagaSehatmu, baca artikel kesehatan lainnya yang menarik hanya di aplikasi KlikDokter. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Live Chat 24 jam. Gratis!

Penyakit kista kerap menimbulkan kekhawatiran pada wanita muda. Pasalnya, penyakit ini disebut-sebut sebagai penyakit yang dapat mengganggu kesuburan wanita. Salah satu jenis kista yang terkenal adalah kista bartholin. Benarkah kista bartholin bisa sembuh sendiri tanpa diobati ?

Kista bartholin merupakan benjolan berisi cairan yang tersumbat di dalam kelenjar bartholin. Kelenjar bartholin letaknya di kedua bibir vagina, berfungsi untuk mengeluarkan cairan, sebagai pelumas, saat berhubungan seksual. Ketika terjadi sumbatan maka cairan akan masuk kembali ke dalam kelenjar, lalu lama-lama membengkak dan membentuk kista. Tak semua kasus penderita kista bartholin bisa sembuh sendiri. Terutama yang mengalami infeksi. 

Kista bartholin seringkali menyerang wanita muda usia 20 hingga 30 tahun yang secara seksual masih aktif. Sebaliknya, wanita yang sudah menopause sangat kecil kemungkinannya terserang kista bartholin karena kelenjar bartholinnya sudah menyusut.  Meskipun sebagian dari kista bartholin bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan medis, namun Anda perlu berhati-hati terhadap kista bartholin. Sebab bagaimanapun juga kista bartholin tumbuh  di organ intim wanita, dan terasa mengganggu saat duduk maupun berhubungan intim. 

Penyebab kista bartholin

Penyumbatan cairan di dalam saluran atau kelenjar bartholin dapat terjadi karena beberapa penyebab. Yaitu disebabkan karena adanya infeksi, peradangan, iritasi jangka panjang atau berulang-ulang, dan bekas operasi.  

Selain itu, dalam beberapa kasus kista bartholin ini dikaitkan dengan infeksi bakteri yang menular dari hubungan seksual, disebabkan oleh neisseria gonorrhoeae atau chlamydia trachomatis. 

Baca Juga: Ciri-Ciri Penyakit Kista Pada Wanita yang Belum Menikah

Gejala Kista Bartholin

Pada umumnya, saat kelenjar bartholin mulai tersumbat maka akan timbul gejala berupa benjolan kecil yang tidak terasa sakit pada salah satu bibir vagina. Selain itu, warna di sekitar bibir vagina menjadi kemerahan dan bengkak. Penderita akan merasa tidak nyaman saat berjalan, duduk, dan berhubungan seksual. 

Selanjutnya jika tak sembuh-sembuh atau terjadi infeksi maka cairan kista bisa menjadi abses atau nanah. Beberapa gejala lain akan menyertai, seperti misalnya, benjolan kista bartholin terasa nyeri dan lunak, vagina terlihat membengkak, keluar nanah benjolan, dan demam.

Komplikasi kista bartholin

Komplikasi pada penderita kista bartholin dapat berlangsung karena kambuhnya kista atau infeksi. Infeksi bisa masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh hingga menyebabkan sepsis, walaupun hal ini jarang terjadi. Sepsis adalah komplikasi berbahaya akibat infeksi dan dapat menimbulkan tekanan darah turun drastis serta kerusakan pada banyak organ, serta kematian.

Pemeriksaan dan diagnosis kista bartholin

Biasanya dokter akan menanyakan keluhan dan riwayat kesehatan pasien yang berkonsultasi mengenai kista bartholin. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik di sekitar wilayah panggul dan vagina untuk melihat langsung bentuk dan ukuran kista. Jika diperlukan dokter akan lakukan pemeriksaan penunjang berupa kultur swab cairan dari kista atau leher rahim  untuk mengetahui apakah ada infeksi menular seksual. Atau bisa juga dengan cara pengambilan sampel jaringan atau biopsi kelenjar bartholin untuk mendeteksi sel-sel abnormal termasuk sel kanker. 

Pengobatan kista bartholin

Sebagian kista bartholin bisa sembuh sendiri. Kista kecil yang tidak menimbulkan gejala pada umumnya tidak memerlukan penanganan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun sebagian kista bartholin perlu diobati. 

Pengobatannya ditentukan berdasarkan ukuran kista dan gejala yang timbul. Bila mengalami infeksi dan berkembang menjadi abses, maka penanganan pengobatannya adalah sebagai berikut:

  1. Terapi sitz bath dengan air hangat 

Terapi ini dilakukan dengan cara duduk berendam di dalam air hangat setinggi panggul atau sitz bath. Maksudnya agar meredakan rasa nyeri dan tidak nyaman yang terjadi pada organ intim. Terapi ini terkadang bisa mengatasi kista yang masih berukuran kecil. Anda dapat melakukannya sendiri di rumah. 

Sitz bath bisa dilakukan di bath tub atau menggunakan baskom. Sitz bath menggunakan baskom, cara melakukannya sebagai berikut:

  • Cuci baskom sampai bersih.

