Apakah yang dilakukan semut dan tupai bisa ditiru jelaskan

Kunci jawaban Tema 7 kelas 2 SD/MI subtema 1 pembelajaran 6 halaman 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, dan 57 buku tematik mengenai Kebersamaan di Rumah.

Sabtu, 13 Maret 2021 13:20 WIB

Penulis: Sri Juliati

Editor: Daryono

Tweet

Share

Apakah yang dilakukan semut dan tupai bisa ditiru jelaskan
lihat foto
Apakah yang dilakukan semut dan tupai bisa ditiru jelaskan

tangkap layar buku tematik 7 kelas 2 SD

Kunci jawaban Tema 7 kelas 2 SD/MI subtema 1 pembelajaran 6 halaman 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, dan 57 buku tematik mengenai Kebersamaan di Rumah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini soal dan kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 2 SD/MI subtema 1 pembelajaran 6 halaman 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, dan 57 buku tematik mengenai Kebersamaan di Rumah.

Sejumlah soal ada dalam buku Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 6 Kelas 2 SD Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 halaman 50 sampai 57.

Ada empat subtema dalam buku tematik Kelas 2 SD Tema 7 yang berjudul Kebersamaan.

Pada subtema 1, siswa kelas 2 SD akan belajar mengenai Kebersamaan di Rumah.

Ada beberapa pembelajaran yang bisa dikerjakan siswa kelas 2 SD/MI dalam buku tematik tema 7 subtema 1.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 2 SD Halaman 43 44 45 46 47 48 49 Subtema 1 Pembelajaran 5 Buku Tematik

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 2 SD Halaman 34, 37, 38, 39, 40, 41, 42, Subtema 1 Pembelajaran 4

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 2 SD Halaman 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33 Subtema 1 Pembelajaran 3

Inilah kunci jawaban dan soal dalam buku tematik 7 untuk kelas 2 SD/MI subtema 1 pembelajaran 6 halaman 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, dan 57 buku tematik mengenai Kebersamaan di Rumah:

Ayo Mengamati (Halaman 50)

Berkumpul Bersama Keluarga

Pada Minggu malam, Siti berkumpul bersama keluarga.

Ayah dan Ibu bercerita tentang fabel.

Ayo Bercerita (Halaman 50)

Dengarkan dengan saksama dongeng fabel "Sang Kancil dan Cicak Badung" yang dibawakan oleh guru!

Sang Kancil dan Cicak Badung

Suatu ketika Kancil sedang bercengkrama dengan kawanan semut. Dia meloncat-loncat di sepanjang parit kecil yang dialiri air yang jernih, sementara para semut berlari-lari di pinggir parit sambil menari dan menyanyi. Sebagian semut yang lain berlayar dengan perahu daun-daunan di belakang Sang Kancil.

KOMPAS.com – Peribahasa adalah suatu istilah yang sering terdengar dalam kehidupan sehari-sehari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peribahasa adalah kelompok kata atau kelimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu.

Robert Sibarani dalam buku Atropolinguistik: Antropologi Linguistik (2004) menyatakan bahwa setiap pembentukan kata-kata bahkan kalimat dalam suatu bahasa (termasuk yang dipakai dalam peribahasa) dapat menentukan sifat atau ciri pikir dalam kebudayaan suatu bangsa. Sehingga peribahasa adalah kalimat kiasan yang terbentuk dari budaya.

Berikut 50 peribahasa Indonesia beserta artinya menurut buku 700 Peribahasa Indonesia dan Tambahannya (1986) karya R. H. Maskar Gandasudirja, yaitu: 

  • Karena nila setitik rusak susu sebelanga

Arti nila setitik rusak susu sebelanga adalah karena keselahan yang kecil, akan hilang banyak kebaikan yang telah diperbuat.

Artinya ada maksud tersembunyi di balik suatu perbuatan.

Artinya di mana ada kesenangan, maka di situ akan terdapat banyak orang.

  • Air beriak tanda tak dalam

Artinya orang yang banyak bicara tidak mempunyai banyak ilmu.

Baca juga: Apa itu Onomatope dalam Bahasa Indonesia?

Artinya kehidupan akan berubah, ada saatnya di atas dan ada saatnya di bawah.

  • Air susu dibalas air tuba

Artinya perbuatan baik dibalas dengan perbuatan tidak baik atau jahat.

  • Anjing menggonggong, kafilah berlalu

Artinya membiarkan orang lain berkata apa (mencemooh, mencibir, menggunjingkan) atau dapat juga diartikan sebagai terus berjalan, tak peduli rintangan apa pun yang dihadapi.

  • Bagai kacang lupa kulitnya

Artinya seseorang yang lupa asalnya ketika telah sukses dalam kehidupan.

Artinya sesuai yang mengganggu pikiran, tidak menyenangkan, atau menyakitkan hati.

  • Bagai pungguk merindukan bulan

Artinya mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai.

  • Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing

Artinya bersama-sama dalam keadaan suka maupun duka atau selalu berbagi dalam keadaan senang maupun susah.

Baca juga: Contoh Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Indonesia

Artinya peraasaa atau perbuatan yang hanya dilakukan satu pihak tanpa mendapatkan balasan dari pihak lainnya.

Artinya orang yang dengan cepat menolong orang lain yang membutuhkan bantuan.

Artinya orang yang dulunya dihina kemudian menjadi orang besar atau hebat.

  • Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung

Artinya kemana pun kita pergi, harus menghormati adat dan budaya tempat tersebut.

Artinya keadaan yang sangat berbahaya.

  • Digenggam takut mati, dilepas takut terbang

Artinya serba salah, pilihan mana pun yang diambil akan menyebabkan kerugian.

Baca juga: Cara Penulisan Huruf Kapital Bahasa Indonesia

Artinya terus berusaha mencapai tujuan walau gagal, akan terganti dengan yang lebih baik.

  • Fajar menyingsing, elang menyongsong

Artinya sambutlah hari dengan semangat berusaha yang gigih.

  • Gajah dipelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak

Artinya tidak sadar akan kesalahan sendiri yang besar namun melihat kesalahan kecil yang dilakukan orang lain.

Artinya meminjam uang untuk membayar utang pada orang lain.

  • Guru kencing berdiri, murid kencing berlari

Artinya perilaku seorang guru akan ditiru mentah-mentah oleh muridnya, sehingga guru garus memberikan contoh yang baik.

  • Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua

Artinya perbuatan baik akan selalu dikenang bahkan ketika orang tersebut telah meninggal.

Baca juga: Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

  • Hidup segan, matipun tak mau

Artinya seseorang yang tidak mau bertindak apa pun namun juga tak mau tertimpa hal buruk. Atau dapat juga diartikan sebagai seseorang yang hidupnya merana karena terus dilanda kesusahan.

  • Habis manis, sepah dibuang

Artinya tidak diperdulikan lagi (dibuang) setelah dimanfaatkan atau tidak berguna lagi.

Artinya perempuan yang terlihat ramah dan mudah didapat, tetapi sebenarnya tidak.

Artinya fisiknya kecil namun pemberani, cerdik, bahkan membahayakan.

Artinya pura-pura tidak mengetahui sesuatu.

  • Lain ladang, lain belalang

Artinya setiap daerah memiliki kebudayaan, adat istiadat, dan kebiasaan yang berbeda.

Artinya seseorang yang lihai dan cerdik sehingga susah untuk ditangkap.

  • Menang jadi arang, kalah jadi abu

Artinya pertikaian yang merugikan kedua belah pihak atau tidak ada untungnya.

Baca juga: Kata Umum dan Kata Khusus dalam Bahasa Indonesia

Artinya perbuatan yang sudah terjadi tidak dapat diperbaiki kembali.

  • Malu bertanya, sesat dijalan

Artinya jika segan bertanya, maka permasalah tidak akan ditemukan jalan keluarnya.

  • Menjual bedil kepada lawan

Artinya mencelakai diri sendiri.

Artinya mendapatkan keuntungan besar yang tidak disangka-sangka.

  • Pucuk dicinta, ulampun tiba

Artinya mendapatkan sesuatu yang diharapkan.

Artinya seorang pelindung yang malah merusak atau memanfaatkan sesuatu yang harus dilindunginya.

  • Sedap jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan

Artinya berpikir matang-matang sebelum bertindak agar kelak tidak kecewa.

  • Seperti anjing dan kucing

Artinya selalu bertengkar, tidak pernah akur.

Baca juga: Empat Tonggak Ejaan Bahasa Indonesia

  • Sambil menyelam minum air

Artinya melakukan dua pekerjaan atau lebih dalam waktu yang bersamaan.

Artinya seseorang yang tampak baik namun ternyata jahat.

  • Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya akan jatuh juga

Artinya sehebat apa pun seseorang, pasti pernah melakukan kesalahan.

  • Sedia payung sebelum hujan

Artinya mempersiapkan segala sesuatu sebelum datang hal yang tidak diinginkan.

  • Tak ada akar, rotanpun jadi

Artinya sesuatu yang dapat digantikan dengan yang lain atau dapat juga diartikan jika tidak ada yang baik, maka yang kurang baikpun bisa dimanfaatkan.

Apakah yang dilakukan tupai bisa ditiru jelaskan?

Tupai membuat sarang supaya punya tempat berteduh jika hujan turun. Bisa ditiru, karena mereka mempersiapkan diri sebelum tiba masa sulit.

Apa yang dilakukan oleh semut?

Apa yang sedang dilakukan semut? Jawab: Membersihkan rumah.

Apa yang bisa kita simpulkan dari cerita semut dan Belalang?

Jawaban: Semut rajin bekerja, maka ketika musim panas tiba semut aman dan damai. Sementara belalang malas bekerja,jadi ketika musim panas ia kesusahan kelaparan. Maka dari itu kita sebagai manusa harus bersusah susah dahulu,dan barulah kita bersenang-senang kemudian menikmati hasil kerja kita.

Siapakah tokoh yang pantas ditiru dalam cerita di atas semut dan Belalang?

Tokoh yang pantas ditiru pada cerita di atas adalah sang semut, dia rajin mengumpulkan makanan untuk persediaan saat musim dingin.11.