Apakah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat digabungkan?

Apakah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat digabungkan?

Mengawali penyajian artikel yang membahas mengenai penelitian dengan pendekatan kualitatif ini, penulis mencoba menukik dengan sebuah pertanyaan penting, “Apakah penelitian kuantitatif boleh digabungkan dengan penelitian kualitatif?” Bagaimana menurut Anda? Jawabannya adalah “boleh”, dengan catatan:

a. Digunakan tidak dalam waktu yang bersamaan, tetapi digunakan secara bergantian. Misalnya, pada waktu melakukan studi pendahuluan Anda menggunakan pendekatan kualitatif, dan ketika menguji hipotesis Anda menggunakan pendekatan kuantitatif.

b. Menurut Stainback (1988; dalam Sugiyono, 2006:27), “Each methodology can be used to complement the other within the same area of inquiry, since they have different purposes or aims”. Maksudnya, sejauh masih dalam area atau objek penelitian yang sama, untuk tujuan-tujuan yang berbeda, itu tidak menjadi masalah. 

c. Jika dalam metode kualitatif ada “triangulasi”, maka dalam metode kuantitatif pun dapat dilakukan teknik pengumpulan data (bukan metodenya). Misalnya, teknik pengumpulan data yang utama adalah kuesioner. Untuk mengecek dan memperkuat validitas data kuesioner tersebut, dapat dilengkapi dengan data observasi atau wawancara kepada responden yang tadinya merespon angket, atau kepada orang lain yang memahami masalah yang Anda teliti. Jika terdapat perbedaan hasil kuesioner dan wawancara, maka harus dilacak sampai ditemukan kebenaran data tersebut. Bila sudah demikian, maka proses penelitian kuantitatif pun seperti “triangulasi” dalam penelitian kualitatif.

Menurut Creswell (2002; dalam Alsa, 2004:74), dalam prakteknya jarang terjadi suatu penelitian dibidang psikologi yang sepenuhnya murni menggunakan satu pendekatan, tetapi yang banyak terjadi adalah “lebih cenderung pada pendekatan yang mana; kualitatif atau kuantitatif.  Meskipun ada ciri yang membedakan keduanya, menurut Hammersley (dalam Brannen, Ed., 1992; dalam Alsa, 2004:74) batas keduanya masih menyisakan kekaburan.

Melalui blog sederhana ini, penulis ingin menegaskan, sekedar mengingatkan bahwa pada dasarnya metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Sehubungan dengan hal ini, menurut penulis, cara yang paling “efektif dan efisien” adalah ketika melakukan studi pendahuluan dengan pendekatan kualitatif – mungkin Anda mencari dokumentasi yang relevan, melakukan wawancara, observasi, catatan lapangan – supaya identifikasi masalah dan batasan masalah sungguh-sungguh dapat diyakini menjadi pijakan yang tepat dalam merumuskan masalah. Selanjutnya, ketika menguji hipotesis, Anda disarankan menggunakan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan pengalaman penulis menyusun “tugas akhir” terutama disertasi, cara sebagaimana disarankan penulis ini merupakan cara yang paling tepat (cepat, namun juga tidak cacat secara metodologis).

Demikianlah jawaban terhadap pertanyaan tentang "apakah penelitian kuantitatif boleh digabungkan dengan penelitian kualitatif", semoga ulasan singkat ini bermanfaat bagi Anda yang membutuhkannya.