  • Letakkan baskom di atas toilet duduk. Alasi keset karet agar baskom tidak bergeser dudukannya. 

  • Isi baskom dengan air hangat. Pastikan ketinggian air cukup untuk merendam area perineum atau area diantara anus dengan organ intim.

  • Tambahkan garam laut yang tidak mengandung yodium, minyak zaitun, atau minyak esensial. 

  • Duduklah di atas toilet dengan posisi bokong di dalam baskom, selama 20-30 menit,

  • Setelah selesai, tepuk-tepuk area intim dengan handuk bersih yang lembut hingga kering.

Konsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akibat kista bartholin. Selain itu, biasanya antibiotik juga diberikan untuk meredakan infeksi penyebab timbulnya abses pada kista. Antibiotik digunakan pula ketika terjadi infeksi yang menyebar ke kulit atau jaringan di sekitar abses atau ketika penderita mengalami infeksi menular seksual. 

Baca Juga: Ketahui Organ Reproduksi Wanita dan Fungsinya

Tindakan operasi berupa operasi insisi dan drainase akan dilakukan bila ukurang kista cukup besar dan mengalami infeksi. Teknik operasi ini dengan cara  membuat sayatan kecil atau insisi pada kista agar cairan nanah di dalamnya dapat keluar.

Cairan nanah yang menyumbat kelenjar bartholin dapat dikeluarkan dengan cara memasang selang dengan balon kateter. Dalam prosedur pengobatan ini, sayatan kecil perlu dibuat terlebih dahulu untuk memasukkan kateter ke dalam kista. Setelah itu balon dikembangkan untuk menjaga agar kateter tidak lepas dan dapat bertahan selama 2 sampai 6 minggu.

Cara mengeluarkan cairan nanah kista bartholin juga dapat dilakukan dengan teknik marsupialisasi kista. Pada cara ini, mula-mula dibuat sayatan pada kista untuk mengeluarkan cairan nanah dan menjahit ujung irisan pada kulit sekitarnya agar kista tetap terbuka secara permanen. Langkah ini dapat dikombinasikan dengan pemasangan kateter.

  1. Pengangkatan kelenjar Bartholin

Jika seluruh upaya tidak berhasil, maka prosedur terakhir adalah dengan tindakan operasi untuk mengangkat seluruh kelenjar bartholin. Tindakan operasi tersebut dapat dilakukan di rumah sakit.  

Pencegahan kista bartholin

Beberapa tindakan pencegahan terjadinya benjolan cairan kista bartholin hanya bisa dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan risiko terjadinya abses dan infeksi pada kista. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini penyebab kista bartholin belum diketahui secara pasti dan masih sulit dicegah. 

Menjaga kebersihan di sekitar organ intim kewanitaan Anda adalh penting untuk dilakukan. Caranya dengan membiasakan untuk membersihkan organ intim dengan arah depan ke belakang. 

Selain itu juga hindari berbagai aktivitas yang dapat menimbulkan cedera pada area sekitar vagina.  Misalnya aktivitas olah raga bersepeda, bela diri, main sepak bola dan sebagainya. 

Dan yang tak boleh dilupakan adalah pastikan pasangan Anda menggunakan kondom saat berhubungan intim, agar tidak tertular infeksi penyakit kelamin. 

Baca Juga: Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah Pada Wanita

Bukanlah sebuah mitos bahwa kista bartholin bisa sembuh sendiri. Pada sebagian kasus, penyakit kista itu berhasil sembuh sendiri. Namun demikian tetaplah penting untuk selalu menjaga kesehatan kelamin Anda dengan sebaik-baiknya. 

Bagaimana agar kista Bartholin tidak kambuh lagi?

Beberapa tips yang bisa Anda lakukan:.
Berendam di air hangat..
Kontrol rutin dnegan dokter yang merawat sampai dinyatakan tidak perlu kontrol kembali..
Jaga kebersihan daerah vagina..
Istirahat cukup..
Hindari hubungan intim sampai diperbolehkan oleh dokter yang merawat..

Bagaimana cara mengempeskan kista Bartholin?

Obat kista bartholin yang di rekomendasikan dokter antara lain:.
Berendam menggunakan air hangat atau sitz bath. Berendam dalam bak berisi air hangat beberapa kali sehari membantu mengecilkan kista. ... .
Drainase. ... .
Obat-obatan. ... .
Marsupialisasi kista. ... .
Operasi..

Apakah kista Bartholin jika dibiarkan berbahaya?

Umumnya kista bartholin tidak berbahaya dan bisa disembuhkan. Bila benjolan kista berukuran sangat kecil dan tidak menimbulkan keluhan apa pun, biasanya tak diperlukan pengobatan apa pun.

Apakah Bartholin bisa sembuh?

Kista Bartholin yang terinfeksi dapat pecah dan sembuh sendiri dalam 3-4 hari. Kamu pun bisa berendam dalam bak berisi air hangat (sitz bath) beberapa kali sehari. Kegiatan berendam ini dapat membantu kista kecil yang terinfeksi pecah dan mengering dengan sendirinya.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA